Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Di Yerusalem

Oleh

image-gnews
Iklan

Di Yerusalem, justru di Yerusalem, percayakah orang bahwa manusia itu diciptakan dari Ruh yang satu? Bahwa agama-agama dengan Tuhan-Yang-Tunggal, yang menegaskan jejak mereka yang cemas dan keras beratus-ratus tahun di kota itu, sungguh-sungguh yakin bahwa manusiayang diharapkan menyembah Khalik yang samadianggap bisa berbagi keluhan tentang ketidakadilan?

Memang agak ganjil dan mungkin menyedihkan, bahwa di Yerusalem, justru di Yerusalem, kita bertanya bisakah manusia bersepakat menolak kesewenang-wenangandan bisakah kita berbicara tentang manusia sebagai "sesama".

Hari-hari ini, Israel membangun permukiman untuk warga Israel yang Yahudi di Yerusalem Timur, merebut hak orang Palestina dan melanggar kesepakatan yang diakui dunia. Hari-hari ini, di Yerusalem tampaknya tak berlaku pertanyaan apa pun yang membuat ragudan pintu ditutup bagi gugatan dari luar gerbang. Hampir seluruh negeri di dunia, termasuk Amerika Serikat, menganggap tindakan itu sewenang-wenang, tapi tampaknya bagi para pemimpin Israel, apa yang sewenang-wenang bagi orang lain tak berlaku buat mereka. "Kami adalah kamiapa mau dikata."

Perang agaknya telah demikian membekas dalam pemikiran seperti ituperang yang menghendaki pihak "sana" hancur atau bisu. Israel, merasa terkepung dan terancam sejak lahir, menyerang dan menduduki wilayah orang sejak mula, dan bersikap bahwa perdamaian harus dicapai dengan kemenangan posisi, telah jadi sesuatu yang bukan hanya sebuah negeri. Israel adalah sebuah pasukan tempur. Ia siaga terus-menerusdan umumnya tak pernah kalah.

Tapi bagi sikap yang demikian, antagonisme dan perbedaan adalah awal dan akhir dalam kehidupan. Manusia tak dianggap satu, tak pernah dan tak akan ada "sesama". Jika ada percakapan, yang terjadi monolog yang berganti-ganti atau bertabrakan. Tak diperlukan kesepakatan. Sebab tak ada nilai-nilai yang dihayati bersama. Yang diperlukan hanyalah persetujuandan itu diperoleh dengan memaksa dan membungkam pihak yang lain.

Pola perhubungan internasional seperti inikah yang akan menentukan selamanya?

Pernah abad ke-20 dibentuk oleh perpecahan yang seakan-akan kekal, setelah dua perang besar meletus dan perang dunia ketiga yang lebih mengerikan mengancam. Tapi pernah abad ke-20 juga menyaksikan perdamaian-perdamaian besar, terutama setelah "Perang Dingin" berakhir tanpa diumumkan. Pernah para pemikir menganggap hidup adalah perbedaan. Tapi pernah mereka mulai menganggap bahwa optimisme Hegel benar.

Dalam optimisme ini, putik akan digantikan kembang, kembang akan digantikan buahseakan-akan yang pertama ditampik yang kedua, dan seakan-akan yang kedua (bunga dan kemudian buah) tampil sebagai wakil paling benar dari sang tanaman. Namun, kata Hegel dalam kalimat yang terkenal, sifat mereka yang cair akan menjadikan mereka hanya sekadar momen-momen dari "sebuah kesatuan organis". Mereka berkonflik, tapi yang satu merupakan keniscayaan yang lain, dan keduanya bersama-sama membentuk hidup keseluruhan.

Demikianlah Hegel berbicara tentang dialektik: putik sebagai tesis akan mendapatkan bunga sebagai antitesis, dan dari oposisi itu akan ada buah, sebagai hasil "tempuk-junjung" (Aufhebung). Dengan kata lain, dalam sejarah ada saat-saat yang bersengketa, tapi kemudian akan ada rekonsiliasi. Bahkan antara Sang Paduka yang menaklukkan dan Sang Takluk yang kalah, hubungan tak putus: pada akhirnya hanya ketika Sang Takluk menyatakan kesadaran dirinya, Sang Paduka akan mendapatkan pengakuan. Pembebasan terjadi ketika pembebasan itu tak hanya untuk diri sendiri.

Tapi Hegel hidup di abad ke-19, sebelum Marx, dan jauh sebelum konflik Timur Tengah berjangkit berpuluh tahun tanpa disusul sesuatu yang positif. Di abad ke-21, optimisme Hegelian berhenti. Justru di Yerusalem.

Mungkin kita memang tak boleh percaya kepada cara memandang sejarah seakan-akan membaca riwayat hidup tumbuh-tumbuhan. Sejarah terdiri atas yang tak bisa diperhitungkan. Dialektika terlalu sederhana untuk menafsirkannya.

Maka di zaman pasca-Hegel, keyakinan akan terjadinya "tempuk-junjung"konflik yang kemudian melahirkan sesuatu yang lebih terjunjungdigantikan dengan perspektif lain: bahwa dalam hidup, perbedaan tak akan berhenti.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tapi dengan "doktrin" itu orang bisa menghalalkan perang, penindasan, dan kesewenang-wenangan dengan mengatakan: "Kami adalah kami, apa mau dikata."

Walhasil, tak ada titik Archmides yang bisa dipergunakan sebagai titik bertolak untuk menilai. Orang-orang Palestina berteriak, sakit dan terhina. Sebentar lagi kekerasan akan meletus, namun yang memilih pihak tak tahu lagi bagaimana menjelaskan pilihan itu kepada orang lain yang berbeda.

Saya ingat, ketika Hitler menyerbu Polandia, 1 September 1939, W.H. Auden menulis sajak yang mencatat rasa cemasnya: harapan habis di hari-hari ketika apa yang adil dan tak adil hanya bisa dipecahkan dengan dusta atau perang.

Kini rasanya dunia merasakan kecemasan yang mirip. Justru karena Yerusalem:

As the clever hopes expire

Of a low dishonest decade:

Waves of anger and fear

Circulate over the bright

And darkened lands of the earth.

Goenawan Mohamad

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Timnas U-23 Indonesia Lolos ke Semifinal Piala Asia U-23 2024, Statistik Tunjukkan Mereka Pantas Menang atas Korea Selatan

2 menit lalu

Rio Fahmi (kiri) berhadapan dengan pemain timnas Korsel dalam perempatfinal AFC U-23, Korea Selatan vs Indonesia, di stadion di Abdullah bin Nasser bin Khalifa Stadium, Qatar, Jumat dinihari WIB, 26 April 2024. Tim Humas PSSI
Timnas U-23 Indonesia Lolos ke Semifinal Piala Asia U-23 2024, Statistik Tunjukkan Mereka Pantas Menang atas Korea Selatan

Timnas U-23 Indonesia mencetak sejarah dengan lolos ke semifinal Piala Asia U-23 2024. Statistik menunjukkan Garuda Muda pantas menang atas Korea.


4 Prodi dengan Kuota Terbesar di PPG Prajabatan 2024

5 menit lalu

Ilustrasi guru sedang berdiskusi dengan siswa sekolah.
4 Prodi dengan Kuota Terbesar di PPG Prajabatan 2024

Apa saja prodi dengan kuota terbesar di PPG Prajabatan?


Golkar Ragu Jokowi Tak Lagi Kader PDIP: Kami Enggak Mau 'Ge-er'

6 menit lalu

Bakal Calon Presiden PDIP Ganjar Pranowo, Presiden Joko Widodo atau Jokowi, dan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputeri saat mengjadiri Rapat Kerja Nasional atau Rakernas IV PDIP di Jakarta International Expo, Kemayoran, Jakarta, Jumat, 29 September 2023. TEMPO/Han Revanda Putra
Golkar Ragu Jokowi Tak Lagi Kader PDIP: Kami Enggak Mau 'Ge-er'

Partai Golkar tidak ingin mengandai-andai mengenai keanggotaan Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Partai Demokrasi Indonesia Perjuang (PDIP).


Pakar Hukum Unand Beri Catatan Putusan MK, Termasuk Dissenting Opinion 3 Hakim Konstitusi

12 menit lalu

Suasana sidang putusan perkara Perselisihan Hasil Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden 2024 di gedung Mahkamah Konstitusi (MK), Jakarta, Senin, 22 April 2024. Dari 8 hakim MK, 5 hakim memutuskan menolak seluruh permohonan sengketa Pilpres 2024 yang diajukan oleh passion Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Pakar Hukum Unand Beri Catatan Putusan MK, Termasuk Dissenting Opinion 3 Hakim Konstitusi

Pakar Hukum Universitas Andalas atau Unand memberikan tanggapan soal putusan MK dan dissenting opinion.


Jadwal Proliga 2024 Jumat 26 April: 3 Laga, Jakarta Elektrik PLN dan Jakarta STIN BIN Beraksi

21 menit lalu

Proliga 2024.
Jadwal Proliga 2024 Jumat 26 April: 3 Laga, Jakarta Elektrik PLN dan Jakarta STIN BIN Beraksi

Kompetisi bola voli PLN Mobile Proliga 2024 akan memasuki hari kedua, Jumat, 26 April 2024. Simak jadwalnya.


Pelaku Perampasan Ponsel Pelajar SMP Di Depok Ditangkap, Sehari Beraksi Tiga Kali

22 menit lalu

Ilustrasi tahanan selesai menjalani hukuman atau bebas dari hukuman. Shutterstock
Pelaku Perampasan Ponsel Pelajar SMP Di Depok Ditangkap, Sehari Beraksi Tiga Kali

Polres Metro Depok membekuk dua pelaku perampasan ponsel yang melukai pelajar SMP di Jalan Anggrek 5 RT. 02/04, Pancoran Mas, Depok


Redmi Pad SE Segera Diperkenalkan ke Pasar Global, Ini Perbandingannya dengan Versi Sebelumnya

27 menit lalu

Redmi Pad SE (Xiaomi)
Redmi Pad SE Segera Diperkenalkan ke Pasar Global, Ini Perbandingannya dengan Versi Sebelumnya

Redmi baru saja meluncurkan tablet teranyarnya di seri Redmi Pad SE seharga Rp 2,5 juta. Ini perbandingannya dengan Redmi Pad versi sebelumnya.


Mengenal Klub Jakarta Popsivo Polwan yang Menargetkan sampai Final Proliga 2024

28 menit lalu

Pebola voli Jakarta Popsivo Polwan, Lerigia Devina Oktaviani (kiri), melepaskan smes yang coba ditahan oleh pebola voli  Jakarta BIN Ratri Wulandari (kanan) pada pertandingan putaran pertama minggu ketiga PLN Mobile Proliga 2023 di Palembang Sport and Convention Center (PSCC), Palembang, Sumatera Selatan, Minggu, 22 Januari 2023. ANTARA/Nova Wahyudi
Mengenal Klub Jakarta Popsivo Polwan yang Menargetkan sampai Final Proliga 2024

Jakarta Popsivo Polwan akan bertanding di Proliga 2024 pada 26 April 2024 dengan Gresik Petrokimia Pupuk Indonesia pukul 14.00 WIB.


3 Perbedaan Gunung Ruang dan Gunung Raung

32 menit lalu

Gunung Ruang di Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulut meletus pada pukul 19.19 WITA. ANTARA/Foto diambil dari grup percakapan 'Info Gunung Api Sitaro'.
3 Perbedaan Gunung Ruang dan Gunung Raung

Dengan perbedaan signifikan dalam lokasi, aktivitas vulkanik, dan dampak lingkungan, Gunung Ruang dan Gunung Raung menunjukkan perbedaannya.


Gerindra Jalin Komunikasi Lewat Puan, Bahas Rencana Pertemuan Prabowo-Megawati

33 menit lalu

Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri (tengah), bersama Ketua DPP Puan Maharani (kiri), Kepala Pusat Analisa dan Pengendali Situasi Prananda Prabowo (kanan) yang juga anak-anaknya berpegangan tangan saat berfoto bersama dalam penutupan Rakernas III PDI Perjuangan di Sekolah Partai PDI Perjuangan, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Kamis, 8 Juni 2023. Rakernas III PDI Perjuangan itu menghasilkan 17 poin rekomendasi eksternal seperti visi-misi Capres-Cawapres dari PDIP, dan memerintahkan seluruh kader Partai menangkan Ganjar Pranowo pada Pilpres 2024. TEMPO/M taufan Rengganis
Gerindra Jalin Komunikasi Lewat Puan, Bahas Rencana Pertemuan Prabowo-Megawati

Partai Gerindra menyatakan telah berkomunikasi dengan para elite PDIP berkaitan dengan ihwal rencana pertemuan Prabowo Subianto dengan Megawati Soekarnoputri.