Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Merayakan Kelahiran Pancasila

Oleh

image-gnews
Iklan

Hari ini, 71 tahun silam, dalam sidang Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI), Sukarno mengusung Pancasila sebagai dasar untuk negara yang akan segera merdeka, Indonesia. Kini, Presiden Joko Widodo menginginkan hari itu diperingati sebagai Hari Kelahiran Pancasila dan ditetapkan sebagai hari besar nasional. Hal ini patut didukung.

Hari lahir Pancasila dilupakan. Rakyat diarahkan memperingati Hari Kesaktian Pancasila, 1 Oktober. Sebuah peringatan yang didasarkan pada kegagalan Gerakan 30 September yang hingga saat ini tak jelas siapa berada di belakangnya. Soeharto menetapkannya sebagai Hari Kesaktian Pancasila karena ia menganggap pada tanggal itulah PKI gagal mengganti Pancasila dengan komunisme.

Menetapkan 1 Juni sebagai Hari Kelahiran Pancasila bisa jadi merupakan penjernihan sejarah. Kita tidak lagi mendasarkan tonggak sejarah pada sebuah masa yang berkabut, melainkan pada peristiwa yang jelas.

Yang jadi masalah adalah panjangnya proses penetapan hari nasional tersebut. Ada yang mengatakan keputusan presiden soal ini sudah lama dibahas di tingkat eselon satu. Lalu, diperlukan dua bulan lagi untuk pembahasan di Sekretariat Negara. Dan hingga kemarin siangkurang 24 jam sebelum hari peringatannyakeputusan itu tak kunjung ditandatangani Presiden.

Jika nantinya Presiden Joko Widodo resmi menetapkan hari ini sebagai Hari Nasional Kelahiran Pancasila, sudah seharusnya langkah itu dijadikan tonggak untuk semakin merealisasi nilai-nilai Pancasila. Bukan sekadar peringatan dan seremoni belaka. Sekaranglah saat yang tepat untuk itu, karena ada begitu banyak hal yang mengganggu kehidupan berbangsa kita saat ini.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pasca-reformasi, radikalisme justru makin kuat. Survei Lembaga Kajian Islam dan Perdamaian (LaKIP) pada 2010 hingga awal 2011 menyatakan hampir 50 persen pelajar setuju terhadap tindakan radikal. Penelitian itu juga menyatakan 25 persen siswa dan 21 persen guru menyatakan Pancasila tidak relevan lagi. Adapun 84,8 persen siswa dan 76,2 persen guru setuju penerapan syariat Islam di Indonesia. Jumlah yang menyatakan setuju atas kekerasan untuk solidaritas agama mencapai 52,3 persen siswa. Bahkan 14,2 persen membenarkan serangan bom.

Tujuh puluh satu tahun silam, Sukarno memperjuangkan Pancasila karena ia yakin, tanpa ideologi pemersatu, Indonesia akan terpecah-belah oleh paham sektarian dan radikal seperti itu. Ia dan sejumlah pendiri Negara mati-matian meyakinkan kelompok Islam agar mau menerima Pancasila sebagai dasar negara, dan mereka berhasil.

Keberhasilan ini hendaknya berlanjut. Bukan dengan indoktrinasi seperti penataran P4 pada zaman Soeharto, melainkan dengan mengajak untuk berbangga dan mengamalkan Pancasila yang membuat kita bersatu dan mau menerima orang lain yang berbeda. Pancasila hadir bukan sebagai ideologi absolut, melainkan sebagai ideologi yang kita sepakati bersama.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Laporan Nurul Ghufron terhadap Albertina Ho Dinilai Alihkan Isu Kasus Sendiri di Dewas KPK

56 detik lalu

Seorang pegawai KPK Yudi Purnomo berjalan keluar sambil membawa peralatan pribadi dari meja kerjanya di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Kamis 16 September 2021. KPK memberhentikan 57 pegawai yang tidak lulus Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) saat alih status menjadi ASN per 30 September 2021. ANTARA FOTO/Fakhri Hermansyah
Laporan Nurul Ghufron terhadap Albertina Ho Dinilai Alihkan Isu Kasus Sendiri di Dewas KPK

Eks Penyidik KPK Yudi Purnomo Harahap menyayangkan adanya pelaporan Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron terhadap Anggota Dewas KPK Albertina Ho.


Rusia Sebut Punya Persenjataan Cukup untuk Lawan Ukraina dan Bantuan Miliaran Dolar AS

56 detik lalu

Presiden Rusia Vladimir Putin mengecek persenjataan saat mengunjungi pusat pelatihan Distrik Militer Barat untuk pasukan cadangan yang dimobilisasi, di Wilayah Ryazan, Rusia 20 Oktober 2022. Dihadapkan dengan serangkaian kekalahan dalam perang, Putin bulan lalu mendeklarasikan
Rusia Sebut Punya Persenjataan Cukup untuk Lawan Ukraina dan Bantuan Miliaran Dolar AS

Kedubes Rusia mengatakan persiapan negaranya sangat kuat untuk melawan Ukraina yang akan mendapat bantuan senilai miliaran dolar dari AS.


Musim Panas Tiba: Berikut Tips Merawat AC Mobil

4 menit lalu

Ilustrasi AC Mobil. (Antara)
Musim Panas Tiba: Berikut Tips Merawat AC Mobil

Debu dan kotoran yang menempel dapat mengganggu kinerja AC mobil, mengakibatkan udara yang dihasilkan tidak cukup dingin.


Jumlah dan Jenis Senjata Iran yang Digunakan Saat Serang Israel

1 jam lalu

Peta serangan langsung Iran ke Israel pada 13 April 2024. X.com/@Iej
Jumlah dan Jenis Senjata Iran yang Digunakan Saat Serang Israel

Iran meluncurkan 320 hingga 350 senjata yang membawa bahan peledak seberat total 85 ton ke Israel pada Sabtu dinihari, 13 April 2024.


Turki Tuduh Standar Ganda AS terhadap Gaza dalam Laporan HAM

1 jam lalu

Pria Palestina duduk di reruntuhan rumah yang hancur akibat serangan Israel, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Jalur Gaza utara, 22 April 2024. PkkREUTERS/Mahmoud Issa
Turki Tuduh Standar Ganda AS terhadap Gaza dalam Laporan HAM

Turki mengatakan bahwa laporan HAM tahunan Washington gagal mencerminkan serangan Israel di Gaza.


Pejabat Kemenhub Asep Kosasih Tersangka Dugaan KDRT, Sudah Gugat Talak Istri

4 jam lalu

Ilustrasi kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat
Pejabat Kemenhub Asep Kosasih Tersangka Dugaan KDRT, Sudah Gugat Talak Istri

Polres Metro Tangerang Kota resmi menetapkan Kepala Otoritas Bandar Udara Wilayah X Merauke, Asep Kosasih, sebagai tersangka dugaan tindak pidana kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) kepada istrinya, Vanny Rosyane.


TKN Prabowo-Gibran Klaim Siap Kolaborasi untuk RAPBN 2025 Jika Diminta Jokowi

4 jam lalu

Anggota Dewan Pakar Tim Kemenangan Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Drajad H. Wibowo,  ketika ditemui di Gedung CSIS Jakarta pada Rabu, 6 Desember 2023. TEMPO/Riri Rahayu
TKN Prabowo-Gibran Klaim Siap Kolaborasi untuk RAPBN 2025 Jika Diminta Jokowi

Prabowo-Gibran telah ditetapkan oleh KPU sebagai presiden dan wakil presiden terpilih. TKN siap jika Jokowi meminta kolaborasi penyusunan RAPBN 2025.


Chandrika Chika Ditangkap, Begini Reaksi Putra Siregar dan Rico Valentino

4 jam lalu

Putra Siregar dan Rico Valentino. Foto: Instagram Rico Valentino.
Chandrika Chika Ditangkap, Begini Reaksi Putra Siregar dan Rico Valentino

Putra Siregar dan Rico Valentino pernah tersangkut kasus pengeroyokan yang melibatkan Chandrika Chika pada 2022 di sebuah kafe di Jakarta Selatan.


Produk Indonesia di Mesir Raup Transaksi Potensial Rp 253 Miliar, Didominasi Biji Kopi

4 jam lalu

Petani memanen kopi Robusta petik merah di Desa Kali Banger, Gemawang, Temanggung, Jawa Tengah, Kamis, 20 Juli 2023. Harga biji kopi Robusta basah saat ini melonjak menjadi Rp11.500 per kilogram dari harga tahun lalu yang hanya Rp7.000 per kilogram, yang menurut pedagang harga tersebut merupakan termahal sepanjang sejarah kopi di Indonesia. ANTARA/Anis Efizudin
Produk Indonesia di Mesir Raup Transaksi Potensial Rp 253 Miliar, Didominasi Biji Kopi

Nilai transaksi potensial paviliun Indonesia di Cafex Expo 2024, Mesir, capai Rp 253 milir. Didominasi oleh produk biji kopi Indonesia.


Indonesia vs Korea Selatan, Wapres Ma'ruf Amin Berharap Pemain Timnas U-23 Tampil Percaya Diri

5 jam lalu

Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyampaikan sambutan dalam acara Indonesia Quran Hours 2024 di Masjid Istiqlal, Jakarta, Kamis 28 Maret 2024. Kegiatan membaca Al-Quran secara bersama-sama itu mengangkat tema Indonesia Bersatu Indonesia Bangkit. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
Indonesia vs Korea Selatan, Wapres Ma'ruf Amin Berharap Pemain Timnas U-23 Tampil Percaya Diri

Wakil Presiden Ma'ruf Amin berharap para pemain Timnas U-23 bermain dengan penuh percaya diri melawan Korea Selatan.