Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pengungkap Keadilan KTP Elektronik

Oleh

image-gnews
Iklan

Keinginan dua tersangka korupsi KTP elektronik menjadi pengungkap keadilan (justice collaborator) patut disambut Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).Bekas Direktur Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kementerian Dalam Negeri, Irman, serta pejabat pembuat komitmen proyek e-KTP, Sugiharto,sudah mengajukan permohonan kepada KPK.

Irman dan Sugiharto, melalui kuasa hukum mereka, Soesilo Ariwibowo, mengatakan akan buka-bukaan mengenai aliran uang dari proyek senilai Rp 5,9 triliun itu.Jika betul mereka memiliki data tersebut, jelas hal itu akan sangat membantu pengusutan kasus dugaan korupsi yang telah berlangsung sejak 2013 ini.

Proyek e-KTP diduga merugikan negara hingga Rp 2,1 triliun. Kerugian muncul akibat ketidaksesuaian antara teknologi yang dijanjikan dan yang sesungguhnya dipakai oleh konsorsium--PT Percetakan Negara Republik Indonesia, PT Quadra Solution, PT Sucofindo, PT LEN Industri, dan PT Sandipala Arthaputra. Dalam tender, mereka berjanjiakan menyediakan juga pemindai mata. Nyatanya, yang ada hanya pemindai sidik jari.

Proses pengadaan dan distribusi alat pun kacau. Di banyak daerah, komputer dan pemindai datang terlambat. Ada juga yang rusak dan harus diganti. Keterlambatan tersebut membuat jadwal perekaman data penduduk dan pembagian e-KTP tertunda. Semula, pemerintah menargetkan proyek ini selesai sebelum pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berakhir. Nyatanya, bahkan sampai sekarang masih ada warga yang belum memiliki e-KTP.

Bekas Bendahara Umum Partai Demokrat, Muhammad Nazaruddin, mengatakan uang proyek e-KTP mengalir hingga ke anggota DPR. Pembagian jatah tersebut, menurut dia, diatur oleh Setya Novanto.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Masalahnya, KPK belum bisa membuktikan tudingan tersebut, meski telah memeriksa Setya dan para anggota Komisi Pemerintahan DPR kala itu. Legislator yang telah diperiksa KPK antara lain Chairuman Harahap, Agun Gunandjar, Arif Wibowo, Teguh Juwarno, Taufik Effendi, Khatibul Umam Wiranu, Markus Nari, Miryam Haryani, dan Ganjar Pranowo--kini Gubernur Jawa Tengah.

KPK juga telah memeriksa bekas Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi. Dia membantah menerima fee dari proyek e-KTP. Gamawan dicurigai memperoleh pembagian melalui adiknya, Azmin Aulia. Dalam Panama Papers--dokumen rahasia yang dibuat oleh penyedia jasa perusahaan asal Panama, Mossack Fonseca--yang dipublikasikan pada April lalu, disebutkan bahwa Azmin ternyata memiliki hubungan dengan Paulus Tanos, pemilik PT Sandipala Arthaputra.

Pada titik inilah tawaran Irman dan Sugiharto amat penting. KPK dan Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) mesti mempertimbangkan permohonan keduanya dengan sungguh-sungguh. Tak ada salahnya memberikan fasilitas dan pengurangan hukuman bagi keduanya. Asalkan, KPK yakin data aliran dana dari mereka bisa membantu menyeret para pelakuutama dugaan korupsi ini ke pengadilan.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Temuan Kerangka Manusia di Wonogiri, Polisi Tetapkan Pemilik Pekarangan sebagai Tersangka Pembunuhan

2 menit lalu

Ilustrasi pembunuhan. FOX2now.com
Temuan Kerangka Manusia di Wonogiri, Polisi Tetapkan Pemilik Pekarangan sebagai Tersangka Pembunuhan

Polres Wonogiri, menetapkan SPY, 44 tahun, sebagai tersangka pembunuhan dalam kasus penemuan kerangka manusia di Desa Setren, Wonogiri.


Ragam Kegiatan yang Mengganggu Fokus saat Mengemudi

3 menit lalu

Ilustrasi fokus mengemudi. (Chevrolet)
Ragam Kegiatan yang Mengganggu Fokus saat Mengemudi

Ada tiga kategori utama pemicu distraksi saat mengemudi, visual, fisik, dan kognitif. Berikut sembilan hal yang bisa mengalihkan perhatian di jalan.


Traveling ke Macau, Jangan Lewatkan 9 Destinasi Wisata Gratis

9 menit lalu

Macau Tower atau Menara Macau. Unsplash.com/Chris Wu
Traveling ke Macau, Jangan Lewatkan 9 Destinasi Wisata Gratis

Menikmati liburan di Macau tidak harus selalu mengeluarkan biaya mahal


Diet Mediterania Bantu Pasien Kurang Risiko Hipertensi

10 menit lalu

Ilustrasi hipertensi (Pixabay.com)
Diet Mediterania Bantu Pasien Kurang Risiko Hipertensi

Peserta diet Mediterania biasanya konsumsi lebih banyak sayuran, buah, kacang, biji-bijian, minyak sehat, serta ikan dan makanan laut jumlah sedang.


Konflik Iran-Israel Picu Penurunan Harga Emas

13 menit lalu

Petugas tengah menunjukkan contoh emas berukuran 1 kilogram di butik Galery24 Salemba, Jakarta, Selasa, 19 Maret 2024. Harga emas 24 karat PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) atau Antam terpantau naik pada perdagangan hari ini menjelang rapat The Fed soal kebijakan suku bunga. TEMPO/Tony Hartawan
Konflik Iran-Israel Picu Penurunan Harga Emas

Konflik Iran dan Israel di Timur Tengah berpengaruh pada harga emas.


Gugat ke PTUN, PDIP Minta KPU Tunda Penetapan Prabowo-Gibran Sebagai Presiden dan Wapres Terpilih

19 menit lalu

Ketua tim hukum PDI Perjuangan Gayus Lumbuun (ketiga kanan) memberikan keterangan pers usai mendaftarkan gugatan di Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN), Jakarta Timur, Selasa, 2 April 2024. Gugatan tersebut ditujukan kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU), terkait perbuatan melanggar hukum oleh kekuasaan pemerintahan (onrechmatige overheidsdaad) dalam hal ini utamanya adalah KPU pada Pemilu 2024, khususnya pemilihan presiden. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
Gugat ke PTUN, PDIP Minta KPU Tunda Penetapan Prabowo-Gibran Sebagai Presiden dan Wapres Terpilih

Ketua Tim Hukum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Gayus Lumbuun meminta Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk menunda penetapan hasil Pilpres 2024. Menurut Gayus, penetapan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sebagai presiden dan wakil presiden terpilih sebaiknya menunggu putusan gugatan yang diajukan PDIP ke Pengadilan Tata Usaha Negara atau PTUN.


Menhan Rusia Menuduh NATO Kerahkan 33 Ribu Prajurit Dekat Perbatasan

19 menit lalu

Logo NATO. REUTERS/Yves Herman
Menhan Rusia Menuduh NATO Kerahkan 33 Ribu Prajurit Dekat Perbatasan

Menhan Rusia, Sergei Shoigu, mengatakan NATO telah mengerahkan sekitar 300 tank dan lebih dari 800 jenis kendaraan lapis baja dekat perbatasan Rusia.


Membedah Dissenting Opinion Hakim MK dalam Putusan Sengketa Pilpres 2024

19 menit lalu

Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Suhartoyo (kanan) didampingi Hakim Konstitusi Saldi Isra (tengah) memimpin jalannya sidang putusan perselisihan hasil Pilpres 2024 di Gedung Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Senin, 22 April 2024. TEMPO/Febri Angga Palguna
Membedah Dissenting Opinion Hakim MK dalam Putusan Sengketa Pilpres 2024

Dissenting opinion terjadi karena perbedaan atau pemahaman pendapat antara hakim yang ada mengenai perkara yang sedang ditanganinya.


Kelola Limbah, Startup asal Bandung dan Bekasi Mendapat Dana Philanthropy Asia Summit

20 menit lalu

Philanthropy Asia Summit 2024 di Singapura pada 15 April 2024
Kelola Limbah, Startup asal Bandung dan Bekasi Mendapat Dana Philanthropy Asia Summit

Dua startup atau usaha rintisan asal Indonesia, MYCL dan Sampangan, mendapat pendanaan dari Philanthropy Asia Summit 2024 karena mengelola limbah.


Analisis Percakapan di X Usai Putusan MK: 56,95 Persen Warganet Tunjukkan Emosi Negatif

26 menit lalu

Foto presiden dan wakil presiden terpilih periode 2024 - 2029 di jual di lapak penjual bingkai foto di Pasar Baru, Jakarta, Selasa 23 April 2024. Pasangan Prabowo - Gibran resmi keluar sebagai pemenang Pilpres 2024 setalah dalam sidang putusan PHPU Pilpres 2024 Mahkamah Konstitusi menolak semua permohonan sengketa pemilu yang diajukan oleh pasangan Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar dan pasangan Ganjar Pranowo - Mahfud MD. TEMPO/Subekti
Analisis Percakapan di X Usai Putusan MK: 56,95 Persen Warganet Tunjukkan Emosi Negatif

Riset Data & Democracy Research Hub menemukan ada kekhawatiran warganet mengenai putusan MK sengketa pilpres, yakni Gibran akan melanggengkan nepotisme.