Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Legawa

Oleh

image-gnews
Iklan

Putu Setia

ROMO Imam punya mainan baru: gadget dengan perangkat BlackBerry Messenger. Dia meminta saya menghubungi untuk sekedar latihan. Setelah perangkat saya tersambung, saya pun menulis asal-asalan tanpa mikir: "Rahajeng Romo, salam buat Mas Prabowo."

Saya lupa apa yang saya tulis ketika Romo membalasnya: "Ah, jangan ngomongin Prabowo. Dia harus dikasihani. Dia sudah berjuang keras membesarkan partainya. Masyarakat pun menaruh harapan karena partainya nasionalis dan bisa jadi alternatif dari partai-partai nasionalis lainnya. Dia hanya salah cari dukungan ketika ingin menjadi presiden. Dia dijerumuskan oleh partai yang berasaskan agama. Dan semakin terjerumus ketika masuk pengacara yang memang sudah tabiatnya suka memanas-manasi demi numpang popularitas."

Waduh, Romo menulis pesan kok seperti menulis artikel, saya membatin. Saya merespons pendek dengan niat Romo mencontoh pesan saya: "Terus saran untuk Prabowo, apa?"

Setelah lama menunggu, datang balasan. Woo, tetap panjang: "Prabowo harus legawa menerima keputusan Mahkamah Konstitusi. Jika ia menuruti saran pengacara menggugat lewat PTUN dan Pengadilan Negeri, itu tak ada gunanya. Tak ada kaitan dengan sah-tidaknya presiden terpilih menurut konstitusi. Obyek gugatannya hanya ke Komisi Pemilihan Umum. Pengacara itu biasa menafsirkan hukum dengan tujuan memperpanjang perkara, itu kan ladang penghasilannya. Yang rugi Prabowo namanya semakin jelek. Semakin berlama-lama semakin terpuruk, dia dan partainya pun bisa ditinggal rakyat. Sekarang saja banyak yang menyesal memilih dia. Semua sudah selesai. Titik."

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Karena Romo menulis "titik", saya maunya tak menjawab. Tapi, takut dikira pesannya tak sampai, saya pun menulis: "Baik, Romo, saya setuju." Eh, Romo membalas lagi, tetap panjang: "Prabowo harus mengucapkan selamat kepada Jokowi, itu etika seorang kesatria, meski siap berada di luar pemerintahan. Koalisi permanen tak usah dilanjutkan karena memang beda betul asas dan perjuangan partainya. Lebih baik konsolidasi partai, siapkan kader yang baik untuk pemilu legislatif dan pemilu presiden yang serentak lima tahun lagi. Prabowo tak perlu maju. Jika kadernya berhasil lolos, apalagi memenangi presiden, dia yang dapat nama dan bisa jadi penentu kebijakan. Sapa rakyat dengan hati, bukan diajak turun ke jalan-jalan mengganggu pemerintahan. Aksi jalanan sudah kuno. Rakyat membutuhkan aksi bersama, ke desa menanam pohon, memperbaiki irigasi, membina pengusaha kecil, dan seterusnya. Sebagai mantan Ketua Kerukunan Tani dan Nelayan, Prabowo tahu itu."

Sekarang saya sudah tak berniat menjawab Romo Imam. Toh, dia sudah tahu cara menulis dan mengirimnya. Tak sangka, sejam kemudian masuk lagi pesannya. "Selamat untuk Jokowi dan Jusuf Kalla. Saya kira Jokowi akan pusing antara memilih menteri profesional dan menjaga suasana kebatinan para pimpinan partai koalisinya. Sekarang ini, siapa sih yang tak ingin jabatan? Biarkan Jokowi bekerja, mari kita dukung. Oya, SBY bagaimana? Katanya sering menulis di Twitter. Ajari dong Romo ngetuit."

Saya kaget. Bukan soal Jokowi, tapi yang terakhir itu. Langsung saya jawab: "Romo jangan ikut-ikutan ngetuit, bikin pesan BBM saja kepanjangan. Ngetuit itu terbatas kata-katanya. Salah menyingkat bisa muncul salah paham. Nanti Romo bisa dipanggil mas atau kamu, belum lagi ketemu kata-kata kasar, kan banyak yang nama jadi-jadian. Risiko besar kalau ulama seperti Romo punya akun Twitter, nanti di-bully." Saya tak tahu apakah Romo Imam paham apa yang saya maksudkan.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Jelang Laga Pertama Olimpiade Paris 2024, Apriyani / Fadia Sudah Intip Kekuatan Pasangan Jepang

12 menit lalu

Ekspresi pebulutangkis Ganda Putri Indonesia Apriyani Rahayu dan Siti Fadia Silva Ramadhanti saat berhadapan dengan pebulutangkis Ganda Putri Malaysia Pearly Tan dan Thinaah Muralitharan pada babak 16 besar Kapal Api Indonesia Open 2024 di Istora Senayan, Jakarta, Kamis, 6 Juni 2024. Apriyani Rahayu dan Siti Fadia Silva Ramadhanti kalah dengan skor 18-21 dan 19-21 gagal melaju ke babak selanjutnya. TEMPO/M Taufan Rengganis
Jelang Laga Pertama Olimpiade Paris 2024, Apriyani / Fadia Sudah Intip Kekuatan Pasangan Jepang

Apriyani / Fadia memastikan persiapannya berjalan baik menjelang laga pertama di Olimpiade Paris 2024.


Timnas Indonesia U-19 vs Malaysia di Semifinal Piala AFF U-19 2024 Sabtu Malam Ini, Indra Sjafri: Laga Penuh Gengsi

18 menit lalu

Pelatih Timnas Indonesia U-19 Indra Sjafri. TEMPO/Randy
Timnas Indonesia U-19 vs Malaysia di Semifinal Piala AFF U-19 2024 Sabtu Malam Ini, Indra Sjafri: Laga Penuh Gengsi

Timnas Indonesia U-19 akan menghadapi Malaysia di semifinal Piala AFF U-19 2024 pada Sabtu malam, 27 Juli.


Ekonom Sebut Keterlibatan Masyarakat Indonesia di Sektor Asuransi Masih Rendah, Ini Alasannya

23 menit lalu

Ekonom senior Faisal Basri menghadiri diskusi film Bloody Nickel yang digelar Koalisi Masyarakat Sipil di Taman Ismail Marzuki (TIM) pada Sabtu, 4 Mei 2024. TEMPO/Savero Aristia Wienanto
Ekonom Sebut Keterlibatan Masyarakat Indonesia di Sektor Asuransi Masih Rendah, Ini Alasannya

Sektor asuransi hanya berkontribusi 6,9 persen terhadap totoal Gross Domestic Product (GDP), membuat Indonesia berada di posisi keenam Asia Tenggara


Respons PAN-Nasdem-PKS Soal Isu Poros Koalisi PKB dan PDIP di Pilkada 2024

23 menit lalu

Ilustrasi TPS Pilkada. Dok TEMPO
Respons PAN-Nasdem-PKS Soal Isu Poros Koalisi PKB dan PDIP di Pilkada 2024

PKB dan PDIP menjajaki peluang berkoalisi pada Pilkada 2024.


Museum Unik di Kroasia Ini Menampilkan Historis Dasi dan Simpul Ikatannya

23 menit lalu

Cravaticum di Zagreb, Kroasia. Instagram.com/cravaticum_museum
Museum Unik di Kroasia Ini Menampilkan Historis Dasi dan Simpul Ikatannya

Cravaticum - Museum Boutique of Cravat menjadi museum dasi pertama di dunia yang berada di Kroasia


Gelombang Panas Ekstrem Melanda Eropa, Negara Mana Saja yang Suhunya Naik?

23 menit lalu

Warga menggunakan payung di bawah sengatan matahari di Tokyo, Jepang, 9 Juli 2024. Jepang diterjang gelombang panas dengan cakupan lebih luas yang belum pernah terjadi sebelumnya. Suhu mencapai rekor tertinggi mendekati 40 derajat celsius, terjadi pada Senin (8/7/2024), di Tokyo dan di wilayah selatan Wakayama. REUTERS/Issei Kato
Gelombang Panas Ekstrem Melanda Eropa, Negara Mana Saja yang Suhunya Naik?

Gelombang panas dengan suhu udara menembus 40 derajat Celcius melanda negara-negara Eropa


Jejak Vonis Kontroversial Hakim Erintuah Damanik, Terbaru Bebaskan Gregorius Ronald Tannur

23 menit lalu

Humas PN Medan Erintuah Damanik saat dijumpai di Pengadilan Negeri Medan. ANTARA
Jejak Vonis Kontroversial Hakim Erintuah Damanik, Terbaru Bebaskan Gregorius Ronald Tannur

sejumlah perkara kontroversial yang pernah ditangani Erintuah Damanik.


Top 3 Dunia: Maskapai Terbaik Dunia hingga Pembukaan Olimpiade Paris 2024

23 menit lalu

Tentara berjaga di depan Menara Eiffel menjelang Olimpiade Paris 2024, Prancis, 21 Juli 2024.REUTERS/Stefan Wermuth
Top 3 Dunia: Maskapai Terbaik Dunia hingga Pembukaan Olimpiade Paris 2024

Berita Top 3 Dunia pada Jumat 26 Juli 2024 diawali oleh daftar 10 maskapai terbaik di dunia untuk 2024.


Penampilan Luar Biasa Celine Dion di Atas Menara Eiffel Tandai Olimpiade Paris 2024 Dimulai

55 menit lalu

Celine Dion membuka Upacara Pembukaan Olimpiade Paris 2024. Foto: X The Olympic Games.
Penampilan Luar Biasa Celine Dion di Atas Menara Eiffel Tandai Olimpiade Paris 2024 Dimulai

Celine Dion menandai dimulainya Olimpiade Paris 2024 dengan penampilan menakjubkan, usai berjuang melawan penyakit yang menyerang otot syarafnya.


Duit Sponsor Piala Presiden 2024 Bertambah, Maruarar Sirait Ingin Tambah Hadiah untuk Tim Juara

1 jam lalu

Ketua Steering Committee Piala Presiden 2024 Maruarar Sirait saat ditemui di SCTV Tower, Senayan, Jakarta Pusat, Senin, 15 Juli 2024. TEMPO/Randy
Duit Sponsor Piala Presiden 2024 Bertambah, Maruarar Sirait Ingin Tambah Hadiah untuk Tim Juara

Ketua Steering Comitee Piala Presiden 2024 Maruarar Sirait menyatakan berniat menambah hadiah untuk juara turnamen pramusim tersebut.