Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Memihak

Oleh

image-gnews
Iklan

Kau tak memihak. Kau tak ingin pandanganmu tersekat barikade. Kau ingin tunjukkan, di balik tiap barikade, baik di kubu yang di sana maupun yang di sini, bertengger yang kotor dan keji. Ada siasat dan alat penghancuran yang disiapkan. Kau ingin tegaskan bahwa peranmu ("Aku cendekiawan," katamu) adalah melawan itu. Ingin kau garis-bawahi kembali nalar yang jernih, standar kebaikan yang tak berat sebelah, dan hati nurani yang didengar.

Sebab itu kau tak ingin memihak.

Tapi aku memihak.

Baiklah aku jelaskan kenapa. Di hari-hari pemilihan presiden 2014 ini, justru dengan memihaktapi tak asal memihakaku memutuskan ikut dalam ikhtiar menemukan tujuan yang kau ingin capai, tujuan yang aku ingin capai.

Bedanya: aku tak berdiri di menara pengawas. Bagiku menara pengawas itu hadir di jarak yang semu. Ia tampak jauh, atau menganggap diri jauh, menjulang ke dekat langit. Tapi fondasinya terletak di sepetak tanah. Lokasinya tidak cuma akrab dengan pucuk pohon yang hijau, tapi juga dengan air payau dan pelbagai tahi. Aku tak ingin berada di menara itu bukan karena tak nyaman dengan najis. Aku tak ingin di sana karena merasa tak bisa pura-pura menatap bumi dari luar sejarah yang bergolak.

Pandanganku mungkin terbatas. Mungkin aku kehilangan perspektif yang mencakup semua. Tapi aku tak pernah yakin bahwa "melihat" selalu sama dengan "mengetahui", dan "mengetahui" sama dengan "mengalami". Ketika aku memihak, ada yang hilang dari penglihatanku, tapi aku mengalami sesuatu.

Yang sangat menonjol dalam pemilihan presiden 2014 adalah peredaran fitnah yang deras, dalam derajat yang tak pernah dialami sejarah politik Indonesia. Mungkin ini bisa terjadi karena perpindahan fokus dari ideologi ke tokohsebuah tren yang menegas karena kekuasaan televisi. Di layar yang gemilang itu, wajah dan citra lebih penting ketimbang program dan pikiran. Dan wajah dan citra itulah yang oleh fitnah hendak dirusak.

Tapi fitnah yang menderas itu juga karena persaingan politik telah diperlakukan sebagai permusuhan absolut. Kau tentu ingat, "perang" telah dipakai untuk menggambarkannya. Lebih tajam lagi: perang antara "kafir" dan "Islam". Dalam permusuhan yang mutlak itu, tak ada lagi nilai-nilai yang dianggap berlaku bersama. Fitnah dan dusta dihalalkan, karena pertarungan macam itu adalah pertarungan tanpa kemungkinan rekonsiliasi. Pihak yang memfitnah merasa pantas mengecualikan diri dari nilai-nilai bersama tentang yang jujur dan yang tidak.

Persaingan politik 2014 dengan segera berubah jadi perjuangan moralsatu hal yang membuatnya sengit, berkibar-kibar, tapi juga tragis.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ketika politik bertaut dengan tuntutan moral, orang ramai memang merasa menemukan sebuah arahsebuah arah yang bernilai dan sebab itu menggerakkan hati. Dari sinilah lahir partisan yang intens. Tak ada lagi sikap acuh tak acuh, yang umum berkembang ketika demokrasi jadi sekadar prosedur, ketika demokrasi tak banyak mengubah keadaan. Yang timbul adalah rasa cemas dan amarah, menyaksikan kebohongan dan usaha penipuan beranak-pinakdan bisa menang.

Reaksi terhadap itu adalah militansi yang tanpa diperintah. Ada akal sehat bersama yang dihina. Kau, yang mengambil jarak dari gelora dan keramaian itu, tetap tak memihak. Kau malah mencemooh, "Betapa naifnya orang ramai itu!" Tapi aku tak yakin lagi yang kau usahakan adalah kembalinya nalar, standar nilai yang adil, dan hati nurani yang peka.

Tapi harus aku akui, ada benarnya yang kau lihat.

Sebab ketika perjuangan politik berkembang jadi pertarungan moral, orang sering lupa: dalam sejarah, tak ada pertarungan antara kebaikan dan keburukan yang selesai. Tuntutan agar kebaikan terlaksana di sebuah negeri tak pernah terpenuhi. Ketaksabaran akan menyusul, terkadang melahirkan teror dan penindasan. Atau kekecewaan.

Politik adalah jalan yang efektif buat mengubah dunia dan kekecewaan, tapi politik sesungguhnya bukan jalan yang baik. Raymond Aron pernah menulis, politik mengandung "pakta dengan kekuatan-kekuatan neraka". Politik, sebagai perjuangan ke arah kekuasaan, selamanya menjurus ke kekerasan: ke arah negara di mana kekerasan jadi hak eksklusif.

Tapi justru dari situlah aku mendapatkan sesuatu. Tiap saat aku dipaksa berharap dan cemas. Tiap kali aku belajar kembali meniti buih antara "kekuatan neraka" dan tuntutan moral yang menggerakkan hati jutaan orang tempat aku terpaut. Tiap saat kutemukan kemungkinan dan keterbatasan manusia, kebusukan dan kemuliaannya, egoisme dan kemauannya berkorban. Tiap kali aku merasa perlu mengakui: manusia itu mungkin ada dalam diriku.

Tentu kau tak mengalami itu. Kau berdiri aman jauh dari barikade, berkomentar sesekali dengan pintar. Aku tak tahu adakah yang mendengar.

Goenawan Mohamad

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Hasil Piala Asia U-23: Babak Pertama, Timnas Indonesia Unggul 2-1 atas Korea Selatan

26 menit lalu

Pesepak bola Timnas U-23 Indonesia Rafael William Struick (kanan) menggiring bola saat melawan Timnas U-23 Qatar pada Kualifikasi Grup A Piala Asia U-23 2024 di Stadion Jassim Bin Hamad, Doha, Qatar, Senin 15 April 2024. ANTARA FOTO/HO-PSSI
Hasil Piala Asia U-23: Babak Pertama, Timnas Indonesia Unggul 2-1 atas Korea Selatan

Dua gol Rafael Struick membuat Timnas Indonesia unggul 2-1 atas Korea Selatan pada babak pertama perempat final Piala Asia U-23 2024.


Hasil Piala Asia U-23 2024: Jepang Lolos ke Semifinal Usai Singkirkan Qatar, Skor 4-2

1 jam lalu

Timnas Jepang AFC U23 2024 di Qatar. (AFP/KARIM JAAFAR)
Hasil Piala Asia U-23 2024: Jepang Lolos ke Semifinal Usai Singkirkan Qatar, Skor 4-2

Timnas Jepang U-23 mengalahkan tuan rumah, Qatar, pada babak perempat final Piala Asia U-23 2024 lewat perpanjangan waktu.


Susunan Pemain Timnas U-23 Indonesia vs Korea Selatan di Perempat Final Piala Asia U-23 2024

1 jam lalu

Selebrasi timnas dalam pertandingan Indonesia vs Yordania, Minggu, 21 April 2024. HUMAS PSSI
Susunan Pemain Timnas U-23 Indonesia vs Korea Selatan di Perempat Final Piala Asia U-23 2024

Duel Timnas U-23 Indonesia vs Korea Selatan akan tersaji pada babak perempat final Piala Asia U-23 2024. Shin Tae-yong melakukan perubahan.


KASN Ingatkan ASN Tak Terlibat Politik Praktis di Pilkada 2024, Begini Aturannya

2 jam lalu

Ilustrasi PNS atau ASN. Shutterstock
KASN Ingatkan ASN Tak Terlibat Politik Praktis di Pilkada 2024, Begini Aturannya

KASN menyebut ASN masih berpotensi melanggar netralitas di Pilkada 2024.


Cara Mendaftar Sebagai Penerima LPG 3 Kg Bersubsidi

2 jam lalu

Agen gas tengah melayani pembeli gas LPG ukuran 3 kg dengan menunjukkan KTP di kawasan Pasar Rebo, Jakarta, Kamis, 25 Januari 2024. Pemerintah terus mencari berbagai skenario untuk mengatur secara ketat pendistribusian gas elpiji bersubsidi atau LPG 3kg.  TEMPO/Tony Hartawan
Cara Mendaftar Sebagai Penerima LPG 3 Kg Bersubsidi

Bagi masyarakat yang belum terdaftar sebagai pembeli LPG 3 kg harus menunjukkan KTP dan Kartu Keluarga (KK) di pangkalan atau penyalur resmi.


Tim Piala Thomas dan Piala Uber Indonesia Jalani Latihan Perdana, Simak Kondisi Terkini Para Atlet

2 jam lalu

Pasangan ganda putra Indonesia Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin jelang Piala Tjomas-Uber 2024 di Chengdu, China, Kamis (25/4/2024). (ANTARA/HO/PP PBSI)
Tim Piala Thomas dan Piala Uber Indonesia Jalani Latihan Perdana, Simak Kondisi Terkini Para Atlet

Tim bulu tangkis Piala Thomas dan Piala Uber Indonesia menggelar latihan perdana di Chengdu Hi Tech Zone Sports Center Gymnasium.


Skenario Gol Cepat Bisa Jadi Penentu Hasil Laga Timnas Indonesia vs Korea Selatan di Piala Asia U-23

3 jam lalu

Duel Timnas U-23 Korea Selatan vs Indonesia akan tersaji pada babak perempat final Piala Asia U-23 2024. Doc. AFC.
Skenario Gol Cepat Bisa Jadi Penentu Hasil Laga Timnas Indonesia vs Korea Selatan di Piala Asia U-23

Peri Sandria mengatakan gol cepat bisa menentukan hasil laga perempat final Piala Asia U-23 2024 antara Timnas U-23 Indonesia vs Korea Selatan.


Pengaruh Ras dan Keturunan pada Alergi Anak

3 jam lalu

Ilustrasi anak alergi. fearlessparent.org
Pengaruh Ras dan Keturunan pada Alergi Anak

Ada beberapa faktor yang ikut mempengaruhi terjadinya alergi pada anak selain alergen, termasuk ras dan keturunan.


USU Adakan Seleksi Mandiri Menggunakan Skor UTBK: Jadwal, Aturan, Hingga Pendaftaran

3 jam lalu

Para peserta yang melaksanakan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) 2023 di kampus Universitas Sumatera Utara (USU). ANTARA/HO-Humas USU
USU Adakan Seleksi Mandiri Menggunakan Skor UTBK: Jadwal, Aturan, Hingga Pendaftaran

Meskipun jadwal pendaftaran Seleksi Mandiri masih belum dibuka, pada tahun 2023 sekitar bulan Juli USU sudah melaksanakan UTBK.


IDAI Anjurkan Pemberian Parasetamol Anak Saat Demam Suhunya 38 Derajat ke Atas, Alasannya?

3 jam lalu

Ilustrasi anak demam. webmd.com
IDAI Anjurkan Pemberian Parasetamol Anak Saat Demam Suhunya 38 Derajat ke Atas, Alasannya?

Hal ini karena saat anak mengalami kenaikan suhu tubuh saat demam sebenarnya sistem imun sedang memerangi virus dan bakteri.