Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sekali Lagi, Museum yang Sepi

image-profil

image-gnews
Iklan

Debra H. Yatim, Jurnalis Tempo

Pada akhir September lalu, Museum Basoeki Abdullah memperingati 100 tahun pelukis Basoeki Abdullah di Museum Nasional. Museum Basoeki Abdullah juga menjalin kerja sama dengan enam museum lain guna meminjam karya-karya sang pelukis dari koleksi mereka untuk dipamerkan. Rekannya itu adalah Galeri Nasional Indonesia, Museum Seni, Museum Kebangkitan Nasional, Cemara 6 Galeri Museum, Museum Ciputra, dan Museum Rumah Sakit Kesehatan Jiwa Lawang.

Peringatan tersebut ditandai dengan seminar "Museum di Tengah Kehidupan Kota Jakarta", yang menyoroti Museum Basoeki Abdullah. Ada ironi di sini. Pada pekan itu, pemirsa televisi melihat lokasi upacara peringatan tragedi nasional 30 September di Lubang Buaya, Jakarta Timur. Di sana terdapat dua museum: Museum Pengkhianatan PKI dan Museum Paseban. Keduanya terbuka bagi siapa pun yang tertarik untuk melihat propaganda Orde Baru. Tapi masyarakat tampaknya nyaris tidak tertarik melihat koleksi kedua repositori tersebut.

Jumlah pengunjung museum di sini memang kecil. Museum Nasional, yang namanya disebut ratusan kali tiap bus Transjakarta stop di halte di depan gedung yang dibuka pada 1778 itu, pun tidak menyedot banyak pengunjung.

Dani Wigatna dari Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman, panelis dalam seminar itu, mengatakan, sampai 2010, jumlah pengunjung per tahun di 278 museum di seluruh Indonesia mencapai 2,5 juta orang atau 24 orang sehari—kurang dari 1 persen jumlah penduduk negeri ini.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pada 2014, angka itu membaik: 12,5 juta pengunjung setahun dan jumlah museum bertambah menjadi 387 buah. Ini berarti jumlah pengunjungnya lumayan, mencapai 3.000-an orang per hari. Tapi tentu ini masih jauh dibandingkan dengan pengunjung Museum Louvre di Paris, yang 24 ribu orang per hari.

Mengapa masyarakat Indonesia enggan mengunjungi Museum Nasional, yang sudah ada di tengah kita hampir 250 tahun? Atau haruskah kita melihatnya dengan cara lain?

Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2015, museum bertugas mengumpulkan dan mengkomunikasikan koleksinya ke masyarakat. Salah satu tolok ukur keberhasilan adalah banyaknya pengunjung. Menurut Dani, museum dan masyarakat saling dukung dan membutuhkan, karena "masyarakat adalah bagian dari urusan museum".

Tapi adakah upaya serius permuseuman untuk memancing minat masyarakat yang jadi "urusan"-nya itu? Baik kita tengok ke bidang lain: konon kita bangsa perokok terbesar di dunia. Kendati demikian, tiap hari perusahaan rokok merasa perlu beriklan dan melakukan komunikasi massa demi mempertahankan jumlah masif tersebut. Perlukah permuseuman mengambil pelajaran dari itu, karena sudah telanjur ada 387 museum yang tidak disambangi orang dalam jumlah berarti?.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Anies Baswedan Siapkan Angkutan bagi Warga dalam Grebek Museum

1 Maret 2018

Warga saat mengunjungi Museum Bahari, Jakarta, 23 Januari 2018. TEMPO/Subekti.
Anies Baswedan Siapkan Angkutan bagi Warga dalam Grebek Museum

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meminta agar gerakan berkunjung rutin ke museum atau yang lebih dikenal dengan sebutan Grebek Museum, digencarkan.


Anies Baswedan Siapkan Bus Gratis Ajak Warga Berwisata ke Museum

1 Maret 2018

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bersama direktur Transjakarta Budi Kaliwono mencoba bis transjakarta mengelilingi Tanah Abang, Jakarta Pusat, 22 Desember 2017. TEMPO/Maria Fransisca.
Anies Baswedan Siapkan Bus Gratis Ajak Warga Berwisata ke Museum

Program Gerebek Museum , yang diiniasi Anies Baswedan, berupaya menyediakan bus gratis membawa penduduk dari 2700 rukun warga di Jakarta.


Anies Baswedan Minta 2.700 RW Kerahkan Warganya Gerebek Museum

1 Maret 2018

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meluncurkan program OK Otrip di Balai Kota DKI, 14 Desember 2017. Tempo/Friski Riana
Anies Baswedan Minta 2.700 RW Kerahkan Warganya Gerebek Museum

Program Gerebek Museum yang digagas Anies Baswedan bakal melibatkan 2.700 RW untuk mengerahkan warganya mengunjungi 72 museum di Jakarta.


Museum di St Petersburg Simpan Aneka Foto dan Kerajinan Indonesia

1 Maret 2018

Seorang wisatawan asing melihat benda kerajinan di salah satu stand dalam acara Crafina 2016 di JCC, Senayan, Jakarta, 29 Oktober 2016. Crafina 2016 menampilkan 1.000 produk kerajinan khas Indonesia seperti busana, tas, perhiasan, hijab, sepatu, lukisan, dan produk lainnya. TEMPO/Fajar Januarta
Museum di St Petersburg Simpan Aneka Foto dan Kerajinan Indonesia

The Kunstkamera, sebuah muesum, di St. Petersburg menyimpan sejumlah koleksi foto-foto maupun koleksi kerajinan asli sejumlah daerah Indonesia.


Legiun Bungo, Museum Baru di Jambi

17 Januari 2018

Dari Muara Jambi ke Gentala Arasy
Legiun Bungo, Museum Baru di Jambi

Generasi muda bisa belajar tentang sejarah dan pejuang Provinsi Jambi di museum ini.


Museum Bahari Kebakaran, Penyebab Belum Diketahui

16 Januari 2018

Museum Bahari  Jl. Pasar Ikan, Jakarta. Twitter.com
Museum Bahari Kebakaran, Penyebab Belum Diketahui

Museum Bahari di Jalan Pasar Ikan, Jakarta Utara, dilanda kebakaran pada Selasa pagi, 16 Januari 2018.


3 Museum Makanan Eropa yang Menggoda Selera

8 Januari 2018

Pembuat daging Markus Hinterberger mempersiapkan variasi teh hijau khusus dari 'Weisswurst,' untuk dijadikan sosis Bavarian putih, di desa Bavarian Oberholzhausen, Altoetting, Jerman (27/5). REUTERS/Michaela Rehle
3 Museum Makanan Eropa yang Menggoda Selera

Museum makanan di Eropa ini sangat unik dan menggoda selera.


Museum Tsunami Aceh Dikunjungi Lebih 700 Ribu Wisatawan Pada 2017

4 Januari 2018

Wisatawan melihat diorama bencana tsunami saat mengunjungi Museum Tsunami di Banda Aceh, Aceh, 24 Desember 2017. Selain untuk mengenang bencana, bangunan yang dirancang Ridwan Kamil ini juga berfungsi sebagai tempat evakuasi tsunami. ANTARA
Museum Tsunami Aceh Dikunjungi Lebih 700 Ribu Wisatawan Pada 2017

Banyak wisatawan yang berkunjung ke Museum Tsunami Aceh pada Mei dan Desember 2017.


Cerita Menikmati Libur Tahun Baru di Museum Bank Indonesia

2 Januari 2018

Pengunjung Museum Bank Indonesia menyaksikan koleksi emas yang dipamerkan, di Jakarta, 2 Januari 2018. TEMPO/Maria Fransisca Lahur.
Cerita Menikmati Libur Tahun Baru di Museum Bank Indonesia

Libur merayakan tahun baru masih berlangsung, pilihan tempat liburan cukup bervariasi di Jakarta.


Mengenal Kehidupan Putera-Puteri Keraton di Museum Ullen Sentalu

24 Desember 2017

Relief di museum Ullen Sentanu, Yogyakarta. Tempo/Ika Chandra
Mengenal Kehidupan Putera-Puteri Keraton di Museum Ullen Sentalu

Museum Ullen Sentalu memiliki beberapa ruangan yang menyimpan berbagai koleksi keluarga istana di Tanah Jawa