Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Herodes

Oleh

image-gnews
Iklan

Banyak sekali yang dikatakan di hari Natal, tentang Natal, dan begitu banyak nasihat dan petuah yang aus. Maka kita harus berterima kasih kepada W.H. Auden. Atau kepada puisi.

Di tahun 1942, semasa Perang Dunia II yang menakutkan, Auden menulis sebuah sajak panjang, 1.500 baris, sebuah oratorio Natal, For the Time Being. Bukan sebuah khotbah. Tapi justru di dalamnya berpendar kembali apa yang religiusyang sebelumnya tertimbun di bawah ajaran yang kering.

Bagi Auden, Natal bukan cuma ritual akhir Desember. Natal adalah pengingat bahwa di satu celah dari hidup yang banal, di antara laku yang sepele dan tak istimewamembayar tagihan, memperbaiki alat yang rusak, menghafal kata yang sulitada saat yang menyadarkan kita bahwa mukjizat telah terjadi, yakni hidup itu sendiri. Di saat itu yang rutin menemukan pesonanya kembali.

Menebus kembali pesona yang hilang dari kata sehari-hariitulah ikhtiar puisi. Khotbah dan petuah tak berniat untuk itu. Bagi para imam, yang penting hanya yang abadi, yang berdosa, dan yang kelak di alam baka. Bagi mereka, detik dan jamjuga hari dan bulan suci yang datang tiap tahuntak akan mengubah desain kehidupan.

Para pemimpin umat menjadikan hari suci sebagai hari konsolidasi: di depan mimbar, para penganut dikumpulkan kembali dan ditata. Untuk itu institusi harus punya pegangan yang ajek. Yang rutin dan klise penting. Ketika umat dikiaskan sebagai "gembala", mereka diharapkan untuk mengikut, menyatu stabil dalam penanda yang sama. Repetisi dibutuhkan buat menghindari chaos. Bahasa untuk "gembala" harus tak berubah-ubah mengejutkan.

Puisi justru hidup dengan merayakan yang mengejutkan dan tak tersangka-sangka. Ia perlawanan terhadap klise dan sebab itu ia anti-khotbah. Juga ketika berbicara tentang Tuhan dan kebajikan. Sang penyair, seperti Auden, tak menulis sebagai seorang penggembala yang menggiring ternak ke sebuah kandang yang aman.

Bagi Auden bahkan Tuhan bukan "jalan" yang lazim. Mengikuti-Nya akan sampai ke tempat yang tak terduga:

He is the Way.
Follow Him through the Land of Unlikeness;
You will see rare beasts, and have unique adventures.

Dalam sajak ini, jalan Tuhan memasuki wilayah yang terbangun dari hal-hal yang tak bermiripan, bukan itu-itu saja. Di sana kita akan bersua dengan "hewan-hewan yang tak lazim" dan masuk ke dalam "petualangan yang unik". Mengikuti jalan ini adalah mengikuti Tuhan yang membebaskan manusia dari ruang tertutupnya sendiri. Manusia dan semesta jadi "Engkau" (You), bukan cuma "itu" (it).

Tentu, kebebasan itu mencemaskan mereka yang menganjurkan umat bertahan, bersiap tertib di dalam wilayah yang sudah pasti.

Para penganjur itu bisa keras. Dalam sastra Jawa, personifikasinya adalah Sunan Kudus. Wali Islam di abad ke-16 inilah yang menghabisi nyawa Syekh Siti Jenar yang "Islam"-nya membingungkan. Ia juga yang disebut memimpin hukum bakar Malang Sumirang, seorang sufi yang nakal.

Dalam sastra Eropa, tokoh Penjaga Tertib itu Sang Inkuisitor Agung dalam novel Karamazov Bersaudara Dostoyevski. Dialah yang mengusut iman orang dan membakar orang itu hidup-hidup bila imannya dianggap palsu atau bengkok. Ia tak percaya cinta kasih, karena cinta kasih terlalu mempercayai manusia dan meletakkannya dalam kebebasan. Pejabat Gereja ini menyalahkan Yesus. Manusia, katanya, tak seperti yang Tuan harapkan: mereka "tak dapat bebas, karena mereka lemah, jahat, tak bermutu, dan pembangkang".

Dalam sajak Auden, kita bertemu dengan Herodes. Menurut Injil, raja ini berusaha mencegah kelahiran bayi Yesus dengan membunuh tiap anak yang berumur dua tahun ke bawah di Bethlehem dan sekitarnya. Dalam For the Time Being, ia tampak lain. Ia seseorang yang cemas akan hilangnya "Hukum Rasional". Tanpa hukum ini, ia takut, "Pengetahuan akan merosot ke dalam kacau-balaunya pandangan-pandangan subyektif."

Bagi Herodes, sang raja, itulah anarki. Anarki itu akan datang bersama suara yang menegaskan bahwa cinta kasih adalah dasar hidup antarsesama. Dengan itu akan terbangun hubungan horizontal yang lurus setara: sebuah dunia yang bukan saja tanpa Hukum Rasional, tapi juga tanpa struktur: "Aristokrasi Baru akan terdiri hanya atas para pertapa, gelandangan, dan orang cacat permanen."

Herodes memperingatkan kita, sebab ia tahu apa arti kekuasaan, apa fungsi struktur, hierarki, dan hegemoni. Ia akan menampik demokrasi, apalagi demokrasi yang radikal dalam multitudes.

Seperti Sang Inkuisitor Agung yang menyesali Yesus, Herodes tak mengakui cinta kasih sebagai esensi kehidupan bersama. Kehidupan justru antagonisme dan persaingan. Selalu ada yang kalah, ada yang takluk. Hubungan cinta kasih hanya membuat keadaan mandek: tanpa dialektik. Hubungan horizontal tanpa hierarki juga tak akan berkeadilan, cuma belas kasihansebab orang yang salah tak akan dihukum, karena tak ada aturan yang keras, karena tak ada takhta kehakiman. Justice will be replaced by Pity as the cardinal human virtue, and all fear of retribution will vanish.

Herodes: sungguh persuasif. Kita pun risau bila ternyata ia benar bahwa manusia harus punya doktrin, hierarki, dan struktur, selalu perlu khotbah, klise, konsolidasi ideologis, dan pengukuhan kekuatan. Jangan-jangan manusia selalu punya (dan perlu) musuh.

Tapi benarkah kata "harus" dan "selalu" itu? Kini abad ke-21; saya tak bisa melihat hidup dari atas dengan teropong sebuah idedan menyimpulkan esensi hidup adalah cinta kasih atau sebaliknya, antagonisme. Hidup bergerak dalam jutaan "petualangan yang unik". Ia tak bisa jadi satu thesis. Di bumi ini sejarah adalah proses yang serba mungkin, berubah, berbeda. The Land of Unlikeness.

Goenawan Mohamad

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Jadwal Proliga 2024 Jumat 26 April: 3 Laga, Jakarta Elektrik PLN dan Jakarta STIN BIN Beraksi

8 menit lalu

Proliga 2024.
Jadwal Proliga 2024 Jumat 26 April: 3 Laga, Jakarta Elektrik PLN dan Jakarta STIN BIN Beraksi

Kompetisi bola voli PLN Mobile Proliga 2024 akan memasuki hari kedua, Jumat, 26 April 2024. Simak jadwalnya.


Pelaku Perampasan Ponsel Pelajar SMP Di Depok Ditangkap, Sehari Beraksi Tiga Kali

9 menit lalu

Ilustrasi tahanan selesai menjalani hukuman atau bebas dari hukuman. Shutterstock
Pelaku Perampasan Ponsel Pelajar SMP Di Depok Ditangkap, Sehari Beraksi Tiga Kali

Polres Metro Depok membekuk dua pelaku perampasan ponsel yang melukai pelajar SMP di Jalan Anggrek 5 RT. 02/04, Pancoran Mas, Depok


Redmi Pad SE Segera Diperkenalkan ke Pasar Global, Ini Perbandingannya dengan Versi Sebelumnya

15 menit lalu

Redmi Pad SE (Xiaomi)
Redmi Pad SE Segera Diperkenalkan ke Pasar Global, Ini Perbandingannya dengan Versi Sebelumnya

Redmi baru saja meluncurkan tablet teranyarnya di seri Redmi Pad SE seharga Rp 2,5 juta. Ini perbandingannya dengan Redmi Pad versi sebelumnya.


Mengenal Klub Jakarta Popsivo Polwan yang Menargetkan sampai Final Proliga 2024

16 menit lalu

Pebola voli Jakarta Popsivo Polwan, Lerigia Devina Oktaviani (kiri), melepaskan smes yang coba ditahan oleh pebola voli  Jakarta BIN Ratri Wulandari (kanan) pada pertandingan putaran pertama minggu ketiga PLN Mobile Proliga 2023 di Palembang Sport and Convention Center (PSCC), Palembang, Sumatera Selatan, Minggu, 22 Januari 2023. ANTARA/Nova Wahyudi
Mengenal Klub Jakarta Popsivo Polwan yang Menargetkan sampai Final Proliga 2024

Jakarta Popsivo Polwan akan bertanding di Proliga 2024 pada 26 April 2024 dengan Gresik Petrokimia Pupuk Indonesia pukul 14.00 WIB.


3 Perbedaan Gunung Ruang dan Gunung Raung

20 menit lalu

Gunung Ruang di Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulut meletus pada pukul 19.19 WITA. ANTARA/Foto diambil dari grup percakapan 'Info Gunung Api Sitaro'.
3 Perbedaan Gunung Ruang dan Gunung Raung

Dengan perbedaan signifikan dalam lokasi, aktivitas vulkanik, dan dampak lingkungan, Gunung Ruang dan Gunung Raung menunjukkan perbedaannya.


Gerindra Jalin Komunikasi Lewat Puan, Bahas Rencana Pertemuan Prabowo-Megawati

21 menit lalu

Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri (tengah), bersama Ketua DPP Puan Maharani (kiri), Kepala Pusat Analisa dan Pengendali Situasi Prananda Prabowo (kanan) yang juga anak-anaknya berpegangan tangan saat berfoto bersama dalam penutupan Rakernas III PDI Perjuangan di Sekolah Partai PDI Perjuangan, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Kamis, 8 Juni 2023. Rakernas III PDI Perjuangan itu menghasilkan 17 poin rekomendasi eksternal seperti visi-misi Capres-Cawapres dari PDIP, dan memerintahkan seluruh kader Partai menangkan Ganjar Pranowo pada Pilpres 2024. TEMPO/M taufan Rengganis
Gerindra Jalin Komunikasi Lewat Puan, Bahas Rencana Pertemuan Prabowo-Megawati

Partai Gerindra menyatakan telah berkomunikasi dengan para elite PDIP berkaitan dengan ihwal rencana pertemuan Prabowo Subianto dengan Megawati Soekarnoputri.


Kementerian PUPR Anggarkan Rp 200 Miliar untuk Revitalisasi Pasar Banyuwangi

21 menit lalu

Penjual rempah-rempah menambah stok temulawak di lapaknya di Pasar Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis 5 Maret 2020. Penjualan rempah-rempah seperti temulawak, jahe merah dan kapulaga yang bermanfaat untuk meningkatkan daya tahan tubuh itu meningkat dari 50 kilogram per hari menjadi satu kuintal per hari sejak pengumuman pasien positif terjangkit virus corona COVID-19 di Indonesia. ANTARA FOTO/Budi Candra Setya
Kementerian PUPR Anggarkan Rp 200 Miliar untuk Revitalisasi Pasar Banyuwangi

Kementerian PUPR mulai merevitalisasi Pasar Banyuwangi yang menjadi pusat perbelanjaan dan kawasan heritage pada pertengahan tahun 2024 ini.


Mendag Zulkifli Hasan Sebut Neraca Perdagangan Indonesia Surplus US$ 4,47 Miliar, Impor Barang Modal Laptop Anjlok

35 menit lalu

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan saat kunjungan pemantauan harga bahan pokok di Pasar Anyar, Bogor, Jawa Barat pada Senin, 18 Maret 2024. Tempo/Novali Panji
Mendag Zulkifli Hasan Sebut Neraca Perdagangan Indonesia Surplus US$ 4,47 Miliar, Impor Barang Modal Laptop Anjlok

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan klaim neraca perdaganga Indonesia alami surplus, ada beberapa komoditas yang surplus dan ada beberapa yang defisit.


Program Makan Siang Gratis Prabowo Masuk RAPBN 2025, Ekonom Ini Ingatkan Anggaran Bakal Sangat Tertekan

37 menit lalu

Prabowo dan Jokowi di restoran Seribu Rasa. Instagram/Prabowo
Program Makan Siang Gratis Prabowo Masuk RAPBN 2025, Ekonom Ini Ingatkan Anggaran Bakal Sangat Tertekan

Direktur Ideas menanggapi rencana Presiden Jokowi membahas program yang diusung Prabowo-Gibran dalam RAPBN 2025.


Jokowi Keluhkan Banyak Masyarakat Berobat ke Luar Negeri, Ini 3 Negara Populer Tujuan Wisata Medis WNI

38 menit lalu

Suharso Monoarfa bertemu Luhut Binsar Panjaitan di Singapura. Instagram/@Suharsomonoarfa
Jokowi Keluhkan Banyak Masyarakat Berobat ke Luar Negeri, Ini 3 Negara Populer Tujuan Wisata Medis WNI

Presiden Jokowi mengeluhkan hilangnya Rp 180 triliun devisa karena masih banyak masyarakat berobat ke luar negeri.