Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kejadian

Oleh

image-gnews
Iklan

Do I contradict myself? Very well, then I contradict myself.
I am large. I contain multitudes.

Walt Whitman

Puluhan ribu orang berhimpun di sebuah sore yang tak terduga-duga: berlapis-lapis antusiasme, bertimbun-timbun harapan, juga cemas, berbaris-baris wajah yang tak cuma menatap kaku dan pasif.

Saat itu, dalam ruang itu berlangsung sebuah transformasi: kemeriahan itu seketika jadi sebuah "kami". Sebuah Kami yang siap. Sebuah Aku yang yakin. Sebuah subyek yang, dari saat ke saat, mengutuhkan dirinya.

Di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, 5 Juli 2014, konser dua jam untuk Jokowi itu sudah tentu bukan cuma sebuah perhelatan musik; tapi juga bukan hanya satu elemen kampanye politik. Saya kira saya menyaksikan sebuah "kejadian".

Dalam hal ini kata "kejadian" (dengan akar kata "jadi") lebih pas ketimbang (jika kita ikut-ikut membaca Badiou) "l'evenement". Sebab yang semula tak berbentuk seketika hadirtanpa digerakkan sebuah sistem, tanpa bisa dirumuskan dan dinamai.

Di sini saya tak berbicara tentang sebuah keajaiban. Yang ter-"jadi" adalah semata-mata sesuatu yang sangat langka, sesuatu yang tak bisa diuraikan dengan satu sebab dan satu akibat. Itu barangkali cirinya: tiap kejadian adalah terobosan dari tatanan sebab-akibat dan kelaziman yang biasanya berlaku. Ketika dalam politik hari ini pelbagai haldukungan di parlemen, demonstrasi di jalanan, pendapat di media massabiasa diperdagangkan, di Gelora Bung Karno sebaliknya: puluhan ribu orang, ratusan musikus dan penyanyi, datang ke sana dan aktif di sana tanpa mendapatkan bayaran atau janji apa pun. Ketika lazimnya ribuan orang berhimpun dengan tujuan memprotes sesuatu, sore itu, dari tribun dan lapangan rumput stadion di Senayan itu, tak ada suara marah.

Fenomen penting dalam Pemilihan Presiden 2014 adalah berduyun-duyunnya ribuan relawan. Dengan segera "relawan" (dengan tekanan kembali kata "rela") jadi bagian kosakata politik Indonesiasesuatu yang belum pernah terjadi dalam sejarah, dan mungkin sesuatu yang kelak akan mengubah hubungan-hubungan kekuasaan.

Tapi tak hanya itu. Fenomen lain yang penting: kreativitas dan humor, yang muncul dengan cepat dan tangkas, dari pelbagai sudut. Nyanyian "Salam Dua Jari" yang sederhana dan pas diciptakan Slank dan menyebar dari sudut ke sudut. Para perupa menghasilkan kartun (yang terkenal, Jokowi ditampilkan sebagai Tintin), stiker, poster, desain untuk kaus, dalam variasi yang hampir tak habis-habis. Para sineas dan pembuat karya audiovisual memproduksi film pendek dalam YouTube yang cerdas dan kocak.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Semacam anarki yang memikat berkecamuk. Tak ada pusat. Tak ada komando. Tapi ada sesuatu yang terasa hadir di mana-mana: harapan.

Sampai sekarang saya belum bisa sepenuhnya mengerti benar, mengapa Joko Widodo, tokoh kurus yang tak pandai berpidato ituia bukan Ali Sadikin yang karismatis atau Soeharto yang serius dan angkerbisa jadi fokus harapan orang banyak. Mungkin karena ia tampil sebagai seorang pemimpin yang bekerja, tanpa banyak lagak, bersahaja, bersih. Ia wajah baru ketika politik Indonesia mengecewakan. Tapi mungkin juga ia, sikapnya, kerjanya, telah mengisi sebuah lambang yang selama ini kosong: tanpa menjadi seorang suci, ia jadi lambang pemimpin yang "baik", yang justru tampak sebagai manusia yang tak istimewa.

Apa itu "baik"? Tak bisa dirumuskan. Tapi "yang-baik" itu sebenarnya hadir tiap hari dalam pergaulan manusiakita mengenalnya dalam pertolongan dan pemberian yang ikhlasdan sebab itu bukan keajaiban. Hanya, ketika pada suatu masa "yang-baik" itu terasa hilang, ia berubah jadi harapan yang intens. Juga sesuatu yang universal.

Sore itu, di Gelora Bung Karno, dalam gairah ribuan orang itu, yang universal sejenak singgah. Bukan dari langit, melainkan dari debu jalanan yang melekat di keringat orang yang berharap. Sebuah "Kami" pun lahir. Tapi pada saat itu, sebenarnya bukan hanya "Kami", melainkan juga "Kita".

Saya menyaksikan kejadian itu. Saya tak bisa merumuskannya dan saya kira ia bukan sesuatu yang bisa dirumuskan secara tetap. Tapi bagaimanapun, sore itu saya melihat bahwa politik, dengan akar kata polis ("kota" atau "negeri"), tak hanya satu wajah. Politik bukan hanya sebuah ketegangan dengan "Mereka". Ia juga sebuah proyek "Kami-Kita".

Goenawan Mohamad

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Telkom Catat Laba Bersih Operasi Tumbuh 3,1 persen YoY Dikuartal Pertama 2024

8 menit lalu

Telkom Catat Laba Bersih Operasi Tumbuh 3,1 persen YoY Dikuartal Pertama 2024

PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) mencatat pendapatan konsolidasi sebesar Rp37,4 triliun atau tumbuh 3,7 persen year on year atau YoY pada akhir kuartal pertama 2024.


Posko THR Ditutup, 1.475 Laporan hingga Berbagai Jenis Pengaduan

15 menit lalu

Ilustrasi Tunjangan Hari Raya (THR). Foto : humasprovkaltara
Posko THR Ditutup, 1.475 Laporan hingga Berbagai Jenis Pengaduan

Kementerian Ketenagakerjaan menutup layanan Posko THR. Dibuka pada 28 Maret 2024, posko THR ditutup pada Selasa,16 April 2024


Rio by The Beach, Destinasi Wisata Baru di Lampung buat Pecinta Pantai

18 menit lalu

Rio by The Beach (Dok. Rio by The Beach)
Rio by The Beach, Destinasi Wisata Baru di Lampung buat Pecinta Pantai

Rio by The Beach baru dibuka 5 April 2024, jadi salah satu destinasi favorit saat libur Lebaran.


Giovanna Milana Batal Main di Laga Red Sparks vs Indonesia All Star karena Infeksi Saluran Pencernaan

19 menit lalu

Pevoli Reds Spark Giovanna Milana. Instagram
Giovanna Milana Batal Main di Laga Red Sparks vs Indonesia All Star karena Infeksi Saluran Pencernaan

Giovanna Milana mengaku tidak sengaja meminum air yang diduga berasal dari keran sehingga tak bisa bermain di laga Red Sparks vs Indonesia All Star.


Jubir Sebut Prabowo Sangat Terbuka Jalin Kerja Sama Politik dengan Megawati

23 menit lalu

Staf Khusus Menteri Pertahanan Bidang Komunikasi Publik dan Hubungan Antar Lembaga, Dahnil Anzar Simanjuntak, saat ditemui di sela rapim tahunan Kementerian Pertahanan, di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Kamis, 23 Januari 2020. Tempo/Egi Adyatama
Jubir Sebut Prabowo Sangat Terbuka Jalin Kerja Sama Politik dengan Megawati

Prabowo Subianto tak menutup peluang untuk menjalin kerja sama politik dengan Ketua Umum PDIP Megawati terlepas dari persaingan dalam pemilu,


Anggota DPR Minta Pemerintah Batalkan Pemecatan 249 Nakes di Manggarai

23 menit lalu

Ribuan tenaga kesehatan atau Nakes berunjuk rasa di depan Monas untuk menagih janji pemerintah untuk mengangkat mereka menjadi aparat sipil negara atau ASN, Kamis, 22 Sepetember 2022. Nakes yang sudah menjadi garda terdepan melawan Covid-19 merasa dikhianati, sebelumya pemerintah menjanjikan mereka menjadi ASN di awal pandemi. TEMPO/Magang/Aqsa Hamka
Anggota DPR Minta Pemerintah Batalkan Pemecatan 249 Nakes di Manggarai

Pemerintah pusat diminta menjembatani Pemerintah Kabupaten Manggarai dan nakes yang dipecat untuk menemukan solusi bersama.


Hasil Sprint Race Formula 1 China 2024: Max Verstappen Juara, Hamilton dan Perez Podium

35 menit lalu

Pembalap Max Verstappen dari Red Bull. REUTERS/Issei Kato
Hasil Sprint Race Formula 1 China 2024: Max Verstappen Juara, Hamilton dan Perez Podium

Pembalap Red Bull Max Verstappen memenangi balapan sprint pertama untuk Formula 1 2024. Lewis Hamilton dan Sergio Perez naik podium.


Koops Habema Tembak 2 Anggota TPNPB yang Serang Pos TNI di Nduga Papua

37 menit lalu

Ilustrasi penembakan. Haykakan.top
Koops Habema Tembak 2 Anggota TPNPB yang Serang Pos TNI di Nduga Papua

Koops Habema TNI menembak dua anggota TPNPB di Papua Pegunungan


Longsor dan Banjir di Wilayah Gunung Semeru: 3 Tewas, 17 Jembatan Rusak, Akses Lumajang-Malang Terputus

38 menit lalu

Sejumlah warga melihat Jembatan Gondoruso di Kecamatan Pasirian yang terputus akibat banjir lahar dingin Gunung Semeru pada Jumat (19/4/2024). (ANTARA/VJ Hamka Agung Balya)
Longsor dan Banjir di Wilayah Gunung Semeru: 3 Tewas, 17 Jembatan Rusak, Akses Lumajang-Malang Terputus

Bencana banjir dan longsor yang dipicu intensitas hujan yang tinggi di wilayah Gunung Semeru menimbulkan korban jiwa dan merusak sejumlah fasilitas


BRIN Rencanakan Temui Warga Usai Penutupan Jalan Akses Serpong Parung Diprotes

45 menit lalu

Ratusan warga Kabupaten Bogor dan Kota Tangerang Selatan menutup akses menuju kantor BRIN, Kamis 18 April 2024. TEMPO/Muhammad Iqbal
BRIN Rencanakan Temui Warga Usai Penutupan Jalan Akses Serpong Parung Diprotes

Warga perbatasan Tangerang Selatan dan Kabupaten Bogor memprotes rencana BRIN menutup jalan Serpong-Parung