Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tragedi Badan yang Memendek

image-profil

image-gnews
Iklan

Agus Pakpahan, ekonom kelembagaan

Rata-rata tinggi badan pria dan wanita di Tiongkok 174,7 sentimeter (161,3 cm pada 2010). Tinggi badan rata-rata orang Belanda: pria 183,8 cm dan wanita 170,7 cm. Sementara itu, pada 1997 tinggi badan rata-rata pria Indonesia adalah 158 cm dan kaum wanitanya 147 cm (https://en.wikipedia.org/wiki/Human_height).  Kompas, 15 Juli 2011, memberitakan bahwa anak-anak Indonesia makin pendek dan gemuk. Ini sebuah tragedi.

Profesor Soekirman, Deputi Sumber Daya Manusia di Bappenas, pada awal 1990-an sangat memberikan perhatian terhadap masalah tinggi badan manusia Indonesia ini.  Tinggi badan merupakan cermin kesejahteraan rakyat yang dapat diamati langsung oleh mata telanjang, tidak memerlukan penghitungan dan pengukuran yang rumit. Tinggi badan merupakan resultante dari segala faktor yang menentukan kualitas manusia.  Di sini kita bicara umum, bukan kasus per kasus.

Mengapa rerata tinggi badan kita memendek? Secara umum, bangsa dan rakyat Indonesia telah mengalami kesulitan hidup sangat lama. Dewasa ini, dapat dibayangkan kualitas hidup yang dialami rakyat dengan konsumsi protein hewani hanya sekitar 13,5 gram per kapita per tahun apabila disandingkan dengan kualitas hidup bangsa Eropa yang mengkonsumsi protein hewani rata-rata per kapita per hari sekitar 70 gram. Artinya, diukur tingkat konsumsi protein hewani, bangsa Indonesia tertinggal sekitar 2.000 kali dibanding bangsa Eropa.

Adakah pelajaran yang bisa kita petik dari negara-negara yang mencapai kemajuan melalui pertumbuhan ekonomi, sebagaimana tergambar dalam pendapatan per kapitanya yang makin tinggi dan sekaligus pula tinggi badannya meningkat?

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Hasil riset Drukker dan Tassenaar menunjukkan bahwa bangsa Belanda pernah mengalami pemendekan tinggi badannya bersamaan dengan terjadinya pertumbuhan ekonomi yang tinggi di negara ini. Proses pemendekan tinggi badan bangsa Belanda terjadi pada paruh pertama abad ke-19.

Belanda dijadikan kasus studi sangat menarik, mengingat dewasa ini penduduknya secara rata-rata memiliki tinggi badan tertinggi di dunia. Dalam studinya, Drukker dan Tassenaar mencoba melihat kembali hasil studi Komlos yang menyatakan bahwa proses pemendekan tinggi badan penduduk ini disebabkan oleh bekerjanya sembilan faktor: ketimpangan pendapatan, peningkatan harga pangan secara relatif terhadap harga barang industri, meningkatnya variasi fluktuasi pendapatan masyarakat pada umumnya dari tahun ke tahun, semakin banyak penduduk yang tergantung pada ekonomi pasar yang tidak stabil, sehingga semakin rentan terhadap peningkatan harga pangan, peningkatan populasi bersamaan dengan menurunnya keekonomian tenaga kerja pertanian, meningkatnya urbanisasi, dan industrialisasi yang menyebabkan penurunan produksi pangan, penyerapan tenaga kerja kanak-kanak, peningkatan kepadatan penduduk, serta urbanisasi dan perdagangan yang menciptakan lingkungan yang subur untuk penyebaran penyakit.  Hasil riset Joerg Baten dalam "Global Height Trends in Industrial and Developing Countries, 1810-1984: An Overview" memperkuat penemuan bahwa produksi protein dan kesenjangan pendapatan merupakan faktor penentu pemendekan tinggi tubuh.

Bagaimana kita memaknai hari Kemerdekaan RI ke-70? Mungkin kita perlu kembali ke hal yang mendasar pembangunan demi pemerdekaan manusia Indonesia. Merdeka! *

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Nasib Produsen Roti Okko: Pabrik Tutup, Izin Edar Ditarik BPOM

2 hari lalu

Roti Okko. rotiokko.com
Nasib Produsen Roti Okko: Pabrik Tutup, Izin Edar Ditarik BPOM

BPOM meminta produsen roti Okko untuk menarik produk mereka dari peredaran.


Terpopuler: Sempat Membantah BPOM Akhirnya Tarik Roti Okko, Sandiaga Sebut Golden Visa untuk Menstimulus Investasi di IKN

2 hari lalu

Roti Okko. rotiokko.com
Terpopuler: Sempat Membantah BPOM Akhirnya Tarik Roti Okko, Sandiaga Sebut Golden Visa untuk Menstimulus Investasi di IKN

BPOM memerintahkan penarikan roti bermerek Okko dari pasaran usai temuan unsur natrium dehidroasetat sebagai bahan tambahan pangan pada produk itu.


Roti Okko Positif Mengandung Natrium Dehidroasetat, Ini Efek Bahaya ke Manusia

2 hari lalu

Roti Okko. rotiokko.com
Roti Okko Positif Mengandung Natrium Dehidroasetat, Ini Efek Bahaya ke Manusia

Roti Okko mengandung Natrium Dehidroasetat, ini bahayanya bagi manusia


Jokowi Kunjungi Megaproyek di Merauke, Jamin Prabowo Lanjutkan Kebijakan Pangan

3 hari lalu

Presiden Joko Widodo (depan, kelima kiri) dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo (depan, ketiga kanan) saat menghadiri peringatan Hari Anak Nasional Ke-40 di Istora Papua Bangkit, Jayapura, Papua, Selasa 23 Juli 2024. Hari Anak Nasional bertema
Jokowi Kunjungi Megaproyek di Merauke, Jamin Prabowo Lanjutkan Kebijakan Pangan

Presiden Jokowi melakukan penanaman tebu di Kampung Sermayam kemarin.


Sejumlah Dosen Pangan dan Kimia Sebut Galon PC Masih Aman

3 hari lalu

Kemasan AMDK
Sejumlah Dosen Pangan dan Kimia Sebut Galon PC Masih Aman

BPOM telah menetapkan batas migrasi yang aman digunakan. Pelabelan mestinya untuk semua kemasan.


Pameran Food Ingredients Asia Indonesia 2024 Usung Pangan Sehat dan Berkelanjutan, Diikuti 700 Brand dari 38 Negara

4 hari lalu

Pameran dan pertemuan terbesar Food Ingredients Asia di Jakarta International Expo (JiExpo), Jakarta, Rabu 15 Oktober 2014. TEMPO/Tony Hartawan
Pameran Food Ingredients Asia Indonesia 2024 Usung Pangan Sehat dan Berkelanjutan, Diikuti 700 Brand dari 38 Negara

Pameran bahan baku makanan atau Fi Asia Indonesia akan berlangsung pada September mendatang. Menghadirkan 700 brand dari 38 negara


Food Ingredients Asia Siap Hadir, Pameran Bahan Baku Makanan dan Minuman Terbesar di Indonesia

4 hari lalu

Pameran dan pertemuan terbesar Food Ingredients Asia di Jakarta International Expo (JiExpo), Jakarta, Rabu 15 Oktober 2014. Food Ingredients Asia tumbuh 25% per tahun dan bertekad untuk mempertahankan posisi eksklusifnya sebagai rute yang terpenting bagi pasar bahan makanan Asia Tenggara. TEMPO/Tony Hartawan
Food Ingredients Asia Siap Hadir, Pameran Bahan Baku Makanan dan Minuman Terbesar di Indonesia

Pameran bahan baku makanan dan minuman terbesar di Indonesia, Food Ingredients (Fi) Asia Indonesia 2024 akan hadir pada 4-6 September 2024.


Pupuk Subsidi Ditambah Menjadi 9,55 Juta Ton, Anggaran Mencapai Rp 49,9 Triliun

9 hari lalu

Seorang pekerja mengangkut pupuk urea bersubsidi dari Gudang Lini III Pupuk Kujang di Pasir Hayam, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. (ISTIMEWA)
Pupuk Subsidi Ditambah Menjadi 9,55 Juta Ton, Anggaran Mencapai Rp 49,9 Triliun

Pemerintah mengubah alokasi volume pupuk bersubsidi tahun 2024 yang awalnya ditetapkan sebesar 4,7 juta ton menjadi 9,55 juta ton.


Bapanas Dorong UMKM Lokal Ciptakan Diversifikasi Pangan

11 hari lalu

Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi, ketika ditemui dalam acara CNBC Economic Outlook 2024, di The Ritz-Carlton Pacific Place, Jakarta, Kamis, 29 Februari 2024. TEMPO/Defara Dhanya
Bapanas Dorong UMKM Lokal Ciptakan Diversifikasi Pangan

Bapanas berkomitmen dalam mendukung pengembangan UMKM di sektor pangan lokal.


Bamsoet Dorong Kemandirian Pangan Nasional

12 hari lalu

Ketua MPR RI Bambang Soesatyo saat bertemu Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey di Manado, Sabtu 13 Juli 2024.
Bamsoet Dorong Kemandirian Pangan Nasional

Bambang Soesatyo menuturkan salah satu tantangan utama pemerintahan Presiden Terpilih Prabowo Subianto kedepan adalah terus menjaga kemandirian pangan nasional