Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Iskandar

Oleh

image-gnews
Iklan

Revolusi selalu berkecamuk sebelum jam malam. Dengan gelora hati. Setelah revolusi selesai, tak ada lagi yang berkecamuk. Tak ada lagi gelora hati. Perjuangan, termasuk dengan kekerasan, berhasil, dan berakhir, lalu berdirilah sebuah tata dan kedaulatan: sebuah bangunan yang dingin dengan garis-garis lempang.

Saya ingat film Lewat Jam Malam yang skenarionya ditulis Asrul Sani dan diproduksi hanya beberapa tahun setelah perang kemerdekaan: Iskandar, seorang bekas gerilyawan, jadi seorang asing, ketika ia masuk ke kehidupan normal setelah perjuangan selesai dan Republik mulai bekerja sebagai sebuah pemerintahan.

Iskandar dipekerjakan di kantor gubernuran. Ia tak betah. Ia kecewa. Tak ada lagi gairah. Yang ia saksikan sebagai hidup yang tertata itu adalah kepalsuan-satu hal yang tak dialaminya selama angkat senjata di hutan-hutan, ketika ia menyiapkan hidupnya dan matinya untuk Tanah Air. Cerita berakhir ketika Iskandar, yang resah dan risau dalam keadaan pasca-perjuangan itu, tewas ditembak mati polisi militer. Ia melarikan diri pada saat jam malam diberlakukan di kota itu.

Demikianlah sang bekas gerilyawan bertabrakan dengan kedaulatan. Kedaulatan itulah yang menetapkan jam malam dan menyiapkan polisi militer. Kedaulatan itulah yang menyatakan diri mau menjaga agar tata sosial tak terganggu-meskipun dengan demikian para pencoleng ikut terlindungi.

Iskandar tak sendirian. Di negeri lain, di masa lain, Hannah Arendt menulis buku tentang revolusi. Dalam On Revolution ia uraikan sebuah keadaan ketika-seperti yang dialami para relawan dalam pemilihan presiden 2014-ada pengalaman kolektif tentang kekuasaan. Di saat itu, politik hidup. Tapi kemudian perjuangan "selesai", dan satu sistem kekuasaan yang dianggap mewakili mereka yang berjuang pun ditegakkan. Kedaulatan hadir sebagai sebuah keniscayaan: sesuatu yang menjaga dan mengelola apa yang dianggap sebagai kelanjutan harapan perjuangan.

Tapi bersama itu, politik mati-atau ditidurkan. Pengalaman kekuasaan tak lagi kolektif, tapi berkisar di sebuah lapisan yang terbatas. Dalam Revolusi Rusia, lapisan itu para anggota Partai Komunis, yang kemudian jadi nomenklatura. Dalam Revolusi Indonesia-juga dalam setiap perubahan besar sejak 1945, 1965, 1998-politik diambil alih partai, militer, dan di sana-sini birokrasi.

Yang terjadi bukan hanya politik ditidurkan dan sebuah kepalsuan yang seperti dirasakan Iskandar menyeruak, tapi juga sebuah kekerasan disembunyikan di balik semua itu. Film Lewat Jam Malam tanpa banyak kata-kata memperlihatkannya: pasukan polisi militer dan bedil mereka itu, atas nama tata tertib yang lempang dan dingin, membunuh seseorang yang belum tentu bersalah.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kekerasan memang terjadi dan dilakukan ketika Republik hendak dilahirkan. Iskandar dan kawan-kawannya tak segan-segan membunuh tanpa menelaah adakah si korban pantas dilenyapkan. Tapi kekerasan juga terus ketika hukum dibangun. Kedaulatan mau tak mau harus ada dan bekerja.

Kedaulatan itu, tempat "negara" mendasarkan dirinya, tiap kali bisa represif, tiap kali bisa mengasingkan mereka yang tak merasa lagi bisa berbagi dengannya. Juga tiap kali punya dalih, terkadang dengan janji tentang keadilan. Tapi sejarah berkali-kali menunjukkan bahwa janji semacam itu, atau klaim ke arah itu, melahirkan sebuah ketakaburan dan pemberhalaan. Keadilan atau Ratu Adil-meskipun mengimbau terus-menerus sehari-hari-tak pernah mewujud penuh di bumi.

Itu sebabnya politik yang ditidurkan tiap kali akan terjaga-politik dalam arti gelora orang banyak, di luar nomenklatura, ketika bergerak secara kolektif pengalaman berkuasa. Jika kemudian terjadi perubahan yang dahsyat itulah kekerasan sebagai awal kisah sebuah kedaulatan yang gagal.

Walter Benjamin pernah menulis tentang kekerasan dan ia berbicara tentang "kekerasan ilahi" yang "murni", die gttliche reine Gewalt. Sebagaimana saya memahaminya, itu adalah kekerasan yang murni karena tak tercemar dan murni karena tak bisa ditawar. Itu adalah sebuah guncangan terhadap kedaulatan yang dengan kekerasannya sendiri membuat hukum seakan-akan tak akan lapuk.

Bagi Benjamin, kedaulatan yang terbaik justru kedaulatan yang lapuk. "Kekerasan ilahi" menegaskan itu. Akan ketahuan bahwa kedaulatan selalu bersifat sementara dan tak bisa menguasai semuanya. Dengan demikian rakyat yang di bawah itu bisa menegaskan bahwa politik tak bisa mereka lepaskan. Kalaupun tiap kali perjuangan bersama berakhir dengan kekecewaan, dan kedaulatan menabrak, mereka tetap tahu batas orang-orang yang berkuasa. Juga mereka tetap tahu daya sangkal mereka. Dalam politik, mereka tak sendiri.

Bila Iskandar mati sendirian, ia sebenarnya gejala ketika politik disingkirkan.

Goenawan Mohamad

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pertamina Raih Penghargaan ESG Bidang Hubungan dengan Pelanggan

2 menit lalu

Pertamina berhasil meraih penghargaan pada kategori ESG (Environmental, Social & Governance) di ajang IDEAS Awards 2024. Dok. Pertamina
Pertamina Raih Penghargaan ESG Bidang Hubungan dengan Pelanggan

PT Pertamina (Persero) melalui Pertamina Call Center (PCC) 135 meraih berbagai penghargaan pada kategori Environmental, Social & Governance (ESG) atas inovasinya dalam memberikan layanan prima kepada pelanggan.


Jokowi ke IKN Besok, Cek Jalan Tol hingga Istana Negara

6 menit lalu

Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan revitalisasi Pasar Jongke di Surakarta, Jawa Tengah, pada Sabtu, 27 Juli 2024. Foto Tangkap Layar YouTube Sekretariat Presiden
Jokowi ke IKN Besok, Cek Jalan Tol hingga Istana Negara

Istana Kepresidenan memastikan bahwa Presiden Jokowi akan melawat ke IKN besok.


Jokowi Akan Kukuhkan 76 Anggota Paskibraka HUT RI ke-79 pada 9 Agustus

10 menit lalu

Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudian Wahyudi membuka Pemusatan Pendidikan dan Pelatihan Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) Tahun 2024 di Cibubur, Depok, Jawa Barat, Sabtu, 13 Juni 2024. Foto Humas BPIP
Jokowi Akan Kukuhkan 76 Anggota Paskibraka HUT RI ke-79 pada 9 Agustus

Setelah pengukuhan, BPIP akan memindahkan Paskibraka dari Jakarta ke IKN dengan dua tahap penerbangan.


Anggota DPR Minta Pemerintah Segera Buat Kebijakan untuk Atasi Diabtes dan Gagal Ginjal pada Anak

15 menit lalu

Ilustrasi - Petugas memeriksa kesehatan anak di tengah kasus gagal ginjal akut misterius yang sedang merebak. Dugaannya kasus disebabkan cemaran etilen glikol pada obat sirup. (HO/Antara)
Anggota DPR Minta Pemerintah Segera Buat Kebijakan untuk Atasi Diabtes dan Gagal Ginjal pada Anak

DPR meminta pemerintah segera membuat kebijakan komprehensif untuk mencegah kasus diabetes dan gagal ginjal pada anak.


Bamsoet Ikut Syuting Film Anak Kolong

19 menit lalu

Ketua MPR RI Bambang Soesatyo bekerjasama dengan PIM Pictures dan Garasi Film tengah menyelesaikan pembuatan film berjudul 'Anak Kolong', di Bogor, Sabtu, 27 Juli 2024. DokMPR
Bamsoet Ikut Syuting Film Anak Kolong

Anak kolong merupakan sebutan dalam bahasa sehari-hari untuk anak tentara atau anak yang besar di tangsi tentara.


Gibran soal Arahan Jokowi di Munas Relawan Alap-alap Jokowi: Ditunggu Dulu

22 menit lalu

Wakil presiden terpilih, Gibran Rakabuming Raka seusai menghadiri pembukaan Munas Relawan Alap-Alap Jokowi di De Tjolomadoe Karanganyar, Jawa Tengah, Sabtu, 27 Juli 2024. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Gibran soal Arahan Jokowi di Munas Relawan Alap-alap Jokowi: Ditunggu Dulu

Jokowi menghadiri Munas Relawan alap-alap Jokowi bersama putra sulungnya, Gibran.


Ungkap Inisial T Pengendali Judi Online di RI, Kepala BP2MI Benny Ramdhani Akan Diperiksa Bareskrim

28 menit lalu

Karopenmas Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal Trunoyudo Wisnu Andiko memberikan keterangan pers di lingkungan Markas Besar Polri pada Rabu, 6 Maret 2024. Tempo/ Adil Al Hasan
Ungkap Inisial T Pengendali Judi Online di RI, Kepala BP2MI Benny Ramdhani Akan Diperiksa Bareskrim

Bareskrim akan memeriksa Kepala BP2MI Benny Ramdhani atas pernyataannya soal inisial T pengendali judi online di RI yang tak tersentuh hukum.


Cina dan Rusia Mengecam Intervensi Asing atas Ketegangan di Asia-Pasifik

40 menit lalu

Diplomat Senior Cina Wang Yi melakukan pertemuan trilateral bersama Menlu Retno Marsudi dan Menlu Rusia Sergey Lavrov di Gedung Pancasila Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Rabu, 12 Juli 2023. ANTARA/Aditya Pradana Putra
Cina dan Rusia Mengecam Intervensi Asing atas Ketegangan di Asia-Pasifik

Rusia, Cina dan Laos menyatakan kekhawatiran atas kekuatan eksternal yang memicu masalah di kawasan Asia-Pasifik.


Juicy Luicy hingga Tulus Akan Ramaikan Day 1 Soundsfest 2024, Simak Rundown Lengkapnya

45 menit lalu

Konferensi pers Soundsfest 2024. Dok. Soundsfest
Juicy Luicy hingga Tulus Akan Ramaikan Day 1 Soundsfest 2024, Simak Rundown Lengkapnya

Deretan artis ternama Tanah Air akan memeriahkan Soundsfest 2024 hari pertama seperti Tulus, Juicy Luicy, dan Isyana Sarasvati.


Bamsoet Apresiasi Gelaran A Night with d'Masiv

46 menit lalu

Pertunjukan Band d'Masiv di Parle Senayan Resto and Cafe, Jakarta, Jumat, 26 Juli 2024. Dok. MPR
Bamsoet Apresiasi Gelaran A Night with d'Masiv

Tidak hanya sukses menggelar beragam konser di tanah air, d'Masiv juga telah melakukan konser di sejumlah negara.