Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tanda-tanda

Oleh

image-gnews
Iklan

"Hidup adalah lautan petunjuk, dalam setiap tetesnya rasa asin mengarahkan kita ke dalam misteri di belakangnya."

Orhan Pamuk, Kara Kitap

Galip, tokoh dalam novel Orhan Pamuk Kara Kitap (Kitab Hitam), agaknya menyadari bahwa manusiaseperti dirinyatak akan berhenti-hentinya membaca tanda-tanda. Pada saat yang sama, misteri Tuhan tak putus-putusnya membayangi.

Karena tanda ada di mana-mana dan ada di dalam tiap hal, misteri itu pun di mana-mana dan di dalam tiap hal. Seperti wajah kekasih dalam sajak, mutiara, mawar, gelas anggur, burung bulbul, rambut keemasan, malam, dan lidah api.

Di hadapan semua itu, manusia membuat sejarahdan iman dan keyakinan lahir.

Sejarah itu panjang, beribu-ribu tahun, dan panjang dan beribu-ribu pula tafsir yang ditulis. Dan seperti yang dikatakan dalam paragraf itu, selama tanda-tanda tampak, misteri itu pun tampak. Tanda-tanda dan misteri itu tak terpisahkan akhirnya. Galip merasakan itu: "benda-benda di sekitarnya sekaligus menandai diri mereka sendiri dan misteri yang pelan-pelan ia dekati."

Novel Kitab Hitam dimulai seperti sebuah cerita detektif.

Syahdan, Galip, seorang pengacara yang hidup di Istanbul, pulang dari kantor dan mendapatkan istrinya, Rya, telah meninggalkannya. Dengan segera ia berangkat mencari. Ia yakin, ia akan menemukan Rya (dalam bahasa Turki nama ini berarti "mimpi") bila ia berhasil menemukan Jelal, sepupunya, yang juga raib. Ia yakin kedua orang ini berpacaran.

Dalam pencarian itu ia temukan jejak-jejak Jelal: seorang penulis kolom yang penuh teka-teki untuk sebuah majalah yang tak jelas. Kolom-kolom itu agaknya berisi isyarat. Untuk mengetahui lebih dalam, Galip memutuskan ia harus jadi Jelal. Ia tinggal di kamar sepupu itu, mengenakan bajunya, bahkan menulis seakan-akan ia sang kolumnis yang terus bekerja.

Ketika novel berakhir, melalui perjalanan dan tamasya yang beragam, menemukan catatan-catatan yang detail dan majemuk, Rya tetap tak kembali. Perempuan yang tak pernah hadir itu tetap tak hadir. Ia terbunuh. Jelal demikian juga: ada yang menafsirkan ia dibunuh penggemarnya sendiri. Seorang pensiunan kolonel yang membaca kolom-kolom Jelal selama bertahun-tahun akhirnya menyimpulkan bahwa teka-teki dan isyarat rahasia yang ditulisnya ternyata tak punya makna apa pun. Ia merasa ditipu. Baginya sang kolumnis, Jelal, ibarat nabi yang mengecewakan, guru palsu yang mewartakan ajaran agama yang seakan-akan maha-dalam.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Suasana murung membayang dalam Kitab Hitam. Tapi tanpa kecewa. Manusia tetap tak berhenti. Iman dan keyakinan mencoba terus menjawab, dengan sejarah yang mirip sebuah cerita detektif yang mempertarungkan dugaan yang benar atau salah.

Atau mirip kisah seorang sufi yang tak putus-putusnya dirundung rindu kepada Tuhan.

Tak mengherankan bila Kitab Hitam menampilkan Rumi, pencinta yang mengembara untuk menemui Yang Maha-Lain.

Dalam pengembaraan itu sang Maulana memilih menyamar, memakai pelbagai identitas, karena ia tak mau diikuti terus murid-muridnya yang taklid. Tapi sebagaimana Galip yang menyulap diri jadi Jelal, kian lama kian tak terjawab, juga oleh dirinya sendiri, siapa sebenarnya diadan perlukah "identitas"? Dalam kisah para sufi, ada pengertian fana', leburnya diri dalam Allah. Identitas adalah pos sementara atau bahkan penghambat. Tapi jika demikian, mengapa pencarian berlangsung terusdan mengapa misteri tetap membayang?

Suasana murung yang tersirat dalam karya Pamuk adalah suasana bertanyadan terasa letih. Di balik tanda-tanda itu jangan-jangan tak ada suatu apa pun yang berarti. Kita hanya ketagihan makna.

Meskipun demikian Pamuk, dalam Kitab Hitam, seperti dalam novelnya yang lain, tak meniadakan agama; dalam hal ini, di sebuah cerita dengan latar Turki, agama itu berarti Islam. Islam mampu menyuguhkan dua hal yang bertaut dan mempesona: tanda-tanda dan misteri. Jelal dan Galip mengasyiki hidup karena itu.

Memang ada yang kadang-kadang meniadakan pesona itu dan menjadikan agama hanya buku pedoman aksi yang jelas. Mereka mirip tentara yang tiap kali menunggu aba-aba. Tapi ada sepotong kalimat yang ditemukan Galip di antara catatan-catatan Jelal, konon dari sebuah hadith yang mengumandangkan Tuhan: "Aku adalah harta yang tersembunyi, dan aku rindu untuk diketahui."

Goenawan Mohamad

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


4 Tokoh Pendidikan Anak-anak Indonesia: Pak Kasur, Bu Kasur, Kak Seto, Suryadi alias Pak Raden

3 menit lalu

Pak Raden (Ist)
4 Tokoh Pendidikan Anak-anak Indonesia: Pak Kasur, Bu Kasur, Kak Seto, Suryadi alias Pak Raden

Pak Kasur, Bu Kasur, Kak Seto, Drs Suryadi alias Pak Raden merupakan tokoh-tokoh pendidikan anak-anak Indonesia. Berikut profilnya


Gara-Gara Doner Kebab, Turki dan Jerman Berseteru Sengit

4 menit lalu

Doner Keban di Berlin. aeti.edu.lk
Gara-Gara Doner Kebab, Turki dan Jerman Berseteru Sengit

Perselisihan sengit telah terjadi antara Turki dan Jerman mengenai apa yang dimaksud dengan doner kebab.


Sebut Judi Online 6 Kali Lebih Bahaya dari Narkoba, Psikiater RSCM Sarankan Ini

4 menit lalu

Ilustrasi pemain judi online. Selain wartawan, Menkominfo Budi Arie mengungkapkan bahwa pegawai di Kementerian Komunikasi dan Informatika juga terlibat praktik judi online. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Sebut Judi Online 6 Kali Lebih Bahaya dari Narkoba, Psikiater RSCM Sarankan Ini

Psikiater menyebut judi online urgen dicegah. PPATK mencatat 197.054 anak 11-19 tahun sudah bermain judi online dengan deposit total Rp 293,4 miliar.


PBNU dan Muhammadiyah Akhirnya Putuskan Terima Izin Tambang Jokowi

4 menit lalu

Logo PBNU dan Muhammadiyah. Istimewa
PBNU dan Muhammadiyah Akhirnya Putuskan Terima Izin Tambang Jokowi

Dua ormas keagamaan besar, PBNU dan Muhammadiyah menerima tawaran izin tambang Jokowi


Punya Data Rekening Pengepul, Begini Cara PPATK Bongkar Transaksi Judi Online

4 menit lalu

Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), Ivan Yustiavandana memberikan penjelasan dan pemaparan saat menghadiri rapat kerja Komisi III DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 21 Maret 2023. Rapat tersebut membahas transaksi mencurigakan di Kementerian Keuangan senilai Rp 349 triliun. TEMPO/M Taufan Rengganis
Punya Data Rekening Pengepul, Begini Cara PPATK Bongkar Transaksi Judi Online

PPATK mengungkapkan cara lembaganya untuk mengendus transaksi judi online.


Koperasi di Lereng Merapi Yogyakarta Siapkan Paket Eduwisata Belajar Seru Beternak Sapi

21 menit lalu

Suasana peternakan sapi di Koperasi Samesta yang berada di Kecamatan Cangkringan, lereng Gunung Merapi Sleman Yogyakarta. Tempo/Pribadi Wicaksono
Koperasi di Lereng Merapi Yogyakarta Siapkan Paket Eduwisata Belajar Seru Beternak Sapi

Untuk menuju lokasi, wisatawan nantinya bisa memanfaatkan paket dalam jip wisata lava tour Lereng Merapi Yogyakarta.


Prabowo Diminta Evaluasi Penghiliran Nikel

27 menit lalu

Ilustrasi  smelter nikel. REUTERS
Prabowo Diminta Evaluasi Penghiliran Nikel

Presiden terpilih Prabowo Subianto didesak untuk melakukan evaluasi program penghiliran nikel.


Survei Elektabilitas Ahok Kedua Teratas di Jakarta, PDIP: Semua Masih Dinamis

31 menit lalu

Ridwan Kamil, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), dan Anies Baswedan. TEMPO
Survei Elektabilitas Ahok Kedua Teratas di Jakarta, PDIP: Semua Masih Dinamis

Ahok memang menjadi salah satu nama calon potensial yang saat ini dimiliki PDIP.


Mengenang Pak Kasur: Tokoh Pendidikan Pernah Jadi Anggota Badan Sensor Film

31 menit lalu

Pak Kasur. kesekolah.com
Mengenang Pak Kasur: Tokoh Pendidikan Pernah Jadi Anggota Badan Sensor Film

Pak Kasur menjadi salah seorang tokoh pendidikan di negeri ini. Ini perjalanan hidupnya, dan khususnya dedikasinya pada pendidikan anak-anak.


Kapal Penumpang di Anambas Tenggelam, Tiga 3 Orang Meninggal

35 menit lalu

Ilustrasi kapal tenggelam. AFP/Pedro Pardo
Kapal Penumpang di Anambas Tenggelam, Tiga 3 Orang Meninggal

Kapal penumpang KM Samarinda rute Tarempa - Matak, Kabupaten Anambas, tenggelam, Jumat 26 Juli 2024. Setidaknya tiga orang meninggal.