Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Restu

Oleh

image-gnews
Iklan

Putu Setia
@mpujayaprema

Sudah lima orang calon legislator untuk Dewan Perwakilan Rakyat menemui saya. Tujuannya meminta doa restu. Karena yang diminta cuma restu, saya pun mengabulkan. Jangankan caleg, setan pun, kalau memang ada, saya beri restu.

Pada semua baliho caleg yang bertebaran di jalan, ada permohonan doa restu dan meminta dukungan. Seolah-olah itu kata wajib. Adapun kata selebihnya bermacam-macam: berjuang untuk rakyat, bersama membangun bangsa, mengabdi untuk negara, dan seterusnya. Kata-kata klise. Ternyata ini pun bukan murni dari sang caleg, melainkan copy-paste yang dilakukan perusahaan pencetak baliho.

Di Bali ada 100 caleg untuk DPR memperebutkan sembilan kursi. Akan ada 91 orang yang nanti stres akut. "Karena itu, saya mohon doa restu Nak Lingsir. Kalau gagal, anak dan istri ikut stres. Modal saya kan dari menjual kebun," kata seorang calon. Nak Lingsir itu sapaan saya di Bali, artinya "orang yang dituakan".

Saya terenyuh. Orang ini pendatang baru. Ratusan juta modalnya untuk memimpikan kursi di Senayan. Ketika uang yang disetorkan ke partai "tak memenuhi standar", ia hanya mendapat nomor urut tujuh. Caleg lainnya, semuanya sudah duduk di Senayan. Uangnya banyak dan bukan dari menjual kebun. "Ya, nabung dari berbagai kegiatan, antara lain sangu dari studi banding ke luar negeri," kata seorang caleg.

Sebelum memberi restu, saya memang jail menanyakan ini dan itu. Selain soal dana, saya menyindir mereka sebagai wakil rakyat yang tak pernah bersuara di Jakarta. "Yunior saya, Gede Pasek Suardika, paling vokal di Jakarta, disanjung di Bali karena cerdas, malah dia tak mencalonkan diri. Kok kalian mau duduk lagi, bisa berbuat apa untuk Bali?" tanya saya. Para caleg itu umumnya tertawa yang tak jelas arahnya, sampai saya sempat berpikir jangan-jangan mereka sudah mulai stres. "Ah, Pasek itu kan karena dibuang oleh partainya, dia terlalu berani. Saya ini sangat nurut, setoran saya pada partai pun tak pernah nunggak," kata seorang caleg.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kejailan saya pun bertambah. Saya tanya, sudah berapa lama meninggalkan Jakarta? "Sudah dua bulan. Ini pertarungan berat, rakyat sudah mulai pintar, tak mau lagi 'diserang fajar' dengan duit seratus ribu. Harus lebih banyak bergerilya," kata seorang caleg. Saya langsung ceramahi caleg ini. "Kamu berdosa besar kepada rakyat. Dua bulan lebih absen, pantas saja sidang-sidang DPR kursinya kosong. Padahal gaji dan tunjangan enam puluh juta itu tetap diterima, kan? Kalau tidak terpilih, masih juga untung, ada pensiun seumur hidup. Enak benar."

Herannya, para caleg itu tak ada yang marah, bahkan merasa tersinggung pun tidak. Mungkin sudah imun. Atau memang saat ini mereka berubah status menjadi pengemis, seperti tergambar di baliho mereka yang semuanya menadahkan tangan memohon dukungan. Mereka celingak-celinguk bak orang kehilangan sandal seusai sembahyang. "Sindiran Nak Lingsir saya terima, yang penting kan restunya," katanya sebelum pamit. Saya cuma mengangguk. Tapi ada yang nyeletuk: "Yang penting, wani piro?"

Yang ngomong "wani piro" itu keponakan saya. Kata dia, saat ini harga satu suara untuk DPR sudah Rp 250 ribu, untuk DPRD Rp 200 ribu. Alasannya, mereka itu kan cari pekerjaan, harus nombok. "Uang seratus ribu sudah tak ada harganya," kata ponakan saya. Lo, ini kok jual suara? "Tidaklah, uang diterima, yang dicoblos terserah."

"Dosa berbohong dan ingkar janji," kata saya. "Membohongi pembohong kan dosanya impas," kata keponakan saya. Untung caleg itu cuma minta restu, bukan minta dipilih.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Hari Kekayaan Intelektual Sedunia Tiap 26 April, Kenali 7 Jenis Kekayaan Intelektual

13 menit lalu

Karut-Marut Hak Cipta
Hari Kekayaan Intelektual Sedunia Tiap 26 April, Kenali 7 Jenis Kekayaan Intelektual

Hari ini, tiap 26 April sejak 2001, diperingati sebagai Hari Kekayaan Intelektual Sedunia. Apa saja jenis kekayaan intelektual?


Rahasia Sukses Shin Tae-yong Bersama Timnas U-23 Indonesia dan Timnas Senior di Piala Asia

15 menit lalu

Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong bersama para pemainnya di Piala Asia U-23 2024. Doc. AFC.
Rahasia Sukses Shin Tae-yong Bersama Timnas U-23 Indonesia dan Timnas Senior di Piala Asia

Pengamat sepak bola Yusuf Kurniawan menganalisis faktor apa saja yang menjadi kunci kesuksesan Shin Tae-yong bersama timnas U-23 Indonesia.


Polisi Ungkap Modus Penyamaran Narkotika: Dari Kue, Permen, hingga Liquid Vape

17 menit lalu

Pemeriksaan selebgram Chika Chandrika di Polres Metro Jakarta Selatan, Kamis, 21 April 2022. Chika diperiksa sebagai saksi terkait kasus dugaan pengeroyokan oleh tersangka Putra Siregar dan Rico Valentino di sebuah kafe di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. TEMPO/ Faisal Ramadhan
Polisi Ungkap Modus Penyamaran Narkotika: Dari Kue, Permen, hingga Liquid Vape

Menyamarkan narkotika menjadi cairan liquid vape seperti yang dilakukan selebgram Chandrika Chika dan atlet eSports Aura Jeixy menambah daftar modus.


Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

18 menit lalu

Mykola Solsky. wikipedia.org
Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

Menteri Pertanian Ukraina Mykola Solsky ditahan setelah ditetapkan sebagai tersangka resmi dalam penyelidikan korupsi bernilai jutaan dolar


Ekonom Sarankan APBN 2025 Fokus pada Sejumlah Sektor, Makan Siang Gratis Ditunda

22 menit lalu

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto berkunjung ke sekolah Beijing No. 2 Middle School, di Dongcheng District, Beijing, Cina, Selasa, 2 April 2024. Dalam kunjungan ke sekolah tersebut, Prabowo didampingi oleh pihak sekolah mengecek kantin yang menyediakan makan siang gratis untuk siswa dan siswinya. Foto: Humas Prabowo
Ekonom Sarankan APBN 2025 Fokus pada Sejumlah Sektor, Makan Siang Gratis Ditunda

Prabowo berjanji jika terpilih sebagai presiden, dia akan melaksanakan program makan siang gratis.


Polda Metro Jaya Dalami Dugaan Pembunuhan dalam Kasus Penemuan Mayat dalam Koper di Bekasi

28 menit lalu

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Ade Ary Syam Indradi di Polda Metro Jaya pada Selasa, 16 Januari 2024. TEMPO/Desty Luthfiani.
Polda Metro Jaya Dalami Dugaan Pembunuhan dalam Kasus Penemuan Mayat dalam Koper di Bekasi

Polda Metro Jaya mendalami dugaan pembunuhan dalam kasus penemuan mayat dalam koper yang ditemukan di Bekasi.


Wonderkid Manchester United, Mengenal Ethan Wheatley

29 menit lalu

Ethan Wheatley. FOTO/Instagram/ethanwheatley.9
Wonderkid Manchester United, Mengenal Ethan Wheatley

Ethan Wheatley debut pertamanya di bawah asuhan Erik ten Hag dalam tim senior Manchester United menghadapi Sheffield Rabu, 24 April 2024


Daftar 16 Partai Politik yang Gugat Sengketa Pileg ke MK, dari PDIP hingga PKN

32 menit lalu

Sidang putusan perkara Perselisihan Hasil Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden 2024 dihadiri 8 hakim, gedung Mahkamah Konstitusi (MK), Jakarta, Senin, 22 April 2024.  TEMPO/ Febri Angga Palguna
Daftar 16 Partai Politik yang Gugat Sengketa Pileg ke MK, dari PDIP hingga PKN

Sejumlah partai politik mengajukan sengketa Pileg ke MK. Partai Nasdem mendaftarkan 20 permohonan.


Tips agar Gigi Putih bak Mutiara dari Pakar Kesehatan Mulut

32 menit lalu

Ilustrasi gigi putih meski makan banyak. shutterstock.com
Tips agar Gigi Putih bak Mutiara dari Pakar Kesehatan Mulut

Menjaga gigi putih dan bersinar adalah tantangan karena berbagai faktor bisa membuat warnanya berubah. Berikut tujuh tips dari dokter gigi.


Wakil Ketua KPK Laporkan Dewas KPK Albertina Ho, Berikut Sejumlah Kontroversi Nurul Ghufron

34 menit lalu

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron. Antara/Benardy Ferdiansyah
Wakil Ketua KPK Laporkan Dewas KPK Albertina Ho, Berikut Sejumlah Kontroversi Nurul Ghufron

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron melaporkan anggota Dewas KPK Albertina Ho, mendapat sorotan publik. Berikut sejumlah kontroversi Nurul Ghufron.