Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Natal

Oleh

image-gnews
Iklan

Putu Setia

Selamat Hari Natal bagi yang merayakan, di mana pun berada, apa pun agamanya. Lho apa pun agamanya? Benar. Saya memakai kata "merayakan" dalam arti yang diuraikan kamus bahasa Indonesia, yakni "memestakan". Natal sudah pasti ada pesta diskon di berbagai pasar swalayan. Pasar modern sumringah, ada balon bintang berkelap-kelip di pohon cemara plastik. Pusat perdagangan berubah jadi tempat hiburan bersuasana pesta. Ada lagu "Jingle bells, Jingle bells, Jingle all the way ..."

Para karyawan mengenakan topi Santa Klaus, tak peduli apa pun agamanya. Saya tak tahu apakah mereka dipaksa. Dari senyumnya seperti tak ada tekanan. Mungkin sukarela-atau memang suka-bukankah semakin banyak pengunjung semakin banyak dagangan laku? Boleh jadi ada bonus tahunan.

Apalagi suasana pesta seperti ini tak cuma untuk merayakan Natal. Menjelang dan saat Lebaran, pasar modern dihiasi gantungan ketupat plastik warna-warni. Para karyawati mengenakan kerudung. Anggun sekali. Suasana semarak. Lagu "lebaran sebentar lagi..." berganti-ganti dengan "Bang Toyib. Bang Toyib, tiga kali puasa, tiga kali Lebaran, abang tak pulang-pulang...".

Natal sudah pasti hari raya keagamaan kaum Nasrani, pemeluk Kristen dan Katolik. Lebaran atau Idul Fitri hari raya umat Islam. Di sini, kata "merayakan" dalam kamus diartikan "memuliakan". Tak ada penjelasan lain, namun saya setuju "memuliakan" dalam hal ini adalah ibadah, mengikuti proses ritual. Ritual Natal apakah disebut misa kudus, kebaktian, dan lainnya, tentu untuk pemeluk Katolik dan Kristen yang memuliakannya. Ibadah Idul Fitri dengan salat berjemaah tentu untuk kaum muslim. Bersembahyang ke pura pada hari Galungan hanya bagi umat Hindu, itu pun etnis Bali.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tetapi kita hidup dalam masyarakat majemuk, yang berbeda keyakinan namun budaya bisa satu. Para tetua orang Bali yang tinggal di pedesaan masih heran melihat orang Jawa yang saat Lebaran berpesta dengan ketupat. Bahkan aksesori ketupat (dari plastik warna-warni) dijadikan hiasan di pusat-pusat belanja, juga jadi hiasan di mobil. Padahal ketupat-yang cara menganyamnya persis sama-adalah sesajen yang sakral di Bali. Bagaimana menjelaskan ini?

Ketupat (di Bali: ketipat) adalah budaya yang sudah ada sebelum Majapahit. Ornamen budaya ini jika dibawa ke ranah Hindu di Bali maka jadilah ia sesajen, bisa disebut sakral. Tetapi itu bukanlah agama, karena umat Hindu etnis lain, apalagi di India, di mana ajaran Hindu turun, tak mengenal ketupat. Lalu, apa salahnya orang Jawa juga melestarikan ketupat itu? Kita jangan terlalu merancukan antara agama sebagai ibadah dan budaya yang hidup di masyarakat Nusantara ini.

Pada perayaan Natal, umat Katolik dan Kristen di Bali akan mendatangi gereja mereka dengan pakaian adat Bali. Lelaki memakai destar, perempuan rambutnya digelung ke belakang (bahasa Bali: mepusungan), mereka memakai kain. Gereja mereka diukir sebagaimana umumnya pura umat Hindu. Di Palasari, Kabupaten Jembrana, umat Kristen di sana sudah terbiasa memakai gong kebyar lengkap dengan tari-tari Bali yang sangat semarak. Pernah ada selentingan yang mempertanyakan hal itu dengan nada protes, seolah-olah "melecehkan" Hindu. Kenapa diprotes? Itu budaya Bali, bukan milik Hindu. Tari Bali sudah ada sekolahnya di Jepang. Grup gong kebyar Bali sudah banyak di Amerika dan Kanada. Mereka tidak beragama Hindu. Kita harus bisa membedakan yang mana ranah budaya dan yang mana keyakinan agama.

Selamat hari Natal dan saya merayakan dalam ranah budaya: numpang diskonnya.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kapal Penumpang di Anambas Tenggelam, Tiga 3 Orang Meninggal

4 menit lalu

Ilustrasi kapal tenggelam. AFP/Pedro Pardo
Kapal Penumpang di Anambas Tenggelam, Tiga 3 Orang Meninggal

Kapal penumpang KM Samarinda rute Tarempa - Matak, Kabupaten Anambas, tenggelam, Jumat 26 Juli 2024. Setidaknya tiga orang meninggal.


Semifinal Piala AFF U-19 2024 Australia vs Thailand Sabtu Sore 27 Juli: Simak Komentar Pelatih Kedua Tim

8 menit lalu

Pelatih Timnas Australia U-19, Trevor Morgan (kiri) dan Pelatih Timnas Thailand U-19, Emerson Pereira da Silva (kanan) saat konferensi pers menjelang laga semifinal Piala AFF U-19 2024, di Hotel Wyndham Surabaya, 26 Juli 2024. Foto: TEMPO/Hanaa Septiana
Semifinal Piala AFF U-19 2024 Australia vs Thailand Sabtu Sore 27 Juli: Simak Komentar Pelatih Kedua Tim

Laga Timnas Australia vs Thailand akan hadir pada babak semifinal Piala AFF U-19 2024, Sabtu sore. Simak komentar kedua pelatih jelang laga.


5 Fakta Dugaan Sabotase Kereta Cepat Sebelum Pembukaan Olimpiade Paris 2024

22 menit lalu

Tentara berjaga di depan Menara Eiffel menjelang Olimpiade Paris 2024, Prancis, 21 Juli 2024.REUTERS/Stefan Wermuth
5 Fakta Dugaan Sabotase Kereta Cepat Sebelum Pembukaan Olimpiade Paris 2024

Sabotase kereta cepat disebut-sebut sebagai upaya terencana beberapa jam menjelang upacara pembukaan Olimpiade Paris 2024.


Berita MotoGP: Joan Mir Perpanjang Kontrak di Repsol Honda hingga 2026

26 menit lalu

Joan Mir pembalap MotoGP di Repsol Honda. (Foto: Repsol Honda)
Berita MotoGP: Joan Mir Perpanjang Kontrak di Repsol Honda hingga 2026

Pembalap MotoGP Joan Mir memperpanjang kontraknya dengan tim pabrikan Honda Racing Corporation (HRC/Repsol Honda) selama dua musim.


Indikator Keberhasilan Pilkada 2024: Partisipasi Generasi Muda sampai Semua Pihak Patuhi Aturan

28 menit lalu

Ilustrasi TPS Pilkada. Dok TEMPO
Indikator Keberhasilan Pilkada 2024: Partisipasi Generasi Muda sampai Semua Pihak Patuhi Aturan

Beberapa indikator Pilkada 2024 berhasil, antara lain partisipasi generasi muda sebagai pemilih terbesar dan mematuhi aturan oleh semua pihak terlibat


Komika Arie Kriting Besut Film Kaka Boss, Berikut Film Lain yang Dibintanginya Termasuk Agak Laen

32 menit lalu

Stand Up Comedian Arie Kriting dengan gaya khas orang Timur tampil menghibur penonton di ajang Tujuh Hari Untuk Kemenangan Rakyat di Teater Salihara, Jakarta,  19 Juli 2014. TEMPO/Nurdiansah
Komika Arie Kriting Besut Film Kaka Boss, Berikut Film Lain yang Dibintanginya Termasuk Agak Laen

Arie Kriting menjadi sutradara film Kaka Boss. Sebelumnya, ia telah bermain dalam beberapa film termasuk Agak Laen.


Olivia Rodrigo Tegaskan Dukungan untuk Kamala Harris atas Isu Hak Reproduksi

33 menit lalu

Olivia Rodrigo/Foto: Instagram/Olivia Rodrigo
Olivia Rodrigo Tegaskan Dukungan untuk Kamala Harris atas Isu Hak Reproduksi

Olivia Rodrigo menunjukkan dukungannya kepada Kamala Harris dengan mengunggah ulang video yang mengkritik kebijakan Donald Trump tentang aborsi.


Cegah Wabah, WHO Kirim Lebih dari 1 Juta Vaksin Polio ke Gaza

33 menit lalu

Anak-anak Palestina menangis saat berebut makanan dimasak oleh dapur amal, di tengah kelangkaan makanan, saat konflik Israel-Hamas berlanjut, di Jalur Gaza utara, 18 Juli 2024. REUTERS/Mahmoud Issa
Cegah Wabah, WHO Kirim Lebih dari 1 Juta Vaksin Polio ke Gaza

WHO mengirimkan lebih dari satu juta vaksin polio ke Gaza untuk mencegah anak-anak terkena wabah


PSN Rempang Eco City Tetap Lanjut, Walhi: Suara Rakyat Diabaikan

33 menit lalu

Warga Rempang bentangkan spanduk di atas kapal di laut Pulau Rempang, Kota Batam, Senin, 20 Mei 2024. TEMPO/Yogi Eka Sahputra
PSN Rempang Eco City Tetap Lanjut, Walhi: Suara Rakyat Diabaikan

Pemerintah memutuskan untuk tetap melanjutkan Proyek Strategis Nasional (PSN) Rempang Eco City. Walhi sebut pemerintah abaikan suara rakyat.


Segini Harta Kekayaan Hakim MA yang Perintahkan Rumah Istri Rafael Alun Dikembalikan

33 menit lalu

Terdakwa mantan pejabat eselon III kabag umum Kanwil Ditjen Pajak Jakarta Selatan II, Rafael Alun Trisambodo (tengah) berbincang dengan kuasa hukumnya saat mengikuti sidang pembacaan surat amar putusan, di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Senin, 8 Januari 2024. Rafael menyatakan masih pikir-pikir soal kemungkinan mengajukan banding atas vonis 14 Tahun penjara dan denda Rp 500 juta yang dijatuhkan  Majelis Hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi kepadanya. TEMPO/Imam Sukamto
Segini Harta Kekayaan Hakim MA yang Perintahkan Rumah Istri Rafael Alun Dikembalikan

Lewat putusan kasasi, hakim MA (Mahkamah Agung) memerintahkan harta istri Rafael Alun Trisambodo dikembalikan. Segini kekayaan hakim tersebut.