Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Gaduh

Oleh

image-gnews
Iklan

Putu Setia
@mpujayaprema

Konflik dua lembaga, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan kepolisian, sudah sampai pada tingkat gaduh. Cuma, volume kegaduhan itu berbeda-beda diterima orang. Sebagian orang menganggap sudah di ambang batas dan dampaknya akan besar dalam pemberantasan korupsi. Tapi sebagian lain menyebut ini hanya sebuah dinamika sambil menyembunyikan gesekan penyebab gaduh dengan berlindung pada proses hukum. Bagi Presiden Bapak Jokowi (begitu sebutan resmi yang diedarkan Menteri Dalam Negeri), barangkali kegaduhan itu adalah musik pengantar tidur. Sampai sekarang tak ada tindakan apa pun dari presiden.

Pangkal kegaduhan ini terang-benderang, ibarat gagak terbang siang. Jokowi mengusulkan Komjen Budi Gunawan sebagai satu-satunya calon Kapolri. Ternyata beliau kemudian menjadi tersangka KPK namun lolos seleksi oleh DPR. Jokowi pun menunda pelantikannya. Mulailah gesekan KPK-Polri terjadi dan bla-bla-bla. Dendam, sebuah sifat khas yang dibawa manusia sejak lahir, bercampur baur dengan hukum yang bisa diseret ke sana-kemari. Kini sudah ke tingkat teror dan itu disampaikan terbuka oleh pimpinan KPK.

Siapa yang melakukan teror ke KPK? Kalau anak kecil ditanya, jawabnya jelas: "ya lawannya dong." Anak kecil belum tahu intrik, konspirasi, politik, dan seterusnya. Kalau ditanya Jokowi, jawabnya: tangkap. La, siapa yang ditangkap, tak jelas. Kalau polisi ditanya, belum ada laporan resmi soal teror itu. Yang menarik, kalau ditanya Menkopolhukam, jawabnya adalah: tak ada teror.

Presiden Bapak Jokowi masih bersilat lidah. Maklum, baru dinobatkan sebagai pendekar utama pencak silat oleh Prabowo. Sebelum berangkat ke luar negeri untuk tugas mulia, antara lain menyaksikan kerja sama bisnis mobil Proton, Jokowi berjanji akan menuntaskan kasus Budi Gunawan pada "pekan depan". Lalu Syafii Maarif membocorkan isi telepon Jokowi yang menyebutkan tidak akan melantik Budi Gunawan sebagai Kapolri. "Pekan depan" itu sudah berlalu kemarin, tetapi Jokowi memberi sinyal bahwa keputusan yang akan diambilnya tergantung keputusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, apakah mengabulkan atau menolak praperadilan Budi Gunawan. Logika normal, kalau praperadilan itu dikabulkan, Budi Gunawan akan dilantik. Jika begitu, apakah telepon-teleponan Jokowi dan Buya Maarif benar ada atau main-main saja? Ini pasti bikin gaduh lagi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Seperti mendung yang tak selalu membawa hujan, kegaduhan tak selalu membawa petaka. Bagi orang bijak, kegaduhan bisa mendatangkan perbaikan. Misalnya, inilah saatnya memperbaiki KPK dengan memberikan mandat lebih besar untuk tugas memberantas korupsi. Kepercayaan orang kepada polisi dan jaksa untuk memberantas korupsi belum pulih, karenanya bebaskan kedua lembaga hukum itu dari tugas memberantas korupsi. Urusan korupsi full di tangan KPK. Dengan begitu, kalau ada polisi yang punya rekening gendut, tak usah ditangani polisi-pasti ada apa-apa dan bisa selesai tanpa masalah.

Dengan KPK yang memonopoli pemberantasan korupsi mengharuskan pimpinan KPK terdiri atas orang-orang yang hanya fokus memburu koruptor. Bukan memburu gaji tinggi, apalagi memburu jabatan sampingan, misalnya, berniat menjadi wakil presiden. Mereka harus sudah selesai "memburu duit" dan selesai "memburu jabatan". Targetnya hanya membuat negeri ini tidak hancur oleh korupsi. Jadi, usianya tak boleh muda, harus orang tua yang tak lagi punya pamrih dan ambisi jabatan. Kalau meminjam istilah lembaga agama, mereka itu adalah "pendeta yang paham hukum". Apa ada orang seperti itu? Mari kita cari.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Dekat Puncak Kemarau, BMKG Prediksi Hujan Tetap Guyur 19 Wilayah di Indonesia

2 menit lalu

Puluhan pengendara motor berteduh di bawah tiang pancang LRT saat hujan yang cukup lebat, di Jalan protokol Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Senin, 6 April 2020. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis peringatan dini cuaca ekstrem di Indonesia. TEMPO/Imam Sukamto
Dekat Puncak Kemarau, BMKG Prediksi Hujan Tetap Guyur 19 Wilayah di Indonesia

BMKG memperkirakan 19 wilayah di Indonesia bakal tetap dibasahi hujan intensitas sedang hingga lebat hingga awal Agustus 2024.


PPATK Ungkap Ada Masyarakat Berpenghasilan di Atas Rp 1 Miliar Main Judi Online dengan Deposit Rp 4,8 Miliar

2 menit lalu

Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) Ivan Yustiavandana memberi laporan dalam acara Peringatan 22 Tahun Gerakan Nasional Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU PPT) di Istana Negara, Jakarta, Rabu 17 April 2024. Indonesia telah dinyatakan secara aklamasi diterima sebagai Anggota Financial Action Task Force on Money Laundering and Terrorism Financing (full membership). Keberhasilan tersebut diperoleh dalam FATF Plenary Meeting di Paris, Perancis yang dipimpin oleh Presiden FATF, MR. T. Raja Kumar pada Rabu, 25 Oktober 2023. TEMPO/Subekti.
PPATK Ungkap Ada Masyarakat Berpenghasilan di Atas Rp 1 Miliar Main Judi Online dengan Deposit Rp 4,8 Miliar

PPPATK ungkap sejumlah masyarakat berpenghasilan di atas Rp 1 miliar main judi online.


Jelang Laga Pertama Olimpiade Paris 2024, Apriyani / Fadia Sudah Intip Kekuatan Pasangan Jepang

21 menit lalu

Ekspresi pebulutangkis Ganda Putri Indonesia Apriyani Rahayu dan Siti Fadia Silva Ramadhanti saat berhadapan dengan pebulutangkis Ganda Putri Malaysia Pearly Tan dan Thinaah Muralitharan pada babak 16 besar Kapal Api Indonesia Open 2024 di Istora Senayan, Jakarta, Kamis, 6 Juni 2024. Apriyani Rahayu dan Siti Fadia Silva Ramadhanti kalah dengan skor 18-21 dan 19-21 gagal melaju ke babak selanjutnya. TEMPO/M Taufan Rengganis
Jelang Laga Pertama Olimpiade Paris 2024, Apriyani / Fadia Sudah Intip Kekuatan Pasangan Jepang

Apriyani / Fadia memastikan persiapannya berjalan baik menjelang laga pertama di Olimpiade Paris 2024.


Timnas Indonesia U-19 vs Malaysia di Semifinal Piala AFF U-19 2024 Sabtu Malam Ini, Indra Sjafri: Laga Penuh Gengsi

27 menit lalu

Pelatih Timnas Indonesia U-19 Indra Sjafri. TEMPO/Randy
Timnas Indonesia U-19 vs Malaysia di Semifinal Piala AFF U-19 2024 Sabtu Malam Ini, Indra Sjafri: Laga Penuh Gengsi

Timnas Indonesia U-19 akan menghadapi Malaysia di semifinal Piala AFF U-19 2024 pada Sabtu malam, 27 Juli.


Ekonom Sebut Keterlibatan Masyarakat Indonesia di Sektor Asuransi Masih Rendah, Ini Alasannya

32 menit lalu

Ekonom senior Faisal Basri menghadiri diskusi film Bloody Nickel yang digelar Koalisi Masyarakat Sipil di Taman Ismail Marzuki (TIM) pada Sabtu, 4 Mei 2024. TEMPO/Savero Aristia Wienanto
Ekonom Sebut Keterlibatan Masyarakat Indonesia di Sektor Asuransi Masih Rendah, Ini Alasannya

Sektor asuransi hanya berkontribusi 6,9 persen terhadap totoal Gross Domestic Product (GDP), membuat Indonesia berada di posisi keenam Asia Tenggara


Respons PAN-Nasdem-PKS Soal Isu Poros Koalisi PKB dan PDIP di Pilkada 2024

32 menit lalu

Ilustrasi TPS Pilkada. Dok TEMPO
Respons PAN-Nasdem-PKS Soal Isu Poros Koalisi PKB dan PDIP di Pilkada 2024

PKB dan PDIP menjajaki peluang berkoalisi pada Pilkada 2024.


Museum Unik di Kroasia Ini Menampilkan Historis Dasi dan Simpul Ikatannya

32 menit lalu

Cravaticum di Zagreb, Kroasia. Instagram.com/cravaticum_museum
Museum Unik di Kroasia Ini Menampilkan Historis Dasi dan Simpul Ikatannya

Cravaticum - Museum Boutique of Cravat menjadi museum dasi pertama di dunia yang berada di Kroasia


Gelombang Panas Ekstrem Melanda Eropa, Negara Mana Saja yang Suhunya Naik?

32 menit lalu

Warga menggunakan payung di bawah sengatan matahari di Tokyo, Jepang, 9 Juli 2024. Jepang diterjang gelombang panas dengan cakupan lebih luas yang belum pernah terjadi sebelumnya. Suhu mencapai rekor tertinggi mendekati 40 derajat celsius, terjadi pada Senin (8/7/2024), di Tokyo dan di wilayah selatan Wakayama. REUTERS/Issei Kato
Gelombang Panas Ekstrem Melanda Eropa, Negara Mana Saja yang Suhunya Naik?

Gelombang panas dengan suhu udara menembus 40 derajat Celcius melanda negara-negara Eropa


Jejak Vonis Kontroversial Hakim Erintuah Damanik, Terbaru Bebaskan Gregorius Ronald Tannur

32 menit lalu

Humas PN Medan Erintuah Damanik saat dijumpai di Pengadilan Negeri Medan. ANTARA
Jejak Vonis Kontroversial Hakim Erintuah Damanik, Terbaru Bebaskan Gregorius Ronald Tannur

sejumlah perkara kontroversial yang pernah ditangani Erintuah Damanik.


Top 3 Dunia: Maskapai Terbaik Dunia hingga Pembukaan Olimpiade Paris 2024

32 menit lalu

Tentara berjaga di depan Menara Eiffel menjelang Olimpiade Paris 2024, Prancis, 21 Juli 2024.REUTERS/Stefan Wermuth
Top 3 Dunia: Maskapai Terbaik Dunia hingga Pembukaan Olimpiade Paris 2024

Berita Top 3 Dunia pada Jumat 26 Juli 2024 diawali oleh daftar 10 maskapai terbaik di dunia untuk 2024.