Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mahkamah yang Mencederai Rakyat

Oleh

image-gnews
Iklan

Putusan Mahkamah Kehormatan Dewan Perwakilan Rakyat yang tak menyatakan terjadinya pelanggaran etik oleh Setya Novanto sungguh sangat mengherankan. Sikap Mahkamah itu tidak hanya bisa membuat publik menduga MKD selama ini hanya bersandiwara, tapi juga menguntungkan Setya. Setya bisa menepuk dada tak melakukan pelanggaran seperti yang dituduhkan.

Kemarin Mahkamah menyatakan menutup kasus ini setelah menerima surat pengunduran diri Setya. Ketua DPR dari Partai Golkar itu berkirim surat setelah sebelumnya sebagian besar anggota Mahkamah menyatakan Setya telah melakukan pelanggaran dalam skandal "Papa Minta Saham" PT Freeport yang diadukan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said. Setya mengirim surat ituyang semestinya ke pimpinan DPRsaat Mahkamah tengah bersidang mengambil putusannya.

Kita menyesalkan sikap Mahkamah yang menyatakan "menutup" kasus ini dengan alasan Setya telah mengundurkan diri sebagai Ketua DPR. Semestinya, Mahkamah tetap mengumumkan pelanggaran apa yang dilakukan Setya karena telah mencatut nama Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla dalam kasus ini. Dengan demikian, akan jelas bahwa Setya bersalah karena telah melanggar etik.

Cara yang diambil Mahkamah dalam menyelesaikan kasus Setya menunjukkan mereka lebih suka berakrobat politik ketimbang serius memperbaiki citra lembaganya yang makin terkoyak akibat perilaku Setya. Sangat tidak masuk akal melihat 17 anggota MKD yang tadinya ngotot memberikan sanksi berat ataupun sedang justru bertepuk tangan ketika Ketua Mahkamah menutup sidang dengan mengumumkan mundurnya Setya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Mahkamah telah kehilangan momentum untuk menjaga kehormatan dan martabat lembaganya. Padahal terang benderang publik tahu bahwa Setya telah melanggar etik. Lihatlah sebelumnya bagaimana publik, termasuk melalui media sosial, beramai-ramai meneken petisi mendesak Setya mundur. Fakta dan rekaman yang diputar dalam persidangan memperlihatkan betapa tak bermoralnya Setya menggunakan posisinya untuk "memeras" Freeport.

Kita tahu ada sebagian anggota Mahkamah yang sejak awal akan menyelamatkan Setya. Mereka, para anggota Golkar itu, tak hanya menyudutkan Sudirman dengan pertanyaan yang menyalahkannya, tapi juga datang dalam acara jumpa pers Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitanhal yang semestinya tak elok mereka lakukan karena Luhut merupakan saksi dalam kasus ini. Tapi saat itu publik optimistis anggota lain tetap akan menghukum Setya.

Setya kini sudah turun tanpa catatan bersalah dari Mahkamah. Perkaranya kini masih diselidiki Kejaksaan Agung. Kita berharap Kejaksaan, yang sebelumnya menyatakan Setya bisa dijerat dengan sejumlah pasal dalam Kitab Undang-Undang Hukum Pidana, serius menangani kasus ini.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Koperasi di Lereng Merapi Yogyakarta Siapkan Paket Eduwisata Belajar Seru Beternak Sapi

10 menit lalu

Suasana peternakan sapi di Koperasi Samesta yang berada di Kecamatan Cangkringan, lereng Gunung Merapi Sleman Yogyakarta. Tempo/Pribadi Wicaksono
Koperasi di Lereng Merapi Yogyakarta Siapkan Paket Eduwisata Belajar Seru Beternak Sapi

Untuk menuju lokasi, wisatawan nantinya bisa memanfaatkan paket dalam jip wisata lava tour Lereng Merapi Yogyakarta.


Prabowo Diminta Evaluasi Penghiliran Nikel

16 menit lalu

Ilustrasi  smelter nikel. REUTERS
Prabowo Diminta Evaluasi Penghiliran Nikel

Presiden terpilih Prabowo Subianto didesak untuk melakukan evaluasi program penghiliran nikel.


Survei Elektabilitas Ahok Kedua Teratas di Jakarta, PDIP: Semua Masih Dinamis

20 menit lalu

Ridwan Kamil, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), dan Anies Baswedan. TEMPO
Survei Elektabilitas Ahok Kedua Teratas di Jakarta, PDIP: Semua Masih Dinamis

Ahok memang menjadi salah satu nama calon potensial yang saat ini dimiliki PDIP.


Mengenang Pak Kasur: Tokoh Pendidikan Pernah Jadi Anggota Badan Sensor Film

21 menit lalu

Pak Kasur. kesekolah.com
Mengenang Pak Kasur: Tokoh Pendidikan Pernah Jadi Anggota Badan Sensor Film

Pak Kasur menjadi salah seorang tokoh pendidikan di negeri ini. Ini perjalanan hidupnya, dan khususnya dedikasinya pada pendidikan anak-anak.


Kapal Penumpang di Anambas Tenggelam, Tiga 3 Orang Meninggal

25 menit lalu

Ilustrasi kapal tenggelam. AFP/Pedro Pardo
Kapal Penumpang di Anambas Tenggelam, Tiga 3 Orang Meninggal

Kapal penumpang KM Samarinda rute Tarempa - Matak, Kabupaten Anambas, tenggelam, Jumat 26 Juli 2024. Setidaknya tiga orang meninggal.


Semifinal Piala AFF U-19 2024 Australia vs Thailand Sabtu Sore 27 Juli: Simak Komentar Pelatih Kedua Tim

28 menit lalu

Pelatih Timnas Australia U-19, Trevor Morgan (kiri) dan Pelatih Timnas Thailand U-19, Emerson Pereira da Silva (kanan) saat konferensi pers menjelang laga semifinal Piala AFF U-19 2024, di Hotel Wyndham Surabaya, 26 Juli 2024. Foto: TEMPO/Hanaa Septiana
Semifinal Piala AFF U-19 2024 Australia vs Thailand Sabtu Sore 27 Juli: Simak Komentar Pelatih Kedua Tim

Laga Timnas Australia vs Thailand akan hadir pada babak semifinal Piala AFF U-19 2024, Sabtu sore. Simak komentar kedua pelatih jelang laga.


5 Fakta Dugaan Sabotase Kereta Cepat Sebelum Pembukaan Olimpiade Paris 2024

42 menit lalu

Tentara berjaga di depan Menara Eiffel menjelang Olimpiade Paris 2024, Prancis, 21 Juli 2024.REUTERS/Stefan Wermuth
5 Fakta Dugaan Sabotase Kereta Cepat Sebelum Pembukaan Olimpiade Paris 2024

Sabotase kereta cepat disebut-sebut sebagai upaya terencana beberapa jam menjelang upacara pembukaan Olimpiade Paris 2024.


Berita MotoGP: Joan Mir Perpanjang Kontrak di Repsol Honda hingga 2026

46 menit lalu

Joan Mir pembalap MotoGP di Repsol Honda. (Foto: Repsol Honda)
Berita MotoGP: Joan Mir Perpanjang Kontrak di Repsol Honda hingga 2026

Pembalap MotoGP Joan Mir memperpanjang kontraknya dengan tim pabrikan Honda Racing Corporation (HRC/Repsol Honda) selama dua musim.


Indikator Keberhasilan Pilkada 2024: Partisipasi Generasi Muda sampai Semua Pihak Patuhi Aturan

48 menit lalu

Ilustrasi TPS Pilkada. Dok TEMPO
Indikator Keberhasilan Pilkada 2024: Partisipasi Generasi Muda sampai Semua Pihak Patuhi Aturan

Beberapa indikator Pilkada 2024 berhasil, antara lain partisipasi generasi muda sebagai pemilih terbesar dan mematuhi aturan oleh semua pihak terlibat


Komika Arie Kriting Besut Film Kaka Boss, Berikut Film Lain yang Dibintanginya Termasuk Agak Laen

52 menit lalu

Stand Up Comedian Arie Kriting dengan gaya khas orang Timur tampil menghibur penonton di ajang Tujuh Hari Untuk Kemenangan Rakyat di Teater Salihara, Jakarta,  19 Juli 2014. TEMPO/Nurdiansah
Komika Arie Kriting Besut Film Kaka Boss, Berikut Film Lain yang Dibintanginya Termasuk Agak Laen

Arie Kriting menjadi sutradara film Kaka Boss. Sebelumnya, ia telah bermain dalam beberapa film termasuk Agak Laen.