Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Berani

Oleh

image-gnews
Iklan

Di sebuah kota, di sebuah negeri, di mana kekerasan terdengar sebagai ungkapan keberanian (bom bunuh diri, pembantaian di siang hari, bentrokan berdarah atas nama geng atau agama), kita memang perlu bertanya: apa arti "keberanian"?

Pertanyaan yang tua sekali. Lebih dari 2.000 tahun yang lalu, sejumlah orang berkumpul di sebuah palaistra di Athena. Mereka juga memperdebatkan hal itu; mereka Sokrates, dua orang jenderal, dan sejumlah orang lagi. Platon, murid Sokrates yang termasyhur itu, menciptakan kembali debat itu dalam sebuah tulisan, "Lakhes" ( ), mengikuti nama salah seorang jenderal yang ikut aktif di dalamnya. Kita beruntung. Buku Mari Berbincang Bersama Platon: Keberanian (Lakhes) adalah terjemahan dan tafsir A. Setyo Wibowo atas karya kuno itu. Terbit September 2011, ditulis dengan bahasa Indonesia yang terang dan hidup, buku ini datang di waktu yang tepat.

Tapi tidak tiap buku dimaksudkan untuk menjawab pertanyaan yang sukardan tidak tiap dialog Sokrates memuaskan mereka yang ingin kepastian. Bahkan Lakhes termasuk "dialog aporetik", sebuah proses mencari jawab yang berakhir buntu. Di bagian akhir Sokrates berkata, "Jadi, Nikias, kita belum berhasil menemukan apa itu keberanian."

Tapi justru karena itu manusia, juga yang hidup semenjak itu, mencari terus. Dan, seperti Sokrates, tak henti-hentinya menyoal tiap kesimpulan. Kita tak jera dengan aporia. Berkali-kali kita tengok percakapan yang terdahulu, juga percakapan Sokrates, dan kita coba telaah di mana ia benar di mana ia khilaf.

Saya (bukan pakar filsafat Yunani) memberanikan diri untuk melihat di mana ia khilaf: bagi saya, Sokrates terlalu cenderung memprioritaskan rumusan. Definisi adalah panglima. "Ayo," katanya kepada Lakhes, "cobalah merumuskan apa itu [kodrat] keberanian."

Dalam pengantarnya, Setyo Wibowo menyebutkan kecenderungan itu: Sokrates selalu ingin menemukan definisi. Ia inginkan rumusan yang universal bagi "hal-hal yang etis yang ia diskusikan". Di sini, "universal" berarti bisa diterapkan pada semua kasus, bisa berlaku "untuk semua manusia dengan perilaku mereka yang beragam".

Tapi tiap definisi sebuah reduksi. Perilaku yang beragam selamanya berlangsung dalam pengalaman yang beragam, pengalaman yang konkret. Terutama dalam Grenzsituation, "situasi perbatasan", antara hidup dan mati, antara selamat dan celaka. Dalam situasi genting itu tiap pilihan menyangkut bukan cuma kesadaran, bukan cuma proses penalaran, tapi juga endapan trauma, magma nafsu dan hasrat.

Hanya di permukaan saja si X, ketika memilih, berperilaku seperti si Z: katakanlah laku keduanya punya titik-titik persamaansemacam indikator bahwa ada sesuatu yang universal. Titik-titik persamaan itulah yang dikonsolidasikan dalam sebuah rumusan.

Tapi dengan demikian sebuah definisi mengabaikan titik-titik lain yang tak sama, tak terhingga, dan tetap tersisa. Padahal, dengan "sisa" itu, seutuhnya, kita akan tahu bahwa sebuah perilaku adalah sebuah pengalaman utuh yang tak bisa dijadikan formula.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Begitulah keberanian. Keberanian para pembajak pesawat yang menabrakkan diri ke Menara Kembar New York 11 September 2001 punya titik persamaan dengan keberanian seorang prajurit yang menubruk granat yang meledak agar teman-temannya selamat; tapi masing-masing mengandung pertimbangan, pengalaman, dan hasrat yang sama sekali lain.

Itu sebabnya semua rumusan Jenderal Lakhes dan Jenderal Nikias tentang keberanian akhirnya tak bisa pas ketika dihadapkan dengan kasus yang berbeda-beda. Sia-sia saja mereka memenuhi keinginan Sokrates yang sia-sia: mencapai kriteria yang bisa berlaku kapan saja dan di mana saja. Andai kata mereka juga hidup di zaman ini, mereka akan kaget: tauladan keberanian Sokrates sebagai prajurit yang melawan tentara Spartadalam pertempuran dengan tombak, perisai, dan tubuh yang nyaris telanjangtak akan berlaku untuk abad ke-21, ketika perang dijalankan dengan pesawat terbang yang tanpa pilot.

Dengan itu pula kita sebenarnya bisa mempersoalkan benarnya asumsi bahwa "keberanian" hanya lahir dari perang dan kekerasanseperti terbayang dari percakapan 2.000 tahun yang lalu. Dengan itu pula kita perlu bertanya benarkah keberanian bisa dianggap sifat utama manusiaatau bagian dari keutamaan umumnya.

Saya kira Platon, dengan Lakhes, bukan orang yang tepat untuk mempersoalkan itu. Ia keturunan raja-raja Athena. Ia seorang aristokrat yang mendapatkan bintang jasa dari salah satu peperangan membela negerinya. Ia melihat sejarah dari ketinggian dan menganggap Ide (juga definisi) di atas perubahan dan perbedaan hidup. Pandangannya tentang perang dan keberanian berbias kebangsawanan: keberanian adalah bagian dari gairah untuk keagungan.

Ia bukan orang zaman ini. Di zaman ini, di antara kita, perang semakin "aman": yang penting bukan lagi keberanian fisik melainkan kalkulasi yang rapi. Tapi juga semakin terkutuk: yang penting bukan keagungan melainkan kepentingan.

Di zaman ini, telah lahir kesaksian Brecht.

Dalam Mutter Courage und ihre Kinder, lakonnya yang kocak tapi juga muram, perang mendapatkan wajah yang culas: perang adalah bisnis melalui cara lain. Komandan hanya memuji keberanian para serdadu yang menyerbu petani miskin. Sementara itu keberanian yang heroik mencelakakan, seperti terjadi pada Julius Caesar yang dibunuh. "Beneidenswert, wer frei davon!" seru sebuah lagu di adegan ke-9. "Beruntunglah orang yang bebas dari itu!"

Kini kita mengerti kenapa Sokrates tiba di jalan buntu.

Goenawan Mohamad

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Konflik Nurul Ghufron dengan Anggota Dewas Albertina Ho, KPK: Tidak Ada Berantem

7 menit lalu

Juru bicara KPK, Ali Fikri, memberikan keterangan kepada awak media, di gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Jakarta, Rabu, 24 April 2024. KPK mengirimkan kembali surat pemanggilan kepada Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali (Gus Muhdlor), yang telah ditetapkan sebagai tersangka, untuk kooperatif hadir memenuhi panggilan penyidik menjalani pemeriksaan pada hari Jumat, 3 Mei 2024 mendatang, dalam perkara dugaan tindak pidana korupsi berupa pemotongan dan penerimaan uang kepada pegawai negeri di Lingkungan Badan Pelayanan Pajak Daerah Kabupaten Sidoarjo. TEMPO/Imam Sukamto
Konflik Nurul Ghufron dengan Anggota Dewas Albertina Ho, KPK: Tidak Ada Berantem

Juru bicara KPK Ali Fikri mengatakan laporan Nurul Ghufron tersebut murni pribadi.


Usai Dihujat Pamer Starbucks Tutupi Ka'bah, Zita Anjani Mengaku untuk Pancing Obrolan

13 menit lalu

Wakil Ketua DPRD DKI Zita Anjani. Foto: Istimewa
Usai Dihujat Pamer Starbucks Tutupi Ka'bah, Zita Anjani Mengaku untuk Pancing Obrolan

Zita Anjani membuat unggahan klarifikasi bahwa foto gelas Starbucks yang menutupi Ka'bah adalah upaya untuk memancing obrolan.


Setelah Laporkan Kapolres Tangsel ke Divisi Propam Polri, Pengusaha ini ke LPSK Bawa Bukti Penembakan Kantornya

14 menit lalu

Ilustrasi penembakan. timeout.com
Setelah Laporkan Kapolres Tangsel ke Divisi Propam Polri, Pengusaha ini ke LPSK Bawa Bukti Penembakan Kantornya

Budi meminta perlindungan LPSK. Lawan pengusaha importir mesin itu diduga dibekingi jenderal.


Jadi Duta WWF Ke-10, Berikut Cara Cinta Laura Tingkatkan Partisipasi Masyarakat dalam Konservasi Air

15 menit lalu

Cinta Laura/Foto: Instagram/Cinta Laura
Jadi Duta WWF Ke-10, Berikut Cara Cinta Laura Tingkatkan Partisipasi Masyarakat dalam Konservasi Air

Cinta Laura menjelaskan strategi untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam upaya konservasi dan manajemen sumber daya air yang berkelanjutan.


CekFakta #257 Hoaks Deepfake Menipu Konsumen dan Mengancam Bisnis

29 menit lalu

CekFakta #257 Hoaks Deepfake Menipu Konsumen dan Mengancam Bisnis

Deepfake, kini semakin mudah dibuat dan semakin sulit dikenali. Dampak yang ditimbulkan oleh penipuan deepfake pun, tidak main-main.


Demo Mahasiswa Amerika: Stop Investasi Kampus di Israel

34 menit lalu

Para pengunjuk rasa duduk di perkemahan saat mereka memprotes solidaritas dengan penyelenggara Pro-Palestina di kampus Universitas Columbia, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di New York City, AS, 19 April 2024. REUTERS/Caitlin Ochs
Demo Mahasiswa Amerika: Stop Investasi Kampus di Israel

Demo Mahasiswa Universitas Columbia menuntut pembebasan Palestina, gencatan senjata di Gaza, dan penghentian kerja sama dengan Israel


Saran IDAI untuk Relawan yang Bantu Anak Korban Bencana Alam

40 menit lalu

Sejumlah anak-anak belajar di tenda darurat yang didirikan di halaman Kantor Denjasa Angkutan dan Denhar Jasa Int Bekangdam XVII/Cenderawasih di Weref, Kota Jayapura, Papua, Jumat 10 Februari 2023. Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Papua, akibat gempa magnitudo 5,4 yang terjadi pada 9 Februari 2023 itu mengakibatkan empat korban jiwa, 2.261 orang mengungsi, dan puluhan bangunan mengalami kerusakan ringan hingga berat. ANTARA FOTO/Sakti Karuru
Saran IDAI untuk Relawan yang Bantu Anak Korban Bencana Alam

Relawan yang ikut membantu bencana alam diminta untuk memperhatikan kebutuhan anak-anak yang menjadi korban.


Apple Kebut Pengembangan AI Model Bahasa Besar untuk Iphone

41 menit lalu

Gambaran artistik iPhone 16 dan tombol Capture. Gsmarena.com
Apple Kebut Pengembangan AI Model Bahasa Besar untuk Iphone

Apple dikabarkan sedang mengembangkan sistem AI dengan model bahasa besar (LLM) untuk mengaktifkan fitur Device Generative AI di perangkatnya.


Kemenhub Tetapkan 17 Bandara Internasional, Berikut Daftarnya

44 menit lalu

Bandara Komodo, Labuan Bajo, NTT, Senin, 8 Mei 2023, jelang KTT ASEAN. TEMPO/Daniel A. Fajri
Kemenhub Tetapkan 17 Bandara Internasional, Berikut Daftarnya

Kemenhub akan terus mengevaluasi penataan bandara secara umum, termasuk bandara internasional.


Ketua MPR Terima Aspirasi APLI tentang Direct Selling di Lokapasar

44 menit lalu

Ketua MPR Terima Aspirasi APLI tentang Direct Selling di Lokapasar

Bamsoet berpendapat keberpihakan terhadap pelaku industri direct selling sangat penting. Ekosistem ini mampu membuka lapangan lebih dari delapan juta tenaga kerja sebagai distributor.