Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Avengers

Oleh

image-gnews
Iklan

Toriq Hadad
@thhadad

Tiba-tiba saya menemukan pahlawan. Dia bukan orang Istana, bukan pula tokoh partai, pimpinan ormas, olahragawan, apalagi pemuka kepolisian. Saya ketemu jagoan-jagoan saya itu pekan lalu di sebuah mal di Jakarta Selatan. Mereka orang jauh, dari Amerika, bahkan ada yang berumah di Asgard--entah di galaksi sebelah mana tempat itu.

Terus terang, saya idolakan mereka--Captain America, Black Widow, dan Thor--karena anak saya yang kelas V SD sangat memuja mereka. Demi tiga karakter film The Avengers itu, saya sekeluarga rela antre dua setengah jam. Kami bergabung dengan ratusan orang yang berbaris tertib. Tak ada yang memprotes ketika panitia meminta kami duduk lesehan di lantai berkarpet merah, menunggu para superhero itu.

Saya takjub, beberapa anak yang ditanya pembawa acara, tak seorang pun meleset menjawab warna baju Captain America atau palu godam Thor. Bahkan, anak-anak itu hafal betul kebiasaan para Avengers. Begitu pembawa acara berteriak, "Avengers....", anak-anak membalas riuh rendah: "Assemble" Ini kode para jagoan itu siap bertempur.

Begitu tampil di panggung, tiga bintang itu langsung disambut tepukan meriah. Padahal tiga hero tersebut hanya bergerak seadanya dan jauh dari mengesankan. Si Black Widow, yang wajahnya dingin dan kaku seperti patung lilin di museum Madame Tussauds, sekadar meliuk-liuk sambil menjulurkan kaki, atau menyilangkan tangan. Lihatlah Thor: hanya menunjuk-nunjuk penonton di balkon atas atrium itu, lalu mengayun-ayunkan palu godamnya. Captain America, tokoh yang paling ditunggu, cuma menyeringai, meringis, sambil memamerkan tamengnya.

Tibalah saat yang dinanti-nanti: berfoto bersama. Di atas panggung, anak saya bersalaman dengan takzim. Saya bisikkan kepada Captain America, anak saya sudah menonton seri terbaru The Avengers: Age of Ultron. Si Captain tersenyum bahagia, "dagangan"-nya sukses besar. Lalu kami berpotret. Setelah berbasa-basi beberapa detik, saling mengadu kepalan tangan, kami menuruni panggung.

Tak saya duga, di bawah panggung, anak saya berkomentar, "Pak, kita antre dua jam lebih ternyata hanya untuk ketemu jagoan KW." Saya terperangah. Apa maksudnya? Mereka bukan pemeran Avengers orisinal. Mereka bukanlah Chris Hemsworth (pemeran Thor), Chris Evans (Captain America), atau Scarlett Johansson (Black Widow). Anak saya terlihat kecewa. Saya cepat menenangkannya, "Sudahlah, yang penting kostumnya asli."

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Soal KW tadi ternyata benar. Ketika kami keliling mal, terlihat tiga pemeran hero tadi--dengan T-shirt seadanya--agaknya sedang mencari-cari tempat makan. Benar saja, mereka bukan pemeran asli. Tanpa baju "kebesaran"-nya, tak seorang pun berusaha berfoto bersama mereka atau sekadar menyapa mereka. Rupanya "trik pemasaran" film Avengers ini diketahui banyak orang. Toh, orang ramai tak peduli. Berfoto bersama kostum Captain America cs saja sudah cukup menggembirakan, tak peduli siapa di balik kostum itu.

Di sini saya merasa sedih. Anak saya, juga anak-anak sebayanya, harus memilih pahlawan impor ketimbang pahlawan lokal. Ini bukan salah mereka. Buat mereka, Diponegoro, Bung Tomo, atau Rudy Hartono, itu masa lalu. Sedangkan yang mereka pelajari dari masa kini adalah keriuhan, ribut politik, hujat-menghujat, gugat-menggugat, yang seakan tiada henti. Jangankan pahlawan, mencari negarawan saja sudah hampir mustahil di negeri ini. Keributan Kepolisian vs KPK, gontok-gontokan PSSI, ricuh partai politik, hanya mendorong anak-anak kita mencari idola impor.

Dalam perjalanan pulang, anak saya berkata, "Pak, saya tak lagi mengidolakan Avengers KW itu." Saya tersenyum, mengira dia sudah menemukan pahlawan dalam negerinya. Ternyata, katanya serius, "Kita mesti menemui Avengers yang asli di Amerika."

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Sistem E-Katalog Versi 6.0 LKPP Resmi Meluncur

4 menit lalu

Sistem E-Katalog Versi 6.0 LKPP Resmi Meluncur

Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) meresmikan peluncuran Katalog Elektronik Versi 6.0 pada Kamis, 28 Maret 2024, di Jakarta.


Risma, Luhut hingga Erick Thohir Tak Tampak dalam Buka Puasa bersama Jokowi dan Menteri

6 menit lalu

Presiden Jokowi satu meja dengan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto saat mendengarkan kultum Wapres Ma'ruf Amin sebelum buka puasa bersama di Istana Negara, Kamis, 28 Maret 2024. TEMPO/Daniel A. Fajri
Risma, Luhut hingga Erick Thohir Tak Tampak dalam Buka Puasa bersama Jokowi dan Menteri

Sejumlah anggota Kabinet Indonesia Maju tidak mengikuti buka puasa bersama Jokowi di Istana Negara, Jakarta, pada Kamis, 28 Maret 2024. Siapa saja?


5 Hal Mengenai Kecelakaan di Jembatan Baltimore

12 menit lalu

Bagian dari jembatan Francis Scott Key yang runtuh setelah ditabrak kapal kontainer Dali di Baltimore, Maryland, AS, 26 Maret 2024. Insiden ini menyebabkan sebagian besar Jembatan Francis Scott Key runtuh yang menyebabkan beberapa kendaraan yang melintasi terperosok ke Sungai Patapsco. U.S. Army Corps of Engineers/Handout via REUTERS
5 Hal Mengenai Kecelakaan di Jembatan Baltimore

Jembatan Francis Scott Key ditabrak Kapal Kargo Dali di sepanjang Interstate 695, Baltimore, Maryland pada Selasa, 26 Maret 2024


Tonny Harjono Disebut Jadi Calon Kuat KSAU Pengganti Fadjar Prasetyo

12 menit lalu

Marsdya Tonny Hardjono. wikipedia.org
Tonny Harjono Disebut Jadi Calon Kuat KSAU Pengganti Fadjar Prasetyo

Marsdya Mohamad Tonny Harjono disebut-sebut merupakan calon kuat pengganti Fadjar Prasetyo sebagai KSAU.


Peneliti BRIN: Butuh Jutaan Tahun Supaya Selat Muria Bisa Terbentuk Lagi

17 menit lalu

Foto udara permukiman warga terendam banjir di samping Sungai Wulan yang tanggulnya jebol di permukiman yang terendam banjir di Desa Ketanjung, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, Senin 18 Maret 2024. Banjir yang kembali melanda Kabupaten Demak itu karena curah hujan tinggi yang menyebabkan sejumlah tanggul sungai jebol sehingga mengakibatkan ribuan rumah terendam banjir di 89 desa dari 11 kecamatan, 24.946 jiwa mengungsi, serta terputusnya jalur utama pantura Demak-Kudus. ANTARA FOTO/Aji Styawan
Peneliti BRIN: Butuh Jutaan Tahun Supaya Selat Muria Bisa Terbentuk Lagi

Peneliti BRIN menepis kemungkinan Selat Muria akan terbentuk lagi dalam waktu dekat.


Alasan Polda Metro Jaya Hentikan Kasus Aiman Witjaksono

22 menit lalu

Juru Bicara TPN Ganjar-Mahfud, Aiman Witjaksono saat menghadiri sidang Praperadilan soal penyitaan barang bukti ponsel dalam kasus dugaan 'Polisi Tak Netral' di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa, 27 Februari 2024. Hakim tunggal menolak seluruh gugatan praperadilan yang diajukan Aiman Witjaksono soal penyitaan ponsel dalam kasus dugaan 'polisi tak netral' dan menyatakan penyitaan ponsel itu tetap sah. TEMPO/M Taufan Rengganis
Alasan Polda Metro Jaya Hentikan Kasus Aiman Witjaksono

Polda Metro Jaya menegaskan penghentian kasus Aiman Witjaksono tak bernuansa politis menyusul rampungnya Pilpres 2024.


6 Poin Tanggapan Tim Pembela Prabowo-Gibran di Sidang Sengketa Pilpres 2024

28 menit lalu

Ketua Tim Pembela Prabowo-Gibran Yusril Ihza Mahendra (kiri) dan Wakil Ketua Tim Pembela Prabowo-Gibran Otto Hasibuan (kanan) menunjukan surat permohonan setelah mendaftarkan diri sebagai pihak terkait dalam gugatan Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) ke Mahkamah Konstitusi (MK) di Jakarta, Senin 25 Maret 2024. Tim Pembela Prabowo-Gibran yang dipimpin oleh Yusril Ihza Mahendra mendaftarkan diri untuk menghadapi gugatan sengketa Pilpres 2024 yang diajukan kubu Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD di MK. ANTARA FOTO/ Erlangga Bregas Prakoso
6 Poin Tanggapan Tim Pembela Prabowo-Gibran di Sidang Sengketa Pilpres 2024

Tim Pembela Prabowo-Gibran memohon kepada MK untuk menolak permohonan yang diajukan oleh pasangan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud.


Telegram Diduga Digunakan untuk Rekrut Orang Bersenjata dalam Penembakan Moskow

35 menit lalu

Seorang tersangka penyerangan penembakan di tempat konser Balai Kota Crocus dikawal di dalam pengadilan distrik Basmanny di Moskow, Rusia 24 Maret 2024. REUTERS/Shamil Zhumatov
Telegram Diduga Digunakan untuk Rekrut Orang Bersenjata dalam Penembakan Moskow

Telegram diduga digunakan untuk merekrut orang-orang bersenjata yang menjadi pelaku penembakan gedung konser Balai Kota Crocus di luar Moskow.


Serba Gratis di Event Honkai: Star Rail di Senayan Park

41 menit lalu

Gerbang masuk event Honkai: Star Rail di Senayan Park, Jakarta Pusat, Kamis, 28 Maret 2024 | TEMPO/Reza Maulana.
Serba Gratis di Event Honkai: Star Rail di Senayan Park

Hoyoverse menggelar event game mobile Honkai: Star Rail di Senayan Park hingga Sabtu, 30 Maret 2024.


Ketua DPR RI Puan Maharani: Komitmen Terhadap Kesejahteraan Ibu dan Anak Melalui RUU KIA

42 menit lalu

Ketua DPR RI Puan Maharani: Komitmen Terhadap Kesejahteraan Ibu dan Anak Melalui RUU KIA

Ketua DPR RI, Dr. (H.C) Puan Maharani, dengan tegas menegaskan bahwa DPR RI memiliki komitmen yang kuat terhadap kesejahteraan ibu dan anak melalui Rancangan Undang-Undang (RUU) Kesejahteraan Ibu dan Anak pada Fase 1.000 Hari Pertama Kehidupan atau RUU KIA.