Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Oasis di Tengah Paceklik

Oleh

image-gnews
Iklan

Sekeping medali emas dari cabang bulu tangkis merupakan oasis menyegarkan di tengah seretnya prestasi atlet Indonesia di arena Olimpiade 2016 Rio de Janeiro. Medali emas yang direbut pasangan ganda campuran Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir itu telah mengembalikan tradisi emas cabang tepok bulu setelah gagal meraih medali pada Olimpiade 2012 London.

Sukses Tontowi/Liliyana patut kita acungi jempol, mengingat tidak mudah merebut medali emas di perhelatan bergengsi seperti Olimpiade. Dalam setahun terakhir, mereka harus melalui jalan terjal berliku untuk mengumpulkan poin demi poin di setiap kejuaraan. Maklum, hanya 16 pasangan yang bisa tampil di pesta olahraga empat tahunan itu.Tapi, di tengah euforia keberhasilan itu, kita patut prihatin karena sesungguhnya keberhasilan Owi/Butetdemikian mereka akrab disapatersebut tidak dapat dimaknai sebagai pertanda kebangkitan kembali cabang bulu tangkis Indonesia. Keduanya kini sudah berusia 29 dan 30 tahun, bukan usia emas untuk seorang atlet. Sulit mengharapkan mereka mengulang prestasi serupa pada Olimpiade berikutnya di Tokyo, empat tahun mendatang.

Sedangkan pada saat yang sama, tidak banyak pemain bulu tangkis muda yang memperlihatkan prestasi bagus, baik dalam kejuaraan perorangan maupun beregu seperti Piala Thomas dan Uber. Dalam berbagai turnamen, atlet kita kerap kalah bersaing dengan pemain Tiongkok dan Denmark. Bahkan, di bagian putri, kita sudah tertinggal oleh negara yang dulu tidak diperhitungkan, seperti Thailand dan India.

Ini pekerjaan rumah serius bagi Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) untuk meningkatkan prestasi atlet muda. PBSI sebaiknya memberi peluang lebih banyak kepada pemain muda agar siap mempertahankan tradisi emas di Olimpiade.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tentu bukan hanya PBSI yang menjadi tumpuan harapan. Pemerintah, melalui Kementerian Pemuda dan Olahraga serta Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI), juga harus lebih memperhatikan cabang olahraga yang berpotensi meraih medali, seperti angkat besi dan panahan. Selama ini, kedua cabang itu seperti kurang diperhatikan. Mereka lebih sering berlatih dengan sarana dan prasarana seadanya.

Sejak 2000, Indonesia memang hanya mengandalkan dua cabang olahraga untuk mendulang medali di Olimpiade, yaitu bulu tangkis dan angkat besi. Angkat besi telah menyumbangkan sekeping medali perak dan satu perunggu di Rio de Janeiro. Sedangkan panahancabang olahraga pertama yang menyumbangkan medali bagi Indonesia di Olimpiadetak kunjung mampu mengulang prestasinya kala merebut satu medali perak di Olimpiade 1988 Seoul.

Untuk mempertahankan tradisi emas Olimpiade, sudah saatnya pemerintah mengutamakan cabang-cabang olahraga yang berpotensi meraih medali, baik dalam pendanaan maupun pembinaan. Dalam setiap kejuaraan multievent, lebih baik memprioritaskan cabang olahraga unggulan dengan raihan hasil maksimal ketimbang menyiapkan banyak cabang olahraga tapi hasilnya minim.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


5 Fakta Dugaan Sabotase Kereta Cepat Sebelum Pembukaan Olimpiade Paris 2024

5 menit lalu

Tentara berjaga di depan Menara Eiffel menjelang Olimpiade Paris 2024, Prancis, 21 Juli 2024.REUTERS/Stefan Wermuth
5 Fakta Dugaan Sabotase Kereta Cepat Sebelum Pembukaan Olimpiade Paris 2024

Sabotase kereta cepat disebut-sebut sebagai upaya terencana beberapa jam menjelang upacara pembukaan Olimpiade Paris 2024.


Berita MotoGP: Joan Mir Perpanjang Kontrak di Repsol Honda hingga 2026

9 menit lalu

Joan Mir pembalap MotoGP di Repsol Honda. (Foto: Repsol Honda)
Berita MotoGP: Joan Mir Perpanjang Kontrak di Repsol Honda hingga 2026

Pembalap MotoGP Joan Mir memperpanjang kontraknya dengan tim pabrikan Honda Racing Corporation (HRC/Repsol Honda) selama dua musim.


Indikator Keberhasilan Pilkada 2024: Partisipasi Generasi Muda sampai Semua Pihak Patuhi Aturan

11 menit lalu

Ilustrasi TPS Pilkada. Dok TEMPO
Indikator Keberhasilan Pilkada 2024: Partisipasi Generasi Muda sampai Semua Pihak Patuhi Aturan

Beberapa indikator Pilkada 2024 berhasil, antara lain partisipasi generasi muda sebagai pemilih terbesar dan mematuhi aturan oleh semua pihak terlibat


Komika Arie Kriting Besut Film Kaka Boss, Berikut Film Lain yang Dibintanginya Termasuk Agak Laen

15 menit lalu

Stand Up Comedian Arie Kriting dengan gaya khas orang Timur tampil menghibur penonton di ajang Tujuh Hari Untuk Kemenangan Rakyat di Teater Salihara, Jakarta,  19 Juli 2014. TEMPO/Nurdiansah
Komika Arie Kriting Besut Film Kaka Boss, Berikut Film Lain yang Dibintanginya Termasuk Agak Laen

Arie Kriting menjadi sutradara film Kaka Boss. Sebelumnya, ia telah bermain dalam beberapa film termasuk Agak Laen.


Olivia Rodrigo Tegaskan Dukungan untuk Kamala Harris atas Isu Hak Reproduksi

16 menit lalu

Olivia Rodrigo/Foto: Instagram/Olivia Rodrigo
Olivia Rodrigo Tegaskan Dukungan untuk Kamala Harris atas Isu Hak Reproduksi

Olivia Rodrigo menunjukkan dukungannya kepada Kamala Harris dengan mengunggah ulang video yang mengkritik kebijakan Donald Trump tentang aborsi.


Cegah Wabah, WHO Kirim Lebih dari 1 Juta Vaksin Polio ke Gaza

16 menit lalu

Anak-anak Palestina menangis saat berebut makanan dimasak oleh dapur amal, di tengah kelangkaan makanan, saat konflik Israel-Hamas berlanjut, di Jalur Gaza utara, 18 Juli 2024. REUTERS/Mahmoud Issa
Cegah Wabah, WHO Kirim Lebih dari 1 Juta Vaksin Polio ke Gaza

WHO mengirimkan lebih dari satu juta vaksin polio ke Gaza untuk mencegah anak-anak terkena wabah


PSN Rempang Eco City Tetap Lanjut, Walhi: Suara Rakyat Diabaikan

16 menit lalu

Warga Rempang bentangkan spanduk di atas kapal di laut Pulau Rempang, Kota Batam, Senin, 20 Mei 2024. TEMPO/Yogi Eka Sahputra
PSN Rempang Eco City Tetap Lanjut, Walhi: Suara Rakyat Diabaikan

Pemerintah memutuskan untuk tetap melanjutkan Proyek Strategis Nasional (PSN) Rempang Eco City. Walhi sebut pemerintah abaikan suara rakyat.


Segini Harta Kekayaan Hakim MA yang Perintahkan Rumah Istri Rafael Alun Dikembalikan

16 menit lalu

Terdakwa mantan pejabat eselon III kabag umum Kanwil Ditjen Pajak Jakarta Selatan II, Rafael Alun Trisambodo (tengah) berbincang dengan kuasa hukumnya saat mengikuti sidang pembacaan surat amar putusan, di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Senin, 8 Januari 2024. Rafael menyatakan masih pikir-pikir soal kemungkinan mengajukan banding atas vonis 14 Tahun penjara dan denda Rp 500 juta yang dijatuhkan  Majelis Hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi kepadanya. TEMPO/Imam Sukamto
Segini Harta Kekayaan Hakim MA yang Perintahkan Rumah Istri Rafael Alun Dikembalikan

Lewat putusan kasasi, hakim MA (Mahkamah Agung) memerintahkan harta istri Rafael Alun Trisambodo dikembalikan. Segini kekayaan hakim tersebut.


Sepak Terjang Hendry Lie, Tersangka Korupsi Timah yang Keberadaannya Dimonitor Kejagung

16 menit lalu

Hendry Lie. (Dok. PT. Tinindo Inter Nusa (TIN))
Sepak Terjang Hendry Lie, Tersangka Korupsi Timah yang Keberadaannya Dimonitor Kejagung

Hendry Lie, tersangka korupsi timah yang juga pendiri perusahaan maskapai PT Sriwijaya Air.


Login WhatsApp Web Kini Bisa Tanpa Nomor Telepon, Muncul Risiko Penipuan Akun

16 menit lalu

WhatsApp Web. Kredit: Tech Advisor
Login WhatsApp Web Kini Bisa Tanpa Nomor Telepon, Muncul Risiko Penipuan Akun

Privasi pengguna kian aman saat memakai WhatsApp Web yang didaftarkan tanpa nomor telepon. Namun, pengguna jadi harus mewaspadai akun palsu.