Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Wisata Banjir

Oleh

image-gnews
Iklan

Putu Setia

Ada banjir di Jakarta. Ada orang yang berpeluh di tengah gerimis menyelamatkan orang yang terjebak. Ada Kopassus, Marinir, Brimob menggotong orang-orang tua menuju tempat pengungsian. Ada gubernur di atas gerobak yang mengajak warga untuk segera melakukan action ketika musim kering tiba-hal yang sering dilupakan karena banjir sudah berlalu. Ada komunitas seni yang mengumpulkan pakaian layak pakai untuk disumbangkan kepada korban. Ada presiden yang menggulung celana dan memberi pengarahan. Ini musibah.

Tapi ada orang-orang "narsis", yang bergaya dengan latar genangan, difoto karibnya dengan tingkah yang tak kurang narsisnya. Sejumlah orang menonton banjir, dengan takjub dan ketawa-ketawa, ketika nenek yang kesakitan menggeliat digotong tim SAR. Puluhan orang lagi datang ke Bundaran Hotel Indonesia, ke gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, berdiri di sepanjang Jalan Sudirman-Thamrin sambil mengunyah roti. Bukan membantu orang yang terjebak, apalagi mencoba mengalirkan air yang tergenang. Mereka berwisata. Pemandangan yang indah, katanya. Huss!

Lalu ini tingkah sejumlah pengamat, pakar komunikasi, dan entah apa lagi julukan yang mereka senangi. Di televisi--juga di social media Twitter--mereka mengulas kenapa Jokowi berpakaian hitam, kenapa Jokowi naik gerobak padahal ada mobil tinggi. Apakah ini tanda ketidakberdayaannya? Kenapa SBY mendatangi pengungsi sambil menuntun Ibu Anie, apakah ini pertanda di tahun 2014 SBY mencalonkan Ibu Anie? Dan kesimpulan mereka jelas: ini pencitraan. Otak mereka penuh dengan prasangka. Kebiasaan nyinyir mereka tak mengenal ada musibah atau tidak. Padahal mereka sendiri yang sejatinya melakukan pencitraan. Huss!

Jakarta lumpuh. Namun yang lumpuh hanyalah gerak kota, bukan "gerak hati". Masih banyak orang yang tergerak hatinya untuk menolong, mengirimi korban selimut, mi instan, nasi bungkus. Dan dokter rumah sakit itu masih setia memeriksa pasiennya padahal ruangannya terendam air. Hentikan kenyinyiran sejenak, hentikan tuduh-menuduh pencitraan, bahkan hentikan bicara soal-soal politik yang sudah basi, yang hanya menunjukkan isi otak dipenuhi ambisi kekuasaan.

Penderitaan dalam musibah jangan dijadikan bahan bercanda dan komoditas politik. Juga tak harus dicurigai. Dari mana pun datangnya mi instan dan nasi bungkus itu, mari kita bagikan kepada yang berhak, sepanjang itu masih sehat disantap. Jangan curiga dan jangan pula mengusut apakah si penyumbang punya niat tertentu. Urusan niat itu biarlah urusan Tuhan. Kita tak perlu menghakimi niat seseorang.

Jokowi melarang posko berlabel partai. Saya setuju karena pengalaman di masa lalu--dan sangat boleh jadi tetap terjadi sekarang ini--mereka akan memasang atribut yang berlebihan untuk suatu sumbangan yang juga tak terlalu luar biasa. Spanduk partai yang dipasang di posko bantuan itu--kalau dibolehkan seperti masa lalu--nilainya setara dengan lebih dari 10 kardus mi instan. Kenapa tidak digunakan untuk menambah kardus mi saja?

Saya yakin Jokowi tak melarang kalau, misalnya, Puan Maharani atau Ramadhan Pohan, bahkan juga Ruhut Sitompul, membagikan selimut, pakaian, susu, di tempat-tempat pengungsian. Apalagi jika mereka tak merasa perlu mengundang media massa untuk meliput pemberian sumbangan itu--kalau kebetulan media tahu, itu soal lain.

Mari kita memaknai setiap musibah dengan ketulusan menolong korban dan bukan saling menyalahkan. Lebih-lebih jika menyalahkan alam, menyalahkan semesta, dan Tuhan dibawa-bawa. Ini kesalahan manusia yang lalai menjaga alam.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Antara Eve dan K-Pop, Ini Kenapa Game Stellar Blade Dianggap Kontroversial

7 menit lalu

Tampilan menu utama game eksklusif PlayStation, Stellar Blade. Tangkapan gambar dari PS5. TEMPO/Reza Maulana
Antara Eve dan K-Pop, Ini Kenapa Game Stellar Blade Dianggap Kontroversial

Stellar Blade mendapat hujan kritik karena desain karakter tokoh utamanya, Eve. Game eksklusif PlayStation 5 atau PS5 ini rilis umat, 26 April 2024.


Pemda Sumbawa Bangun 3 TPA dan 11 TPS Terpadu

12 menit lalu

Pemda Sumbawa Bangun 3 TPA dan 11 TPS Terpadu

Pemerintah Kabupaten Sumbawa, membangun 3 Tempat Pembuangan Akhir (TPA) dan 11 Tempat Pengolahan Sampah (TPS) Terpadu, sebagai upaya untuk meningkatkan pengelolaan sampah.


PPP Ajak Semua Pihak Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ada Peran Sandiaga Uno?

12 menit lalu

Ketua Bappilu PPP dan Ketua Dewan Pakar TPN Ganjar-Mahfud, Sandiaga Uno memberi penjelasan tentang rencananya di masa tenang Pemilu 2024 saat ditemui di Pasar Gede Solo, Jawa Tengah, Sabtu, 10 Februari 2024. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
PPP Ajak Semua Pihak Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ada Peran Sandiaga Uno?

Sandiaga Uno mengucapkan selamat kepada Prabowo-Gibran.


Fernando Morientes Pajang Trophy Liga Champions di Indonesia, Bicara Fanatisme Suporter Tanah Air

15 menit lalu

Presiden Direktur Multi Bintang Indonesia Rene Sanchez Valle (kiri) dan Eks Penyerang Real Madrid Fernando Morientes dalam sesi jumpa pers Meet The UEFA Champions League Trophy & Legends di MGP Space, SCBD, Jakarta Selatan, Jumat, 26 April 2024. TEMPO/Randy
Fernando Morientes Pajang Trophy Liga Champions di Indonesia, Bicara Fanatisme Suporter Tanah Air

Fernando Morientes singgung bagaimana kegilaan penggemar sepak bola Indonesia yang rela menonton Laga Liga Champions tengah malam.


Klasemen Liga 1 dan Rekap Hasil Pekan Ke-33 Usai Persija Jakarta Kalahkan RANS Nusantara FC 1-0

25 menit lalu

Logo BRI Liga 1 2023-2024.
Klasemen Liga 1 dan Rekap Hasil Pekan Ke-33 Usai Persija Jakarta Kalahkan RANS Nusantara FC 1-0

RANS Nusantara FC harus menerima kekalahan dari Persija Jakarta pada pekan ke-33 Liga 1. Terancam degradasi.


DLH Sumbawa Tambah Sarpras Penanganan Sampah

36 menit lalu

DLH Sumbawa Tambah Sarpras Penanganan Sampah

Pemerintah Kabupaten Sumbawa melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH), terus melakukan upaya dalam penanganan sampah.


Review Game Stellar Blade: Kuat di Visual, Lemah di Cerita

44 menit lalu

Eve, karakter utama game Stellar Blade. Game ini dirilis Sony Interactive Entertainment pada 26 April 2024. Tangkapan gambar dari PS5. TEMPO/Reza Maulana
Review Game Stellar Blade: Kuat di Visual, Lemah di Cerita

Sony Interactive Entertainment telah merilis game eksklusif Stellar Blade di PlayStation 5 atau PS5. Berikut review-nya.


Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

45 menit lalu

Jajaran direksi PT Konimex dan PT Indordesa, serta dari Laboratoires Grand Fontaine menggelar konferensi pers peluncuran produk baru FontLife One di Hotel Alila Solo, Jawa Tengah, Jumat, 26 April 2024. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.


Konflik Nurul Ghufron dengan Anggota Dewas Albertina Ho, KPK: Tidak Ada Berantem

53 menit lalu

Juru bicara KPK, Ali Fikri, memberikan keterangan kepada awak media, di gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Jakarta, Rabu, 24 April 2024. KPK mengirimkan kembali surat pemanggilan kepada Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali (Gus Muhdlor), yang telah ditetapkan sebagai tersangka, untuk kooperatif hadir memenuhi panggilan penyidik menjalani pemeriksaan pada hari Jumat, 3 Mei 2024 mendatang, dalam perkara dugaan tindak pidana korupsi berupa pemotongan dan penerimaan uang kepada pegawai negeri di Lingkungan Badan Pelayanan Pajak Daerah Kabupaten Sidoarjo. TEMPO/Imam Sukamto
Konflik Nurul Ghufron dengan Anggota Dewas Albertina Ho, KPK: Tidak Ada Berantem

Juru bicara KPK Ali Fikri mengatakan laporan Nurul Ghufron tersebut murni pribadi.


Usai Dihujat Pamer Starbucks Tutupi Ka'bah, Zita Anjani Mengaku untuk Pancing Obrolan

59 menit lalu

Wakil Ketua DPRD DKI Zita Anjani. Foto: Istimewa
Usai Dihujat Pamer Starbucks Tutupi Ka'bah, Zita Anjani Mengaku untuk Pancing Obrolan

Zita Anjani membuat unggahan klarifikasi bahwa foto gelas Starbucks yang menutupi Ka'bah adalah upaya untuk memancing obrolan.