Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Menuntut Tanggung Jawab Saudi

Oleh

image-gnews
Iklan

Simpati dan duka yang mendalam sepatutnya disampaikan kepada ratusan korban jiwa musibah robohnya crane di Masjidil Haram, Mekah, Arab Saudi, Jumat pekan lalu. Namun, pada saat yang sama, kita selayaknya juga mempertanyakan penerapan standar keselamatan oleh pemerintah negara itu bagi jemaah haji.

Kurang dari dua pekan sebelum masa puncak haji, ketika jutaan orang akan berkumpul di Mekah, puluhan crane masih mengangkang di atas masjid terbesar sedunia itu. Pekerja terus menggunakan alat berat raksasa tersebut untuk menyelesaikan megaproyek perluasan masjid. Padahal ratusan ribu orang dari pelbagai negara, termasuk Indonesia, mulai berdatangan.

Pemerintah Arab Saudi seharusnya telah memperhitungkan risiko datangnya angin kencang. Apalagi musim haji tahun ini jatuh pada September, ketika hujan badai dengan petir biasa menderu di Mekah. Badai ini terbentuk di atas Pegunungan Asir, sebelah selatan Saudi, sebelum berarak menuju utara sepanjang September-November. Daerah bertekanan rendah di sana juga kerap memicu badai pasir, seperti yang terjadi beberapa hari sebelum musibah itu.

Dengan kondisi cuaca tahunan seperti itu, pemerintah Saudi semestinya menurunkan tiang-tiang tinggi crane hingga ambang batas keselamatan sebelum memasuki musim haji. Tidak selayaknya para "tamu Allah" beribadah dalam ancaman musibah mematikan. Benar, menara crane raksasa itu secara teoretis mampu menahan petir dan tiupan angin berkecepatan hingga 86 kilometer per jam. Namun kemungkinan menara roboh karena hujan badai seharusnya tidak boleh diabaikan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pertanyaan atas penerapan standar keselamatan oleh pemerintah Saudi sangat penting. Sebab, musibah yang merenggut nyawa jemaah telah berkali-kali terjadi. Pada 2006, 350-an orang tewas pada saat menjalankan ritual melempar jumrah-batu kecil yang dilontarkan ke tiga tiang di Mekah. Dua tahun sebelumnya, 250-an orang meninggal saat menjalani ritual yang sama.

Selama ini jemaah berada di titik terlemah "bisnis" haji. Mereka menempatkan segalanya sebagai "ujian"-harus menerima apa pun yang ada dan haram mengeluh, apalagi memprotes. Aneka kesulitan diterima sebagai "jalan menuju arah yang lebih baik". Bahkan tak sedikit yang "bercita-cita" meninggal di Tanah Suci karena yakin masuk surga. Walhasil, standar keselamatan dan kesehatan bagi mereka sering tidak dimasukkan sebagai prioritas.

Proyek perluasan area Masjidil Haram yang pengerjaannya dilakukan Bin Laden Group sejak 2011 hingga 2020 ini memang merupakan usaha untuk meningkatkan kenyamanan jemaah, dan sekaligus menambah pendapatan negara itu. Namun crane raksasa seharusnya tidak lagi dioperasikan pada musim haji. Demikian pula pekerjaan lain yang mendatangkan masalah kesehatan bagi jemaah. Kita patut menuntut pemerintah Saudi, yang memperoleh setidaknya Rp 100 triliun per tahun dari "bisnis" haji, untuk meningkatkan standar keselamatan jemaah.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Cerita Korban Pinjol Pundi Kas: Transfer Dulu, Bayar Utang Kemudian

2 menit lalu

Ilustrasi: Rio Ari Seno
Cerita Korban Pinjol Pundi Kas: Transfer Dulu, Bayar Utang Kemudian

Penyedia pinjol belakangan punya banyak tipu muslihat. Platform Pundi Kas menjebak korban dengan cara mentransfer sejumlah uang tanpa persetujuan.


Menhub Budi Karya Sebut Bandara Panua Pohuwato akan Tingkatkan Perekonomian Gorontalo

3 menit lalu

Bandara Panua Pohuwato. Dok: Kemenhub
Menhub Budi Karya Sebut Bandara Panua Pohuwato akan Tingkatkan Perekonomian Gorontalo

Menteri Perhubungan atau Menhub Budi Karya Sumadi mengatakan Bandara Panua Pohuwato menjadi pintu gerbang untuk mengembangkan perekonomian di Kabupaten Pohuwato dan Provinsi Gorontalo.


PKS Tunggu Putusan Majelis Syura untuk Tentukan Jadi Koalisi atau Oposisi

9 menit lalu

(Dari kiri) Mantan calon presiden nomor urut 01 Anies Baswedan bersama Presiden PKS Ahmad Syaikhu, mantan calon wakil presiden Muhaimin Iskandar, dan Sekjen PKS Aboe Bakar Al Habsyi ketika memberikan keterangan pers di kantor Dewan Pimpinan Pusat Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Selasa, 23 April 2024. TEMPO/Defara
PKS Tunggu Putusan Majelis Syura untuk Tentukan Jadi Koalisi atau Oposisi

Presiden PKS, Ahmad Syaikhu, mengatakan keputusan sikap partainya menjadi koalisi atau oposisi ditentukan oleh Majelis Syura.


Pria Paruh Baya Ditemukan Meninggal di Apartemen Lavande, Kulit Lutut Mengelupas

13 menit lalu

Ilustrasi mayat. AFP/John MacDougall
Pria Paruh Baya Ditemukan Meninggal di Apartemen Lavande, Kulit Lutut Mengelupas

Seorang laki-laki bernama Winarman, 54 tahun, ditemukan meninggal di satu unit Apartemen Lavande, Kelurahan Menteng Dalam, Kecamatan Tebet.


Unggah Foto Wajah Nyeleneh di IG Usai Putusan MK, Gibran Bilang Begini

14 menit lalu

Postingan Wakil Presiden terpilih, Gibran Rakabuming Raka di akun Instagramnya. FOTO/Instagram/gibran_rakabuming
Unggah Foto Wajah Nyeleneh di IG Usai Putusan MK, Gibran Bilang Begini

Akun media sosial Gibran Rakabuming Raka kembali menjadi sorotan publik. Hal itu karena unggahan foto wajah Gibran dengan ekspresi yang nyeleneh pada Senin, 22 April 2024.


Timnas U-23 Indonesia vs Korea Selatan: Absennya Nathan Tjoe-A-On Buat Kekuatan Skuad Garuda Pincang?

16 menit lalu

Pemain Timnas Indonesia Nathan Tjoe-A-On. Instagram
Timnas U-23 Indonesia vs Korea Selatan: Absennya Nathan Tjoe-A-On Buat Kekuatan Skuad Garuda Pincang?

Tampil sebagai gelandang selama fase grup Piala Asia U-23 2024, Nathan Tjoe-A-On berperan penting membawa timnas U-23 Indonesia lolos perempat final.


Majalah Tempo Pernah Ungkap Jokowi Cawe-Cawe dalam Pengusungan Gibran di Pilpres 2024

17 menit lalu

Cover Majalah Tempo 29 Oktober 2023. FOTO/ilustrasi Majalah Tempo/Tempo Kendra Paramita
Majalah Tempo Pernah Ungkap Jokowi Cawe-Cawe dalam Pengusungan Gibran di Pilpres 2024

Majalah Tempo edisi akhir Oktober 2023 memaparkan sejumlah peran Jokowi cawe-cawe pengusungan putra sulungnya, Gibran sebagai cawapres Prabowo.


Pakar Hukum UGM Nilai Ada 3 Kejanggalan Putusan MK soal Sengketa Pilpres

19 menit lalu

Dosen dan mahasiswa Fakuktas Hukum UGM Yogyakarta menggelar mimbar
Pakar Hukum UGM Nilai Ada 3 Kejanggalan Putusan MK soal Sengketa Pilpres

MK sebelumnya telah menolak gugatan sengketa pilpres 2024 yang diajukan kubu Anies dan Ganjar.


OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak di Tengah Pelemahan Rupiah

19 menit lalu

Ilustrasi belanja / kelas menengah. ANTARA/Adwit B Pramono
OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak di Tengah Pelemahan Rupiah

OJK memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.


7 Hal yang Perlu Diketahui Saat Traveling ke Yunani

20 menit lalu

Pemandangan Gunung Lycabettus, Athena, Yunani. Unsplash.com/Lazarescu Alexandra
7 Hal yang Perlu Diketahui Saat Traveling ke Yunani

Ada beberapa hal yang harus diketahui wisatawan sebeulum berkunjung Yunani