Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bukan Prioritas Soeharto Pahlawan

Oleh

image-gnews
Iklan

Partai Golkar tampaknya tak pernah surut memperjuangkan pemberian gelar pahlawan nasional kepada bekas presiden Soeharto. Dalam penutupan Musyawarah Nasional Luar Biasa Partai Golkar di Nusa Dua, Bali, Rabu lalu, usul itu menjadi keputusan dan pekerjaan rumah bagi Ketua Umum Partai Golkar yang baru, Setya Novanto. Sejatinya, kontroversi gelar pahlawan nasional untuk Presiden RI kedua itu bukan sekali ini terjadi.

Setelah Soeharto meninggal dunia pada Januari 2008, sejumlah politikus dari Partai Keadilan Sejahtera dan Partai Golkar ramai-ramai mengajukan penguasa Orde Baru itu sebagai pahlawan nasional. Usul tersebut membumbui euforia pemberitaan tentang berpulangnya "Bapak Pembangunan" itu dengan segala jasa-jasanya.

Masyarakat terbelah dalam pro dan kontra. Beberapa politikus dan sejarawan balik mempertanyakan iktikad pengusulan itu sebagai politik balas budi bagi Keluarga Cendana yang masih memegang peranan ekonomi dan politik. Putri Soeharto, Siti Hediati, misalnya, kini menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat dari Partai Golkar. Adapun putra bungsu Soeharto, Hutomo Mandala Putra alias Tommy Soeharto, kerap didengungkan sebagai calon Ketua Umum Partai Golkar, bahkan bakal calon presiden pada Pemilu 2019. Tommy ikut hadir pada Munaslub Golkar di Bali.

Terlepas dari semua itu, faktanya, ada banyak persoalan yang harus dijernihkan sebelum menyematkan gelar pahlawan nasional buat Soeharto. Dalam peristiwa Gerakan 30 September 1965, Soeharto memang menemukan korban para jenderal yang dibantai di Lubang Buaya. Tapi ada kesan Soeharto membiarkan pembantaian tersebut terjadi. Padahal saat itu dia menjabat Panglima Komando Strategis Angkatan Darat yang bertanggung jawab atas keselamatan pemerintahan dan presiden. Pasca-Gerakan 30 September 1965, terjadi pembantaian besar-besaran terhadap mereka yang dituduh terlibat dalam Partai Komunis Indonesia. Semuanya tanpa proses peradilan, justru di saat Soeharto menjadi presiden.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Persoalan besar juga muncul atas kebijakan pemerintah Orde Baru yang berpihak kepada kolega dan keluarga Soeharto. Ibu Negara Siti Hartinah alias Ibu Tien mendapat gelar pahlawan pada 1996, tanpa ada yang berani mempertanyakan kepantasannya. Belum lagi kasus korupsi yang membelit keuangan negara yang tak pernah tuntas diusut.

Memberi gelar pahlawan kepada Soeharto rasanya belum menjadi prioritas. Yang lebih penting adalah meluruskan sejarah dan memberi kepastian hukum atas semua sangkaan yang dilakukan Soeharto dan kroninya. Apalagi Kementerian Sosial sudah mempunyai prosedur ihwal pengajuan seseorang menjadi pahlawan, serta ada Dewan Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan. Biarkan dewan itu yang akan menimbang kelayakannya tanpa perlu didesak. Pahlawan tentu tidak boleh ternoda oleh perbuatan yang membuat cacat perjuangannya.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Berita MotoGP: Joan Mir Perpanjang Kontrak di Repsol Honda hingga 2026

3 menit lalu

Joan Mir pembalap MotoGP di Repsol Honda. (Foto: Repsol Honda)
Berita MotoGP: Joan Mir Perpanjang Kontrak di Repsol Honda hingga 2026

Pembalap MotoGP Joan Mir memperpanjang kontraknya dengan tim pabrikan Honda Racing Corporation (HRC/Repsol Honda) selama dua musim.


Indikator Keberhasilan Pilkada 2024: Partisipasi Generasi Muda sampai Semua Pihak Patuhi Aturan

5 menit lalu

Ilustrasi TPS Pilkada. Dok TEMPO
Indikator Keberhasilan Pilkada 2024: Partisipasi Generasi Muda sampai Semua Pihak Patuhi Aturan

Beberapa indikator Pilkada 2024 berhasil, antara lain partisipasi generasi muda sebagai pemilih terbesar dan mematuhi aturan oleh semua pihak terlibat


Komika Arie Kriting Besut Film Kaka Boss, Berikut Film Lain yang Dibintanginya Termasuk Agak Laen

9 menit lalu

Stand Up Comedian Arie Kriting dengan gaya khas orang Timur tampil menghibur penonton di ajang Tujuh Hari Untuk Kemenangan Rakyat di Teater Salihara, Jakarta,  19 Juli 2014. TEMPO/Nurdiansah
Komika Arie Kriting Besut Film Kaka Boss, Berikut Film Lain yang Dibintanginya Termasuk Agak Laen

Arie Kriting menjadi sutradara film Kaka Boss. Sebelumnya, ia telah bermain dalam beberapa film termasuk Agak Laen.


Olivia Rodrigo Tegaskan Dukungan untuk Kamala Harris atas Isu Hak Reproduksi

10 menit lalu

Olivia Rodrigo/Foto: Instagram/Olivia Rodrigo
Olivia Rodrigo Tegaskan Dukungan untuk Kamala Harris atas Isu Hak Reproduksi

Olivia Rodrigo menunjukkan dukungannya kepada Kamala Harris dengan mengunggah ulang video yang mengkritik kebijakan Donald Trump tentang aborsi.


Cegah Wabah, WHO Kirim Lebih dari 1 Juta Vaksin Polio ke Gaza

10 menit lalu

Anak-anak Palestina menangis saat berebut makanan dimasak oleh dapur amal, di tengah kelangkaan makanan, saat konflik Israel-Hamas berlanjut, di Jalur Gaza utara, 18 Juli 2024. REUTERS/Mahmoud Issa
Cegah Wabah, WHO Kirim Lebih dari 1 Juta Vaksin Polio ke Gaza

WHO mengirimkan lebih dari satu juta vaksin polio ke Gaza untuk mencegah anak-anak terkena wabah


PSN Rempang Eco City Tetap Lanjut, Walhi: Suara Rakyat Diabaikan

10 menit lalu

Warga Rempang bentangkan spanduk di atas kapal di laut Pulau Rempang, Kota Batam, Senin, 20 Mei 2024. TEMPO/Yogi Eka Sahputra
PSN Rempang Eco City Tetap Lanjut, Walhi: Suara Rakyat Diabaikan

Pemerintah memutuskan untuk tetap melanjutkan Proyek Strategis Nasional (PSN) Rempang Eco City. Walhi sebut pemerintah abaikan suara rakyat.


Segini Harta Kekayaan Hakim MA yang Perintahkan Rumah Istri Rafael Alun Dikembalikan

10 menit lalu

Terdakwa mantan pejabat eselon III kabag umum Kanwil Ditjen Pajak Jakarta Selatan II, Rafael Alun Trisambodo (tengah) berbincang dengan kuasa hukumnya saat mengikuti sidang pembacaan surat amar putusan, di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Senin, 8 Januari 2024. Rafael menyatakan masih pikir-pikir soal kemungkinan mengajukan banding atas vonis 14 Tahun penjara dan denda Rp 500 juta yang dijatuhkan  Majelis Hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi kepadanya. TEMPO/Imam Sukamto
Segini Harta Kekayaan Hakim MA yang Perintahkan Rumah Istri Rafael Alun Dikembalikan

Lewat putusan kasasi, hakim MA (Mahkamah Agung) memerintahkan harta istri Rafael Alun Trisambodo dikembalikan. Segini kekayaan hakim tersebut.


Sepak Terjang Hendry Lie, Tersangka Korupsi Timah yang Keberadaannya Dimonitor Kejagung

10 menit lalu

Hendry Lie. (Dok. PT. Tinindo Inter Nusa (TIN))
Sepak Terjang Hendry Lie, Tersangka Korupsi Timah yang Keberadaannya Dimonitor Kejagung

Hendry Lie, tersangka korupsi timah yang juga pendiri perusahaan maskapai PT Sriwijaya Air.


Login WhatsApp Web Kini Bisa Tanpa Nomor Telepon, Muncul Risiko Penipuan Akun

10 menit lalu

WhatsApp Web. Kredit: Tech Advisor
Login WhatsApp Web Kini Bisa Tanpa Nomor Telepon, Muncul Risiko Penipuan Akun

Privasi pengguna kian aman saat memakai WhatsApp Web yang didaftarkan tanpa nomor telepon. Namun, pengguna jadi harus mewaspadai akun palsu.


Kupas Tuntas Perpres Nomor 76 Tahun 2024 Soal IUP yang Baru Disahkan Presiden Jokowi

20 menit lalu

Presiden Jokowi memberikan keterangan usai meluncurkan golden visa Indonesia di hotel ritz carlton, Jakarta Selatan, Kamis,  25 Juli 2024. TEMPO/Daniel a. Fajri
Kupas Tuntas Perpres Nomor 76 Tahun 2024 Soal IUP yang Baru Disahkan Presiden Jokowi

Di dalam JDIH Kemensesneg di Jakarta telah memuat ketentuan distribusi IUP kepada kelompok masyarakat tercantum dalam Pasal 5A ayat (1).