Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Agora

Oleh

image-gnews
Iklan

Di agora, kearifan dimulai dengan kegelisahan dan tak tahu. Ada satu kalimat yang konon dari Sokrates: "ia [Sokrates] tak tahu apa-apa, kecuali bahwa ia tahu ia tak tahu apa-apa."

Itu sebabnya sebuah agora, yang dalam sejarah Yunani Kuno merupakan tempat berkumpul orang di pusat kota, dijadikan Sokrates sebagai arena bertanya-jawab. Sejarah mengisahkan ini bukan waktu senggang yang iseng dan tanpa konsekuensi. Dengan pertanyaan-pertanyaannya yang menggugat pikiran yang gampangan dan mandek, Sokrates mengibaratkan diri sebagai "lalat pengusik" bagi masyarakat, agar masyarakat itu tak terlena. Kita tahu, akhirnya Sokrates dihukum mati pada tahun 399 sebelum Masehi.

Dalam film Alejandro Amenbar, Agora, tokoh yang mesti mati adalah Hypatia. Ia seorang perempuan pemikir dari Alexandria, ibu kota Mesir di bawah kuasa Romawi pada tahun 331.

Berbeda dengan Sokrates, Hypatia mati dirajam orang ramai: para penganut Kristen yang dengan berapi-api sedang hendak mengubah dunia dengan membasmi orang pagan atau "kafir".

Tapi ceritanya tak sekadar itu. Hypatia menolak jadi orang yang beriman karena ia melihat dirinya berperan sebagai orang yang bertanya. Ia berkata kepada Synesius, bekas muridnya yang jadi uskup di Cyrene, Libya: "Kau tak mempertanyakan, atau tak bisa mempertanyakan, apa yang kau imani. [Sedangkan] aku harus."

Synesius gagal mengajaknya masuk Kristen.

Sikap itu merisaukan para pembesar kota, terutama karena Hypatia punya pengaruh dan sesekali dimintai pendapat dalam sidang-sidang mereka. Ia dipanggil menghadap.

Seseorang bertanya: "Mengapa sidang ini harus menerima nasihat dari seseorang yang tak percaya apa pun?"

Hypatia menjawab: "Saya percaya kepada filsafat."

Sebenarnya tanya-jawab itu bertolak dari kesalahan. Si pembesar kota menganggap bahwa tak percaya kepada Tuhan sama artinya dengan tak percaya apa pun. Ia menyempitkan pandangannya. Sementara itu, Hypatia tak konsisten dengan argumennya sendiri: jika ia mengatakan "percaya kepada filsafat", berarti ia tak hendak dan tak dapat menggugat apa yang dipercayainya. Padahal bahkan filsafat bisa dipersoalkan. Ia, Hypatia, seorang pemikir, yang dengan atau tanpa sebuah sistem filsafat, menyimak dan menelaah kehidupan, dan berani menghadapi hal-ihwal yang tak segera ada jawabnya, atau yang telah lapuk. Ia seharusnya menjawab: "Saya percaya kepada ketidaktahuan dan pertanyaan."

Tentu jawaban seperti itu akan terlampau sulit dicerna, terutama oleh mereka yang telah berkesimpulan bahwa agama adalah penangkal terakhir bagi ketidaktahuan dan pertanyaan. Namun bagi Hypatia, ketidaktahuan dan pertanyaan tak bisa dihapus selama-lamanya. Keduanya akan selalu hadir selama manusia hidup dan berubah. Dalam film Amenbar, Hypatia (dimainkan oleh Rachel Weisz) tampak tak henti-hentinya mencari jawab soal konstelasi bumi dan matahari.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Barangkali itu sebuah kekeliruan. Hypatia tampaknya yakin, pengetahuan yang diperoleh akan memberinya sebuah kekuatan. Ia lalai bahwa pengetahuan tak dengan sendirinya melahirkan kekuatan. Bahkan sebaliknya: kekuatan itu yang melahirkan pengetahuan, dengan mengkonstruksikan wacana. Hypatia tak tahu betapa pentingnya kekuatan itu. Ia terisolir ketika ia acuh tak acuh terhadap perubahan yang terjadi di Alexandria: hari-hari itu, penganut Kristen yang merasuk ke mana-mana, juga ke kalangan kekuasaan.

Dan itulah yang kemudian menentukan ketika penguasa agama, Cyril, yang fanatik, keras, dan otoriter, hendak meneguhkan bahwa pengetahuan hanya mungkin selama orang mengakui otoritas Kitab Suci. Ia didukung umat yang sedang bergelora menghadapi iman yang bagi mereka harus ditinggalkangelora yang membuat mereka buas.

Konflik berdarah pun terjadi dengan umat Yahudi. Kaum ini dibantai. Perpustakaan yang termasyhur di Alexandria pun dibakarsebuah peristiwa simbolik: perpustakaan adalah khazanah pengetahuan yang beraneka suara, dan sebab itu agama (yang tak menghendaki pengetahuan lain) tak membutuhkannya.

Sementara itu, Hypatia tak punya kekuatan apa pun. Ia semula dibela oleh Orestes, bekas muridnya dan lelaki yang mencintainya yang kemudian jadi wakil kekuasaan Romawi di Alexandria. Tapi kemudian Orestes pun tak bisa berbuat apa-apa menghadapi desakan umat Kristen yang makin keras.

Pada klimaksnya, Hypatia dibawa ke depan altar dan ditelanjangi. Orang-orang mengumpulkan batu untuk merajamnya. Di saat itu ia ditolong Davus, bekas budak yang mencintainya dan kemudian jadi orang Kristen: agar tak merasakan sakitnya hantaman ratusan batu, Hypatia dicekik sampai mati.

Bukankah Tuhan kita mengampuni? Itu pertanyaan Davus kepada seorang temannya, seorang militan Kristen. Jawaban sang militan: Tuhan mengampuni karena Ia Tuhan, sedangkan kita ini manusia.

Dari jawaban itu tampak, si Kristen militan meletakkan dirinya tidak setara Tuhan dan sebab itu ia tak bisa mengampuni; maka ia membunuh. Yang diabaikannya ialah bahwa ia membunuh justru karena ia meletakkan dirinya setingkat Tuhan dalam menentukan kesalahan manusia lain. Ia merasa dirinya mencerminkan Tuhan yang mahatahudan sebab itulah ia merasa berhak memutuskan mana yang kafir dan yang bukan.

Dengan kata lain: dialah yang mengkonstruksikan sifat Tuhan, memilih mana yang cocok daan meniadakan yang tak cocok. Ia bahkan lebih kuasa ketimbang Tuhan.

Tak mengherankan bila sang militan tak melihat bahwa pengetahuannya tentang apa yang "buruk" dan yang "baik", yang "sesat" dan yang "tak sesat", sebenarnya dibentuk oleh pengalamannya di bumiterutama pengalaman kompetisi dan antagonismebukan oleh sabda dari langit.

Agora, bagi saya, bukanlah film yang memikat. Tapi saya kira ketika Amenbar membuatnya pada tahun 2008, di dalam dirinya bergema suara suram tentang agama-agama hari ini.

Goenawan Mohamad

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kondisi Kolesterol Tahapan Lanjut Bisa Terlihat dari Tanda di Wajah

2 menit lalu

Ilustrasi kolesterol. Shutterstock
Kondisi Kolesterol Tahapan Lanjut Bisa Terlihat dari Tanda di Wajah

Gejala kolesterol tahapan lanjut dapat dilihat secara fisik dan dirasakan tubuh. Antara lain, bisa ditandai dari wajah. Apa saja?


Kincir Angin Ikonik Moulin Rouge Paris Roboh, Pertunjukan Tetap Lanjut

11 menit lalu

Moulin Rogue Paris. Instagram.com/@moulinrougeofficiel
Kincir Angin Ikonik Moulin Rouge Paris Roboh, Pertunjukan Tetap Lanjut

Kincir angin Moulin Rouge telah berputar selama 135 tahun, dan yang pertama menyala saat pembukaan pada 1889


Ragam Jenis Kekayaan Intelektual, Pahami Soal Hak Kekayaan Intelektual atau HAKI

12 menit lalu

Karut-Marut Hak Cipta
Ragam Jenis Kekayaan Intelektual, Pahami Soal Hak Kekayaan Intelektual atau HAKI

Pahami soal Hak Kekayaan Intelektual atau HaKI, sehingga karya cipta Anda bisa terlindungi secara hukum.


Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

17 menit lalu

Juru bicara KPK, Ali Fikri, menghadirkan anggota DPRD Labuhan Batu, Yusrial Suprianto Pasaribu dan pihak swasta Wahyu Ramdhani Siregar, resmi memakai rompi tahanan seusai menjalani pemeriksaan, di gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Jakarta, Jumat, 26 Januari 2024. KPK resmi meningkatkan status perkara ke tahap penyidikan dengan menetapkan dan melakukan penahnan secara paksa selama 20 hari pertama terhadap dua orang tersangka baru Yusrial Suprianto Pasaribu dan Wahyu Ramdhani Siregar terkait Operasi Tangkap Tangan KPK terhadap empat tersangka Bupati Labuhan Batu, Erik A. Ritonga, anggota DPRD Labuhan Batu, Rudi Syahputra Ritonga, dua orang pihak swasta Efendy Sahputra dan Fazar Syahputra, dalam dugaan tindak pidana korupsi berupa pemberian hadiah atau janji terkait proyek pengadaan barang dan jasa dari APBD Tahun 2013 dan Tahun 2014 sebesar Rp.1,4 triliun di lingkungan Pemerintah Kabupatan Labuhan Batu. TEMPO/Imam Sukamto
Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.


5 Sumber Kekayaan Negara Iran, Ada Gas Alam Hingga Saffron

23 menit lalu

Orang-orang menghadiri upacara pemakaman korban serangan ISIS di Kerman, Iran, 5 Januari 2024. Iran's Presidency/WANA (West Asia News Agency)/Handout via REUTERS
5 Sumber Kekayaan Negara Iran, Ada Gas Alam Hingga Saffron

Iran dikenal memiliki sumber daya alam dan potensi kekayaan yang tinggi. Termasuk saffron, apakah itu?


4 Fakta Lanud Soewondo yang Jadi Lokasi Konser Sheila on 7 di Medan

27 menit lalu

Sejumlah Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Malaysia mengikuti senam dan berjemur di bawah sinar matahari saat menjalani karantina di Pangkalan Udara Militer (Lanud) Soewondo Medan, Sumatera Utara, Sabtu, 11 April 2020. Sebanyak 513 TKI yang berasal dari berbagai daerah di Sumut dan sekitarnya yang menjalani proses karantina COVID-19 sementara tersebut saat ini kondisi kesehatannya baik dan tidak ada menunjukan gejala infeksi seperti demam, batuk dan sesak nafas. ANTARA
4 Fakta Lanud Soewondo yang Jadi Lokasi Konser Sheila on 7 di Medan

Konser Sheila on 7 akan digelar di lima kota termasuk Medan yang akan di langsungkan di Pangkalan Udara Seowondo, 14 September 2024


Klaim Keputusan ICC Tak Akan Pengaruhi Israel, Netanyahu: Tapi Preseden Berbahaya

27 menit lalu

Joe Biden dan Benjamin Netanyahu. REUTERS
Klaim Keputusan ICC Tak Akan Pengaruhi Israel, Netanyahu: Tapi Preseden Berbahaya

Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan keputusan apa pun yang dikeluarkan oleh ICC tidak akan pengaruhi Israel


Pengamat Nilai Polisi Berantas Judi Online Tak Sentuh Bandar Level Atas

27 menit lalu

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol. Ade Ary Syam Indradi (tengah) bersama Wadirreskrimsus AKBP Hendri Umar (kiri) dan Kanit 2 Subdit Siber AKP Charles Bagaisar (kanan) saat konferensi pers di Direktorat Reserse Kriminal (Ditreskrimsus) Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat, 26 April 2024. Penyidik Polda Metro Jaya menangkap tersangka berinisial EP (40), BYP (37), DA (24), dan TA (41) terkait perjudian online. Keempat orang tersebut merupakan admin dari channel YouTube Bos Zaki @dzakki594. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Pengamat Nilai Polisi Berantas Judi Online Tak Sentuh Bandar Level Atas

Pengamat kepolisian mengatakan problem pemberantasan judi online beberapa waktu lalu marak penangkapan tapi tak sentuh akar masalah.


IM57 Nilai Tak Ada Lagi Alasan Penyidik Polda Metro Jaya Tidak Menahan Firli Bahuri

27 menit lalu

Ketua IM57+ Institute M. Praswad Nugraha (tengah) didampingi Dewan Penasehat Novel Baswedan (dua kanan) menunjukkan barkas laporan di gedung lama KPK, Kuningan, Jakarta, Jumat 26 April 2024. IM57+ Institute melaporkan Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron ke Dewan Pengawas (Dewas) KPK atas dugaan pelanggaran kode etik. ANTARA FOTO/Bayu Pratama S
IM57 Nilai Tak Ada Lagi Alasan Penyidik Polda Metro Jaya Tidak Menahan Firli Bahuri

Sebaiknya, kata IM57, persidangan SYL dan Firli Bahuri itu berjalan bersamaan sehingga masalah pemerasan ini bisa saling terkonfirmasi.


MotoGP Spanyol 2024: Rekap Hasil dan Jadwal Sabtu Hari Ini 27 April

30 menit lalu

MotoGP 2024. (Foto: Red Bull Content Pool)
MotoGP Spanyol 2024: Rekap Hasil dan Jadwal Sabtu Hari Ini 27 April

MotoGP Spanyol 2024 tengah bergilir di Sirkuit Jerez, Spanyol. Simak rekap hasil dan jadwal Sabtu hari ini 27 April 2024.