Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ogoh-ogoh

Oleh

image-gnews
Iklan

Putu Setia

Tahun baru Saka, yang disebut Nyepi, sudah berlalu kemarin. Sehari sebelumnya, umat Hindu di berbagai tempat mengarak ogoh-ogoh ke jalanan. Ini adalah patung dari bahan ringan yang menggambarkan wajah raksasa, simbol dari Sang Butha alias setan. Terserah mau mewujudkan raksasa perkasa, raksasa kemayu atau raksasi, raksasa jomblo, atau raksasa setengah binatang.

Butha itu simbol jahat yang harus diperangi dari semesta. Juga simbol nafsu jahat dalam diri kita. Kenapa diarak ke jalanan? Inilah perjalanan budaya salah kaprah. Dulu, ritual membersihkan alam ini cukup dengan sesajen, dan pendeta melafalkan doa-doa "mengusir setan". Masyarakat kurang sreg kalau tak ada visualisasi, maka dibuatlah patung raksasa yang terbuat dari jerami dibalut kertas dan dicat warna-warni. Lama-lama lantas ada ide, patung yang bagus itu sebaiknya diusung di sekitar tempat ritual. Tahun-tahun berlalu, masyarakat semakin kaya, ogoh-ogoh pun semakin bagus. Maka patung itu diarak ke jalan-jalan desa. Dan terjadilah seperti sekarang, ogoh-ogoh semakin canggih, dibuat dari gabus yang membuat pencinta lingkungan ngamu, dan pemuka agama pun khawatir ogoh-ogoh itu tak lagi sakral. Tapi kegembiraan anak-anak muda itu susah dilarang. Yang diwajibkan adalah wajah ogoh-ogoh tetaplah raksasa dan-setelah ritual selesai-kemudian dibakar. Jangan ada kesan ogoh-ogoh simbol kejahatan dan nafsu buruk itu justru seolah dipuja-puji, diusung dengan meriah.

Pada hari Nyepi kemarin saya merenung (Nyepi itu hari introspeksi), jangan-jangan kita sudah salah kaprah dalam banyak hal seperti budaya ogoh-ogoh. Yakni, orang-orang jahat, setidaknya orang yang pernah berbuat tidak baik dan sudah dihukum, ternyata sekarang disanjung dan didukung. Masih ingat Aceng Fikri, mantan Bupati Garut yang diberhentikan karena pernikahan siri empat hari dengan gadis muda Fani Oktora? Aceng dicopot dan orang mencelanya. Namun celaan itu justru membuatnya terkenal, dan Aceng Fikri memanfaatkan keterkenalannya tersebut dengan menjadi calon anggota Dewan Perwakilan Daerah. Kini ia jadi senator di Senayan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ada pimpinan DPRD DKI Jakarta yang kini ngotot berbicara masalah hukum dan pemberantasan korupsi, padahal dia sendiri adalah mantan napi korupsi. Ada tokoh terkenal, kini wakil ketua umum partai, yang ribut menyuarakan kebenaran menurut versinya, dan orang mungkin terkagum. Ternyata dia pernah dibui untuk kasus korupsi. Yang menarik adalah sejumlah netizen-para penggila Twitter-yang bermaksud "mem-bully" seorang tokoh, sampai tokoh itu menjadi trending topic dunia, nomor tiga populer tingkat dunia. Kalau suatu ketika dia menjadi calon presiden, misalnya, jangan-jangan banyak pemilihnya. Masyarakat kita tak panjang ingatan. Siapa yang populer, itulah yang dipilih. Tak peduli masa lalunya kelam, pernah korupsi atau melecehkan perawan desa.

Apa yang mau saya katakan selain menuturkan ogoh-ogoh? Hukum kita tak berhasil membuat orang malu berbuat jahat. Orang tidak takut masuk bui karena korupsi, apalagi masih dapat remisi. Tinggal di penjara tak membuat jera, toh dihuni sebentar. Keluar dari bui, uang hasil korupsi masih berlimpah, mengandalkan kepandaian bicara dan banyak duit, dukungan orang masih bisa diraih.

Barangkali perlu dihidupkan kembali syarat "tak tercela" untuk jabatan publik, memperkaya surat keterangan berkelakuan baik dari kepolisian yang selama ini basa-basi. Yang jelas, koruptor harus dimiskinkan dan hukumannya diperberat. Jangan sampai mereka jadi manusia ogoh-ogoh, diusung ramai-ramai padahal bernafsu setan.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pertamina Boyong 42 Penghargaan di Nusantara CSR Awards

3 menit lalu

Pertamina berhasil meraih 42 penghargaan di ajang Nusantara CSR Awards 2024, di Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta, Rabu 17 Juli 2024.Dok. Pertamina
Pertamina Boyong 42 Penghargaan di Nusantara CSR Awards

Pertamina Group meraih predikat Platinum Elite yakni penghargaan tertinggi sebagai perusahaan yang menjalankan bisnis secara penuh tanggung jawab, ramah lingkungan dan berkelanjutan.


Kemendikbud Sebut Implementasi PPDB Sudah Lebih Baik dari Tahun Sebelumnya

10 menit lalu

Ilustrasi Pendaftaran Peserta Didik Baru (PPDB) secara online. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
Kemendikbud Sebut Implementasi PPDB Sudah Lebih Baik dari Tahun Sebelumnya

Kemendikbud mengklaim jumlah kecurangan dalam PPDB terus berkurang setiap tahun.


Ahok Jadi Kader Terkuat PDIP untuk Maju di Pilkada Jakarta

13 menit lalu

Politikus PDIP Basuki Tjahaja Purnama (ahok) dan Djarot Saiful Hidayat menyapa Wakil Presiden ke-6 Try Sutrisno saat pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) V PDIP,  Ancol, Jakarta, Jumat, 24 Mei 2024. Dalam orasinya Mega mengatakan partainya tak akan mundur meski merasa pemilu kali ini partainya telah dirugikan, dia tetap menyuarakan kepada kadernya untuk terus maju untuk menegakan sistem demokrasi. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Ahok Jadi Kader Terkuat PDIP untuk Maju di Pilkada Jakarta

Ahok menjadi kader prioritas PDIP untuk diusung dalam Pilkada Jakarta.


Australia Desak Myanmar Cari Solusi untuk Akhiri Konflik

14 menit lalu

Paing Takhon (kanan) saat demo menentang kudeta militer di Yangoon, Februari 2021. (Myanmar Now)
Australia Desak Myanmar Cari Solusi untuk Akhiri Konflik

Menteri Luar Negeri Australia Penny Wong berpesan kepada junta militer Myanmar bahwa konflik yang berlangsung saat ini "tidak berkelanjutan" bagi rezim maupun rakyat.


Bareskrim Akan Periksa Kepala BP2MI Soal Inisial T Pengendali Judi Online

17 menit lalu

Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri Kombes Djuhandani Rahardjo Puro memberikan keterangan saat pengungkapan kasus tindak pidana perdagangan orang di Mabes Polri, Jakarta, Selasa, 4 April 2023. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Bareskrim Akan Periksa Kepala BP2MI Soal Inisial T Pengendali Judi Online

Bareskrim telah menjadwalkan pemanggilan Kepala BP2MI Benny Rhamdani yang menyebut inisial T sebagai pengendali judi online di RI.


Pertamina Raih Penghargaan ESG Bidang Hubungan dengan Pelanggan

21 menit lalu

Pertamina berhasil meraih penghargaan pada kategori ESG (Environmental, Social & Governance) di ajang IDEAS Awards 2024. Dok. Pertamina
Pertamina Raih Penghargaan ESG Bidang Hubungan dengan Pelanggan

PT Pertamina (Persero) melalui Pertamina Call Center (PCC) 135 meraih berbagai penghargaan pada kategori Environmental, Social & Governance (ESG) atas inovasinya dalam memberikan layanan prima kepada pelanggan.


Jokowi ke IKN Besok, Cek Jalan Tol hingga Istana Negara

24 menit lalu

Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan revitalisasi Pasar Jongke di Surakarta, Jawa Tengah, pada Sabtu, 27 Juli 2024. Foto Tangkap Layar YouTube Sekretariat Presiden
Jokowi ke IKN Besok, Cek Jalan Tol hingga Istana Negara

Istana Kepresidenan memastikan bahwa Presiden Jokowi akan melawat ke IKN besok.


Jokowi Akan Kukuhkan 76 Anggota Paskibraka HUT RI ke-79 pada 9 Agustus

28 menit lalu

Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudian Wahyudi membuka Pemusatan Pendidikan dan Pelatihan Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) Tahun 2024 di Cibubur, Depok, Jawa Barat, Sabtu, 13 Juni 2024. Foto Humas BPIP
Jokowi Akan Kukuhkan 76 Anggota Paskibraka HUT RI ke-79 pada 9 Agustus

Setelah pengukuhan, BPIP akan memindahkan Paskibraka dari Jakarta ke IKN dengan dua tahap penerbangan.


Anggota DPR Minta Pemerintah Segera Buat Kebijakan untuk Atasi Diabtes dan Gagal Ginjal pada Anak

34 menit lalu

Ilustrasi - Petugas memeriksa kesehatan anak di tengah kasus gagal ginjal akut misterius yang sedang merebak. Dugaannya kasus disebabkan cemaran etilen glikol pada obat sirup. (HO/Antara)
Anggota DPR Minta Pemerintah Segera Buat Kebijakan untuk Atasi Diabtes dan Gagal Ginjal pada Anak

DPR meminta pemerintah segera membuat kebijakan komprehensif untuk mencegah kasus diabetes dan gagal ginjal pada anak.


Bamsoet Ikut Syuting Film Anak Kolong

37 menit lalu

Ketua MPR RI Bambang Soesatyo bekerjasama dengan PIM Pictures dan Garasi Film tengah menyelesaikan pembuatan film berjudul 'Anak Kolong', di Bogor, Sabtu, 27 Juli 2024. DokMPR
Bamsoet Ikut Syuting Film Anak Kolong

Anak kolong merupakan sebutan dalam bahasa sehari-hari untuk anak tentara atau anak yang besar di tangsi tentara.