Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pelajaran dari Kasus Basuki??

Oleh

image-gnews
Iklan

Polisi terkesan sekadar mencari "jalan aman" saat menetapkan Gubernur DKI Jakarta nonaktif, Basuki Tjahaja Purnama, sebagai tersangka. Proses hukum atas dugaan penistaan agama yang dituduhkan kepada Basuki seharusnya berlangsung secara independen dan obyektif, tanpa intervensi ataupun tekanan kelompok mana pun.

Apa yang disimpulkan Markas Besar Polri ihwal kasus Basuki menunjukkan kemenangan pragmatisme atas prinsip-prinsip hukum yang obyektif. Kepala Polri Jenderal Tito Karnavian boleh saja mengatakan penetapan tersebut murni obyektif. Sebelum keputusan diambil juga disebutkan terjadi perdebatan sengit di kalangan penyidik. Namun "aroma" bahwa polisi tertekan oleh aksi para demonstran pada 4 November lalu tak terhindarkan.

Semua berpangkal pada ucapan Basuki tentang pemilihan gubernur dan kaidah pemimpin menurut isi Surat Al-Maidah ayat 51 di Kepulauan Seribu pada 27 September lalu. Penyelidikan polisi sudah membuktikan bahwa ucapan Ahok itu sebenarnya berbeda redaksi dengan yang banyak tersebar di media sosial-yang kemudian dijadikan alat bukti untuk mengadukan Ahok atas dasar pasal penistaan agama ke kepolisian. ??

Dalam gelar perkara terbuka terbatas Selasa lalu pun, seorang saksi ahli yang dihadirkan kepolisian telah mengungkapkan bahwa Ahok berpeluang lolos. Menurut dia, kebanyakan keterangan saksi cenderung menilai tak ada penistaan agama, pun pidana. Satu orang lainnya, ahli hukum, mengaku berada di antara yang meyakini pernyataan Ahok di Kepulauan Seribu tak memenuhi unsur pidana yang diatur dalam Pasal 156a Kitab Undang-Undang Hukum Pidana soal penistaan agama.

Sebagian massa telanjur marah dan menggelar unjuk rasa pada 4 November lalu. Mereka bahkan berencana kembali menggelar demo yang lebih besar pada 25 November bila polisi dianggap tak serius mengusut kasus Basuki atau Ahok. Sulit menyangkal bahwa bayang-bayang ancaman demonstrasi ikut melahirkan status tersangka atas Ahok.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Gonjang-ganjing aksi 4 November menyadarkan bahwa kita belum berhasil mengkonsolidasikan demokrasi. Polisi masih takut bertindak profesional lantaran ada tekanan sekelompok massa. Walaupun jelas-jelas merupakan sebuah blunder yang melampaui batas, pernyataan Basuki itu belum bisa disebut penistaan agama.

Hal yang lebih mencemaskan, kejadian ini juga bisa menjadi preseden. Seseorang bisa ditetapkan sebagai tersangka seperti Ahok lantaran ada tekanan kelompok massa, siapa pun mereka. Itulah yang tak boleh terjadi.

Aparat penegak hukum semestinya tetap obyektif. Meski Kapolri menjanjikan adanya peradilan terbuka seperti pada kasus pembunuhan dengan terdakwa Jessica Kumala Wongso, mereka harus memberikan garansi bahwa proses itu bebas dari intervensi. Saat peradilan dilakukan secara terbuka, bisakah majelis hakim berani tidak mengambil keputusan secara pragmatis?

Proses pengusutan kasus Ahok ini akan menjadi ujian kedewasaan kita dalam berdemokrasi dan kerelaan menghormati hukum. Penegak hukum semestinya tak takut menjalankan profesionalismenya. Kelompok yang menuntut Ahok pun seharusnya legawa bila kelak hukum memutuskan hal yang berbeda dengan yang mereka inginkan. (*)

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Jelang Laga Pertama Olimpiade Paris 2024, Apriyani / Fadia Sudah Intip Kekuatan Pasangan Jepang

16 menit lalu

Ekspresi pebulutangkis Ganda Putri Indonesia Apriyani Rahayu dan Siti Fadia Silva Ramadhanti saat berhadapan dengan pebulutangkis Ganda Putri Malaysia Pearly Tan dan Thinaah Muralitharan pada babak 16 besar Kapal Api Indonesia Open 2024 di Istora Senayan, Jakarta, Kamis, 6 Juni 2024. Apriyani Rahayu dan Siti Fadia Silva Ramadhanti kalah dengan skor 18-21 dan 19-21 gagal melaju ke babak selanjutnya. TEMPO/M Taufan Rengganis
Jelang Laga Pertama Olimpiade Paris 2024, Apriyani / Fadia Sudah Intip Kekuatan Pasangan Jepang

Apriyani / Fadia memastikan persiapannya berjalan baik menjelang laga pertama di Olimpiade Paris 2024.


Timnas Indonesia U-19 vs Malaysia di Semifinal Piala AFF U-19 2024 Sabtu Malam Ini, Indra Sjafri: Laga Penuh Gengsi

22 menit lalu

Pelatih Timnas Indonesia U-19 Indra Sjafri. TEMPO/Randy
Timnas Indonesia U-19 vs Malaysia di Semifinal Piala AFF U-19 2024 Sabtu Malam Ini, Indra Sjafri: Laga Penuh Gengsi

Timnas Indonesia U-19 akan menghadapi Malaysia di semifinal Piala AFF U-19 2024 pada Sabtu malam, 27 Juli.


Ekonom Sebut Keterlibatan Masyarakat Indonesia di Sektor Asuransi Masih Rendah, Ini Alasannya

27 menit lalu

Ekonom senior Faisal Basri menghadiri diskusi film Bloody Nickel yang digelar Koalisi Masyarakat Sipil di Taman Ismail Marzuki (TIM) pada Sabtu, 4 Mei 2024. TEMPO/Savero Aristia Wienanto
Ekonom Sebut Keterlibatan Masyarakat Indonesia di Sektor Asuransi Masih Rendah, Ini Alasannya

Sektor asuransi hanya berkontribusi 6,9 persen terhadap totoal Gross Domestic Product (GDP), membuat Indonesia berada di posisi keenam Asia Tenggara


Respons PAN-Nasdem-PKS Soal Isu Poros Koalisi PKB dan PDIP di Pilkada 2024

27 menit lalu

Ilustrasi TPS Pilkada. Dok TEMPO
Respons PAN-Nasdem-PKS Soal Isu Poros Koalisi PKB dan PDIP di Pilkada 2024

PKB dan PDIP menjajaki peluang berkoalisi pada Pilkada 2024.


Museum Unik di Kroasia Ini Menampilkan Historis Dasi dan Simpul Ikatannya

27 menit lalu

Cravaticum di Zagreb, Kroasia. Instagram.com/cravaticum_museum
Museum Unik di Kroasia Ini Menampilkan Historis Dasi dan Simpul Ikatannya

Cravaticum - Museum Boutique of Cravat menjadi museum dasi pertama di dunia yang berada di Kroasia


Gelombang Panas Ekstrem Melanda Eropa, Negara Mana Saja yang Suhunya Naik?

27 menit lalu

Warga menggunakan payung di bawah sengatan matahari di Tokyo, Jepang, 9 Juli 2024. Jepang diterjang gelombang panas dengan cakupan lebih luas yang belum pernah terjadi sebelumnya. Suhu mencapai rekor tertinggi mendekati 40 derajat celsius, terjadi pada Senin (8/7/2024), di Tokyo dan di wilayah selatan Wakayama. REUTERS/Issei Kato
Gelombang Panas Ekstrem Melanda Eropa, Negara Mana Saja yang Suhunya Naik?

Gelombang panas dengan suhu udara menembus 40 derajat Celcius melanda negara-negara Eropa


Jejak Vonis Kontroversial Hakim Erintuah Damanik, Terbaru Bebaskan Gregorius Ronald Tannur

27 menit lalu

Humas PN Medan Erintuah Damanik saat dijumpai di Pengadilan Negeri Medan. ANTARA
Jejak Vonis Kontroversial Hakim Erintuah Damanik, Terbaru Bebaskan Gregorius Ronald Tannur

sejumlah perkara kontroversial yang pernah ditangani Erintuah Damanik.


Top 3 Dunia: Maskapai Terbaik Dunia hingga Pembukaan Olimpiade Paris 2024

27 menit lalu

Tentara berjaga di depan Menara Eiffel menjelang Olimpiade Paris 2024, Prancis, 21 Juli 2024.REUTERS/Stefan Wermuth
Top 3 Dunia: Maskapai Terbaik Dunia hingga Pembukaan Olimpiade Paris 2024

Berita Top 3 Dunia pada Jumat 26 Juli 2024 diawali oleh daftar 10 maskapai terbaik di dunia untuk 2024.


Penampilan Luar Biasa Celine Dion di Atas Menara Eiffel Tandai Olimpiade Paris 2024 Dimulai

59 menit lalu

Celine Dion membuka Upacara Pembukaan Olimpiade Paris 2024. Foto: X The Olympic Games.
Penampilan Luar Biasa Celine Dion di Atas Menara Eiffel Tandai Olimpiade Paris 2024 Dimulai

Celine Dion menandai dimulainya Olimpiade Paris 2024 dengan penampilan menakjubkan, usai berjuang melawan penyakit yang menyerang otot syarafnya.


Duit Sponsor Piala Presiden 2024 Bertambah, Maruarar Sirait Ingin Tambah Hadiah untuk Tim Juara

1 jam lalu

Ketua Steering Committee Piala Presiden 2024 Maruarar Sirait saat ditemui di SCTV Tower, Senayan, Jakarta Pusat, Senin, 15 Juli 2024. TEMPO/Randy
Duit Sponsor Piala Presiden 2024 Bertambah, Maruarar Sirait Ingin Tambah Hadiah untuk Tim Juara

Ketua Steering Comitee Piala Presiden 2024 Maruarar Sirait menyatakan berniat menambah hadiah untuk juara turnamen pramusim tersebut.