Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pembangunan dan Kerja

image-profil

image-gnews
Iklan

Bandung Mawardi, ESAIS

Pada 18 Agustus 1945, Sukarno-Hatta menandatangani Makloemat Kepada Rakjat Indonesia, yang berisi empat kalimat. Maklumat memberi penerangan tentang tujuan kemerdekaan. Kita membaca ada penguatan makna merdeka dan pembangunan. Kalimat pertama: "Dengan ini dimakloemkan bahwa pembangoenan negara Indonesia merdeka jang dikehendakkan oleh rakjat sekalian diwaktoe ini sedang didjalankan dengan saksama." Penggunaan istilah "saksama" berkesan pemerintah memang serius dan bertanggung jawab. Semula, istilah itu sudah muncul di teks proklamasi, 17 Agustus 1945. Saksama bisa berarti cermat, hati-hati, teliti, akurat, atau jitu (Eko Endarmoko, 2006). Dua teks konsisten menggunakan istilah "saksama". Barangkali istilah itu paling manjur untuk membuktikan kemerdekaan dan pembangunan.

Istilah pembangunan tentu bertaut ke lirik lagu gubahan W.R. Soepratman: "bangoenlah djiwanja, bangoenlah raganja". Pemilihan istilah dan pemaknaan pembangunan dalam maklumat tampak menjelaskan situasi genting, sehari setelah Indonesia merdeka. Kekacauan masih terjadi. Kebingungan masih melanda jutaan orang untuk mengekspresikan kemerdekaan. Para pemimpin belum terlalu memiliki modal mengartikan merdeka. Proklamasi segera digenapi penetapan UUD 1945 dan pembentukan kabinet. Pembangunan mesti segera dimulai dengan kepastian Indonesia telah merdeka, tak lagi diperintah Belanda atau Jepang. Di ujung maklumat, Sukarno-Hatta berlaku sebagai pemimpin bijak: "Diharap sekalian rakjat Indonesia dari segala lapisan tinggal tenteram, tenang, siap-sedia dan memegang tegoeh disiplin." Pembangunan dipastikan dimulai dengan seribu impian.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Indonesia adalah "negara belia", bergerak masih lambat dan rawan terkena kutukan bernama pesimisme. Sukarno-Hatta bekerja dan berbakti. Para menteri menjalankan tugas-tugas berat. Para petani menunaikan pembangunan di sawah. Butuh-buruh bekerja. Indonesia berlakon pembangunan meski masih sulit menepis kemiskinan, kelaparan, dan kebodohan. Pembangunan selalu diharapkan saksama, tak sembrono atau serampangan. Pada 10 November 1945, Sutan Sjahrir mengingatkan: "Bagi rakjat djelata njata bahwa sembojan merdeka itoe tidak sadja berarti negara Indonesia jang berdaoelat, poen tidak poela sadja bendera merah-poetih baginja berarti simbol persatoean dan tjita-tjita bangsa dan negara, akan tetapi teroetama kemerdekaan dirinja sendiri dari sewenang-wenang, dari kelaparan dan kesengsaraan, dan merah-poetih baginja teroetama simbol perdjoeangannja itoe, jaitoe perdjoeangan kerakjatan." Sjahrir menilai agenda-agenda pembangunan belum sukses.

Kini, sejarah Indonesia sudah bergerak jauh. Usia 70 tahun diartikan oleh Joko Widodo dengan kerja, tak lagi meniru penggunaan istilah pembangunan. Soeharto sudah terlalu "memiliki" dan "membakukan" pembangunan selama 32 tahun. Joko Widodo memilih kerja, berharap bisa membuktikan janji kemerdekaan demi berbakti kepada ratusan juta orang Indonesia. Istilah kerja telanjur tercantum dalam dokumen dan spanduk meski pesimisme masih melanda. Barangkali Joko Widodo, menteri, gubernur, bupati, dan wali kota harus semakin "saksama" dalam kerja. Kita ingin "saksama" bermula dengan kesungguhan dan keikhlasan demi kemuliaan Indonesia. Kerja itu pembuktian, tak melulu pidato singkat atau tulisan di ribuan spanduk! *

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Unggah Foto Bareng Susi Pudjiastuti, Jonan: We Will Do More

27 Oktober 2019

Mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Ignasius Jonan, mengunggah potret hitam-putih berisi kenang-kenangan bersama bekas koleganya sesama menteri Jokowi, Susi Pudjiastuti, di akun Instagram, Sabtu, 26 Oktober 2019. instagram.com/ignasius.jonan
Unggah Foto Bareng Susi Pudjiastuti, Jonan: We Will Do More

Mantan Menteri ESDM, Ignasius Jonan, mengunggah potret hitam-putih berisi kenang-kenangan bersama bekas koleganya, Susi Pudjiastuti.


5 Fakta Unik Perpisahan Kabinet Kerja Jokowi Jilid I

19 Oktober 2019

Presiden Joko Widodo dan Wapres Jusuf Kalla bersiap untuk foto bersama dengan sejumlah Menteri Kabinet Kerja Periode 2014-2019 saat acara perpisahan di Istana Negara, Jakarta, Jumat 18 Oktober 2019. TEMPO/Subekti
5 Fakta Unik Perpisahan Kabinet Kerja Jokowi Jilid I

Presiden Joko Widodo atau Jokowi mennggelar acara silaturahmi bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla dan menteri Kabinet Kerja Jokowi di Istana Negara.


Menteri M. Nasir Mengaku Sudah Siapkan Landasan untuk Ristekdikti

18 Oktober 2019

Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir. (ANTARA News/Martha Herlinawati Simanjuntak)
Menteri M. Nasir Mengaku Sudah Siapkan Landasan untuk Ristekdikti

Nasir juga mendorong agar badan riset dan inovasi nasional segera dibentuk di pemerintahan Jokowi mendatang.


Kabinet Kerja Bubar, Budi Karya Kemas Barang dari Rumah Dinas

18 Oktober 2019

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menunjukkan tiket perjalanan kereta bandara disela peresmian layanannya di Stasiun KA Bandara Manggarai, Jakarta, Sabtu, 5 Oktober 2019. Kereta pertama dari Manggarai yaitu pada pukul 05.10 WIB, sedangkan dari Soekarno Hatta kereta pertama berangkat pukul 06.20 WIB. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Kabinet Kerja Bubar, Budi Karya Kemas Barang dari Rumah Dinas

Sejumlah menteri mulai mengemas barangnya dari rumah dinas, termasuk Budi Karya.


Perpisahan Kabinet Kerja, Jokowi Sebut Setiap Hari Adalah Spesial

18 Oktober 2019

Presiden Joko Widodo. TEMPO/Ijar Karim
Perpisahan Kabinet Kerja, Jokowi Sebut Setiap Hari Adalah Spesial

Jokowi menyatakan setiap hari adalah hari yang spesial dalam kabinet kerja jilid I.


Hanif Dhakiri: Kabinet Kerja Solid Percepat Pembenahan Masalah

18 Oktober 2019

Menteri Ketenagakerjaan M.Hanif Dhakiri saat memberikan arahan sekaligus membuka acara Rapat Koordinasi dan Sinkronisasi Program Ketenagakerjaan Tahun 2020 dengan tema
Hanif Dhakiri: Kabinet Kerja Solid Percepat Pembenahan Masalah

Hanif mengungkap tantangan sejumlah isu ketenagakerjaan mendatang yakni ekosistem ketenagakerjaan perlu ditransformasi menjadi lebih fleksibel.


Presiden Jokowi: Setiap Momen Adalah Spesial, Spesial Pusing

18 Oktober 2019

Presiden Joko Widodo dan Wapres Jusuf Kalla bersiap untuk foto bersama dengan sejumlah Menteri Kabinet Kerja Periode 2014-2019 saat acara perpisahan di Istana Negara, Jakarta, Jumat 18 Oktober 2019. TEMPO/Subekti
Presiden Jokowi: Setiap Momen Adalah Spesial, Spesial Pusing

Silaturahmi tersebut dimulai dengan Shalat Jumat bersama, foto bersama, dan dilanjutkan dengan makan siang bersama.


Jokowi Akui Baru Kali Ini Bisa Bersantai Bersama Para Menterinya

18 Oktober 2019

Presiden Joko Widodo dan Wapres Jusuf Kalla bersiap untuk foto bersama dengan sejumlah Menteri Kabinet Kerja Periode 2014-2019 saat acara perpisahan di Istana Negara, Jakarta, Jumat 18 Oktober 2019. TEMPO/Subekti
Jokowi Akui Baru Kali Ini Bisa Bersantai Bersama Para Menterinya

Sejumlah menteri menampilkan kebolehannya dalam bernyanyi termasuk di antaranya Mendikbud Muhadjir Effendy yang menyanyikan lagu Stuck on You dan Yell


Akbar Tandjung Bocorkan Calon Kabinet Jokowi Jilid II

15 Oktober 2019

Menteri Kabinet Kerja mengikuti Sidang Kabinet Paripurna yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla di Istana Negara, Jakarta, Kamis 3 Oktober 2019. Menurut Jokowi, dalam lima tahun ini banyak yang telah dilakukan para menteri dalam memajukan serta membangun Indonesia. TEMPO/Subekti.
Akbar Tandjung Bocorkan Calon Kabinet Jokowi Jilid II

Akbar Tandjung mengatakan calon menteri dari partai hanya sedikit dalam komposisi Kabinet Jokowi Jilid II.


Jokowi Mengenang Arahannya Saat Sidang Kabinet Paripurna

3 Oktober 2019

Presiden Joko Widodo (kanan) bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla (kiri) memasuki ruang pelantikan anggota DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Selasa, 1 Oktober 2019. ANTARA
Jokowi Mengenang Arahannya Saat Sidang Kabinet Paripurna

Jokowi dalam sidang kabinet paripurna terakhirnya bersama Jusuf Kalla mengucapkan terimakasih kepada para menteri dan pimpinan lembaga.