Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Penggusuran Bukit Duri

Oleh

image-gnews
Iklan

Penggusuran Bukit Duri jelas tanpa landasan hukum. Meski pemerintah berdalih membongkar sesuai dengan prosedur karena telah memberikan surat peringatan kepada warga, faktanya kasus Bukit Duri masih berlangsung di pengadilan. Pada 10 Mei lalu penduduk Bukit Duri mengajukan gugatan class action terhadap Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung-Cisadane, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Pemerintah Kota Jakarta Selatan, dan Badan Pertanahan Nasional.

Sampai sekarang Pengadilan Negeri Jakarta Pusat sudah sembilan kali menggelar sidang. Selain gugatan class action, penduduk mengajukan gugatan ke Pengadilan Tata Usaha Negara untuk membatalkan surat perintah bongkar yang dikeluarkan Satpol PP Jakarta Selatan. Yang ini juga belum inkrah.

Adalah mengherankan mengapa pemerintah tidak menunda penggusuran sampai ada putusan tetap pengadilan. Alasan berpacu dengan hujan lebat Jakarta kurang prinsipiil. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bermaksud membangun sheet pile sepanjang 250 meter di tepi Kali Ciliwung Bukit Duri agar, tatkala memasuki puncak musim hujan pada Desember, kawasan itu tidak banjir. Maka, permukiman liar yang menggerus trase sungai harus segera dimusnahkan.

Memang yang digusur terutama adalah warga RT 11, 12, dan 15 di RW 10 Bukit Duri, Kecamatan Tebet, yang tak punya sertifikat dan rumahnya berada di bantaran. Tapi penggusuran merupakan masalah sensitif. Bahwa hanya sekitar 40 kepala keluarga yang bertahan dari sekitar 363 KK yang tinggal di wilayah itu, dan selebihnya bersedia dipindahkan ke rumah susun sederhana sewa Rawa Bebek di Cakung, bukan berarti warga ikhlas. Mereka mengaku tidak bisa menolak program pemerintah karena terpaksa dan takut.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pemerintah seolah-olah tidak mau belajar dari banyak penggusuran dalam dua tahun terakhir, mulai dari Kampung Pulo, Bidaracina, Pinangsia, Menteng Dalam, Waduk Pluit, Pusat Pasar Ikan, sampai Kalijodo. Problem seperti rumah susun terjadi lagi. Banyak warga mengeluhkan biaya sewa rumah susun Rawa Bebek, Cakung, Jakarta, tipe 36 yang mencapai Rp 1,2 juta per bulan. Juga lokasinya yang jauh dari sekolah anak-anak dan tempat kerja. Selain itu, bagaimana rumah susun tersebut hanya dapat ditinggali satu kepala keluarga, sementara banyak penduduk yang satu rumahnya ditinggali lebih dari satu KK.

Selama ini pemerintah mengabaikan solusi alternatif. Komunitas Ciliwung Merdeka, misalnya, pernah mengajukan konsep "kampung susun manusiawi" di dekat Bukit Duri. Hunian vertikal ini dirancang dengan model panggung. Model panggung dipilih untuk adaptasi terhadap kondisi alam, sehingga penduduk tidak perlu dijauhkan dari tempat tinggalnya ketika terjadi banjir.

Ternyata pemerintah terlalu memaksakan sikapnya. Hampir di tiap penggusuran, pemerintah selalu ingin menang sendiri. Pemaksaan penggunaan cara-cara arogan dalam menjalankan roda pemerintahan di DKI dengan dalih menegakkan aturan formal makin terasa tidak manusiawi. Apabila pengadilan memenangkan gugatan class action warga Bukit Duri , masalah ini akan makin berlarut-larut.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


5 Makanan dan Minuman yang Harus Dihindari untuk Mencegah Kerusakan Tulang

45 detik lalu

Ilustrasi pria memeriksa tulang. Shutterstock
5 Makanan dan Minuman yang Harus Dihindari untuk Mencegah Kerusakan Tulang

Sejumlah makanan perlu dihindari untuk mencegah kerusakan tulang lebih dini. Apa saja?


Mantan Komisaris Pertamina Edy Hermantoro Diperiksa KPK

5 menit lalu

Juru bicara KPK, Tessa Mahardhika Sugiarto, memberikan keterangan pers, di gedung KPK, Jakarta, Selasa, 24 September 2024. Tessa juga berharap agar hasil laporan tersebut bisa segera diumumkan dalam pekan ini. TEMPO/Imam Sukamto
Mantan Komisaris Pertamina Edy Hermantoro Diperiksa KPK

Komisaris PT Pertamina (Persero) periode 2013-2014, A. Edy Hermantoro, diperiksa KPK terkait dengan dugaan korupsi pengadaan LNG


10 Objek Wisata di Kuala Lumpur, Tak Hanya Menara Kembar dan Batu Caves

5 menit lalu

Umat Hindu berjalan di atas 272 anak tangga kuil Batu Caves sebagai bagian dari ziarah mereka selama festival Thaipusam di Kuala Lumpur, Malaysia, 31 Januari 2018. (AP Photo/Sadiq Asyraf)
10 Objek Wisata di Kuala Lumpur, Tak Hanya Menara Kembar dan Batu Caves

Kuala Lumpur terkenal dengan sejumlah tempat ikonik, termasuk Menara Kembar Petronas dan Batu Caves. Jangan lupa kunjungi tempat-tempat bersejarah.


Diduga Terima Fee Proyek Rp10 Miliar, 3 Pejabat Kementan Dicopot

7 menit lalu

Menteri Pertanian Amran Sulaiman seusai Upacara Pembukaan Rakernas PSMTI ke-20 tahun. Acara digelar di Hotel Intercontinental Pondok Indah, Jakarta Selatan pada Sabtu, 28 September 2024. TEMPO/Hanin Marwah
Diduga Terima Fee Proyek Rp10 Miliar, 3 Pejabat Kementan Dicopot

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mencopot tiga orang pejabat Kementan.


5 Alasan Mayoritas Pembelot Korea Utara adalah Perempuan, dari Perdagangan Seks hingga Kebebasan Berekspresi

10 menit lalu

Pemandu sorak Korea Utara dalam Olimpiade Musim Dingin di Gangneung, Korea Selatan, 16 Februari 2018. Pengakuan Lee So-yeon terkait pemandu sorak Korea Utara sama pada pengakuan pembelot pembelot Mi-Hyang yang pada tahun 2010, dan pembelot Keponakan laki-laki ayah Kim Jong-Il, Lee Il-Nam, yang membelot tahun 1982. REUTERS
5 Alasan Mayoritas Pembelot Korea Utara adalah Perempuan, dari Perdagangan Seks hingga Kebebasan Berekspresi

Salah satu faktor banyaknya pembelot perempuan Korea Utara adalah adanya perdagangan seks saat mereka melintasi beberapa negara


Sangat Hancur Kehilangan Liam Payne, Zayn Malik Ungkap Penyesalan

11 menit lalu

Zayn Malik dan Liam Payne. Foto: Instagram
Sangat Hancur Kehilangan Liam Payne, Zayn Malik Ungkap Penyesalan

Zayn Malik mengatakan Liam Payne telah mendukungnya untuk melewati masa tersulit dan membuatnya merasa dicintai.


KPK Digugat Kakak Rafael Alun, Jubir Pastikan Penyitaan Harta Kekayaan Sesuai Prosedur

15 menit lalu

Rafael Alun Trisambodo. Dok Kemenkeu
KPK Digugat Kakak Rafael Alun, Jubir Pastikan Penyitaan Harta Kekayaan Sesuai Prosedur

Kakak dan adik Rafael Alun merasa aset-aset yang disita KPK adalah milik keluarga


Cara Menghindari Belanja Berlebihan sebagai Pelampiasan

18 menit lalu

Ilustrasi belanja di bawah teriknya sinar matahari. Foto: Freepik.com
Cara Menghindari Belanja Berlebihan sebagai Pelampiasan

Doom spending atau kebiasaan belanja berlebihan sebagai respons terhadap stres.


7 Makanan Tinggi Serat yang Bagus untuk Kesehatan Tubuh

20 menit lalu

Ilustrasi pisang. Freepik.com/KamranAydinov
7 Makanan Tinggi Serat yang Bagus untuk Kesehatan Tubuh

Mengonsumsi makanan tinggi serat yang cukup, sistem pencernaan akan bekerja dengan optimal. Berikut 7 jenis makanan tersebut.


Mengenal Stella Christie, Profesor Tsinghua University yang Ikut Dipanggil Prabowo ke Kertanegara

23 menit lalu

Guru Besar Tsinghua University China Prof. Stella Christie usai pembekalan tugas calon wakil menteri di kediaman calon presiden terpilih pada Pemilu 2024 Prabowo Subianto, Hambalang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis (17/10/2024). ANTARA/M. Fikri Setiawan
Mengenal Stella Christie, Profesor Tsinghua University yang Ikut Dipanggil Prabowo ke Kertanegara

Usai menemui Prabowo. Stella Christie mengenalkan dirinya sebagai seorang akademisi dan profesor di Tsinghua University, Cina.