Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Redupnya Asa Palestina

Oleh

image-gnews
Iklan

Cahaya perdamaian Palestina-Israel di ujung lorong itu semakin redup, mungkin akan padam dalam waktu cukup panjang. Hampir tak ada lagi yang bisa diharapkan setelah, Selasa lalu, Knesset atau parlemen Israel mengesahkan undang-undang yang melegalisasi penyerobotan tanah orang-orang Palestina demi pembangunan permukiman Yahudi di Tepi Barat dan Yerusalem Timur.

Undang-undang yang berlaku surut itu memang menjamin kompensasi uang atau tanah di lokasi lain kepada warga Palestina yang terpaksa angkat kaki dari tanahnya. Tapi dapat dipastikan perampasan tanah yang disahkan oleh negara itu akhirnya akan mentorpedo semangat pembicaraan perdamaian, yang pada dasarnya juga membahas pembagian tanah Palestina-Israel setelah Perang Enam Hari 1967.

Di bawah undang-undang baru itu, kelak para juru runding Palestina akan menyaksikan betapa tanah yang mereka pertaruhkan untuk pendirian negara Palestina yang merdeka perlahan-lahan berganti wajah menjadi rangkaian permukiman Yahudi. Saat ini terdapat 600 ribu warga Yahudi bermukim di 140 kawasan permukiman di Tepi Barat dan Yerusalem Timur. Dengan undang-undang baru itu, jumlah pemukim tentu akan bertambah dan komplikasi konflik akan semakin susah terurai.

Pembicaraan perdamaian tidak akan efektif jika pembangunan permukiman Yahudi jalan terus. Berdasarkan pandangan itu pula, masyarakat internasional, Uni Eropa, Perserikatan Bangsa-Bangsa, tak terkecuali negara-negara sekutu Israel, menyesalkan bahkan mengutuk perkembangan yang bakal memperkeruh prospek perdamaian Palestina-Israel ini.

Israel sendiri tak begitu terganggu oleh reaksi ini karena "sohib" terbesar dan terdekatnya, Amerika Serikat kali ini di bawah kepemimpinan Presiden Donald Trump sama sekali tak berkeberatan. Jika keadaan ini dibiarkan, tertutuplah jalan untuk memulai kembali pembicaraan damai yang macet sejak 2013. Kemudian menghebatlah konflik horizontal Palestina-Yahudi di daerah-daerah pendudukan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Masa pemerintah Obama yang ikut mendorong kelahiran Resolusi Dewan Keamanan 2334, yang mengecam permukiman Yahudi seraya "menunjukkan pelanggaran hukum internasional dan merupakan hambatan perdamaian" itu, berakhir sudah. Kini Amerika Serikat bagaikan seorang kakak yang melindungi adiknya, Israel, tanpa syarat dan keduanya telah memilih mengisolasi diri dari masyarakat internasional.

Tak ada pilihan, masyarakat internasional, termasuk Indonesia, harus cepat menghambat pemberlakuan undang-undang permukiman yang baru dan bertentangan dengan hukum internasional itu. Jika tak ingin radikalisasi merebak bak cendawan di musim hujan di tanah pendudukan, para pengacara bisa mengajukan pelanggaran hukum internasional ini ke Mahkamah Kriminal Internasional.

Sudah saatnya tekanan internasional harus lebih keras daripada tekanan para politikus ultranasionalis Israel yang memang tak menghendaki perdamaian Israel-Palestina.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Tidak Selalu Buruk, Berikut 5 Manfaat Lupa untuk Kerja Memori Otak

6 detik lalu

Ilustrasi orang lupa
Tidak Selalu Buruk, Berikut 5 Manfaat Lupa untuk Kerja Memori Otak

Lupa ternyata memiliki manfaat penting untuk kesehatan otak dan kreativitas Anda.


Tidak Ingin Bau Badan? Hindari 5 Makanan Berikut

15 menit lalu

Ilustrasi bau badan. shutterstock.com
Tidak Ingin Bau Badan? Hindari 5 Makanan Berikut

Ada beberapa makanan yang memicu timbulnya bau badan. Berikut adalah jenis makanan yang menyebabkan bau badan.


Putusan MK Sebut Jokowi Tak Terbukti Lakukan Nepotisme dan Abuse of Power, Apa Tindakan Masuk Kategori Itu?

16 menit lalu

Sidang putusan perkara Perselisihan Hasil Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden 2024 dihadiri 8 hakim, gedung Mahkamah Konstitusi (MK), Jakarta, Senin, 22 April 2024.  TEMPO/ Febri Angga Palguna
Putusan MK Sebut Jokowi Tak Terbukti Lakukan Nepotisme dan Abuse of Power, Apa Tindakan Masuk Kategori Itu?

Putusan MK sebut tidak ada bukti kuat Jokowi lakukan nepotisme dan abuse of power. Apa yang masuk dalam tindakan nepotisme dan abuse of power?


3,2 Juta Masyarakat Indonesia Main Judi Online, Perputaran Uang Rp 327 Triliun

21 menit lalu

Ilustrasi Judi Online (Tempo)
3,2 Juta Masyarakat Indonesia Main Judi Online, Perputaran Uang Rp 327 Triliun

Bagaimana langkah pemerintah menyikapi sekitar 3,2 juta masyarakat Indonesia merupakan pemain judi online?


Didukung PAN, Bima Arya Bersiap Maju Pilgub Jawa Barat 2024

22 menit lalu

Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto dalam acara Simposium Digitalisasi Aksara Sunda yang digelar secara virtual di Paseban Sri Bima, Balai Kota Bogor, Senin, 7 Juni 2021. Kredit: PANDI
Didukung PAN, Bima Arya Bersiap Maju Pilgub Jawa Barat 2024

Mantan Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto menyatakan dirinya siap maju jadi calon gubernur Jabar setelah mendapat arahan dari Ketua Umum PAN Zulhas


Dahulu Dipakai Jokowi untuk Seleksi Menteri, Deputi Pencegahan KPK Anggap Menstabilo Calon Menteri Zalim

22 menit lalu

Deputi bidang Pencegahan dan Monitoring KPK, Pahala Nainggolan dan Juru bicara KPK bidang pencegahan, Ipi Maryati (kiri), memberikan keterangan kepada awak media pasca pemeriksaan Rafael Alun Trisambodo, oleh tim Direktorat PP Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara KPK, di Jakarta, Rabu, 1 Maret 2023. Sebagai tindak lanjut pemeriksaan Rafael, KPK akan memeriksa sejumlah pegawai di Direktorat Jenderal Pajak yang diduga berada dalam satu komplotan. TEMPO/Imam Sukamto
Dahulu Dipakai Jokowi untuk Seleksi Menteri, Deputi Pencegahan KPK Anggap Menstabilo Calon Menteri Zalim

Deputi Pencegahan KPK menilai Prabowo Subianto tidak perlu melibatkan KPK dalam menseleksi calon menteri yang akan mengisi kabinetnya.


Ricky Soebagdja Optimistis Tim Bulu Tangkis Putra Indonesia Bisa Juara Piala Thomas, Ini Alasannya

24 menit lalu

Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi (Kabid Binpres) Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI) Ricky Soebagdja. (ANTARA/Arnidhya Nur Zhafira)
Ricky Soebagdja Optimistis Tim Bulu Tangkis Putra Indonesia Bisa Juara Piala Thomas, Ini Alasannya

Ricky Soebagdja mengatakan optimistis skuad putra bulu tangkis Indonesia bisa kembali membawa pulang Piala Thomas tahun ini.


Prabowo Terima Kunjungan Menlu Singapura, Bahas Pertahanan dan Energi

35 menit lalu

Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto (kiri) menyambut kedatangan Menteri Luar Negeri Singapura Vivian Balakhrisnan (kanan) di Kantor Kementerian Pertahanan RI, Jakarta, Selasa 23 April 2024. ANTARA/HO-Biro Humas Setjen Kemhan RI.
Prabowo Terima Kunjungan Menlu Singapura, Bahas Pertahanan dan Energi

Prabowo, yang merupakan Presiden terpilih, dan Vivian membahas keberlanjutan kerja sama pertahanan di antara kedua negara.


Jokowi akan Berikan Penghargaan Satyalencana pada Gibran hingga Bobby

46 menit lalu

Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka, Kaesang Pangarep, Bobby Nasution
Jokowi akan Berikan Penghargaan Satyalencana pada Gibran hingga Bobby

Presiden Jokowi dikabarkan akan memberikan penghargaan kepada kepala daerah berprestasi, di antaranya Gibran Rakabuming dan Bobby Nasution


Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

51 menit lalu

Presiden terpilih Prabowo Subianto, saat ditemui usai mengumpulkan 45 tim hukum Prabowo-Gibran di kediamannya, Jl. Kertanegara No 4, Jakarta Selatan pada Selasa, 23 April 2024. TEMPO/Intan Setiawanty
Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

Berita terpopuler: Prabowo-Gibran diharap bisa mempercepat pertumbuhan ekonomi usai dilantik, pendaftaran CPNS 2024 dibuka.