Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Goro-goro

Oleh

image-gnews
Iklan

Putu Setia

Pergelaran wayang kulit Jawa mengenal adegan "goro-goro". Seperti itulah situasi saat ini setelah DPR menyetujui calon Kapolri Budi Gunawan. Presiden Joko Widodo dihadapkan pada sesuatu yang sulit karena Kapolri terpilih itu menjadi tersangka Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Budi Gunawan bisa mendapat penghargaan MURI, predikat unik yang digagas pengusaha Jaya Suprana. Kalau Jokowi melantiknya, Budi menjadi Kapolri dengan status tersangka, pertama kali dalam sejarah negeri ini. Apalagi kalau sudah ditahan, lalu diadili, dan dihukum. Untunglah, Jokowi menunda pelantikannya. Karena Kapolri Jenderal Sutarman otomatis berhenti setelah Budi Gunawan disetujui DPR, Wakil Kapolri dijadikan Pelaksana Tugas (PLT) Kapolri.

Berapa lama Wakapolri menyandang PLT Kapolri? Bisa bertahun-tahun sampai pensiun. Kapolri terpilih akan diperiksa KPK, mungkin pula ditahan, lalu diadili di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, lantas menanti keputusan banding dan akhirnya menunggu kasasi. Bisa jadi Budi Gunawan akan mendapat piagam MURI kedua sebagai Kapolri terpilih yang tak pernah dilantik.

Bisakah Budi lolos dari hukuman? Jika yang dimaksudkan bebas karena tak terbukti bersalah, tentu saja mungkin setelah melewati proses persidangan di pengadilan tingkat pertama. Sebelum masuk pengadilan, sudah pasti tak bisa lolos karena KPK tak punya surat sakti yang bernama SP3 (Surat Perintah Penghentian Penyidikan). Semua tersangka, cepat atau lambat, pasti disidangkan. Bahkan, ada "tradisi" tak ada terdakwa KPK yang lolos dari jerat hukum.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sudah terang benderang nasib Budi Gunawan, calon Kapolri yang akan mengenakan rompi oranye KPK, toh para politikus ingin dia dilantik secepatnya. Kenapa? Konon DPR merasa dihina jika Budi Gunawan tidak dilantik. Presiden mengirim surat minta persetujuan ke DPR dan parlemen sudah bekerja keras menyetujuinya. Kurang apa lagi?

Goro-goro ini berawal dari Jokowi yang mengajukan Budi Gunawan sebagai calon tunggal Kapolri, padahal seharusnya Jokowi tahu kasus yang melilit calonnya itu. Komisi Hukum DPR menjadwalkan fit and proper test pada Rabu pekan lalu. Jadwal tak diundur, meski Selasa kemarinnya KPK memberi status tersangka kepada Budi. Uniknya, seperti grasa-grusu, pleno paripurna DPR langsung digelar esok hari, Kamis. Budi Gunawan pun disetujui DPR.

Nasi sudah jadi bubur, kata pepatah. Padahal, Jokowi punya waktu menyelamatkan "nasi", kalau saja dia menarik surat pencalonan itu dengan lekas. Tapi "bubur" kayaknya memang dinanti, entah disengaja atau kecerobohan. Coba tanya, kenapa Jokowi mencalonkan Budi yang sudah bermasalah sejak awal? Kenapa DPR cepat-cepat menyetujui calon bermasalah itu, padahal undang-undang memungkinkannya lebih lama? Kenapa pula KPK men-tersangka-kan Budi hanya sehari menjelang tes? Kenapa Koalisi Merah Putih yang berseberangan dengan Jokowi justru menjadi penyokong utama Budi Gunawan? Kenapa elite partai Koalisi Indonesia Hebat tiba-tiba ingat asas praduga tak bersalah, padahal untuk kasus Andi Mallarangeng, Suryadharma Ali, atau Jero Wacik, mereka minta "sebaiknya mundur secepatnya"? Kenapa pula para relawan pendukung Jokowi tiba-tiba bisa begitu kesal?

Goro-goro ini seperti digiring banyak tangan. Analisis penggemar wayang pun bisa beragam: dalangnya kurang pengalaman, dalangnya tak punya pakem jelas, dalangnya diintervensi orang sekitarnya, entah itu pesinden atau penabuh gong. Yang pasti penonton banyak yang kecewa, meski ada yang tertawa. Syukurlah, goro-goro berakhir. Tapi agaknya sang dalang harus tetap introspeksi diri.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


5 Fakta Dugaan Sabotase Kereta Cepat Sebelum Pembukaan Olimpiade Paris 2024

13 menit lalu

Tentara berjaga di depan Menara Eiffel menjelang Olimpiade Paris 2024, Prancis, 21 Juli 2024.REUTERS/Stefan Wermuth
5 Fakta Dugaan Sabotase Kereta Cepat Sebelum Pembukaan Olimpiade Paris 2024

Sabotase kereta cepat disebut-sebut sebagai upaya terencana beberapa jam menjelang upacara pembukaan Olimpiade Paris 2024.


Berita MotoGP: Joan Mir Perpanjang Kontrak di Repsol Honda hingga 2026

17 menit lalu

Joan Mir pembalap MotoGP di Repsol Honda. (Foto: Repsol Honda)
Berita MotoGP: Joan Mir Perpanjang Kontrak di Repsol Honda hingga 2026

Pembalap MotoGP Joan Mir memperpanjang kontraknya dengan tim pabrikan Honda Racing Corporation (HRC/Repsol Honda) selama dua musim.


Indikator Keberhasilan Pilkada 2024: Partisipasi Generasi Muda sampai Semua Pihak Patuhi Aturan

19 menit lalu

Ilustrasi TPS Pilkada. Dok TEMPO
Indikator Keberhasilan Pilkada 2024: Partisipasi Generasi Muda sampai Semua Pihak Patuhi Aturan

Beberapa indikator Pilkada 2024 berhasil, antara lain partisipasi generasi muda sebagai pemilih terbesar dan mematuhi aturan oleh semua pihak terlibat


Komika Arie Kriting Besut Film Kaka Boss, Berikut Film Lain yang Dibintanginya Termasuk Agak Laen

23 menit lalu

Stand Up Comedian Arie Kriting dengan gaya khas orang Timur tampil menghibur penonton di ajang Tujuh Hari Untuk Kemenangan Rakyat di Teater Salihara, Jakarta,  19 Juli 2014. TEMPO/Nurdiansah
Komika Arie Kriting Besut Film Kaka Boss, Berikut Film Lain yang Dibintanginya Termasuk Agak Laen

Arie Kriting menjadi sutradara film Kaka Boss. Sebelumnya, ia telah bermain dalam beberapa film termasuk Agak Laen.


Olivia Rodrigo Tegaskan Dukungan untuk Kamala Harris atas Isu Hak Reproduksi

24 menit lalu

Olivia Rodrigo/Foto: Instagram/Olivia Rodrigo
Olivia Rodrigo Tegaskan Dukungan untuk Kamala Harris atas Isu Hak Reproduksi

Olivia Rodrigo menunjukkan dukungannya kepada Kamala Harris dengan mengunggah ulang video yang mengkritik kebijakan Donald Trump tentang aborsi.


Cegah Wabah, WHO Kirim Lebih dari 1 Juta Vaksin Polio ke Gaza

24 menit lalu

Anak-anak Palestina menangis saat berebut makanan dimasak oleh dapur amal, di tengah kelangkaan makanan, saat konflik Israel-Hamas berlanjut, di Jalur Gaza utara, 18 Juli 2024. REUTERS/Mahmoud Issa
Cegah Wabah, WHO Kirim Lebih dari 1 Juta Vaksin Polio ke Gaza

WHO mengirimkan lebih dari satu juta vaksin polio ke Gaza untuk mencegah anak-anak terkena wabah


PSN Rempang Eco City Tetap Lanjut, Walhi: Suara Rakyat Diabaikan

24 menit lalu

Warga Rempang bentangkan spanduk di atas kapal di laut Pulau Rempang, Kota Batam, Senin, 20 Mei 2024. TEMPO/Yogi Eka Sahputra
PSN Rempang Eco City Tetap Lanjut, Walhi: Suara Rakyat Diabaikan

Pemerintah memutuskan untuk tetap melanjutkan Proyek Strategis Nasional (PSN) Rempang Eco City. Walhi sebut pemerintah abaikan suara rakyat.


Segini Harta Kekayaan Hakim MA yang Perintahkan Rumah Istri Rafael Alun Dikembalikan

24 menit lalu

Terdakwa mantan pejabat eselon III kabag umum Kanwil Ditjen Pajak Jakarta Selatan II, Rafael Alun Trisambodo (tengah) berbincang dengan kuasa hukumnya saat mengikuti sidang pembacaan surat amar putusan, di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Senin, 8 Januari 2024. Rafael menyatakan masih pikir-pikir soal kemungkinan mengajukan banding atas vonis 14 Tahun penjara dan denda Rp 500 juta yang dijatuhkan  Majelis Hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi kepadanya. TEMPO/Imam Sukamto
Segini Harta Kekayaan Hakim MA yang Perintahkan Rumah Istri Rafael Alun Dikembalikan

Lewat putusan kasasi, hakim MA (Mahkamah Agung) memerintahkan harta istri Rafael Alun Trisambodo dikembalikan. Segini kekayaan hakim tersebut.


Sepak Terjang Hendry Lie, Tersangka Korupsi Timah yang Keberadaannya Dimonitor Kejagung

24 menit lalu

Hendry Lie. (Dok. PT. Tinindo Inter Nusa (TIN))
Sepak Terjang Hendry Lie, Tersangka Korupsi Timah yang Keberadaannya Dimonitor Kejagung

Hendry Lie, tersangka korupsi timah yang juga pendiri perusahaan maskapai PT Sriwijaya Air.


Login WhatsApp Web Kini Bisa Tanpa Nomor Telepon, Muncul Risiko Penipuan Akun

24 menit lalu

WhatsApp Web. Kredit: Tech Advisor
Login WhatsApp Web Kini Bisa Tanpa Nomor Telepon, Muncul Risiko Penipuan Akun

Privasi pengguna kian aman saat memakai WhatsApp Web yang didaftarkan tanpa nomor telepon. Namun, pengguna jadi harus mewaspadai akun palsu.