TEMPO Interaktif, Jakarta -
LIFE UNEXPECTED
Kreator : Gary Fleder, Lis Tigelaar, Janet Leahy
Pemain : Britt Robertson, Shiri Appleby, Kristofer Polaha
“Saya anakmu.”
Seorang gadis berusia 16 tahun, berambut blonda, dengan lesung pipit di pipi mengatakan kalimat itu di sebuah pagi yang basah dan beraroma alkohol. Nathaniel Baze (Kristofer Polaha) ,pemilik bar ,yang selama ini mengisi hidupnya dengan riang gembira bersama kawan-kawannya dan botol bir dan cewek cantik menjenguk kiri dan kanan, mengira dia sedang menjadi orban keisengan kawan-kawannya. Ternyata, tidak. Lux, si gadis cantik blonda berusi 16 tahu itu memang puterinya berhasil menemukan ayahnya. Maka ceritapun bergulir di serial baru ini.
Hidup memang sungguh tak terduga sejak Lux mengetuk pintu rumah Baze. Dia harus membuka seluruh bab-bab kehidupannya yang tak ingin diingatnya. Dia tidur dengan cewek SMA yang cantik Kate Cassidy (Shiri Appleby) yang kini sudah menjadi penyiar acara radio terkemuka, Morning Madness. Kate sudah bertunangan dengan partnernya dalam acara tersebut Ryan ( Kerr Smith), sedangkan Baze sudah punya pacar. Kedatangan puteri yang pernah diserahkan sang ibu untuk diangkat keluarga lain itu mengubah segala yang sudah tersusun selama 16 tahun segera runtuh. Meski Lux (diperankan dengan baik oleh Britt Robertson), hanya ingin tandatangan dari kedua orangtuanya untuk ‘emansipasi” agar dia tak dijebloskan ke rumah yatim
piatu.
Maka bergulirlah problem keluarga yang terjadi pada orang-orang yang semula tidak terformat sebagai keluarga. Lux kemudian menjadi inti persoalan, karena ayah dan ibunya sama-sama mulai jatuh cinta dan ingin menjadi bagian dari hidup Lux. Ini memang mimpi lux. Tapi jangan lupa, dia juga punya masa lalu: teman-teman dengan tato di leher dan main jabel arta benda orang lain.
Serial ini kemudian membuka sejarah para tokohnya satu persatu dan membangun problem antar Baze, Kate dan Lux; mengapa Baze sama sekali tidak tahu bahwa Kate memeprtahankan kehamilannyal; mengapa Kate memutuskan untuk melepas bayi yang lahir saat mereka masih remaja; mengapa akhirnya mereka sama-sama ingin membesarkan Lux setelah Lux datang dalam kehidupan mereka. Semudah itukah?
Lux seorang remaja yang sedang tumbuh. Tentu saja tak semudah itu. Ada dendam membara karena telah merasa dibuang selama 16 tahun, dan itu akan terus menerus menghantui keluarga ini. Belum lagi komplikasi karena Kate udah mempunyai Ryan, tunangan yang luarbiasa baik dan pengertian.
Serial yang menampilkan sebuah keluarga ingin memulai lembaran baru ini adalah hiburan yang menyentuh. Di antara humor yang cerdas dan dialog yang serba cepat—meski masih belum secerdas dialog serial Gilmore Girls, sebuah serial yang dibandingkan dengan serial ini—tetapi ini salah satu drama yang mencoba menyajikan bentuk keluarga yang berbeda. Sebuah keluarga yang mencoba menjadi keluarga meski terpecah belah.
Tokoh Kate Cassidy sebagai ibu muda,wanita karir yang rigid dan menjadi rebutan banyak pria bukan tokoh yang meraih simpati penonton. Sikapnya yang plin-plan dan mudah marah terkadang membuat serial ini kurang menggarap karakter tokohnya dengan tepat. Namun Lux, peran utama film ini, adalah bintang yang bakal bercahaya terus menerus jika dia bisa emilih proyek film atau serial berikutnya dengan tepat.
Leila S.Chudori