Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Membumikan Agenda Global

Oleh

image-gnews
Iklan

Para pemimpin dunia bersepakat mengubah dunia melalui deklarasi ambisius: Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals. Pemerintah selayaknya segera menyesuaikan aneka program pembangunan nasional dengan kesepakatan global ini.

Cakupan SDGs-begitu deklarasi ini disingkat-jauh lebih banyak daripada Tujuan Pembangunan Milenium atau MDGs, yang dicanangkan 15 tahun silam. Deklarasi sebelumnya berisi delapan sasaran dan 60 target. Kini, pemimpin 193 negara, Perserikatan Bangsa-Bangsa, Bank Dunia, serta organisasi-organisasi nirlaba di New York, Amerika Serikat, mencanangkan 17 sasaran dan 169 target pembangunan.

Pada intinya, penanda-tangan deklarasi menganggap pembangunan tak bisa lagi dilakukan dengan cara biasa walau MDGs diklaim telah mencapai berbagai kemajuan. Sebab, hampir sepertiga penghuni bumi tetap hidup miskin, enam juta balita mati tiap tahun akibat kurang gizi, polusi tak terkendali, hutan tropis semakin habis, dan bahan bakar fosil masih menjadi andalan. Parahnya, korupsi di berbagai belahan dunia tak kunjung berkurang.

Sasaran SDGs adalah "mimpi indah". Dunia pada 15 tahun mendatang dibayangkan sebagai tempat yang lebih manusiawi. Sasaran pertama, misalnya, "Menghapus kemiskinan dalam segala bentuknya di mana pun." Lalu poin ketiga: "Memastikan hidup yang sehat dan memajukan kesejahteraan bagi semua orang di semua usia." Ada juga butir kesepuluh yang mencantumkan, "Mengurangi ketimpangan di dalam dan di antara negara-negara." Semuanya ideal.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pertanyaannya: bagaimana menjalankan kesepakatan itu? Hal ini penting karena, hampir bersamaan dengan deklarasi SDGs, 12 negara Trans-Pacific Partnership bertemu di Atlanta untuk membicarakan perjanjian dagang di antara mereka. Sejumlah kesepakatan kelompok ini bakal mempersulit pelaksanaan SDGs. Kesempatan memperluas cakupan hak properti intelektual, misalnya, bakal meningkatkan harga obat-yang langsung mengancam implementasi butir ketiga Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Belum lagi lobi perusahaan-perusahaan multinasional yang mendahulukan profit daripada keselamatan bumi.

Bagaimanapun, Indonesia telah bergabung dalam kesepakatan global itu, walau Presiden Joko Widodo "hanya" mengirim Wakil Presiden Jusuf Kalla. Pemimpin negara lain hadir dalam Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa kemarin. Hal pertama yang perlu dilakukan pemerintah adalah menyesuaikan perencanaan pembangunan nasional dengan butir kesepakatan multinasional itu.

Pemerintah tidak boleh mengulang pengalaman implementasi MDGs, yang baru serius dilaksanakan sepuluh tahun setelah deklarasi pada 2010. Idealnya, berbagai aturan hukum dan penentuan lembaga yang bertanggung jawab menyelaraskan pelaksanaan agenda ini selesai pada awal tahun depan. Pada saat itu, masa berlaku Tujuan Pembangunan Milenium berakhir, dan periode Tujuan Pembangunan Berkelanjutan dimulai.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Koperasi di Lereng Merapi Yogyakarta Siapkan Paket Eduwisata Belajar Seru Beternak Sapi

4 menit lalu

Suasana peternakan sapi di Koperasi Samesta yang berada di Kecamatan Cangkringan, lereng Gunung Merapi Sleman Yogyakarta. Tempo/Pribadi Wicaksono
Koperasi di Lereng Merapi Yogyakarta Siapkan Paket Eduwisata Belajar Seru Beternak Sapi

Untuk menuju lokasi, wisatawan nantinya bisa memanfaatkan paket dalam jip wisata lava tour Lereng Merapi Yogyakarta.


Prabowo Diminta Evaluasi Penghiliran Nikel

10 menit lalu

Ilustrasi  smelter nikel. REUTERS
Prabowo Diminta Evaluasi Penghiliran Nikel

Presiden terpilih Prabowo Subianto didesak untuk melakukan evaluasi program penghiliran nikel.


Survei Elektabilitas Ahok Kedua Teratas di Jakarta, PDIP: Semua Masih Dinamis

14 menit lalu

Ridwan Kamil, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), dan Anies Baswedan. TEMPO
Survei Elektabilitas Ahok Kedua Teratas di Jakarta, PDIP: Semua Masih Dinamis

Ahok memang menjadi salah satu nama calon potensial yang saat ini dimiliki PDIP.


Mengenang Pak Kasur: Tokoh Pendidikan Pernah Jadi Anggota Badan Sensor Film

14 menit lalu

Pak Kasur. kesekolah.com
Mengenang Pak Kasur: Tokoh Pendidikan Pernah Jadi Anggota Badan Sensor Film

Pak Kasur menjadi salah seorang tokoh pendidikan di negeri ini. Ini perjalanan hidupnya, dan khususnya dedikasinya pada pendidikan anak-anak.


Kapal Penumpang di Anambas Tenggelam, Tiga 3 Orang Meninggal

18 menit lalu

Ilustrasi kapal tenggelam. AFP/Pedro Pardo
Kapal Penumpang di Anambas Tenggelam, Tiga 3 Orang Meninggal

Kapal penumpang KM Samarinda rute Tarempa - Matak, Kabupaten Anambas, tenggelam, Jumat 26 Juli 2024. Setidaknya tiga orang meninggal.


Semifinal Piala AFF U-19 2024 Australia vs Thailand Sabtu Sore 27 Juli: Simak Komentar Pelatih Kedua Tim

22 menit lalu

Pelatih Timnas Australia U-19, Trevor Morgan (kiri) dan Pelatih Timnas Thailand U-19, Emerson Pereira da Silva (kanan) saat konferensi pers menjelang laga semifinal Piala AFF U-19 2024, di Hotel Wyndham Surabaya, 26 Juli 2024. Foto: TEMPO/Hanaa Septiana
Semifinal Piala AFF U-19 2024 Australia vs Thailand Sabtu Sore 27 Juli: Simak Komentar Pelatih Kedua Tim

Laga Timnas Australia vs Thailand akan hadir pada babak semifinal Piala AFF U-19 2024, Sabtu sore. Simak komentar kedua pelatih jelang laga.


5 Fakta Dugaan Sabotase Kereta Cepat Sebelum Pembukaan Olimpiade Paris 2024

36 menit lalu

Tentara berjaga di depan Menara Eiffel menjelang Olimpiade Paris 2024, Prancis, 21 Juli 2024.REUTERS/Stefan Wermuth
5 Fakta Dugaan Sabotase Kereta Cepat Sebelum Pembukaan Olimpiade Paris 2024

Sabotase kereta cepat disebut-sebut sebagai upaya terencana beberapa jam menjelang upacara pembukaan Olimpiade Paris 2024.


Berita MotoGP: Joan Mir Perpanjang Kontrak di Repsol Honda hingga 2026

40 menit lalu

Joan Mir pembalap MotoGP di Repsol Honda. (Foto: Repsol Honda)
Berita MotoGP: Joan Mir Perpanjang Kontrak di Repsol Honda hingga 2026

Pembalap MotoGP Joan Mir memperpanjang kontraknya dengan tim pabrikan Honda Racing Corporation (HRC/Repsol Honda) selama dua musim.


Indikator Keberhasilan Pilkada 2024: Partisipasi Generasi Muda sampai Semua Pihak Patuhi Aturan

42 menit lalu

Ilustrasi TPS Pilkada. Dok TEMPO
Indikator Keberhasilan Pilkada 2024: Partisipasi Generasi Muda sampai Semua Pihak Patuhi Aturan

Beberapa indikator Pilkada 2024 berhasil, antara lain partisipasi generasi muda sebagai pemilih terbesar dan mematuhi aturan oleh semua pihak terlibat


Komika Arie Kriting Besut Film Kaka Boss, Berikut Film Lain yang Dibintanginya Termasuk Agak Laen

46 menit lalu

Stand Up Comedian Arie Kriting dengan gaya khas orang Timur tampil menghibur penonton di ajang Tujuh Hari Untuk Kemenangan Rakyat di Teater Salihara, Jakarta,  19 Juli 2014. TEMPO/Nurdiansah
Komika Arie Kriting Besut Film Kaka Boss, Berikut Film Lain yang Dibintanginya Termasuk Agak Laen

Arie Kriting menjadi sutradara film Kaka Boss. Sebelumnya, ia telah bermain dalam beberapa film termasuk Agak Laen.