Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Paradigma ISIS: Anti-Kebudayaan

image-profil

image-gnews
Iklan

Muhammad Ja'far, pengamat politik timur tengah

Kelompok Islamic State of Iraq and Syam (ISIS) mengeksekusi mati arkeolog terkemuka timur tengah, Khaled al-Asad. Ilmuwan ini berdedikasi total dan berjasa penting bagi sejarah arkeologi Timur Tengah dan Suriah khususnya. Salah satu arkeologi penting rawatan Khaled berada di Kota Palmyra. Lebih dari 40 tahun Khaled merawat situs sejarah berusia 2.000 tahun itu. Saat kelompok ISIS menduduki kota itu, Khaled tak mau mengungsi seperti yang lain, karena kecintaannya kepada arkeologi kota itu. Setelah ditangkap, konon Khaled masih berusaha meyakinkan dan membujuk kelompok ISIS untuk tidak merusak situs bersejarah itu. Ia mencoba mengubah paradigma ISIS tentang kebudayaan. Tapi sayangnya, bukan hanya Palmyra yang diluluh-lantakkan, Khaled juga dibunuh ISIS.

Palmyra bukan yang pertama. Dalam setahun terakhir, banyak arkeologi dihancurkan ISIS. Nimrud, yang dibangun pada abad ke-13 SM, situs arkeologi yang kerap disebut sebagai tempat berawalnya peradaban dunia, menjadi sasaran penghancuran ISIS. Situs Khorsabad di Provinsi Nineveh, Irak, juga demikian. ISIS juga menghancurkan artefak unik, patung-patung, kuil, candi, gereja, makam, manuskrip, dan benda koleksi museum. Kenapa ISIS sangat membenci arkeologi? Apa motif di balik pemusnahan cagar budaya itu?

Pertama, motif teologis. ISIS menganggap arkeologi sebagai simbol politeisme, representasi pengingkaran terhadap tauhid. Semua situs purbakala yang dihancurkan ISIS merupakan representasi semua mazhab dan agama: Islam Syiah, Islam Sunni, Kristen, dan sekte-sekte lokal seperti Yazidi. Dalam paradigma ISIS, semua kelompok keagamaan selain dirinya adalah kafir. Oleh ISIS, situs purbakala disimbolkan sebagai bentuk kesyirikan. Paradigma Wahabisme kuat dalam gerakan kelompok ISIS. Teologi model ini menentang keras akulturasi budaya ke dalam ajaran dan praktek Islam. Mereka sangat anti-kebudayaan. Kebudayaan dianggap mencemari otentisitas Islam. Tapi, ironisnya, basis logikanya paradoks: alergi kepada kebudayaan, tapi tak memiliki batas pemisahan yang jelas tentang Islam dan kebudayaan. Menolak kebudayaan, tapi berdiri di atas klaim superioritas kebudayaan Arab. Nalar teologi ISIS kontradiktif. Belum lagi banalitas kekerasan yang dipertontonkan kelompok ISIS: mutlak bertentangan dengan teologi Islam. Dilihat dari perspektif ini, argumentasi teologis ISIS tentang penghancuran situs purbakala hanya klaim semata.

Kedua, motif ideologis. Kebencian ISIS kepada arkeologi bertendensi ideologis. ISIS menganut ideologi antikebudayaan. Ini strategi ISIS meneguhkan legitimasi kuasanya. Penghancuran simbol-simbol yang dianggap penting menjadi cara kelompok ini menegaskan superioritas ideologisnya atas lawan ideologisnya. ISIS mencoba memainkan politik ideologi simbolis untuk membangun rasio kuasanya. Jika strategi ini dimaksudkan memperkuat basis kuasanya, yang terjadi justru sebaliknya: publik global dan muslimin khususnya semakin negatif persepsinya terhadap ideologi ISIS.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ketiga, motif ekonomi. Perusakan arkeologi juga bermotif ekonomi. Setidaknya, ada empat sumber pendanaan gerakan ISIS: menjual minyak mentah, menebuskan sandera, memeras pengusaha lokal dengan dalih "zakat", dan menjual arkeologi. Benda bersejarah dijual ISIS ke penadah dan kolektor di pasar gelap. Sebelum dieksekusi, Khaled al-Asad dipaksa menunjukkan tempat disembunyikannya harta karun Palmyra. Tapi upaya itu gagal. Entah harta karun itu hanya fantasi finansial ISIS atau karena Khaled menolak kemauan ISIS itu. Yang jelas, ini membuktikan motif ekonomi ISIS di balik argumentasi teologis dan ideologisnya yang anti-kebudayaan. Beberapa kontradiksi logika yang dijelaskan di atas juga bisa dilihat dalam perspektif ini.

Keempat, motif politis. Perusakan situs arkeologi oleh ISIS mirip dengan yang dilakukan Taliban di Afganistan. Strategi ini biasanya dilakukan untuk menekan dunia internasional secara politis. Perusakan situs bersejarah selalu menimbulkan reaksi masif berskala global. Ini dimanfaatkan ISIS untuk menaikkan daya tawar politik. Strategi ini juga dilakukan untuk memprovokasi politik internasional. Untuk menaikkan tensi politik global. Selain itu, juga bermotif populerisasi. Menciptakan kontroversi untuk menarik perhatian politik global. Tapi, secara substansial, tujuan-tujuan politis tersebut tak efektif dan tak sepenuhnya dicapai ISIS.

Keempat motif di atas bermuara pada satu titik: paradigma ISIS adalah anti-kebudayaan. Kelompok ini tidak memberi ruang sekecil apa pun kepada ranah kultural. Dengan demikian, seluruh elemen yang berdimensi kultural, baik simbol maupun praktek, akan mereka hancurkan.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Putin Bertemu Assad di Kremlin, Bahas Konflik Timur Tengah hingga Situasi Global

1 hari lalu

Presiden Rusia Vladimir Putin menghadiri pertemuan dengan Presiden Suriah Bashar al-Assad di Kremlin di Moskow, Rusia, 24 Juli 2024. Reuters
Putin Bertemu Assad di Kremlin, Bahas Konflik Timur Tengah hingga Situasi Global

Putin mengatakan kepada Assad bahwa dia khawatir akan meningkatnya ketegangan di Timur Tengah


Menlu Cina: Rakyat Palestina yang Mengatur Palestina

2 hari lalu

Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi usai bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis 18 April 2024. Wang Yi melakukan pertemuan dengan Presiden Joko Widodo usai Presiden terpilih RI, Prabowo Subianto, melawat ke China pada awal April lalu dan bertemu dengan Presiden Cina Xi Jinping. Keduanya berbagi pandangan mengenai kedamaian regional dan berkomitmen untuk mempererat hubungan. TEMPO/Subekti.
Menlu Cina: Rakyat Palestina yang Mengatur Palestina

Cina berhasil menyatukan faksi-faksi Palestina untuk bekerja membentuk pemerintahan Bersama.


Adidas Copot Bella Hadid dari Kampanye karena Advokasi Palestina, Picu Seruan Boikot

3 hari lalu

Bella Hadid tampil di Billboard Adidas/Foto: Instagram/The Debut Fashion
Adidas Copot Bella Hadid dari Kampanye karena Advokasi Palestina, Picu Seruan Boikot

Meskipun mendapat reaksi keras, Adidas tidak membatalkan keputusannya untuk mencoret Bella Hadid, berpotensi membahayakan sebagian pendapatannya


Masjid di Oman Ditembaki Saat Peringatan Hari Asyura, Empat Tewas

10 hari lalu

Ilustrasi penembakan. dentistry.co.uk
Masjid di Oman Ditembaki Saat Peringatan Hari Asyura, Empat Tewas

Empat orang tewas saat sebuah masjid di Oman ditembaki bertepatan dengan peringatan hari Asyura.


Saeed Jalili, Eks Negoisator Nuklir yang Melaju ke Pemilihan Presiden Iran Putaran 2

26 hari lalu

Kandidat presiden Iran Saeed Jalili.  Morteza Fakhri Nezhad/IRIB/WANA (West Asia News Agency)/Handout via REUTERS
Saeed Jalili, Eks Negoisator Nuklir yang Melaju ke Pemilihan Presiden Iran Putaran 2

Saeed Jalili memperoleh 9,4 juta suara dalam pemilihan presiden iran pada 28 Juni, dan membuntuti anggota parlemen senior Masoud Pezeshkian di nomor 1


4 Fakta Tajikistan Atur Busana Rakyatnya, Ada Larangan Jilbab, Busana Barat dan Sendal Jepit

29 hari lalu

Seorang wanita berada di depan benteng Hisor yang berada di komplek kota tua Hisor (Hissar), Tajikistan, Selasa, 10 September 2019. Penjelajah dunia Marcopolo serta penakluk dunia Alexander Agung dan Jenghis Khan pernah singgah di kota ini. ANTARA FOTO/Prasetyo Utomo
4 Fakta Tajikistan Atur Busana Rakyatnya, Ada Larangan Jilbab, Busana Barat dan Sendal Jepit

Larangan jilbab dilaporkan muncul di Tajikistan, rakyat juga dilarang gunakan pakaian barat dan sendal jepit


Lusa Pemilihan Presiden Iran, Simak Profil Para Figur yang Maju

30 hari lalu

Spanduk calon presiden Saeed Jalili terpampang saat acara kampanye di Teheran, Iran, 24 Juni 2024. Majid Asgaripour/WANA (West Asia News Agency) via REUTERS
Lusa Pemilihan Presiden Iran, Simak Profil Para Figur yang Maju

Lusa, Jumat 28 Juni, Timur Tengah menunggu figur baru dari Pemilihan Presiden Iran. Berikut enam calon yang maju,


48 Daftar Negara di Benua Asia Beserta Ibu Kotanya

32 hari lalu

Setiap wilayah di benua Asia terdiri dari beberapa negara dengan keunikan masing-masing. Berikut daftar negara di benua Asia dan ibu kotanya. Foto: Canva
48 Daftar Negara di Benua Asia Beserta Ibu Kotanya

Setiap wilayah di benua Asia terdiri dari beberapa negara dengan keunikan masing-masing. Berikut daftar negara di benua Asia dan ibu kotanya.


Dewan Eropa Kecam Standar Ganda dalam Konflik Ukraina dan Timur Tengah

40 hari lalu

Presiden Dewan Eropa Charles Michel menghadiri pertemuan dengan Presiden Tiongkok Xi Jinping di Aula Besar Rakyat di Beijing, Tiongkok, 1 Desember 2022. European Union/Handout via REUTERS
Dewan Eropa Kecam Standar Ganda dalam Konflik Ukraina dan Timur Tengah

Presiden Dewan Eropa Charles Michel mengatakan standar ganda tidak dapat diterima sehubungan dengan konflik di Ukraina dan Timur Tengah


Ragam Aksi Protes Berbagai Negara Kepada Israel

50 hari lalu

Tentara Israel memegang kerangka plastik yang ditemukan di Gaza dan dibawa ke Israel, di tengah konflik Israel dan Hamas, 27 Desember 2023. Sejumlah media menilai kerangka itu sebagai simbol pembantaian terhadap warga Palestina di Gaza.REUTERS/Amir Cohen
Ragam Aksi Protes Berbagai Negara Kepada Israel

Israel disebut-sebut sebagai negara yang paling dibenci. Berimbas kepada warganya yang ditolak masuk di sejumlah negara.