Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Koper

Oleh

image-gnews
Iklan

Koper tua yang terbuat dari kaleng itu peyot. Hampir tak berisi. Tapi dalam empat novel Pramoedya Ananta Toer yang legendaris itu, benda sepele itu jadi buhul tempat berkait sebuah cerita panjang, sebuah sejarah yang getir.

Koper itu sebuah tanda trauma.

Di akhir Anak Semua Bangsa, di dalamnya ditemukan beberapa lembar pakaian milik Annelis yang mati secara tragis. Koper itu pula yang mengingatkan Nyai Ontosoroh kepada masa ketika ia, pada usia 14 tahun, dijual kepada lelaki Belanda. Di akhir Jejak Langkah, ketika Minke ditahan polisi kolonial, ia hanya membawa koper tua itu jugajuga setelah ia kembali dari Ambon tempat ia diasingkan.

Dalam Rumah Kaca, Pangemanan, komisaris polisi Hindia Belanda yang dengan tekun membuntuti gerak-gerik pelopor gerakan nasionalisme itu, heran.

"Tak ada bawaan lain, Tuan?" tanyanya. "Ada," jawab Minke. Tapi tak ada yang perlu dibantu dibawakan orang lain. "Semua sudah kubawa dalam kepalaku."

Laurie Sears, dalam Situated Testimonies, sebuah telaah yang perseptif atas karya sastra yang berdasarkan sejarah kolonial dan pascakolonial Indonesia, meletakkan kisah koper itu sebagai titik jangkar, a quilting or anchoring point, bagi riwayat Minke.

Mungkin ia juga bandul, ballast, yang menstabilkan perjalanan hidup Minke, Ontosoroh, Pangemanan, dan lain-lainsebuah kisah yang penuh guncangan di tengah proses tumbuhnya sebuah bangsa.

Dalam guncangan itu trauma tak terelakkan. Dan Situated Testimonies menampilkan sejarah Indonesia dari segi itu: sejarah yang dituliskan setelah tertunda, nyaris tak terkatakan atau tak boleh dibicarakan, karena luka yang dalam.

Luka itu menandai karya dan hidup Pramoedya dan siapa saja yang melewati pembantaian dan penindasan 1965-1966. Luka itu juga terasa dalam novel Ayu Utami, Larung. "Pramoedya Ananta Toer dan Ayu Utami memperkenalkan protagonis yang terkena trauma dalam novel-novel mereka," tulis Sears, dan "menawarkan cerita dengan penutup yang tak lengkap."

Koper itu: sebuah ruang kecil yang itu-itu juga, tapi berisi mimpi dan kenangan yang bisa berubah bagi tiap orang yang membawanya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ia wadah kosong, tapi juga tanda trauma: ada yang telah direnggutkan. Nyawa dan cinta Annelis. Kemerdekaan gadis yang kelak jadi Nyai Ontosoroh. Kebebasan dan keperkasaan Minke yang punah setelah diasingkan. Trauma itu juga melukai Pangemanan, sang petugas keamanan kolonial; kekerasan yang dilakukannya untuk menegakkan penjajahan Hindia Belanda ternyata membuat dirinya sendiri runtuh.

Yang tertinggal: kesaksian. Tapi kesaksian itu bukan titisan masa lalu. Sears menjelaskannya dengan istilah yang dipakai dalam analisis kejiwaan Freud, Nachtrglichkeit: trauma selalu muncul kemudian, setelah kejadian. Bila ia harus dituturkan, tak ada teks yang sudah siap. Arsip, kalaupun tersimpan, hanyalah isi masa lalu yang ditentukan arahnya di masa kini. Kesaksian bukanlah ulangan pengalaman lama.

"Kesaksian adalah sebuah pengalaman baru," demikianlah Sears mengutip Dori Laub, pakar psikoanalisis yang pernah mengalami kekejaman Hitler. Ketika masa lalu yang traumatis itu dikisahkan, orang yang bersangkutan sebenarnya tak dibawa "kembali ke horor dan kesedihan yang dulu ditemuinya". Kesaksian itu "menempuh hidupnya sendiri" ketika ia dituturkan. Tak bisa diramalkan bagaimana akhirnya keseluruhan cerita.

Ingatan, dalam trauma, memang tak bisa dibentuk secara naratif. Ada yang tak bisa dijelaskan. Dalam Rumah Kaca, Pangemanan tiap kali didatangi hantu Si Pitung, perusuh yang dibinasakannya. Lebih kelam lagi adalah penuturan di bagian awal novel Ayu Utami, Larung.

Di sini kita dapatkan seorang muda yang aneh, yang berencana membunuh neneknya yang tak mati-mati. Larung menghadapi orang lain seperti sebuah mikroskop kasar: orang lain adalah sebuah bangunan anatomis. Orang lain adalah detail: betis, relung kuping dan cairannya, jembut, vagina, pelbagai bau. Kekerasan tersirat dalam tatapan seperti itu. Dan pelan-pelan kita tahu, ada kekerasan yang lebih luas dan masa lalu yang lebih kelam dalam hidup Larung.

Ketika ia masih kanak-kanak, ayah Siok Hwa, sahabatnya, dikeroyok sampai mati dalam sebuah kerusuhan anti-Cina, dan Siok Hwa hilang. Kemudian tahun 1965: ayahnya sendiri, seorang tentara yang dituduh komunis, mati ramai-ramai disiksa. Orang-orang yang membunuh ayahnya menjebloskan siapa pun yang mereka kira musuh "ke sebuah nganga".

Trauma adalah koper dalam nganga kegelapan. Sampai ada orang lain.

Pangemanan memangkas kegelapan dengan menuliskan kesaksiannya untuk Madame Le Boucq. Larung tampil sebagai subyek yang beberapa saat jernih ketika mendampingi Saman melawan penindasan baru.

Penindasan, kesewenang-wenangan: Indonesia memang terdiri atas pelbagai trauma. Tapi koper itu tak kosong dan bisa nyaring bunyinya bila diajak bicara.

Goenawan Mohamad

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


2 Pengajar Pondok Pesantren di Kabupaten Agam Diduga Sodomi 40 Santri Sejak 2022

11 menit lalu

ilustrasi
2 Pengajar Pondok Pesantren di Kabupaten Agam Diduga Sodomi 40 Santri Sejak 2022

2 pengajar salah satu pondok pesantren di Kecamatan Canduang, Kabupaten Agam, ditangkap Polresta Bukittinggi karena mencabuli 40 santri.


Kata Dasco Gerindra Soal Usul Pelaksanaan Pilpres dan Pileg Dipisah

11 menit lalu

Ketua Harian Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad saat ditemui usai menghadiri acara Silaturahmi dan Tasyakuran DPD Gerindra DKI Jakarta di Tavia Heritage Hotel, Jakarta Pusat pada Kamis, 9 Mei 2024. TEMPO/Adinda Jasmine
Kata Dasco Gerindra Soal Usul Pelaksanaan Pilpres dan Pileg Dipisah

Dasco menyatakan lebih setuju Pilpres dan Pileg dilaksanakan bersamaan.


Dekat Puncak Kemarau, BMKG Prediksi Hujan Tetap Guyur 19 Wilayah di Indonesia

14 menit lalu

Puluhan pengendara motor berteduh di bawah tiang pancang LRT saat hujan yang cukup lebat, di Jalan protokol Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Senin, 6 April 2020. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis peringatan dini cuaca ekstrem di Indonesia. TEMPO/Imam Sukamto
Dekat Puncak Kemarau, BMKG Prediksi Hujan Tetap Guyur 19 Wilayah di Indonesia

BMKG memperkirakan 19 wilayah di Indonesia bakal tetap dibasahi hujan intensitas sedang hingga lebat hingga awal Agustus 2024.


PPATK Ungkap Ada Masyarakat Berpenghasilan di Atas Rp 1 Miliar Main Judi Online dengan Deposit Rp 4,8 Miliar

14 menit lalu

Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) Ivan Yustiavandana memberi laporan dalam acara Peringatan 22 Tahun Gerakan Nasional Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU PPT) di Istana Negara, Jakarta, Rabu 17 April 2024. Indonesia telah dinyatakan secara aklamasi diterima sebagai Anggota Financial Action Task Force on Money Laundering and Terrorism Financing (full membership). Keberhasilan tersebut diperoleh dalam FATF Plenary Meeting di Paris, Perancis yang dipimpin oleh Presiden FATF, MR. T. Raja Kumar pada Rabu, 25 Oktober 2023. TEMPO/Subekti.
PPATK Ungkap Ada Masyarakat Berpenghasilan di Atas Rp 1 Miliar Main Judi Online dengan Deposit Rp 4,8 Miliar

PPPATK ungkap sejumlah masyarakat berpenghasilan di atas Rp 1 miliar main judi online.


Jelang Laga Pertama Olimpiade Paris 2024, Apriyani / Fadia Sudah Intip Kekuatan Pasangan Jepang

33 menit lalu

Ekspresi pebulutangkis Ganda Putri Indonesia Apriyani Rahayu dan Siti Fadia Silva Ramadhanti saat berhadapan dengan pebulutangkis Ganda Putri Malaysia Pearly Tan dan Thinaah Muralitharan pada babak 16 besar Kapal Api Indonesia Open 2024 di Istora Senayan, Jakarta, Kamis, 6 Juni 2024. Apriyani Rahayu dan Siti Fadia Silva Ramadhanti kalah dengan skor 18-21 dan 19-21 gagal melaju ke babak selanjutnya. TEMPO/M Taufan Rengganis
Jelang Laga Pertama Olimpiade Paris 2024, Apriyani / Fadia Sudah Intip Kekuatan Pasangan Jepang

Apriyani / Fadia memastikan persiapannya berjalan baik menjelang laga pertama di Olimpiade Paris 2024.


Timnas Indonesia U-19 vs Malaysia di Semifinal Piala AFF U-19 2024 Sabtu Malam Ini, Indra Sjafri: Laga Penuh Gengsi

39 menit lalu

Pelatih Timnas Indonesia U-19 Indra Sjafri. TEMPO/Randy
Timnas Indonesia U-19 vs Malaysia di Semifinal Piala AFF U-19 2024 Sabtu Malam Ini, Indra Sjafri: Laga Penuh Gengsi

Timnas Indonesia U-19 akan menghadapi Malaysia di semifinal Piala AFF U-19 2024 pada Sabtu malam, 27 Juli.


Ekonom Sebut Keterlibatan Masyarakat Indonesia di Sektor Asuransi Masih Rendah, Ini Alasannya

44 menit lalu

Ekonom senior Faisal Basri menghadiri diskusi film Bloody Nickel yang digelar Koalisi Masyarakat Sipil di Taman Ismail Marzuki (TIM) pada Sabtu, 4 Mei 2024. TEMPO/Savero Aristia Wienanto
Ekonom Sebut Keterlibatan Masyarakat Indonesia di Sektor Asuransi Masih Rendah, Ini Alasannya

Sektor asuransi hanya berkontribusi 6,9 persen terhadap totoal Gross Domestic Product (GDP), membuat Indonesia berada di posisi keenam Asia Tenggara


Respons PAN-Nasdem-PKS Soal Isu Poros Koalisi PKB dan PDIP di Pilkada 2024

44 menit lalu

Ilustrasi TPS Pilkada. Dok TEMPO
Respons PAN-Nasdem-PKS Soal Isu Poros Koalisi PKB dan PDIP di Pilkada 2024

PKB dan PDIP menjajaki peluang berkoalisi pada Pilkada 2024.


Museum Unik di Kroasia Ini Menampilkan Historis Dasi dan Simpul Ikatannya

44 menit lalu

Cravaticum di Zagreb, Kroasia. Instagram.com/cravaticum_museum
Museum Unik di Kroasia Ini Menampilkan Historis Dasi dan Simpul Ikatannya

Cravaticum - Museum Boutique of Cravat menjadi museum dasi pertama di dunia yang berada di Kroasia


Gelombang Panas Ekstrem Melanda Eropa, Negara Mana Saja yang Suhunya Naik?

44 menit lalu

Warga menggunakan payung di bawah sengatan matahari di Tokyo, Jepang, 9 Juli 2024. Jepang diterjang gelombang panas dengan cakupan lebih luas yang belum pernah terjadi sebelumnya. Suhu mencapai rekor tertinggi mendekati 40 derajat celsius, terjadi pada Senin (8/7/2024), di Tokyo dan di wilayah selatan Wakayama. REUTERS/Issei Kato
Gelombang Panas Ekstrem Melanda Eropa, Negara Mana Saja yang Suhunya Naik?

Gelombang panas dengan suhu udara menembus 40 derajat Celcius melanda negara-negara Eropa