Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bersama Menghadang Terorisme

Oleh

image-gnews
Iklan

Pemerintah sebaiknya bekerja sama secara serius dengan negara-negara di Asia Tenggara yang tergabung dalam ASEAN buat menghadang terorisme. Selama ini memang sudah ada kesepakatan dan kerja sama, termasuk Konvensi Anti-Terorisme yang ditandatangani delapan tahun lalu. Tapi Indonesia perlu berinisiatif untuk mengefektifkan kerja sama itu.

Jika tak ada yang menggerakkan, kesepakatan hanya akan berhenti di atas meja atau di ruang pelatihan bersama. Buktinya, kerja sama untuk berbagi informasi dan data mengenai terorisme, misalnya, selama ini belum berjalan lancar. Tak semua negara anggota mau menyerahkan data. Sering kali kesibukan berbagi informasi baru dilakukan setelah insiden terjadi, seperti pasca-serangan teroris pekan lalu di Jakarta.

Banyak alasan kenapa penanganan teroris perlu dilakukan bersama-sama. Salah satunya adalah perkembangan pesat kelompok radikal. Jaringan Negara Islam di Irak dan Al-Syam (ISIS)belakangan mengubah nama menjadi Negara Islamsudah merambah ke negara-negara anggota ASEAN. Bahkan mereka telah mendeklarasikan "cabang" di setidaknya satu negara di Asia pada tahun ini. Menurut pengamat terorisme Singapura, Rohan Gunaratna, negara yang kemungkinan besar dipilih adalah Filipina atau Indonesia.

Di kedua negara ini, sudah ada kelompok yang berbaiat ke kepemimpinan ISIS. Kelompok ini telah menjadi ancaman serius di kawasan ASEAN. Peta radikalisme pun berubah. Kini bukan lagi "alumnus" Afganistan yang tergabung dalam Jamaah Islamiyah yang berbaiat ke Al-Qaidah yang perlu diwaspadai, melainkan "alumnus" Suriah dan Irak, dengan para simpatisan ISIS.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Data dari konsultan keamanan Amerika, The Soufan Group, jumlah orang dari Asia Tenggara yang bergabung dengan ISIS di Suriah dan Irak naik sekitar 10 kali lipat, yakni dari 50-100 orang pada 2014 menjadi sekitar 900 orang. Jumlah terbesar dari Indonesia sebanyak 700-an orang. Menyusul Malaysia dan Filipina masing-masing sekitar 100 orang.

Ancaman terorisme menjadi semakin besar setelah berlaku Masyarakat Ekonomi ASEAN pada akhir tahun lalu. Ini berarti perbatasan antar-negara anggota kian terbuka. Kelompok pendukung terorisme pun akan lebih leluasa untuk keluar-masuk negara-negara ASEAN. Bukan tidak mungkin pula teroris muncul di negara-negara yang selama ini belum pernah terjamah oleh kelompok radikal. Dan bila hal ini terjadi, tak hanya menimbulkan masalah keamanan, ekonomi kawasan pun menjadi taruhan.

Bukan hanya kerja sama berbagi informasi dan perburuan pelaku teror yang perlu dilakukan. Masing-masing negara semestinya pula memperkuat program deradikalisasi dan pemantauan mantan narapidana terorisme, terutama para alumnus Suriah atau Irak, juga kelompok simpatisan ISIS. Kerja sama intelijen dan keimigrasian pun perlu ditingkatkan. Jangan biarkan ASEAN menjadi ladang subur bagi kelompok berbahaya ini.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Rekap Hasil Perempat final dan Jadwal Semifinal Liga Conference 2023-2024: Aston Villa dan Fiorentina Lolos

1 menit lalu

Logo Liga Conference. (Antara)
Rekap Hasil Perempat final dan Jadwal Semifinal Liga Conference 2023-2024: Aston Villa dan Fiorentina Lolos

Aston Villa hingga Fiorentina memastikan diri melaju ke babak semifinal Liga Conference 2023-2024.


Uni Eropa Ajukan Perluasan Embargo terhadap Iran Setelah Serang Israel, Ini Riwayat Negara Barat Embargo Iran

6 menit lalu

Presiden Iran Ebrahim Raisi. Kepresidenan Iran/WANA via REUTERS
Uni Eropa Ajukan Perluasan Embargo terhadap Iran Setelah Serang Israel, Ini Riwayat Negara Barat Embargo Iran

Sepanjang sejarah, Iran telah menjadi sasaran berbagai sanksi internasional atau embargo dari beberapa negara, terutama Amerika Serikat dan Uni Eropa.


Prabowo Minta Demo di Depan Gedung MK Dibatalkan, Haris Rusli: Beliau Khawatir Ada Gesekan dan Benturan Sosial

6 menit lalu

Gedung Mahkamah Konstitusi. TEMPO/MAGANG/MUHAMMAD FAHRUR ROZI.
Prabowo Minta Demo di Depan Gedung MK Dibatalkan, Haris Rusli: Beliau Khawatir Ada Gesekan dan Benturan Sosial

Komandan Tim Kampanye Nasional bidang relawan Haris Rusli Moti menyatakan, Prabowo meminta penghentian aksi damai di depan gedung MK


Eks Kepala Rutan KPK yang Terlibat Pungli Minta Maaf tapi juga Ajukan Praperadilan

9 menit lalu

Kepala Rutan Cabang KPK, Achmad Fauzi (kopiah) bersama para tersangka petugas Rutan KPK, seusai menjalani pemeriksaan, di gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Jakarta, Rabu, 3 April 2024. Tersangka tersebut di antaranya Kepala Rutan Cabang KPK, Achmad Fauzi, Pegawai Negeri Yang Dipekerjakan (PNYD) mantan Karutan KPK, Hengki, Deden Rochendi (PNYD), Sopian Hadi (PNYD), Ristanta (PNYD), Ari Rahman Hakim (PNYD), Agung Nugroho (PNYD), Eri Angga Permana (PNYD) dan 7 petugas Rutan, M. Ridwan, Suharlan, Mahdi Aris, Wardoyo, Muhammad Abduh dan Ricky Rachmawanto. TEMPO/Imam Sukamto
Eks Kepala Rutan KPK yang Terlibat Pungli Minta Maaf tapi juga Ajukan Praperadilan

PNS Kementerian Hukum dan HAM yang diperbantukan di KPK, Achmad Fauzi, dinyatakan terbukti terlibat pungli dan dijatuhi sanksi oleh Dewas KPK


Formula 1: Begini Kata Max Verstappen Soal Rumor Akan Gantikan Lewis Hamilton di Mercedes

9 menit lalu

Pembalap Max Verstappen dari Red Bull merayakan kemenangannya dalam Formula 1 atau F1 Grand Prix Jepang di Sirkuit Suzuka, Suzuka, Jepang, 7 April 2024. REUTERS/Issei Kato
Formula 1: Begini Kata Max Verstappen Soal Rumor Akan Gantikan Lewis Hamilton di Mercedes

Max Verstappen menjawab rumor soal akan tinggalkan Red Bull untuk gantikan Lewis Hamilton di Mercedes. Simak selengkapnya.


Timnas U-23 Indonesia Kalahkan Australia 1-0 di Piala Asia U-23 2024, Erick Thohir: Luar Biasa

10 menit lalu

Timnas Indonesia U-23 menghadapi Australia U-23 di pekan kedua babak penyisihan Grup A AFC U-23 Asian Cup. FOTO/X
Timnas U-23 Indonesia Kalahkan Australia 1-0 di Piala Asia U-23 2024, Erick Thohir: Luar Biasa

Kemenangan timnas U-23 Indonesia atas Australia itu membuat posisinya naik ke peringkat kedua klasemen sementara Grup A Piala Asia U-23 2024.


3 Cara Melihat Status WhatsApp Orang Lain Tanpa Diketahui

16 menit lalu

Ilustrasi WhatsApp. shutterstock.com
3 Cara Melihat Status WhatsApp Orang Lain Tanpa Diketahui

Berikut tiga cara melihat status orang lain di daftar kontak WhatsApp tanpa diketahui si empunya.


PUPR Optimistis Istana dan Kantor Presiden Siap Fungsional Juli, Upacara 17 Agustus Jadi di IKN?

16 menit lalu

Arsitektur  Istana Kepresidenan di IKN karya Nyoman Nuarta. (Dok. Nyoman Nuarta)
PUPR Optimistis Istana dan Kantor Presiden Siap Fungsional Juli, Upacara 17 Agustus Jadi di IKN?

PUPR menyatakan Istana Negara dan Kantor Presiden di IKN dapat fungsional pada Juli, sehingga Presiden Jokowi bisa menggelar upacara 17 Agustus.


Polisi Tangkap Residivis Pengedar Narkoba Senilai Rp 10 Miliar di Bekasi

24 menit lalu

Ilustrasi penjahat narkoba. TEMPO/Iqbal Lubis
Polisi Tangkap Residivis Pengedar Narkoba Senilai Rp 10 Miliar di Bekasi

Polres Metro Bekasi Kota menyita 10 kilogram narkoba jenis sabu senilai Rp 10 Miliar saat menangkap MH, residivis dalam kasus sama pada 2022


Jejak Pendapat PKS Jelang Pilkada DKI: Mardani Ali Sera Tertinggi Disusul Sohibul Iman dan Khoirudin

26 menit lalu

Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI Mardani Ali Sera
Jejak Pendapat PKS Jelang Pilkada DKI: Mardani Ali Sera Tertinggi Disusul Sohibul Iman dan Khoirudin

Ketua DPP PKS, Mardani Ali Sera, mendapatkan perolehan tertinggi dalam jejak pendapat internal kader PKS Jakarta untuk maju Pilkada DKI