Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Politik Pengemis

image-profil

image-gnews
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - E.H. KARTANEGARA, Wartawan @ehkartanegara

Mereka berpakaian compang-camping, dekil, kotor, dan bau-sebagian membawa tongkat kayu. Berkeliaran-tepatnya, bergerilya, penuh selidik-ke sudut-sudut kampung; meminta-minta dari rumah ke rumah penduduk. Anehnya, para pengemis itu juga suka ngumpul malam hari; berpesta-entah dapat dana dari mana.

Para pengemis yang dikisahkan dalam komik populer Panji Tengkorak karya maestro Hans Jaladara itu memang bukan sembarang pengemis. Mereka, menurut Seno Gumira Ajidarma dalam Horison Esai Indonesia, Kitab 2 (2004), tak lain kamuflase orang-orang Partai Pengemis-sebuah partai dengan kerapian struktur organisasi klandestin, mirip manajemen partai modern.

Para pecandu komik yang terkenal sejak 1970-an itu sejatinya dapat membaca filsafat politik partai yang sungguhpun ditampakkan sebagai segerombolan pengemis, orientasi mereka tetaplah kekuasaan; menjadi penjajah baru, penjarah, pemburu harta. Poin itulah, menurut Seno, yang membedakan filsafat kepartaian mereka dengan filsafat kegelandangan Panji Tengkorak. "Aku seorang pengemis, mereka juga pengemis, tetapi aku bukan golongan mereka," kata Panji Tengkorak dalam serial Walet Merah.

Sekarang ini foto-foto, poster, dan bahkan baliho para peminta-minta dari golongan yang berbeda dari komik mulai bermunculan di berbagai sudut sekitar 200 kota maupun kabupaten yang akan mengikuti hajatan politik; pilkada serentak 2015. Tentu penampilan mereka dibikin jauh lebih necis, pasang senyum, seakan tidak meminta apa pun-kecuali, dalam bahasa eufemisme, sangat berharap memperoleh dukungan suara dari calon pemilih.

Memasang potret diri-disertai slogan yang entah apa maksudnya-sebagai sebuah kehadiran di panggung politik, belum pernah ada presedennya dalam sejarah politik kita. Sejarah politik kita adalah sejarah pemikiran intelektual, kaum terpelajar, kaya ide besar yang bahkan menggentarkan pemerintah kolonial.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ada sederet nama kaum bangsawan ide (bukan bangsawan karena keturunan) yang karya-karyanya mengilhami lahirnya berbagai pemikiran politik kebangsaan melewati zamannya. Sebutlah Wahidin Soedirohoesodo, Soetomo, Tjipto Mangoenkoesoemo, Boedi Oetomo, Tjokroaminoto, Kiai Ahmad Dahlan, Kiai Wahid Hasyim, Sukarno, Hatta, Syahrir, Tan Malaka, Ki Hadjar Dewantoro, juga Kartini yang oleh sejarawan George McT Kahin disebut sebagai pelopor pembaruan pendidikan di Indonesia, dan masih ada puluhan nama cemerlang lainnya.

Percikan-percikan pemikiran yang menerangi zaman itulah yang sejak era Reformasi meredup dan digantikan oleh gambar-gambar para peminta-minta. Bagaimana bisa meyakinkan orang lain untuk mempercayai akan terjadi perubahan lebih baik di masa depan bila panggung politik kita tak hanya ganjil-tidak merangsang untuk menggeladi berbagai ide politik-melainkan tak lebih dari arena amatir orang-orang partai yang cuma mau pamer penampilan diri?

Nasihat Panji Tengkorak kepada si cantik Walet Merah yang terkecoh oleh ideologi kepengemisan para peminta-minta itu-seperti dikutip Seno: "Orang-orang asing itu memang harus dienyahkan, tetapi bukan berarti kau harus mati-matian membela mereka... Aku khawatir kau hanya diperalat." Kita bukan Panji Tengkorak atau Walet Merah, kita punya pertimbangan politis sendiri untuk menyikapinya. *


Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Baca Manga Boruto, Cek di Sini

17 hari lalu

Serial Boruto. Foto/twitter.com
Baca Manga Boruto, Cek di Sini

Bagi yang ingin membaca manga Boruto, berikut adalah lima situs terbaik yang bisa dipilih.


Film-film Indonesia ini Diadaptasi dari Komik

25 hari lalu

Poster film Gundala yang sudah dialihsuarakan dalam Bahasa Prancis. Judulnya pun diganti Red Storm. Instagram Joko Anwar
Film-film Indonesia ini Diadaptasi dari Komik

Salah satu cara yang efektif adalah dengan mengadaptasi cerita dari media populer lainnya, seperti komik.


Game Street Fighter Diadopsi Menjadi Film Siap Rilis 2026, Adakah Bedanya?

26 hari lalu

Street Fighter 6. store.steampowered.com
Game Street Fighter Diadopsi Menjadi Film Siap Rilis 2026, Adakah Bedanya?

Versi film terbaru dari permainan pertarungan populer berjudul sama Street Fighter dari Sony akan dirilis pada 20 Maret dua tahun mendatang.


Mengenal DC Comics, Penerbit Komik yang Tarik Sampul Tersebab Tuduhan Penggunaan AI

30 hari lalu

Sebuah ilustrasi menunjukkan Superman, alias Jon Kent. DC Comics
Mengenal DC Comics, Penerbit Komik yang Tarik Sampul Tersebab Tuduhan Penggunaan AI

DC Comics terus menjadi kekuatan besar dalam industri buku komik


Rayakan Ultah ke-25 One Piece, Komik Tahilalats Umumkan Kolaborasi Spesial

43 hari lalu

Komik Indonesia Tahilalats berkolaborasi dengan One Piece bertajuk 'One Piece Sailing Together Tahilalats'. Foto: Instagram/@tahilalats
Rayakan Ultah ke-25 One Piece, Komik Tahilalats Umumkan Kolaborasi Spesial

Tahun ini, komik Indonesia Tahilalats akan berkolaborasi dengan manga legendaris asal Jepang, One Piece.


Diadaptasi Komik Korea, Film Keluarga Super Irit Angkat Masalah Ekonomi Masyarakat Indonesia

50 hari lalu

Momen Konferensi Pers Film
Diadaptasi Komik Korea, Film Keluarga Super Irit Angkat Masalah Ekonomi Masyarakat Indonesia

Film Keluarga Super Irit tak hanya mengadaptasi dari komik aslinya daei Korea Selatan, namun juga akan mengadaptasi kondisi sosial dan ekonomi yang dihadapi banyak keluarga di Indonesia.


Jaka Mekanik Jadi Pemenang Komik Terbitan Terbaik di Pesta Komik Bandung

52 hari lalu

Peserta Pesta Komik 2024 di Bandung memenuhi 70 meja yang disiapkan panitia.  Foto: TEMPO| ANWAR SISWADI.
Jaka Mekanik Jadi Pemenang Komik Terbitan Terbaik di Pesta Komik Bandung

Finding Hero karya Erfan Fajar sebagai Komik Terbaik di ajang Pesta Komik 2024 di Bandung.


Polri Bongkar Jaringan Narkoba Hydra di Indonesia, Mengingatkan Organisasi Kriminal Musuh Captain America

17 Mei 2024

Captain America hadir di Fortnite. Kredit: epicgames.com
Polri Bongkar Jaringan Narkoba Hydra di Indonesia, Mengingatkan Organisasi Kriminal Musuh Captain America

Polri ungkap jaringan narkoba Hydra belum lama ini. Pecinta komik dan film Captain America pasti teringat organisasi kriminal musuhnya itu.


Film Supergirl: Woman of Tomorrow Diadaptasi dari Komik

16 Mei 2024

Supergirl: Woman of Tomorrow. Youtube
Film Supergirl: Woman of Tomorrow Diadaptasi dari Komik

Supergirl: Woman of Tomorrow akan tayang pada 26 Juni 2026. Film ini dibintangi oleh Milly Alcock sebagai Girl of Steel


Hari Lupus Sedunia 10 Mei, Yayasan Syamsi Dhuha Gaet Tim ITB Bikin Komik

10 Mei 2024

Komik anak tentang lupus hasil kolaborasi Yayasan Syamsi Dhuha dengan tim Desain Komunikasi Visual ITB. (Dok.SDF)
Hari Lupus Sedunia 10 Mei, Yayasan Syamsi Dhuha Gaet Tim ITB Bikin Komik

Komik tentang lupus untuk anak ini merupakan buku yang kedua. Buku pertama disebutkan diminati pasar global dan telah dialihbahasakan ke 5 bahasa.