Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Penyeimbang

Oleh

image-gnews
Iklan

Putu Setia

Kemarin, saya diundang makan malam oleh Romo Imam. "Untuk merayakan kembalinya Orde Baru," katanya, bercanda. "Ini hari kedua, apa sudah ada perubahan?"

"Saya sudah lupa Orde Baru, kecuali menonton film Pengkhianat G30S/PKI di TVRI," kata saya. "Kalau saya saja lupa, bagaimana dengan anak-anak kita? Apa yang penting Romo?"

Romo mengambil piring. "Selain tiap Rabu malam Menteri Penerangan Harmoko mengumumkan harga cabe keriting sesuai petunjuk Pak Harto, kita harus tetap dalam koridor demokrasi Pancasila. Persis yang dikatakan Fadli Zon seusai voting RUU Pilkada yang menyebutkan, pilkada lewat DPRD adalah kemenangan demokrasi Pancasila. Cara Soeharto melanggengkan demokrasi yang disebutnya Pancasila itu adalah membuat kekuatan penyeimbang."

Saya kaget. "Penyeimbang itu istilah Pak SBY. Romo mengada-ada," kata saya. Romo tertawa: "Tapi roh dari kekuatan penyeimbang itu adalah produk Orde Baru. Di DPR, Soeharto mengangkat anggota TNI dan polisi yang jumlahnya sepertiga dari seluruh anggota DPR. Fraksi ABRI, begitu namanya dulu, menjadi kekuatan penyeimbang, meski sering tak berfungsi karena di lain pihak Soeharto selalu menargetkan suara Golkar 70 persen."

"Pak Harto perlu aman di DPR kan?" tanya saya. "Oya, pasti, tapi Soeharto tetap merasa tak aman," kata Romo. "Di MPR masih ditambah anggota dari berbagai golongan dan disebut Fraksi Utusan Golongan. Dengan begitu, kalaupun ada voting, tak mungkin pemerintah kalah. Kekuatan penyeimbang ini akan bergerak kalau ada yang utak-atik kebijakan Soeharto. Memilih presiden dan wakil presiden pun tak pernah dengan voting. Apanya divoting kalau calonnya tunggal? Demokrasi Pancasila tak boleh ada musyawarah lonjong, harus bulat."

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Romo meneruskan: "Nah, kita kembali ke Orde Baru, tanda-tandanya dari UU Pilkada yang mencabut kembali hak rakyat untuk memilih bupati, wali kota, dan gubernur. Suara rakyat sulit ditebak, lebih mudah mengurusi perut 40 sampai 100 anggota DPRD. Lalu ada pula kekuatan penyeimbang yang diperkenalkan SBY."

"Saya tak paham," celetuk saya. Romo menjelaskan: "Partai Demokrat yang Ketua Umumnya SBY menyebut menjadi penyeimbang. Demokrat tak mau disebut ada di koalisi Merah Putih untuk pencitraan. Sebagai penyeimbang, Demokrat akan membela kepentingan rakyat. Karena itu, sebelum SBY ke luar negeri, Demokrat mengumumkan pemihakan pada pilkada langsung meski dengan catatan perbaikan. Tapi kemudian, dengan dalih catatannya tidak diakomodasi, mereka walk out. Padahal catatan itu sudah disetujui. Karena penyeimbang justru tumbang, kemenangan ada pada koalisi yang ingin ke demokrasi Orde Baru."

"Apakah SBY dikhianati?" tanya saya. "Hanya Tuhan dan SBY yang tahu. Dia di luar negeri," kata Romo. "Ada yang bilang SBY minta agar dalang walk out itu diusut, tapi ada yang bilang walk out itu sudah seizin SBY. Mana yang betul, entahlah. Di masa Orde Baru pun penyeimbang itu biasa nakal-nakal dikit, motifnya daya tawar yang ujung-ujungnya duit. Kasihan SBY yang sepuluh tahun memerintah berakhir dengan citra buruk seperti ini."

"Aduh, saya ikut kasihan. Kesempatan terbaik dengan kursi yang mencukupi sebagai kekuatan penyeimbang disia-siakan. Padahal nanti kursi Demokrat jauh berkurang. Jangankan menjadi penyeimbang, menjadi penyumbang pun sulit," kata saya dengan sedih. "Duh, Romo, apa yang sebaiknya dilakukan SBY supaya saya tetap mengaguminya?"

Kali ini Romo Imam yang menunjukkan wajah sedih: "Waktu tersisa 22 hari terlalu singkat untuk mengembalikan citra baiknya itu. Duh..."

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


5 Tips Padu Padan Pakaian dengan Sepatu Kets

36 menit lalu

Padu Padan Pakaian dengan Sepatu Kets/Pexels-Antara
5 Tips Padu Padan Pakaian dengan Sepatu Kets

Ini beberapa tips fashion yang bisa dikombinasikan dengan sepatu kets yang membuat Anda terlihat berbeda.


Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

1 jam lalu

ILustrasi larangan merokok. REUTERS/Eric Gaillard
Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

Hati-hati, asap rokok dapat meningkatkan 20 kali risiko utama kanker paru, baik pada perokok aktif maupun pasif. Simak saran pakar.


Bos Apple Tim Cook Kunjungi Apple Developer Academy Binus di Tangerang

2 jam lalu

CEO Apple, Tim Cook (kiri) melambaikan tangan setibanya di  Apple Developer Academy di Green Office Park, BSD, Kabupaten Tangerang, Banten, Rabu 17 April 2024. Kunjungan tersebut dalam rangka rencana Apple membuat pengembangan (offset) tingkat komponen dalam negeri atau TKDN untuk produk-produk buatan Apple. ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal
Bos Apple Tim Cook Kunjungi Apple Developer Academy Binus di Tangerang

CEO Apple Tim Cook kunjungi Apple Developer Academy Binus di BSD City, Tangerang. Sudah memiliki 1.500 lulusan.


Erick Thohir Buka Peluang Naturalisasi Emil Audero, tapi Tak Ingin Memaksa

2 jam lalu

Ketua Umum PSSI Erick Thohir dan penjaga gawang Inter Milan Emil Audero. Sumber Instagram @erickthohir.
Erick Thohir Buka Peluang Naturalisasi Emil Audero, tapi Tak Ingin Memaksa

Erick Thohir memberi sinyal positif soal rencana naturalisasi penjaga gawang keturunan Indonesia, Emil Audero Mulyadi.


ITB Gelar Bursa Kerja, Diikuti Perusahaan dari Dalam dan Luar Negeri

2 jam lalu

Kampus ITB Jatinangor. Dokumentasi: ITB.
ITB Gelar Bursa Kerja, Diikuti Perusahaan dari Dalam dan Luar Negeri

Institut Teknologi Bandung (ITB) menggelar bursa kerja selama dua hari 19-20 April 2024 di gedung Sasana Budaya Ganesha.


Ini Prediksi Setlist Konser TVXQ 20&2 di Jakarta, Siap-siap Nyanyi Bareng!

3 jam lalu

Grup idola K-pop TVXQ yang beranggotakan Yunho dan Changmin.  Foto: Instagram/@tvxq.official
Ini Prediksi Setlist Konser TVXQ 20&2 di Jakarta, Siap-siap Nyanyi Bareng!

Prediksi setlist konser TVXQ 20&2 di Jakarta, Sabtu, 20 April 2024 di ICE BSD.


Film Dokumenter Celine Dion akan Tayang di Prime Video

4 jam lalu

Celine Dion menghadiri Grammy Awards 2024 di Los Angeles, California, 4 Februari 2024. Foto: Instagram/@recordingacademy
Film Dokumenter Celine Dion akan Tayang di Prime Video

Film dokumenter I Am: Celine Dion akan tayang di Prime Video pada 25 Juni 2024


Jawab Protes Warga Soal Penutupan Jalan Serpong-Parung, BRIN Akan Sediakan Sentra UMKM di Jalan Lingkar

4 jam lalu

Ratusan warga Kabupaten Bogor dan Kota Tangerang Selatan menutup akses menuju kantor BRIN, Kamis 18 April 2024. TEMPO/Muhammad Iqbal
Jawab Protes Warga Soal Penutupan Jalan Serpong-Parung, BRIN Akan Sediakan Sentra UMKM di Jalan Lingkar

Warga Bogor dan Tangsel memprotes rencana BRIN menutup jalan yang selama ini berada di kawasan lembaga riset itu.


Ingin Jadi Pusat Seni dan Budaya, Hong Kong Dirikan Museum Sastra

4 jam lalu

Wan Chai, Hong Kong. Unsplash.com/Letian Zhang
Ingin Jadi Pusat Seni dan Budaya, Hong Kong Dirikan Museum Sastra

Museum Sasta Hong Kong akan dibuka pada Juni


TKN Sebut Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi Saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres

4 jam lalu

Ketua Koordinator Strategis Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran Sufmi Dasco Ahmad memberikan keterangan pers di Media Center TKN Prabowo-Gibran, Jakarta, Kamis, 30 November 2023. TKN Prabowo-Gibran meminta agar tidak ada lagi yang menuding pencalonan Gibran Rakabuming Raka sebagai Cawapres cacat hukum. TEMPO/M Taufan Rengganis
TKN Sebut Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi Saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres

Menurut Dasco, Prabowo juga berpesan kepada para pendukungnya untuk mempercayakan hasil putusan sengketa PHPU Pilpres 2024 ke hakim MK.