Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

'Efek Trump' di Timur Tengah  

image-profil

image-gnews
Iklan

Muhammad Ja’far
Ketua Pusat Studi Hubungan Indonesia-Timur Tengah

Salah satu tugas berat yang menanti Presiden Amerika Serikat Donald Trump adalah meracik kebijakan politik luar negeri AS di Timur Tengah. Tampaknya, Trump akan banyak mengubah arah kebijakan yang telah dirintis presiden sebelumnya, Barack Obama. Indikasinya terlihat dari tiga hal: janji kampanye Trump, pernyataan politiknya, dan figur calon menteri luar negeri pilihannya, Rex Tillerson. Perubahan apa yang akan dan bisa dilakukan Trump di Timur Tengah?

Pertimbangan utama Trump dalam menentukan arah kebijakannya di sana mungkin adalah pragmatisme ekonomi-politik. Ini pengaruh latar belakangnya sebagai pengusaha dan paradigma politiknya yang ultrakonservatif (Republik). Trump akan banyak mengukur sekaligus "membarter" orientasi politik dengan kepentingan penguatan sosio-ekonomi AS.

Di Timur Tengah, Trump nanti akan banyak berhadapan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin. Dalam beberapa tahun terakhir, Rusia menjadi entitas politik baru dengan kekuatan dan pengaruh yang meningkat drastis di kawasan tersebut, terutama setelah kiprah politiknya di Suriah. Sejauh ini, Trump menunjukkan indikasi "berjodoh" dengan Putin. Calon menteri luar negeri, Tillerson, bersahabat dengan Putin. Meski indikasi ini tidak bisa "dipegang" karena bisa saja berbelok arah, Trump sepertinya tidak ingin energi ekonomi-politik AS habis untuk meladeni rivalitas dengan Rusia plus aliansinya di Timur Tengah. Apalagi anggota aliansi AS di kawasan tersebut, negara Teluk dan Eropa, telah mengalami kemerosotan ekonomi dan politik yang serius dalam beberapa tahun terakhir ini, terutama setelah Turki pindah haluan ke Rusia.

Bagi presiden berlatar pebisnis seperti Trump, jika tidak berkonfrontasi dengan Putin lebih menguntungkan bagi perekonomian AS, ini pilihan yang realistis. Ikatan kerja sama juga tidak tertutup kemungkinan dirajut. Di sini, Tillerson akan menjalankan perannya merumuskan arah baru hubungan politik-pragmatis AS-Rusia di Timur Tengah. Ini termasuk bersinergi dalam mengatasi masalah teror kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) secara tuntas ke akar-akarnya. Trump tentu tak ingin ISIS mengacaukan target-target ekonominya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Selain hubungan bilateralnya dengan Rusia, dua hal lain yang menjadi sentra kebijakan politik Trump di Timur Tengah adalah relasi politiknya dengan Israel dan Iran. Sejauh ini, Trump menunjukkan dukungan penuh kepada Israel. Namun, jika berlebihan, ini bisa memicu sentimen politik negatif global terhadap Washington, yang ujung-ujungnya berdampak negatif terhadap perekonomian negara itu-sesuatu yang jelas tidak diinginkan Trump. Besar kemungkinan Trump akan merintis peta jalan menuju solusi dua negara. Ini solusi yang paling realistis bagi penganut pragmatisme politik seperti Trump. Tinggal bagaimana ia meyakinkan Tel Aviv untuk menerima tawaran ini. Di sisi lain, Trump bisa meminta Rusia dan aliansinya menjadi mediator dengan pihak Palestina.

Bagaimana dengan masa depan hubungan Washington-Teheran? Sejauh ini, Trump memang menunjukkan sikap keras terhadap Iran. Ia sempat menggertak untuk mendelegitimasi kesepakatan nuklir Iran yang telah dicapai Obama tahun lalu. Tapi, berdasarkan kalkulasi pragmatisme politik, pembatalan perjanjian nuklir akan sangat kontraproduktif dengan visi ekonomi Trump. Pintu prospek kerja sama ekonomi-bisnis tiga kawasan, AS-Eropa-Timur Tengah, akan tertutup kembali. Belum lagi dampak politiknya: Rusia, mitra strategis Iran, tentu akan bereaksi jika aliansinya ini ditekan secara politik. Mempertimbangkan faktor-faktor ini, tampaknya Trump tidak akan mengotak-atik perjanjian nuklir Iran. Hubungan kedua negara bisa maju, tapi pada level sangat minimal dan bersifat tidak langsung (efek dari kedekatan Rusia-Iran).

Satu pekerjaan rumah terakhir Trump di Timur Tengah adalah masa depan hubungan AS-Arab Saudi. Melihat kondisi ekonomi dan pengaruh politik Saudi yang menurun drastis di kawasan Timur Tengah, tampaknya Trump akan melihat prospek kerja sama kedua negara tidak secerah era-era sebelumnya. Pertimbangan lainnya, ambisi politik kawasan Saudi selama ini telah membebani AS melalui serangkaian perang di Suriah dan Yaman, yang kemudian menimbulkan "ISIS Effect". Dari Suriah dan Irak, kini mereka sedang bergerak menuju Eropa dan AS. Tiga hal ini tampaknya akan membuat Trump memutuskan untuk sedikit merenggangkan kemesraan hubungan politik-ekonomi negaranya dengan Saudi. Ini pilihan realistis bagi Trump, di samping juga paralel dengan peralihan fokus Trump ke kawasan Asia-Pasifik.

Pergantian Presiden AS selalu menjadi faktor perubahan cuaca politik di Timur Tengah, bagaimana formulasi kebijakan yang ditempuh presiden baru menentukan perubahan kontur wajah politik kawasan tersebut. Dalam empat tahun ke depan, kebijakan Trump akan memoles wajah politik Timur Tengah.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


The Sahira Hotel Menyambut Zasly Perdana Kusuma sebagai General Manager Baru

1 hari lalu

Zasly Perdana Kusuma, General Manager The Sahira Hotel yang baru,
The Sahira Hotel Menyambut Zasly Perdana Kusuma sebagai General Manager Baru

The Sahira Hotel adalah sebuah akomodasi bintang 4 yang berkonsep madani eksklusif dengan sentuhan nuansa Timur Tengah.


Menhan Israel: Hasil Akhir Perang Gaza akan Berdampak ke Timur Tengah selama Bertahun-tahun

1 hari lalu

Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant berbicara selama konferensi pers bersama dengan Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin di Kementerian Pertahanan Israel di Tel Aviv, Israel 18 Desember 2023. REUTERS/Violeta Santos Moura
Menhan Israel: Hasil Akhir Perang Gaza akan Berdampak ke Timur Tengah selama Bertahun-tahun

Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant mengatakan hasil akhir dari perang di Gaza akan memengaruhi Timur Tengah selama bertahun-tahun.


McDonald's Tutup Seluruh Gerai di Sri Lanka, Bagaimana Bisnis McD Pasca Dihujani Boikot?

2 hari lalu

Logo McDonald. REUTERS/Bazuki Muhammad
McDonald's Tutup Seluruh Gerai di Sri Lanka, Bagaimana Bisnis McD Pasca Dihujani Boikot?

McDonald's tutup seluruh gerainya di Sri Lanka. Bisnis McD di Timur Tengah pun terimbas akibat aksi boikot anti-israel.


5 Pemimpin Negara Muslim dan Timur Tengah yang Ucapkan Selamat Kepada Prabowo

3 hari lalu

Presiden AS Joe Biden berbincang dengan Pangeran Mohammed bin Salman saat mengunjungi Al Salman Palace, di Jeddah, Arab Saudi, 15 Juli 2022. Bandar Algaloud/Courtesy of Saudi Royal Court/Handout via REUTERS
5 Pemimpin Negara Muslim dan Timur Tengah yang Ucapkan Selamat Kepada Prabowo

Raja Salman hingga Presiden Uni Emirat Arab mengucapkan selamat atas kemenangan Prabowo dalam Pemilu 2024.


Al Qaeda Umumkan Kematian Pemimpinnya, Penyebab Masih Misteri

17 hari lalu

Al Qaeda Umumkan Kematian Pemimpinnya, Penyebab Masih Misteri

Al Qaeda Yaman mengumumkan kematian pemimpinnnya. Pemimpin baru telah diumumkan.


Dampak Boikot, Pewaralaba Starbucks di Timur Tengah Pecat 2.000 Pekerja

21 hari lalu

Seorang pekerja membersihkan jendela kedai kopi Starbucks dari Grafiti bertuliskan,
Dampak Boikot, Pewaralaba Starbucks di Timur Tengah Pecat 2.000 Pekerja

Pemilik waralaba Starbucks di Timur Tengah pada Selasa mengakui bahwa mereka telah mulai memecat sekitar 2.000 pekerja akibat boikot anti-Israel


Imigrasi Jakarta Selatan Tangkap 3 WNA Yaman Pelaku Penyelundupan Manusia

34 hari lalu

Kepala Divisi Keimigrasian Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM DKI Jakarta Sandi Andaryadi (kiri) bersama Kepala Kantor Imigrasi Jakarta Selatan Felucia Sengky Ratna (kedua kiri) menunjukkan barang bukti di Jakarta, Jumat 23 Februari 2024. ANTARA/Khaerul Izan
Imigrasi Jakarta Selatan Tangkap 3 WNA Yaman Pelaku Penyelundupan Manusia

Imigrasi mengatakan 3 WNA asal Yaman ini dipastikan tidak bekerja sendiri, namun ada juga WNI yang terlibat dalam kasus penyelundupan manusia.


Top 3 Dunia: Menlu Retno di ICJ, Suara Prabowo-Gibran dan Anies-Muhaimin di Luar Negeri

36 hari lalu

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi. Dokumentasi Kementerian Luar Negeri RI
Top 3 Dunia: Menlu Retno di ICJ, Suara Prabowo-Gibran dan Anies-Muhaimin di Luar Negeri

Berita Top 3 Dunia pada Selasa 20 Februari 2024 diawal oleh kabar Menlu Retno akan menyampaikan oral state soal Palestina di ICJ


Daftar Pangkalan Militer Rahasia AS di Timur Tengah, dari Israel hingga Arab Saudi

40 hari lalu

Angaktan laut Taiwan mengambil posisi saat latihan pada bagian dari demonstrasi kepada media untuk menunjukkan kesiapan tempur menjelang liburan Tahun Baru Imlek, di pangkalan militer di Taitung, Taiwan 31 Januari 2024. REUTERS/Carlos Garcia Rawlins
Daftar Pangkalan Militer Rahasia AS di Timur Tengah, dari Israel hingga Arab Saudi

Berikut daftar pangkalan militer rahasia AS di Timur Tengah, diantaranya ada di Israel dan Arab Saudi


Kilas Balik Pecahnya Revolusi Iran 45 Tahun Lalu

46 hari lalu

Pendemo memegang poster yang menunjukkan potret pendiri revolusioner Iran Ayatollah Khomeini, dan Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei dalam sebuah demonstrasi pro-pemerintah di kota suci Qom, Iran, 3 Januari 2018. Puluhan ribu warga Iran mengambil bagian dalam demonstrasi pro-pemerintah di beberapa kota di seluruh negeri. AP
Kilas Balik Pecahnya Revolusi Iran 45 Tahun Lalu

Revolusi Iran 45 tahun lalu mengakhiri rezim monarki Pahlavi dipimpin Shah Mohammad Reza Pahlavi dan membawa Ayatollah Ruhollah Khomeini ke kekuasaan