Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Aleppo dan Kontestasi Iran-Arab

image-profil

image-gnews
Iklan

Smith Alhadar
Direktur Eksekutif Institute for Democracy Education

Dalam beberapa waktu terakhir, rezim Suriah dan Rusia melancarkan serangan udara gencar terhadap kelompok oposisi di Aleppo timur. Di darat, pasukan rezim Suriah juga mengandalkan bantuan pasukan khusus Iran, milisi Syiah Irak, milisi Syiah Afganistan, dan milisi Hizbullah-Libanon. Keterlibatan tiga milisi Syiah itu tak lepas dari pengaruh dan dorongan Iran. Sementara itu, puluhan milisi oposisi, kecuali Jabhat Fath al-Syam (dulu bernama Jabhat al-Nusra, Al-Qaidah cabang Suriah), dibantu Amerika Serikat, Turki, dan khususnya negara-negara Arab Teluk.

Kendati sama-sama membantu rezim Suriah, Rusia dan Iran punya sasaran berbeda. Rusia ingin menyelamatkan pangkalan militernya di Tartus, Suriah, satu-satunya pangkalan militernya di Timur Tengah. Presiden Suriah Bashar al-Assad adalah kawan lama Rusia dan importir senjata terbesar negara itu. Di samping itu, melalui Suriah-lah Rusia dapat mengimbangi AS di Timur Tengah.

Iran ingin mempertahankan rezim Suriah, sekutunya, karena faktor-faktor berikut ini. Pertama, Suriah adalah pintu masuk Iran ke Libanon. Bantuan senjata Iran ke Hizbullah, musuh besar Israel, di Libanon selama ini melalui Suriah. Kedua, Iran, yang tidak mengakui eksistensi Israel, menjadikan Suriah bersama Libanon sebagai garda depan dalam menghadapi negara Yahudi itu. Dengan menguasai Suriah, Iran memiliki keunggulan geopolitik dan geostrategi vis a vis Arab. Karena alasan inilah, Arab, khususnya negara-negara Teluk, memberikan bantuan militer dan keuangan yang besar kepada kelompok oposisi Suriah.

Di Aleppo timur, kelompok oposisi terbesar adalah Jabhat al-Haleb. Turki membantu kelompok oposisi karena rezim Assad dari dulu membantu Partai Pekerja Kurdistan (PKK), kelompok separatis Turki yang sejak 1984 angkat senjata melawan Ankara. Karena itu, Turki menyediakan diri sebagai negara transit bagi senjata yang dipasok negara-negara Arab untuk kelompok oposisi. AS pun diberi izin menggunakan pangkalan udara Incirlik, Turki selatan, untuk menyerang Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) dan memasok senjata ke kelompok oposisi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Perang Aleppo yang sedang berlangsung sekarang cukup menentukan bagi kelangsungan hidup rezim Assad. Di Aleppo timur terdapat Jabhat Fath al-Syam dan Fath al-Haleb dengan lebih dari seratus ribu anggota pasukan asing yang gigih melawan serangan udara rezim Assad dan Rusia. Bila rezim Assad dan Rusia berhasil memenangi pertempuran di Aleppo timur, hal ini akan meningkatkan bargaining power rezim Assad vis a vis kelompok oposisi di meja perundingan damai di Jenewa kelak.

Rezim Assad bisa memaksakan syarat-syarat perdamaian. Salah satu yang menjadi kunci dari semua persoalan Suriah saat ini adalah posisi Assad. Pihak oposisi, dibantu AS, Turki, dan negara-negara Arab, menuntut Presiden Bashar al-Assad tidak lagi berperang dalam pemerintahan Suriah mendatang. Bila Aleppo timur jatuh ke tangan rezim Suriah, tuntutan kelompok oposisi itu akan kehilangan bobotnya. Tak mengherankan, perang hidup-mati sedang berlangsung di Aleppo timur saat ini.

Sebenarnya AS tidak terlalu berkepentingan di Suriah karena tidak terkait langsung dengan kepentingan nasional negara adidaya itu. Keterlibatan Washington di Suriah lebih diarahkan untuk menaklukkan ISIS. Turki juga sudah lebih siap menerima kelangsungan hidup rezim Assad, mengingat Unit Perlindungan Rakyat (YPG), milisi Kurdi Suriah, telah memproklamasikan berdirinya wilayah federal di Suriah timur laut, yang akan semakin mendorong separatisme PKK.

Maka, kerja sama Turki dengan rezim Assad diperlukan untuk membungkam YPG. Yang menjadi persoalan adalah sikap ngotot-ngototan Iran mempertahankan Assad di tampuk kekuasaan dan Arab yang menghendaki Assad lengser, yang dengan demikian akan menghilangkan pengaruh Iran di Suriah dan melemahkan Hizbullah di Libanon. Menyedihkan, kontestasi Iran dan Arab yang berbau sektarian itu mengorbankan jutaan rakyat Suriah.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


CIIA: Bahrun Naim Tewas di Suriah, Juga Anaknya yang Kurang Gizi

12 Januari 2018

Bahrun Naim saat menjalani sidang kepemilikan amunisi di Pengadilan Negeri Solo, Jawa Tengah, pada 9 Juni 2011. Kepala Polda Metro Jaya Inspektur Jenderal Tito Karnavian menyatakan Muhammad Bahrun Naim Anggih Tamtomo alias Bahrun Naim diduga berada di balik serangan teror bom Sarinah di jalan MH Thamrin, Jakarta. ANTARA/DOK SOLOPOS/Dwi Prasetya
CIIA: Bahrun Naim Tewas di Suriah, Juga Anaknya yang Kurang Gizi

Direktur Community of Ideological Islamic Analyst (CIIA) Harits Abu Ulya sudah melakukan konfirmasi soal kematian Bahrun Naim.


Gadis Cilik Suriah yang Berkicau di Twitter Kunjungi Markas PBB

18 Oktober 2017

Bana al-Abed dengan ibunya, Fatemah, di dekat Bryant Park di New York. nytimes.com
Gadis Cilik Suriah yang Berkicau di Twitter Kunjungi Markas PBB

Bana Al Abed, gadis cilik yang mencuit pengalamannya sebagai penduduk Aleppo, Suriah saat dikepung pemberontak diundang ke markas PBB di New York.


Tujuh Relawan White Helmets Tewas Ditembak di Suriah

13 Agustus 2017

Relawan medis White Helmet. middleeasteye.net
Tujuh Relawan White Helmets Tewas Ditembak di Suriah

Belum jelas apakah serangan terhadap 7 relawan White Helmets dilakukan atas motif politik atau kriminal


Beredar, Video Aparat Turki Siksa Pengungsi Suriah  

31 Juli 2017

Sejumlah pengungsi Suriah berada di sekitar puing-puing kamp yang terbakar di kota Bar Elias, lembah Bekaa, Lebanon, 4 Juli 2017. REUTERS/Hassan Abdallah
Beredar, Video Aparat Turki Siksa Pengungsi Suriah  

Beredar video penjaga perbatasan Turki menyiksa pengungsi Suriah.


Indonesia Menyerahkan Ambulans Bantuan untuk Suriah

28 Juli 2017

Duta Besar RI untuk Suriah Djoko Harjanto menyerahkan dua ambulans sumbangan dari rakyat Indonesia kepada rakyat Suriah, 26 Juli 2017. KBRI Damaskus
Indonesia Menyerahkan Ambulans Bantuan untuk Suriah

KBRI Suriah menyerahkan dua ambulans bantuan kemanusiaan dari Dompet Dhuafa dan MER-C kepada Palang Merah Suriah


Rumah Sakit Bawah Tanah, Perlindungan Terakhir Paramedis Suriah

23 Juli 2017

Seorang petugas berada dalam satu ruangan di rumah sakit bawah tanah Suriah. thesun.co.uk
Rumah Sakit Bawah Tanah, Perlindungan Terakhir Paramedis Suriah

Guna menghindari terjangan peluru dan bom dari dua pihak yang berperang di wilayah tersebut, petugas medis Suriah membangun rumah sakit bawah tanah


Kedutaan Rusia di Suriah Ditembaki dengan Artileri

17 Juli 2017

Ratusan potongan tangan manekin berserakan di depan gerbang Kedutaan Rusia di London, Inggris, 3 November 2016. Aksi ini merupakan bentuk protes terhadap serangan yang dilancarkan Rusia di Aleppo, Suriah. REUTERS
Kedutaan Rusia di Suriah Ditembaki dengan Artileri

Media pemerintah Suriah meleporkan kedutaan Rusia di Damaskus mengalami penembakan dengan artileri yang menyebakan kerusakan materi.


Heboh, Pro Assad dan Oposisi Berkelahi Saat Siaran Langsung

15 Juli 2017

Pro-Assad dan oposisi berkelahi saat debat di televisi. independent.co.uk
Heboh, Pro Assad dan Oposisi Berkelahi Saat Siaran Langsung

Perdebatan sengit terjadi antara Bilal Daqmaq, kritikus Assad, dan Ahmad Shlash, mantan anggota parlemen Suriah


Dokter di Suriah Keluhkan Bantuan Kemanusiaan Turun Drastis

14 Juni 2017

Seorang petugas berusaha menyelamatkan anak yang terkena serangan gas yang diduga beracun kota Khan Sheikhoun, Idlib, Suriah, 6 Maret 2017. Sekitar 100 orang tewas dan lebih dari 350 lainnya menderita sakit akibat serangan gas tersebut. Social Media Website via Reuters TV
Dokter di Suriah Keluhkan Bantuan Kemanusiaan Turun Drastis

Sejumlah dokter warga Suriah mengungkapkan bantuan kemanusiaan ke Suriah turun drastis dalam dua bulan.


Hina Oposisi, Jurnalis Pendukung Assad Diusir dari Gedung PBB

18 Mei 2017

Roba Al-Hajli, jurnalis pro-Assad yang dikeluarkan dari gedung PBB di Genewa. english.alarabiya.net
Hina Oposisi, Jurnalis Pendukung Assad Diusir dari Gedung PBB

Delegasi oposisi di PBB mengajukan komplain atas sikap jurnalis Hajli termasuk perilakunya yang dianggap melanggar kode etik jurnalistik.