Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Cilukba

image-profil

image-gnews
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Agus M. Irkham, Pegiat Literasi

Google dan media sosial telah berhasil membuat setiap orang memiliki kesempatan untuk seolah-olah menjadi ahli dan mengetahui banyak hal. Dengan menulis dua-tiga lema atau kata, berderet link (tautan) informasi yang dicari sudah tersedia. Apakah tautan tersebut berisi informasi yang akurat dan dapat dipercaya? Itu soal lain. Yang terpenting adalah segera punya bahan untuk menuliskan komentar di dinding akun Facebook orang lain dan saat melakukan retweet. Atau menyalin tautan yang diperoleh demi mengukuhkan suatu pendapat atau sebaliknya, menegasikan.

Maka, yang kemudian terjadi adalah semua hal dikomentari. Segala sesuatu dijadikan tema perdebatan. Dari kontroversi tempat kelahiran Bung Karno, pembubaran Petral, mafia migas, tim panitia seleksi calon pemimpin KPK, membaca Al-Quran dengan langgam Jawa, gerakan ayo mondok, beras plastik, utang luar negeri baru, dan masih banyak lagi.

Tidak ada konsistensi terhadap suatu tema. Karena tujuan utamanya bukan dalam rangka mencari kebenaran, tapi pembenaran. Bukan bagian dari perayaan kebebasan berpendapat yang didasari oleh ketajaman berpikir dan kejernihan batin, melainkan demi memenuhi hasrat agar dapat disebut eksis. Bukan bagian dari penyemaian benih perubahan yang terus dipupuk dan dirawat sehingga dapat tumbuh kuat menjadi sebuah gerakan lantas berbuah perbaikan dan kemajuan, melainkan sekadar menegaskan perbedaan pilihan politik.

Komentar yang ditulis tidak menjadi bagian dari representasi pemikiran yang mendalam tentang sebuah fakta atau berita, melainkan sekadar agar tidak disebut kurang pergaulan. Seseorang yang mendadak ahli tidak bisa membedakan lagi antara informasi, pengetahuan, dan ilmu. Lebih jauh lagi, tidak mampu memilah mana gosip dan mana fakta. Semua serba tergopoh-gopoh. Kecepatan perputaran pergantian isu melampaui kemampuan kita untuk menganalisisnya satu per satu.

Tidak ada waktu lagi untuk sekadar mengulik apakah informasi yang akan disampaikan termasuk kategori berita bohong (hoax) atau bukan. Kemampuan membaca atau literasi dasar justru memproduksi aliterasi budaya. Ironis!

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Akibat yang paling tampak dari aliterasi budaya adalah bertumbuhnya masyarakat "cilukba". Cilukba merujuk pada permainan atau simulasi ekspresi yang begitu cepat (tutup-buka muka). Apa makna telapak tangan yang ditutup dan buka di kedua mata itu? Tidak ada, kecuali hanya untuk kesenangan dan memunculkan derai tawa.

Seperti itu pula pola komunikasi dalam masyarakat cilukba. Banyak aksi tapi miskin substansi. Tujuan utamanya hanya satu: untuk bersenang-senang. Komunikasi yang terjalin secara sengaja dikreasikan untuk sekadar memenuhi unsur menghibur.

Masyarakat cilukba adalah masyarakat hangat-hangat tahi ayam. Gampang heboh, latah, gaduh, berlebihan, tapi juga sumbu ingatannya pendek. Gampang amnesia. Persis seperti yang pernah dikatakan Wali Kota Bandung Ridwan Kamil, "Peristiwa biasa saja. Ada kejadian. Ada persepsi. Banyak ilusi teori. Dan kebanyakan lebay. Itulah kita hari ini." *


Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


5 Negara Pengguna Media Sosial Terbanyak, Indonesia Termasuk

1 hari lalu

Berikut ini deretan negara pengguna sosial media terbanyak. Foto: Canva
5 Negara Pengguna Media Sosial Terbanyak, Indonesia Termasuk

Media sosial telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari. Berikut ini deretan negara pengguna sosial media terbanyak.


Hadir di Indonesia Akhir Bulan Ini, Oppo Reno 12 Bawa Chip Eksklusif MediaTek dan Trinity Engine

2 hari lalu

Oppo Reno 12. ytechb.com
Hadir di Indonesia Akhir Bulan Ini, Oppo Reno 12 Bawa Chip Eksklusif MediaTek dan Trinity Engine

Sebelumnya, Oppo Reno 12 memperkenalkan fitur BeaconLink yang memampukannya melakukan panggilan tanpa sinyal dan paket data dengan jarak terbatas.


X Mengembangkan Fitur Antispam

3 hari lalu

Logo baru media sosial X, dahulu Twitter. REUTERS/Dado Ruvic
X Mengembangkan Fitur Antispam

Media sosial X sedang mengembangkan fitur antispam baru yang memungkinkan pengguna untuk memblokir balasan komentar yang menyematkan tautan unggahan


Bantah Kabar Viral, UI Klaim Tidak Menemukan Indikasi Kebocoran Data di Server

4 hari lalu

Gedung Rektorat Universitas Indonesia (UI). (ANTARA/Feru Lantara)
Bantah Kabar Viral, UI Klaim Tidak Menemukan Indikasi Kebocoran Data di Server

UI mengklaim telah melakukan pengecekan dan penelusuran secara komprehensif akan informasi yang beredar di media sosial X tersebut.


Begini 5 Cara Mendapatkan Koin TikTok Tanpa Harus Membeli

5 hari lalu

Logo TikTok (tiktok.com)
Begini 5 Cara Mendapatkan Koin TikTok Tanpa Harus Membeli

Jika Anda ingin mendapatkan koin TikTok tanpa harus membeli, berikut beberapa cara yang bisa Anda coba.


Cara Keluar dari Channel Instagram Agar Setiap Hari Tak Dapat Broadcast

9 hari lalu

Logo Instagram. Kredit: TechCrunch
Cara Keluar dari Channel Instagram Agar Setiap Hari Tak Dapat Broadcast

Channel Instagram saat ini menjadi tren banyak influencer. Sebagai pengikut kita sering merasa berlebihan dengan pesan yang masuk.


Netizen Kaitkan Penembakan Donald Trump dengan Ramalan The Simpsons

11 hari lalu

Kandidat presiden dari Partai Republik dan mantan Presiden AS Donald Trump dikawal agen Secret Service setelah tertembak saat kampanye di Butler Farm Show di Butler, Pennsylvania, AS, 13 Juli 2024. Pemuda berusia 20 tahun bernama Thomas Matthew Crooks melepaskan tembakan jarak jauh yang menyerempet telinga Trump. REUTERS/Brendan McDermid
Netizen Kaitkan Penembakan Donald Trump dengan Ramalan The Simpsons

Penembakan Donald Trump dikaitkan dengan ramalan dalam serial The Simpsons. Untungnya, tembakan yang diarahkan pada Trump itu meleset


Saat Komunikasi Media Sosial Dinilai Bisa Tingkatkan Elektabilitas Kaesang di Pilgub Jateng

15 hari lalu

Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep di kantor Muhammadiyah DKI Jakarta, Jumat, 21 Juni 2024. Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep menegaskan dirinya tidak akan berduet dengan Anies Baswedan untuk maju di Pilkada Jakarta. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Saat Komunikasi Media Sosial Dinilai Bisa Tingkatkan Elektabilitas Kaesang di Pilgub Jateng

Sosok Kaesang yang merupakan anak Jokowi juga dapat memperkuat akseptabilitas masyarakat di Pilgub Jateng.


Peretas Klaim Bakal Beri Kunci untuk Buka Enkripsi Pusat Data Nasional pada Rabu Besok

24 hari lalu

Ilustrasi - Hacker atau peretas mencoba membongkar keamanan siber. Pemerintah Indonesia menganggap banyak data pribadi yang dibocorkan Bjorka dari berbagai institusi bukanlah ancaman bagi negara dan data bersifat umum. (ANTARA/Shutterstock/am)
Peretas Klaim Bakal Beri Kunci untuk Buka Enkripsi Pusat Data Nasional pada Rabu Besok

Hacker menyebut mengatakan bahwa kunci untuk membuka akses enkripsi Pusat Data Nasional ini akan diberikan pada Rabu, 3 Juli 2024


Antropolog Unair Tanggapi Tren Cek Khodam Online: Hanya Hiburan

24 hari lalu

Seorang ulama mengobati pasien dengan terapi Rugyah di Masjid Al Markaz, Makassar, (16/6). Terapi Ruqyah adalah salah satu pengobatan untuk membantu mengeluarkan jin atau yang sering disebut dengan Khodam. TEMPO/Fahmi Ali
Antropolog Unair Tanggapi Tren Cek Khodam Online: Hanya Hiburan

Cek khodam online, menurutnya, menjadi viral karena masyarakat Indonesia sangat suka dengan hal mistis dan cocoklogi.