Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tragedi 1965 dan Permintaan Maaf

Oleh

image-gnews
Iklan

Presiden Joko Widodo semestinya tidak melewatkan momen peringatan yang berkaitan dengan peristiwa 30 September 1965 itu dengan meminta maaf. Pernyataan sejumlah petinggi negara bahwa Presiden tidak akan meminta maaf kepada para korban tragedi 30 September 1965--dalam hal ini anggota atau simpatisan Partai Komunis Indonesia (PKI)--justru akan membuat masalah ini tidak akan selesai.

Presiden memang tidak perlu meminta maaf kepada PKI. Tapi negara ini harus mengakui kesalahan atas terjadinya pelanggaran hak asasi manusia. Dalam hal ini, baik yang menimpa kubu komunis maupun anti-komunis. Ratusan ribu--atau jutaan--korban berjatuhan dari kedua belah pihak dalam peristiwa 1965 tersebut.

Aktivis dan partisan komunis membantai para kiai dan santri pada peristiwa 1948. Kemudian, pada 1965, selepas peristiwa 30 September, seperti balas dendam, ratusan ribu simpatisan dan anggota PKI dibantai, ditangkap, dan dipenjara tanpa melalui proses hukum. Semua itu membuktikan bahwa negara telah gagal mengayomi rakyatnya.

Kegagalan berlanjut karena kebijakan pemerintah Orde Baru yang menutup fakta yang terjadi. Negara mengkhianati hak publik untuk mengetahui informasi yang sebenarnya. Yang terjadi kemudian, berbagai hal mengenai peristiwa 1965 hanyalah versi pemerintahan Soeharto.

Kita tahu, puluhan tahun setelah peristiwa 1965, diskriminasi masih menimpa mereka yang dicap anggota PKI, juga keturunannya. Mereka tak bisa mengikuti tes seleksi calon pegawai negeri--abdi negara. Lagi-lagi, negara tak bisa hadir di sini: memberi jaminan HAM, tanpa terkecuali, kepada warganya.

Terhadap peristiwa ini, Komnas HAM telah melakukan penyelidikan dan menyimpulkan terjadi pelanggaran HAM berat. Penyelidikan pada 2012 itu menyimpulkan berbagai bentuk pelanggaran yang terjadi. Komnas juga telah mencatat siapa saja pihak yang bertanggung jawab dalam peristiwa berdarah itu.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dengan rentang waktu peristiwa yang demikian lama--50 tahun--pemerintah memilih cara non-yudisial untuk menyelesaikan masalah ini. Pemerintah, seperti dikatakan Jaksa Agung H.M. Prasetyo, memilih cara rekonsiliasi. Pernyataan Jokowi bahwa ia ingin generasi mendatang tidak memikul beban sejarah masa lalu perlu kita sambut gembira.

Rekonsiliasi jelas perlu proses. Sejauh ini, bagaimana bentuk rekonsiliasi yang sedang dibahas, antara lain oleh Kejaksaan Agung serta Kementerian Hukum dan HAM, belum jelas. Juga tak ada jaminan apakah pembahasan soal rekonsiliasi ini selesai pada tahun ini atau tahun depan.

Karena itulah, semestinya Presiden Joko Widodo bisa mengambil langkah awal melakukan rekonsiliasi nasional itu, yakni meminta maaf. Tidak dalam arti membela PKI, melainkan permintaan maaf kepada semua korban peristiwa 1965 karena negara telah gagal melakukan tugas yang semestinya menjadi tanggung jawabnya: melindungi warga negaranya.

Jokowi seharusnya berani melakukan ini: mengambil inisiatif, menyatakan permintaan maaf kepada para korban pelanggaran HAM. Ini penting karena sekaligus untuk menunjukkan bahwa negara menghormati HAM.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Jelang Laga Pertama Olimpiade Paris 2024, Apriyani / Fadia Sudah Intip Kekuatan Pasangan Jepang

16 menit lalu

Ekspresi pebulutangkis Ganda Putri Indonesia Apriyani Rahayu dan Siti Fadia Silva Ramadhanti saat berhadapan dengan pebulutangkis Ganda Putri Malaysia Pearly Tan dan Thinaah Muralitharan pada babak 16 besar Kapal Api Indonesia Open 2024 di Istora Senayan, Jakarta, Kamis, 6 Juni 2024. Apriyani Rahayu dan Siti Fadia Silva Ramadhanti kalah dengan skor 18-21 dan 19-21 gagal melaju ke babak selanjutnya. TEMPO/M Taufan Rengganis
Jelang Laga Pertama Olimpiade Paris 2024, Apriyani / Fadia Sudah Intip Kekuatan Pasangan Jepang

Apriyani / Fadia memastikan persiapannya berjalan baik menjelang laga pertama di Olimpiade Paris 2024.


Timnas Indonesia U-19 vs Malaysia di Semifinal Piala AFF U-19 2024 Sabtu Malam Ini, Indra Sjafri: Laga Penuh Gengsi

22 menit lalu

Pelatih Timnas Indonesia U-19 Indra Sjafri. TEMPO/Randy
Timnas Indonesia U-19 vs Malaysia di Semifinal Piala AFF U-19 2024 Sabtu Malam Ini, Indra Sjafri: Laga Penuh Gengsi

Timnas Indonesia U-19 akan menghadapi Malaysia di semifinal Piala AFF U-19 2024 pada Sabtu malam, 27 Juli.


Ekonom Sebut Keterlibatan Masyarakat Indonesia di Sektor Asuransi Masih Rendah, Ini Alasannya

27 menit lalu

Ekonom senior Faisal Basri menghadiri diskusi film Bloody Nickel yang digelar Koalisi Masyarakat Sipil di Taman Ismail Marzuki (TIM) pada Sabtu, 4 Mei 2024. TEMPO/Savero Aristia Wienanto
Ekonom Sebut Keterlibatan Masyarakat Indonesia di Sektor Asuransi Masih Rendah, Ini Alasannya

Sektor asuransi hanya berkontribusi 6,9 persen terhadap totoal Gross Domestic Product (GDP), membuat Indonesia berada di posisi keenam Asia Tenggara


Respons PAN-Nasdem-PKS Soal Isu Poros Koalisi PKB dan PDIP di Pilkada 2024

27 menit lalu

Ilustrasi TPS Pilkada. Dok TEMPO
Respons PAN-Nasdem-PKS Soal Isu Poros Koalisi PKB dan PDIP di Pilkada 2024

PKB dan PDIP menjajaki peluang berkoalisi pada Pilkada 2024.


Museum Unik di Kroasia Ini Menampilkan Historis Dasi dan Simpul Ikatannya

27 menit lalu

Cravaticum di Zagreb, Kroasia. Instagram.com/cravaticum_museum
Museum Unik di Kroasia Ini Menampilkan Historis Dasi dan Simpul Ikatannya

Cravaticum - Museum Boutique of Cravat menjadi museum dasi pertama di dunia yang berada di Kroasia


Gelombang Panas Ekstrem Melanda Eropa, Negara Mana Saja yang Suhunya Naik?

27 menit lalu

Warga menggunakan payung di bawah sengatan matahari di Tokyo, Jepang, 9 Juli 2024. Jepang diterjang gelombang panas dengan cakupan lebih luas yang belum pernah terjadi sebelumnya. Suhu mencapai rekor tertinggi mendekati 40 derajat celsius, terjadi pada Senin (8/7/2024), di Tokyo dan di wilayah selatan Wakayama. REUTERS/Issei Kato
Gelombang Panas Ekstrem Melanda Eropa, Negara Mana Saja yang Suhunya Naik?

Gelombang panas dengan suhu udara menembus 40 derajat Celcius melanda negara-negara Eropa


Jejak Vonis Kontroversial Hakim Erintuah Damanik, Terbaru Bebaskan Gregorius Ronald Tannur

27 menit lalu

Humas PN Medan Erintuah Damanik saat dijumpai di Pengadilan Negeri Medan. ANTARA
Jejak Vonis Kontroversial Hakim Erintuah Damanik, Terbaru Bebaskan Gregorius Ronald Tannur

sejumlah perkara kontroversial yang pernah ditangani Erintuah Damanik.


Top 3 Dunia: Maskapai Terbaik Dunia hingga Pembukaan Olimpiade Paris 2024

27 menit lalu

Tentara berjaga di depan Menara Eiffel menjelang Olimpiade Paris 2024, Prancis, 21 Juli 2024.REUTERS/Stefan Wermuth
Top 3 Dunia: Maskapai Terbaik Dunia hingga Pembukaan Olimpiade Paris 2024

Berita Top 3 Dunia pada Jumat 26 Juli 2024 diawali oleh daftar 10 maskapai terbaik di dunia untuk 2024.


Penampilan Luar Biasa Celine Dion di Atas Menara Eiffel Tandai Olimpiade Paris 2024 Dimulai

59 menit lalu

Celine Dion membuka Upacara Pembukaan Olimpiade Paris 2024. Foto: X The Olympic Games.
Penampilan Luar Biasa Celine Dion di Atas Menara Eiffel Tandai Olimpiade Paris 2024 Dimulai

Celine Dion menandai dimulainya Olimpiade Paris 2024 dengan penampilan menakjubkan, usai berjuang melawan penyakit yang menyerang otot syarafnya.


Duit Sponsor Piala Presiden 2024 Bertambah, Maruarar Sirait Ingin Tambah Hadiah untuk Tim Juara

1 jam lalu

Ketua Steering Committee Piala Presiden 2024 Maruarar Sirait saat ditemui di SCTV Tower, Senayan, Jakarta Pusat, Senin, 15 Juli 2024. TEMPO/Randy
Duit Sponsor Piala Presiden 2024 Bertambah, Maruarar Sirait Ingin Tambah Hadiah untuk Tim Juara

Ketua Steering Comitee Piala Presiden 2024 Maruarar Sirait menyatakan berniat menambah hadiah untuk juara turnamen pramusim tersebut.