Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Segera Pilih Pemimpin KPK

Oleh

image-gnews
Iklan

Dewan Perwakilan Rakyat merugikan publik bila terus mengulur-ulur waktu untuk menguji dan memilih calon pemimpin Komisi Pemberantasan Korupsi. Sudah dua bulan lebih nama-nama calon itu masuk Senayan, tapi DPR masih saja meributkan kinerja panitia seleksi KPK atau mempermasalahkan sejumlah calon.

Kerugian publik itu terjadi lantaran waktu yang tinggal sebulan ini tak memungkinkan DPR memaksimalkan penggalian terhadap kredibilitas dan kemampuan calon. Kalau saja DPR bergerak lebih awal, keraguan tentang calon bisa ditelusuri lebih dalam, dan publik bisa mengharapkan terpilihnya calon yang benar-benar kompeten dan bersih.

Sayangnya, DPR lebih sibuk memanggil tim pansel KPK dan mencari-cari kesalahannya karena dianggap tidak menyerahkan transkrip wawancara serta nilai setiap calon.

Padahal Presiden Joko Widodo menyerahkan delapan nama calon pemimpin KPK itu pada pertengahan September lalu. Panitia seleksi juga mengirim dua nama, yaitu Busyro Muqoddas dan Robby Arya Brata, yang telah menjalani uji kelayakan dan kepatutan. Namun keduanya harus menjalani uji kelayakan lagi.

DPR boleh saja menganggap rekam jejak calon kurang moncer. Tapi DPR tidak bisa menyalahkan pansel KPK. DPR seharusnya paham bahwa panitia seleksi hanya bertanggung jawab kepada Presiden, bukan DPR. Pansel diangkat dan diberhentikan oleh Presiden.

Tugas DPR adalah menguji dan memilih calon yang disodorkan oleh Presiden. Melalui uji kelayakanlah DPR membuktikan anggapannya. Penilaian tentang rekam jejak dan kompetensi calon pemimpin KPK itu hanya bisa ditentukan melalui uji kelayakan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

DPR semestinya tidak perlu nyinyir kepada pansel KPK, apalagi melontarkan pernyataan yang merendahkan. Misalnya, menyebut panitia seleksi tak ubahnya kumpulan ibu-ibu arisan karena tidak membawa dokumen yang diminta.

Semakin hari kian terlihat motif DPR yang tak henti mencari kesalahan pansel KPK. Gara-gara panitia seleksi tidak mau melengkapi dokumen tentang calon pemimpin KPK, DPR menjadikannya dalih untuk menunda proses fit and proper test. Terdengar juga ancaman bahwa DPR akan menunda uji kelayakan entah sampai kapan.

Niat DPR mengulur waktu untuk uji kelayakan tampak dari jadwal yang belum disusun. Setidaknya hingga kemarin DPR belum menetapkan sistem pemilihan calon pemimpin KPK. DPR belum membahas apakah sistem one man one vote atau sistem paket yang akan dipakai.

Sekarang bukan saatnya berdebat tentang kinerja pansel KPK. Lagi pula tugas pansel KPK sudah selesai sejak menyerahkan nama-nama calon pemimpin KPK kepada Presiden Joko Widodo. DPR semestinya sadar, semakin mepet waktu uji kelayakan, semakin terbatas pula informasi tentang calon yang bisa digali.

Akibat serius yang lain, jika sampai 16 Desember belum terpilih lima pemimpin KPK, jelas kerja lembaga antirasuah itu akan terganggu. Orang ramai akan bertanya: "agenda terselubung" apa lagi yang sedang dimainkan DPR?

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Komika Arie Kriting Besut Film Kaka Boss, Berikut Film Lain yang Dibintanginya Termasuk Agak Laen

4 menit lalu

Stand Up Comedian Arie Kriting dengan gaya khas orang Timur tampil menghibur penonton di ajang Tujuh Hari Untuk Kemenangan Rakyat di Teater Salihara, Jakarta,  19 Juli 2014. TEMPO/Nurdiansah
Komika Arie Kriting Besut Film Kaka Boss, Berikut Film Lain yang Dibintanginya Termasuk Agak Laen

Arie Kriting menjadi sutradara film Kaka Boss. Sebelumnya, ia telah bermain dalam beberapa film termasuk Agak Laen.


Olivia Rodrigo Tegaskan Dukungan untuk Kamala Harris atas Isu Hak Reproduksi

5 menit lalu

Olivia Rodrigo/Foto: Instagram/Olivia Rodrigo
Olivia Rodrigo Tegaskan Dukungan untuk Kamala Harris atas Isu Hak Reproduksi

Olivia Rodrigo menunjukkan dukungannya kepada Kamala Harris dengan mengunggah ulang video yang mengkritik kebijakan Donald Trump tentang aborsi.


Cegah Wabah, WHO Kirim Lebih dari 1 Juta Vaksin Polio ke Gaza

5 menit lalu

Anak-anak Palestina menangis saat berebut makanan dimasak oleh dapur amal, di tengah kelangkaan makanan, saat konflik Israel-Hamas berlanjut, di Jalur Gaza utara, 18 Juli 2024. REUTERS/Mahmoud Issa
Cegah Wabah, WHO Kirim Lebih dari 1 Juta Vaksin Polio ke Gaza

WHO mengirimkan lebih dari satu juta vaksin polio ke Gaza untuk mencegah anak-anak terkena wabah


PSN Rempang Eco City Tetap Lanjut, Walhi: Suara Rakyat Diabaikan

5 menit lalu

Warga Rempang bentangkan spanduk di atas kapal di laut Pulau Rempang, Kota Batam, Senin, 20 Mei 2024. TEMPO/Yogi Eka Sahputra
PSN Rempang Eco City Tetap Lanjut, Walhi: Suara Rakyat Diabaikan

Pemerintah memutuskan untuk tetap melanjutkan Proyek Strategis Nasional (PSN) Rempang Eco City. Walhi sebut pemerintah abaikan suara rakyat.


Segini Harta Kekayaan Hakim MA yang Perintahkan Rumah Istri Rafael Alun Dikembalikan

5 menit lalu

Terdakwa mantan pejabat eselon III kabag umum Kanwil Ditjen Pajak Jakarta Selatan II, Rafael Alun Trisambodo (tengah) berbincang dengan kuasa hukumnya saat mengikuti sidang pembacaan surat amar putusan, di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Senin, 8 Januari 2024. Rafael menyatakan masih pikir-pikir soal kemungkinan mengajukan banding atas vonis 14 Tahun penjara dan denda Rp 500 juta yang dijatuhkan  Majelis Hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi kepadanya. TEMPO/Imam Sukamto
Segini Harta Kekayaan Hakim MA yang Perintahkan Rumah Istri Rafael Alun Dikembalikan

Lewat putusan kasasi, hakim MA (Mahkamah Agung) memerintahkan harta istri Rafael Alun Trisambodo dikembalikan. Segini kekayaan hakim tersebut.


Sepak Terjang Hendry Lie, Tersangka Korupsi Timah yang Keberadaannya Dimonitor Kejagung

5 menit lalu

Hendry Lie. (Dok. PT. Tinindo Inter Nusa (TIN))
Sepak Terjang Hendry Lie, Tersangka Korupsi Timah yang Keberadaannya Dimonitor Kejagung

Hendry Lie, tersangka korupsi timah yang juga pendiri perusahaan maskapai PT Sriwijaya Air.


Login WhatsApp Web Kini Bisa Tanpa Nomor Telepon, Muncul Risiko Penipuan Akun

5 menit lalu

WhatsApp Web. Kredit: Tech Advisor
Login WhatsApp Web Kini Bisa Tanpa Nomor Telepon, Muncul Risiko Penipuan Akun

Privasi pengguna kian aman saat memakai WhatsApp Web yang didaftarkan tanpa nomor telepon. Namun, pengguna jadi harus mewaspadai akun palsu.


Kupas Tuntas Perpres Nomor 76 Tahun 2024 Soal IUP yang Baru Disahkan Presiden Jokowi

15 menit lalu

Presiden Jokowi memberikan keterangan usai meluncurkan golden visa Indonesia di hotel ritz carlton, Jakarta Selatan, Kamis,  25 Juli 2024. TEMPO/Daniel a. Fajri
Kupas Tuntas Perpres Nomor 76 Tahun 2024 Soal IUP yang Baru Disahkan Presiden Jokowi

Di dalam JDIH Kemensesneg di Jakarta telah memuat ketentuan distribusi IUP kepada kelompok masyarakat tercantum dalam Pasal 5A ayat (1).


Persiapan yang Harus Dilakukan Sekolah Saat Penghapusan Jurusan di SMA Dihapus

19 menit lalu

Siswa SMA melihat koleksi Museum Adityawarman di Ruangan Perhiasan pada 21 September 2023. (TEMPO/Fachri Hamzah)
Persiapan yang Harus Dilakukan Sekolah Saat Penghapusan Jurusan di SMA Dihapus

Kemendikbudristek mulai menerapkan penghapusan jurusan IPA, IPS, dan Bahasa di SMA pada tahun ajaran 2024/2025.


2 Pengajar Pondok Pesantren di Kabupaten Agam Diduga Sodomi 40 Santri Sejak 2022

32 menit lalu

ilustrasi
2 Pengajar Pondok Pesantren di Kabupaten Agam Diduga Sodomi 40 Santri Sejak 2022

2 pengajar salah satu pondok pesantren di Kecamatan Canduang, Kabupaten Agam, ditangkap Polresta Bukittinggi karena mencabuli 40 santri.