Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Si Ayam

Oleh

image-gnews
Iklan

Ada seorang laki-laki yang merasa dirinya sebutir beras. Bila ini kurang aneh, masih ada tambahannya: ia merasa diri sebagai sebutir beras dan membayangkan ada seekor ayam besar yang membuntutinya, untuk mematuknya.

Siang dan malam ia cemas dan curiga. Tiap kali ia mengunci pintu dan jendelanya. Ia tak ingin tahu apa yang terjadi di jalan di sebelah rumah. Ia menutup kupingnya bila ia dengar ayam mengais dan berkotek.

Setelah berbulan-bulan ia merasakan itu, istrinya membawanya ke seorang psikiater. Selama 10 minggu lelaki itu diterapi, hingga akhirnya ia dapat diyakinkan bahwa ia memang bukan sebutir beras.

Tapi tak semuanya beres. Sang psikiater bingung, sebab laki-laki itu tetap saja ketakutan bahwa ia akan dipatuk si ayam besar.

"Kenapa masih ketakutan? Kan tuan sudah tahu, tuan bukan beras?"

"Benar. Aku bukan beras. Tapi si ayam mungkin masih menganggap begitu."

Ini cerita fiktif tentang paranoiatapi lebih dari itu, cerita bagaimana orang percaya kepada hal yang paling aneh karena ia memang mau percaya. Dunia di luar dirinya adalah dunia yang dibentuk menurut kecemasannya. Informasi cuma penting sepanjang cocok dengan kepercayaannya bahwa si ayam memang ada.

Tentu, kepercayaan itu jadi teror bagi dirinya. Tapi dengan itu ia dapat alasan kenapa hidupnya tak menyenangkan. Ia bisa mengeluh terus-menerus tentang keadaan tanpa melihat dirinya memang patut menjalani hidup yang celaka.

Lagi pula, bayangan tentang si ayam memberinya kepastian. Hewan khayali itu satu bentuk yang lebih bisa ia "pegang", dan itu menenteramkan. Ia gentar menghadapi gerak hidup yang tak berbentuk, yang acak, yang inkonsisten. Ia takut menghadapi khaos.

Dewasa ini kita berkali-kali menemukan sindrom beras & ayam itu, terutama dalam diri orang-orang yang "beriman". Agama tampaknya memberi peluang. Saya kira itu juga yang terjadi pada Terry Jones, seorang pendeta dari gereja fundamentalis di Gainesville, Florida, AS, yang berencana membakar Quran tiap hari.

Meskipun ia menulis buku Islam is of the Devil, ia mengakui ia tak tahu sedikit pun tentang hukum Islam. Bahkan, seperti terdapat dalam rekaman yang transkripnya diperoleh CBS News, sepanjang umurnya yang 51 tahun itu ia tak pernah bertemu dengan seorang muslim pun.

Baginya, informasi tak penting. Apalagi jika bertentangan dengan apa yang diyakininya. Dan yang diyakininya adalah bahwa hidup terdiri dari beras yang akan dipatuk dan ayam yang akan mematuk beras. Si ayam, atau si Setan, ada di mana-mana. Dari transkrip bertanggal 10 Agustus 2010:

T: Dan Anda percaya bahwa apa yang tak datang dari Tuhan berarti datang dari Setan? Benarkah?

J: Yah, saya kira begitu. Tapi ya itu bergantung pada apa yang Anda maksud. Saya tak percaya bahwa baseball itu berasal dari Setan hanya karena tak berasal dari Tuhan. Tapi, maksud saya, pada dasarnya, umumnya, jika sesuatu tak datang dari Tuhan, itu dari Setan. Benar.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

T: Apakah agama Hindu dari Setan?

J: Ya, tentu.

T: Agama Buddha?

J: Ya.

T: Bagaimana tentang agama Yahudi?

J: Ya.

Jones dan jemaatnya yang cuma 50 keluarga memusuhi siapa saja yang berbeda dari dirinya. Sang pendeta selalu membawa sepucuk pistol ke mana-mana. Pada Agustus 2009, dua anak dari jemaat Jones pergi ke sekolah dengan mengenakan T-shirt bertuliskan "Islam is of the Devil"hingga mereka dilarang masuk kelas karena "melanggar aturan berpakaian".

Ia mengakui mengikuti Yesus, tapi kita tak tahu Yesus yang bagaimana. Ia pernah tinggal di Jerman dan mendirikan sebuah kongregasi di Kota Kln, Christliche Gemeinde Kln (CGK), dari 1981 sampai 2008. Ia didenda pengadilan kota itu karena memakai gelar "Doktor". Jones hanya pernah dua tahun belajar di universitas negeri di Missouri dan tak pernah dapat gelar apa pun di bidang teologi. Seorang pemimpin gereja di Kota Kln mengatakan, pendeta Amerika itu "tak memancarkan nilai-nilai Injil dan Kristiani", dan hanya membuat dirinya jadi "pusat segala-galanya".

Menjadikan diri pusat, itu juga gejala seorang yang menyangka dirinya akan dihabisi Musuh Besar. Dengan membayangkan adanya musuh sedahsyat itu, ia menjadikan dirinya istimewa. Di sini tampak, imajinasi diri sebagai sebutir beras (si lemah yang terancam) dan si ayam (si kuat yang mengancam) sebenarnya bertaut sejak semula dalam pandangan orang macam Terry Jones. Para bigot, Kristen atau Islam, begitu cemas bahwa kepercayaan dan nilai-nilai mereka akan dihancurkandan sebab itu menggelembungkan kekuatan diri dalam rasa benci.

Iman mereka kepada Tuhan adalah iman yang tertutup. Iman yang takut menemui orang lain, dunia lain, karena cemas diri mereka akan jadi cair. Sebab itu agama mereka adalah agama yang defensif. Terry Jones membawa Injil dan pistol, Taliban dan pelbagai variasinya di Indonesia membawa Quran dan golok. Ke luar, mereka galak. Ke dalam, mereka represif. Mereka terus-menerus ingin mengukuhkan persatuan, sebab itu anti-perbedaan di kaum sendiri. Mereka gemar melarang dan berseru "awas".

Tak mudah meyakinkan mereka bahwa iman yang tertutup itu akhirnya akan diterobos perubahan. Seperti ditunjukkan tokoh KH Ahmad Dahlan dalam film Sang Pencerah, "agama itu proses". Benda-benda yang dianggap "kafir"biola, pakaian Barat, meja dan bangku sekolah, dan juga kereta apitak dapat ditolak selama-lamanya. Yang semula "kafir" pun jadi bagian dari "Islam", bukan karena si kafir menyerah, tapi karena yang Islam bukan jadi benteng, yang tertutup, tapi jadi bahtera yang mengarungi lautan baru. Di dalamnya manusia bukan cuma sebutir beras yang ketakutan dan bukan juga seekor ayam yang ganas.

Goenawan Mohamad

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Membawa Kuliner Sichuan ke Jakarta

52 menit lalu

Saycuan hotpot &bbq/Saycuan
Membawa Kuliner Sichuan ke Jakarta

Menikmati kuliner hotpot dan bbq dari Sichuan, Cina


North West Bakal Tampil di Konser Musikal The Lion King Disney

2 jam lalu

(dari kiri) Kim Kardashian dan anak sulungnya, North West. Foto: Instagram/@kimkardashian
North West Bakal Tampil di Konser Musikal The Lion King Disney

Dalam konser itu North West Heaher bergabung denagnHeadley, pemenang Oscar Lebo M, serta Jennifer Hudson


Bank Danamon Belum Berencana Naikkan Suku Bunga KPR

2 jam lalu

Head Consumer Funding & Wealth Business Bank Danamon, Ivan Jaya, saat ditemui di Menara Danamon, Jakarta Selatan pada Rabu, 8 Mei 2024. Tempo/Annisa Febiola.
Bank Danamon Belum Berencana Naikkan Suku Bunga KPR

Bank Danamon Indonesia belum berencana menaikkan suku bunga KPR meski suku bunga acuan BI naik menjadi 6,25 persen


Tak Urus Sertifikasi Halal Sampai Oktober Mendatang, Pelaku Usaha Bisa Dapat Larangan Izin Edar

2 jam lalu

Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI) dan Badan Penyelenggara Jaminan Halal (BPJH) Kementerian Agama melakukan pemasangan plang sertifikasi halal dan stiker zona khas di ruko pedagang makanan laut di Pasar Kuliner Ujung, Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur pada Rabu, 8 Mei 2024 malam. TEMPO/Desty Luthfiani
Tak Urus Sertifikasi Halal Sampai Oktober Mendatang, Pelaku Usaha Bisa Dapat Larangan Izin Edar

Kementerian Agama tengah menggodok pemberian sanksi untuk pelaku usaha yang belum melakukan sertifikasi halal. LPPOM MUI gencar fasilitas sertifikasi


UKT UIN Jakarta Naik, Ini Hal yang Jadi Pertimbangan Kampus

2 jam lalu

Ilustrasi wisuda. shutterstock.com
UKT UIN Jakarta Naik, Ini Hal yang Jadi Pertimbangan Kampus

Zaenal menyebut bahwa kenaikan UKT itu juga sudah diatur pada Keputusan Menteri Agama RI Nomor 368 tahun 2024 tentang uang kuliah tunggal.


Lupakan Keripik, Ini Alasan Anda Perlu Mengganti Camilan dengan Kismis

2 jam lalu

Ilustrasi Kismis Hitam/ANTARA/Shutterstock/Kriacho Oleksii
Lupakan Keripik, Ini Alasan Anda Perlu Mengganti Camilan dengan Kismis

Karena dibuat dari buah asli, kismis pun baik kesehatan karena mengandung tinggi serat yang baik buat pencernaan dan jantung


Dapat Bantuan Pengobatan dari Tantowi Yahya dan Ikke Nurjanah, Hamdan ATT Menitikkan Air Mata

2 jam lalu

Tantowi Yahya dan Ike Nurjanah saat menjenguk musisi dangdut, Hamdan ATT yang sakit. Foto: Istimewa.
Dapat Bantuan Pengobatan dari Tantowi Yahya dan Ikke Nurjanah, Hamdan ATT Menitikkan Air Mata

Menurut Tantowi Yahya, atas usul Ikke Nurjanah, donasi dari hasil lelang lukisan itu dipakai untuk membantu pengobatan Hamdan ATT yang terkena stroke.


3 Tips Efektif Jaga Keharmonisan Rumah Tangga

3 jam lalu

Ilustrasi suami sibuk main ponsel saat bersama istri. Foto: Freepik/Jcomp
3 Tips Efektif Jaga Keharmonisan Rumah Tangga

Komunikasi antar pasangan kerap menjadi tantangan. Simak 3 tips efektif jaga keharmonisan rumah tangga.


LRT Layani 10 Juta Penumpang Sejak Beroperasi Agustus Tahun Lalu

3 jam lalu

Rangkaian gerbong kereta Light Rail Transit (LRT) bersilang di stasiun LRT Setia Budi, Jakarta Selatan, Selasa, 23 April 2024. PT. Kereta Api Indonesia (Persero) kembali mengoperasikan 308 perjalanan LRT Jabodetabek pada hari kerja (weekday) dan pada akhir pekan (weekend) dioperasikan 260 perjalanan per April 2024, terkait peningkatan jumlah pengguna LRT mencapai 1.339.810, dengan rata - rata harian pengguna mencapai 58 ribu, meningkat 6 persen.  TEMPO/Imam Sukamto
LRT Layani 10 Juta Penumpang Sejak Beroperasi Agustus Tahun Lalu

Pengguna tertinggi terjadi di bulan April 2024 sejak pertama kali LRT beroperasi, capai 1,4 juta penumpang.


Harga Emas Pegadaian Terbaru 8 Mei 2024

3 jam lalu

Harga Emas Pegadaian Terbaru 8 Mei 2024

Bagi masyarakat yang ingin membeli logam emas yang aman dan nyaman, butik Galeri 24 bisa menjadi solusi karena bagian dari anak perusahaan dari PT Pegadaian.