Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Dendam

Oleh

image-gnews
Iklan

putu setia

Tumben, Romo Imam mau saya ajak bicara soal perseteruan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Polri. "Mumpung Presiden lagi di luar negeri," kata dia. Saya awali dengan pertanyaan khas presenter stasiun televisi, "Singkat saja Romo, kenapa KPK harus dilumpuhkan?"

"Memang mengejar target. Setelah Busyro Muqoddas habis masa jabatannya, pimpinan KPK tinggal empat," ucap Romo. "Dengan empat pimpinan, apa pun yang dilakukan KPK diduga tidak sah karena ada undang-undang yang mengatur pimpinan itu harus lima. Eh, ternyata salah, karena kepemimpinan yang kolektif dan kolegial tak harus lima. Maka Bambang Widjojanto diperkarakan. Menyusul Abraham Samad dan Adnan Pandu Praja. Tinggal Zulkarnain sendiri, tentu tak bisa lagi disebut kolektif kolegial, memangnya dengan siapa kolektif-kolektifan? Tapi, ah, tanggung, Zulkarnain pun mau dihabisi."

"Secepat itu?" kata saya. Romo tertawa. "Seperti sinetron kejar tayang. Pimpinan KPK harus diganti. Dengan pimpinan KPK yang baru lewat Perpu, siapa tahu bisa mengubah keputusan pimpinan lama, mencabut status tersangka untuk Komjen Budi Gunawan," ujar Romo.

"Wow, ujungnya ke sana. Kalau ternyata pimpinan KPK yang baru tak mau?" Pertanyaan saya itu dijawab enteng oleh Romo: "Ya, dijadikan tersangka lagi, nonaktif lagi, diganti lagi."

Saya melongo dan Romo melanjutkan, "Undang-undang KPK, setiap ada pimpinan yang jadi tersangka, langsung mengundurkan diri dan dinonaktifkan oleh presiden. Dijadikan tersangka itu gampang. Ada pengaduan dari masyarakat ke polisi, lalu saksi-saksi diperiksa, dan tersangka pun bisa dijatuhkan."

"Ah, gampang sekali," saya nyeletuk. Romo kembali tertawa: "Ya, memang gampang. Tugas polisi cuma menyidik, nanti dilemparkan ke jaksa untuk penuntutan. Bahwa jaksa bolak-balik mengembalikan berkas itu, bahkan bisa jadi ditolak lalu dikeluarkan SP3, tak masalah bagi polisi. Proses bolak-balik berkas itu lama, yang penting pimpinan KPK sudah tersangka."

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Cari pimpinan KPK yang bersih." Ucapan saya itu langsung disambar, "Lo, mana ada manusia yang bersih? Meski ada ratusan panitia seleksi bekerja mengobrak-abrik rekam jejak calon pimpinan KPK, pasti ada lubangnya. Misalnya, tiba-tiba ada yang melaporkan pimpinan KPK mencuri mangga saat kecil, atau pernah lupa memakai helm saat remaja, atau pernah berfoto mesra dengan wanita seksi."

"Itu dicari-cari, kriminalisasi," kata saya. Romo berujar, "Kalau menurut mantan Ketua MK Prof Mahfud Md., itu hal kecil yang dibesar-besarkan. Tapi, menurut Kadiv Humas Polri Ronny F. Sompie, itu soal hukum. Polisi tak boleh mengabaikan pengaduan masyarakat. Polisi tak ada gesekan dengan KPK, polisi juga ingin KPK kuat, penyidik KPK kan juga dari polisi, ini soal hukum."

"Romo..." saya memotong, tak sabar. "Apa masyarakat kita begitu bodoh menerima penjelasan seperti itu?" Romo kaget oleh ucapan saya yang keras, lalu menjawab enteng: "Ya, bagi jenderal polisi, masyarakat kita mungkin bodoh. Tapi orang bodoh tetap lebih baik dari orang tak jelas."

Saya mengelus dada, sakitnya di sini. "Saya ingin kata-kata bijak dari Romo, sebenarnya apa yang terjadi sekarang ini?" Romo tenang saja: "Dendam. Inilah kepemimpinan yang didasari dendam. Apa pun yang dilakukan seseorang, kalau masih didasari dendam, akan melahirkan dendam pula. Satu-satunya cara mengakhiri kisruh ini dan dendam tak berlanjut, amankan sang pendendam di kedua pihak. Jika perlu, disingkirkan dulu. Tapi itu membutuhkan keberanian atasan. Dan itu yang tak ada sekarang."

Saya kembali mengelus dada, sakitnya di sini.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Film Dokumenter Celine Dion akan Tayang di Prime Video

18 menit lalu

Celine Dion menghadiri Grammy Awards 2024 di Los Angeles, California, 4 Februari 2024. Foto: Instagram/@recordingacademy
Film Dokumenter Celine Dion akan Tayang di Prime Video

Film dokumenter I Am: Celine Dion akan tayang di Prime Video pada 25 Juni 2024


Jawab Protes Warga Soal Penutupan Jalan Serpong-Parung, BRIN Akan Sediakan Sentra UMKM di Jalan Lingkar

21 menit lalu

Ratusan warga Kabupaten Bogor dan Kota Tangerang Selatan menutup akses menuju kantor BRIN, Kamis 18 April 2024. TEMPO/Muhammad Iqbal
Jawab Protes Warga Soal Penutupan Jalan Serpong-Parung, BRIN Akan Sediakan Sentra UMKM di Jalan Lingkar

Warga Bogor dan Tangsel memprotes rencana BRIN menutup jalan yang selama ini berada di kawasan lembaga riset itu.


Ingin Jadi Pusat Seni dan Budaya, Hong Kong Dirikan Museum Sastra

27 menit lalu

Wan Chai, Hong Kong. Unsplash.com/Letian Zhang
Ingin Jadi Pusat Seni dan Budaya, Hong Kong Dirikan Museum Sastra

Museum Sasta Hong Kong akan dibuka pada Juni


TKN Sebut Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi Saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres

36 menit lalu

Ketua Koordinator Strategis Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran Sufmi Dasco Ahmad memberikan keterangan pers di Media Center TKN Prabowo-Gibran, Jakarta, Kamis, 30 November 2023. TKN Prabowo-Gibran meminta agar tidak ada lagi yang menuding pencalonan Gibran Rakabuming Raka sebagai Cawapres cacat hukum. TEMPO/M Taufan Rengganis
TKN Sebut Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi Saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres

Menurut Dasco, Prabowo juga berpesan kepada para pendukungnya untuk mempercayakan hasil putusan sengketa PHPU Pilpres 2024 ke hakim MK.


Bentuk Laboratorium Bersama dengan Kominfo, Ant Group Jajakan Alipay Plus ke Indonesia

42 menit lalu

Alibaba. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration
Bentuk Laboratorium Bersama dengan Kominfo, Ant Group Jajakan Alipay Plus ke Indonesia

Kominfo membahas kerjasama dengan Ant Group untuk pembentukan Joint Lab. Alibaba menawarkan Alipay Plus buat UMKM Indonesia.


Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

43 menit lalu

Logo Google. REUTERS
Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

Dalam beberapa bulan terakhir Google telah melakukan PHK sebanyak 3 kali, kali ini berdampak pada 28 karyawan yang melakukan aksi protes.


Progres Bandara VVIP IKN 15 Persen, Dijamin Bisa Dipakai saat HUT RI Tahun Ini

58 menit lalu

Desain Bandara VVIP di IKN. Foto: Istimewa
Progres Bandara VVIP IKN 15 Persen, Dijamin Bisa Dipakai saat HUT RI Tahun Ini

Ketua Satgas Pelaksanaan Pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) Danis Sumadilaga mengatakan Bandara VVIP IKN bisa digunakan pada 17 Agustus 2024.


Bertemu Panglima TNI, Ketua Komnas HAM Sebut Tak Khusus Bahas Soal Papua

1 jam lalu

Ketua Komnas HAM Atnike Nova Sigiro menyampaikan keterangan kepada wartawan terkait persoalan HAM selama Pemilu 2024 di Jakarta, Rabu, 21 Februari 2024. Sejumlah pelanggaran HAM yang ditemukan di antaranya, hak pilih kelompok marginal dan rentan, netralitas aparatur negara, hak kesehatan, dan hak hidup petugas pemilu. ANTARA/Aditya Pradana Putra
Bertemu Panglima TNI, Ketua Komnas HAM Sebut Tak Khusus Bahas Soal Papua

Pertemuan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto dan Komnas HAM tidak secara khusus membahas konflik di Papua dan upaya penyelesaiannya.


Profil Gunung Ruang yang Mengalami Erupsi di Sulawesi Utara

1 jam lalu

Erupsi Gunung Ruang di Kepulauan Siau Tagulandang Biaro, Sulawesi Utara, Rabu, 17 April 2024. Data PVMBG menyebutkan selama kurun waktu 24 jam terakhir sudah terjadi lima kali erupsi dengan ketinggian 1.800 meter hingga 3.000 meter dari puncak Gunung Ruang. Foto: X/@infomitigasi
Profil Gunung Ruang yang Mengalami Erupsi di Sulawesi Utara

Gunung Ruang salah satu gunung berapi aktif di Sulawesi Utara. Gunung ini mengalami letusan eksplosif terbaru dalam kurun waktu 22 tahun terakhir


Hari Ini Mangkir Karena Sakit, Bupati Siodarjo Gus Muhdlor Akan Kembali Dipanggil KPK Pekan Depan

1 jam lalu

Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali melakukan orasi di parkir selatan Ponpes Bumi Sholawat, Tulangan, Sidoarjo, Jawa Timur, Kamis 1 Februari 2024. ANTARA FOTO/Umarul Faruq
Hari Ini Mangkir Karena Sakit, Bupati Siodarjo Gus Muhdlor Akan Kembali Dipanggil KPK Pekan Depan

KPK akan kembali memanggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor untuk pemeriksaan sebagai tersangka pekan depan.