Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

O

Oleh

image-gnews
Iklan

Aku mau bebas dari segala
Merdeka
Juga dari Ida
Chairil Anwar, 14 Juli 1943

Tapi tak semua orang seperti Chairil Anwar.

Tujuh puluh dua tahun setelah sajak itu ditulis, tampak bahwa ada yang tak mau merdeka, yang takut merdeka, yang lelah merdeka, dan yang menyesali manusia merdeka.

Kini samar-samar mulai tampak apa yang bisa disebut sebagai "simtom O".

Setengah abad lebih sebelum terbit novel yang boyak tapi laris itu, Fifty Shades of Grey, dunia buku disemarakkan (atau dihebohkan) sebuah cerita erotik yang seru, Histoire d'O. Dalam segala segi "kisah O" karya Pauline Reage melebihi fiksi E.L. James, meskipun keduanya berkisah tentang sadomasokhisme, tentang jiwa dan tubuh yang menikmati hilangnya kemerdekaan dan merasa asyik disakiti dan dibelenggu.

Kini kisah kebahagiaan dalam takluk dan menyerah itu bisa jadi sebuah perumpamaan untuk kasus yang lain. Dalam Soumission, novel baru Michel Houellebecq, seorang rektor universitas bernama Rediger membujuk tokoh utama novel ini, Franois, untuk membaca Kitab Suci dalam bayang-bayang Histoire d'O. "Puncak kebahagiaan manusia," kata Rediger, "ditemukan dalam sikap menyerah secara mutlak."

Rediger ingin agar Franois masuk Islam. Dan Franois akhirnya mengikuti jalan itu.

Novel ini terbit 7 Januari 2015, ketika sebelas orang di kantor mingguan Charlie Hebdo sekaligus dibunuh dua bersaudara yang mengibarkan bendera Islam. Seperti banyak yang lain, Soumission adalah bagian dari pergulatan orang Prancis dengan agama yang merisaukan mereka sejak Voltaire menulis lakon Le fanatisme ou Mahomet pada 1736.

Sebelum Soumission, Houellebecq menulis Plateforme (2001), sebuah novel yang tokohnya, Michel, menyebut turisme seks layak diterima sebagai "pembagian kerja internasional". Nasibnya kemudian dientakkan secara mengerikan: Valerie, pacarnya, tewas berkeping-keping bersama 116 pelacur ketika sejumlah pemuda muslim meledakkan mereka dengan bom.

Dan novel ini pun menampilkan percakapan dua orang Mesir yang mengecam kalimat syahadat sebagai "nonsens".

Orang Islam marah. Tapi seperti kemudian kita temukan dalam Soumission, novel ini bukan semata-mata kisah kebrutalan Islam sebagai dilihat orang "Barat". Houellebecq bahkan mengecam "Barat" dengan alasan yang sering dipakai orang dari dunia Islam. "Aku tak merasa benci kepada Barat," kata si narator Plateforme. "Paling-paling aku memandangnya dengan sikap menghina. Aku hanya tahu, tiap-tiap kita penuh dengan egoisme, masokhisme, kematian...."

Bagi Houellebecq, "Barat" telah salah jalan sejak Zaman Pencerahan. Sejak abad ke-19 itu, manusia melihat diri sendiri sebagai makhluk yang merdeka, dan dengan mengandalkan nalarnya lepas dari pangkuan agama. Baik Plateforme maupun Soumission menghadirkan tokoh yang tak lagi memekik "aku mau bebas dari segala". Michel dan Franois justru hidup dalam keadaan letih kebebasan. Mereka menyesali manusia merdeka.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Franois seorang profesor kesusastraan di Universitas Sorbonne yang hidup menyendiri. Ia tak berteman. Tiap hari ia hanya pulang ke kamarnya di apartemen tinggi untuk menyantap makanan dingin, menonton TV dan film porno. Ia merasa kehampaan yang rutin di sekitar. Para pelacur yang ditidurinya tak menutup kekosongan itu.

Di saat itu, Prancis berubah: sebuah partai Islam, sejenis Al-Ikhwan al-Muslimun yang moderat, menang pemilu. Lambang bulan sabit keemasan dipasang tinggi di gerbang Sorbonne. Perdana Menteri Ben Abbes membiarkan partai-partai koalisi mengambil kursi kementerian lain, tapi meletakkan seorang Al-Ikhwan al-Muslimun sebagai menteri pendidikan. Sejak itu tak ada kebinekaan budaya. Yang ada: disiplin.

Kehidupan Prancis pun pelan-pelan jadi lain. Franois melihat di masyarakat tumbuh ketertiban dan ketenangan. Adakah Islam sebuah jalan keluar?

Itukah yang hendak ditunjukkan?

Houellebecq tak dikenal simpatinya kepada Islam. Tapi seperti dikatakan Mark Lilla ketika membahas novel ini dalam The New York Review of Books, ada yang tak disangka-sangka dalam Soumission. Sasaran kecaman Houellebecq bukanlah Islam, melainkan Eropa yang memilih untuk memperluas kemerdekaan manusia dengan asumsi dunia akan lebih berbahagia.

Bagi Houellebecq, justru itulah awal kemerosotan.

Ia tentu melihat nasib O dalam novel Pauline Reage bukan keadaan yang ideal. Tapi ia tak hendak menyalahkan mereka yang kini dijangkiti "simtom O"dengan memeluk Islam, atau kembali ke dalam agama apa pun, rela terikat, rela takluk.

Mungkin Chairil perlu dilupakan.

Tapi saya ingat Iqbal, pemikir Islam terkenal itu. Ia yakin Tuhan menciptakan manusia sebagai khalifah-Nya di bumi. Maka manusia merdekameskipun tak niscaya berbahagia.

Goenawan Mohamad

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Dosen Hukum Pidana UGM Sanggah Nurul Ghufron yang Sebut Kaesang Tak Wajib Laporkan Terima Gratifikasi

6 menit lalu

Tangkapan layar dari video pendek yang menunjukkan momen Kaesang Pangarep dan Erina Gudono turun dari jet pribadi dan langsung berjalan menuju mobil yang telah menunggu di apron bandara. Petugas tampak membawa sejumlah tas-tas belanjaan mewah tanpa melewati pemeriksaan Bea Cukai. (Sumber: Twitter)
Dosen Hukum Pidana UGM Sanggah Nurul Ghufron yang Sebut Kaesang Tak Wajib Laporkan Terima Gratifikasi

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menyebut Kaesang tidak perlu melaporkan gratifikasi. Dosen Hukum Pidana UGM bilang tidak boleh dibebaskan kasusnya.


Misa di Papua Nugini, Paus Fransiskus: Tuhan Menyentuh Orang hingga Ujung Dunia

14 menit lalu

Paus Fransiskus bertemu dengan Gubernur Jenderal Papua Nugini, pejabat pemerintah, duta besar, kelompok sipil di Apec House, Papua Nugini, Sabtu, 7 September 2024. Foto: Biro Pers Vatikan.
Misa di Papua Nugini, Paus Fransiskus: Tuhan Menyentuh Orang hingga Ujung Dunia

Misa yang dipimpin oleh Paus Fransiskus di John Guise Stadium dihadiri sekitar 35 ribu umat.


Penyebab Paus Fransiskus Hanya Hidup dengan Satu Paru-paru

17 menit lalu

Paus Fransiskus disambut oleh Wakil Perdana Menteri Papua Nugini John Rosso setelah mendarat di Bandara Internasional Port Moresby Jackson, di Port Moresby, Papua Nugini, 6 September 2024. REUTERS/Guglielmo Mangiapan
Penyebab Paus Fransiskus Hanya Hidup dengan Satu Paru-paru

Meski hanya memiliki satu paru-paru, Paus Fransiskus sanggup melakukan perjalanan jauh ke berbagai penjuru dunia.


Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Langgar Kode Etik Soal Intervensi Mutasi ASN Kementan

26 menit lalu

Terperiksa Wakil Ketua KPK, Nurul Ghufron, mengikuti sidang pembacaan surat amar putusan pelanggaran etik, di gedung ACLC Komisi Pemberantasan Korupsi, Jakarta, Jumat, 6 September 2024. TEMPO/Imam Sukamto
Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Langgar Kode Etik Soal Intervensi Mutasi ASN Kementan

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron terbukti melakukan pelanggaran kode etik soal penyalahgunaan pengaruh atau jabatan di balik mutasi ASN Kementan.


Profil Cak Lontong, Ketua Tim Pemenangan Pramono Anung-Rano Karno yang Disebut Good Looking

27 menit lalu

Cak Lontong. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo
Profil Cak Lontong, Ketua Tim Pemenangan Pramono Anung-Rano Karno yang Disebut Good Looking

Cak Lontong Ketua Tim Pemenangan Pramono Anung dan Rano Karno dalam Pilkada Jakarta 2024. Sebelumnya, Pramono sebut ketua timnya sosok good looking.


Tips Mendaki Bagi Pemula dan 5 Larangan saat Naik Gunung

32 menit lalu

Tips Mendaki Bagi Pemula dan 5 Larangan saat Naik Gunung

Ada sejumlah persiapan dan larangan saat naik gunung


Mahfud Md Pernah Menunjuk Faisal Basri Jadi Satgas TPPU, Bongkar Kasus Impor Emas Senilai Rp 189 Triliun

42 menit lalu

Mahfud Md Pernah Menunjuk Faisal Basri Jadi Satgas TPPU, Bongkar Kasus Impor Emas Senilai Rp 189 Triliun

Mahfud Md pernah menunjuk Faisal Basri jadi Satgas TPPU. Ini hasil temuan bersama timnya, termasuk bongkar kasus impor emas senilai Rp 189 triliun.


Jusuf Kalla Kritik Kinerja Mendikbud Nadiem Makarim: Tak Cukup Pengalaman Pendidikan

48 menit lalu

Mantan Wakil Presiden RI ke 10 dan 12, Jusuf Kalla menggelar konferensi pers ihwal penampilan debat capres ketiga di kediamannya,  Jalan. Brawijaya Raya No 6 Jakarta Selatan, Rabu, 9 Januari 2024. TEMPO/Tika Ayu
Jusuf Kalla Kritik Kinerja Mendikbud Nadiem Makarim: Tak Cukup Pengalaman Pendidikan

Jusuf Kalla menyampaikan kritik terhadap kinerja Mendikbud Nadiwm Makarim.


Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Terbukti Langgar Kode Etik, Berikut Sejumlah Kontroversinya Termasuk Soal Kaesang

50 menit lalu

Terperiksa Wakil Ketua KPK, Nurul Gufron, mengikuti sidang pembacaan surat amar putusan pelanggaran etik, di gedung ACLC Komisi Pemberantasan Korupsi, Jakarta, Jumat, 6 September 2024. TEMPO/Imam Sukamto
Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Terbukti Langgar Kode Etik, Berikut Sejumlah Kontroversinya Termasuk Soal Kaesang

Dewa KPK putuskan Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron terbukti lakukan pelanggaran kode etik. Berikut sejumlah kontroversi Ghufron, termasuk soal Kaesang.


Polisi Beberkan Peranan 4 Remaja dalam Pembunuhan dan Pemerkosaan Siswi SMP di Palembang

51 menit lalu

Konferensi pers Polrestabes Palembang dan Polda Sumsel soal penangkapan empat tersangka pembunuhan dan pencabulan terhadap gadis 13 tahun yang jasadnya ditemukan di TPU Talang Kerikil. Rabu malam, 4 September 2024. TEMPO/ Yuni Rahmawati
Polisi Beberkan Peranan 4 Remaja dalam Pembunuhan dan Pemerkosaan Siswi SMP di Palembang

Polrestabes Palembang beberkan peranan 4 remaja dalam pembunuhan dan pemerkosaan terhadap siswi SMP.