Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Wanita

Oleh

image-gnews
Iklan

Putu Setia

Karena tak memberi tahu akan berkunjung, rumah Romo Imam tertutup ketika saya datang. Tapi jendelanya terbuka lalu saya tekan bel karena yakin ada orang di dalam rumah. Benar saja, istri Romo Imam membukakan pintu. Melihat saya datang, Ibu Imam bernyanyi: "Wanita dijajah pria sejak dulu...."

"Kelihatan ibu gembira sekali, Romo ada?" tanya saya. Ibu Imam langsung nyerocos: "Betul kan, yang ditanya Romo. Ibu ini seperti tidak pernah ada, padahal sampeyan berkali-kali ke sini. Para lelaki selalu meremehkan keberadaan wanita."

Ibu Imam mengucapkan kata itu dengan nada canda. Saya pun ikut bercanda. "Ibu, sekarang Pak Jokowi telah mendudukkan wanita dengan cara terhormat, panitia seleksi pimpinan KPK semuanya wanita," kata saya.

"Tapi kalian para lelaki ribut kan?" sahut Ibu Imam dengan cepat. "Ada yang menyebut pilihan Jokowi ini sensasional. Ada yang menyebut panitia seleksi jadi cacat dan tidak sempurna, karena tak ada lelaki sebagai penyeimbang. Bahkan ada yang menyebut ini tanda-tanda kiamat. Ealah... dulu panitia seleksi semuanya lelaki, kok tidak ada yang ribut? Kalian juga tak menyebut-nyebut perlu wanita untuk penyeimbang agar ada kesempurnaan. Semesta ini bukan hanya milik lelaki, pertiwi itu disebut Ibu, tak ada menyebut Bapak Pertiwi."

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Wah, tumben istri Romo bersemangat. "Kartini memperjuangkan emansipasi wanita karena berharap ada kesejajaran gender," kata Ibu Imam lagi. "Tetapi kalian para lelaki mengaburkan perjuangan itu dengan simbol wanita kemayu nan cantik khas bangsawan. Setiap Hari Kartini kalian meminta kami para wanita mengenakan kebaya. Sopir taksi pakai kebaya, murid-murid wanita dari TK sampai SMA berkebaya, karyawan bank pakai kebaya. Dan kalian senang melihatnya lalu kalian bilang semangat Kartini harus diwarisi wanita Indonesia. Pas ada panitia seleksi yang semuanya wanita, kalian ribut. Apa ke sembilan wanita itu harus mengenakan kebaya?"

Saya coba menanggapi. "Ibu, mungkin bukan soal kebaya atau mewarisi semangat Kartini. Tapi soal pengalaman dalam memilih calon pimpinan KPK. Ke sembilan wanita itu dianggap tak tahu bagaimana kerja pimpinan KPK. Mereka selama ini berada di luar ingar-bingar pemberantasan korupsi, bagaimana mereka bisa memilih pimpinan yang akan memberantas korupsi. Mungkin pula mereka tak pernah datang ke kantor KPK...."

"Justru karena itu Jokowi memilihnya," Ibu Imam memotong ucapan saya. "Mereka jadi steril dari kepentingan berbagai pihak. Mereka jadi independen tak mudah diintervensi partai politik karena mereka dikenal jauh dari dunia politik. Mereka tak terlibat dalam kontroversi heboh KPK selama ini. Sampeyan harus tahu, kecenderungan sekarang peminat orang menjadi pimpinan KPK menyusut. Mereka pada takut karena jabatan sebagai pimpinan KPK banyak risikonya dan mudah dikriminalisasi. Mereka juga takut kalau setelah menjabat akan mendapatkan berbagai tekanan, baik dari partai politik maupun dari pemerintah, karena merasa dipilih oleh orang-orang yang sesungguhnya juga tak netral. Apalagi pada saat akhir keputusan itu ada di parlemen, lembaga politik yang selama ini juga dianggap korup. Jadi, ya, siapa tahu kesembilan wanita hebat ini bisa menjaring peminat lebih banyak atau malah menjemput bola dan meyakinkan calon bahwa mereka benar-benar netral."

"Kalau begitu kita tunggu hasilnya," kata saya. Ibu Imam menyambung: "Ya kita lihat hasil akhirnya siapa pimpinan KPK terpilih, baru kita komentari. Ini baru panitia seleksi saja ributnya kayak mau kiamat."

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kapal Tenggelam di Anambas Diduga Akibat Kelebihan Penumpang

4 menit lalu

Kapal Motor Samarinda membawa penumpang yang duduk di atas atap kapal dari Tarempa tujuan Matak, Anambas. Foto: Istimewa
Kapal Tenggelam di Anambas Diduga Akibat Kelebihan Penumpang

Kapal tenggelam di perairan Anambas diduga akibat kelebihan jumlah penumpang.


Crowdstrike Klaim Kegagalan Tes Software sebagai Biang Kerok Macetnya 8,5 Juta Komputer Global

13 menit lalu

Crowdstrike falcon. Istimewa
Crowdstrike Klaim Kegagalan Tes Software sebagai Biang Kerok Macetnya 8,5 Juta Komputer Global

CrowdStrike telah menerbitkan tinjauan pascainsiden atas gangguan itu. Posting terperinci tersebut menyalahkan bug dalam perangkat lunak pengujian.


Cara Jitu Tak Terbelit Utang Kartu Kredit, Perhatikan 7 Tips Berikut

15 menit lalu

Ilustrasi kartu kredit. Pixabay
Cara Jitu Tak Terbelit Utang Kartu Kredit, Perhatikan 7 Tips Berikut

Jika tak bijak menggunakan kartu kredit, bisa terjerat utang yang bertumpuk. Berikut 7 tips gunakan kartu kredit secara benar.


Anggaran Makan Bergizi Gratis Rp7.500? Gibran: untuk Generasi Muda Tidak Boleh Pelit

15 menit lalu

Wakil Presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka meninjau simulasi program makan bergizi gratis di SD Negeri Tugu, Solo, Jawa Tengah, Jumat, 26 Juli 2024. Program makan bergizi gratis masuk dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025 sebagai upaya pemerintah mempersiapkan generasi emas Indonesia sejak dini. ANTARAFOTO/Maulana Surya.
Anggaran Makan Bergizi Gratis Rp7.500? Gibran: untuk Generasi Muda Tidak Boleh Pelit

Wakil Presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka menilai anggaran Rp7.500 per porsi tidak cukup untuk program makan bergizi gratis


Korban Tewas di Gaza: Berapa Banyak Warga Palestina yang Terbunuh?

22 menit lalu

Petugas menguburkan warga Palestina yang tewas dalam serangan Israel, setelah jenazah mereka dibebaskan oleh Israel, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di kuburan massal di Rafah, di Jalur Gaza selatan, 30 Januari 2024. Para pejabat Palestina mengatakan mayat-mayat itu termasuk korban perang Israel-Hamas dan mayat-mayat yang digali ketika pasukan Israel menerobos Gaza. REUTERS/Mohammed Salem
Korban Tewas di Gaza: Berapa Banyak Warga Palestina yang Terbunuh?

Otoritas Kesehatan Palestina secara teratur menghitung jumlah korban yang tewas akibat perang Israel di Gaza, tetapi Israel meragukan hasilnya.


Jokowi Resmikan Pasar Jongke, Proyek Pembangunan Prioritas Gibran-Teguh Prakosa

22 menit lalu

Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan revitalisasi Pasar Jongke di Surakarta, Jawa Tengah, pada Sabtu, 27 Juli 2024. Foto Tangkap Layar YouTube Sekretariat Presiden
Jokowi Resmikan Pasar Jongke, Proyek Pembangunan Prioritas Gibran-Teguh Prakosa

Jokowi meresmikan Pasar Jongke di Kota Solo yang merupakan proyek prioritas Gibran-Teguh.


Lupakan Menara Eiffel, Wali Kota Paris Ingin Wisatawan Menikmati Gaya Hidup Ibu Kota

22 menit lalu

Seorang pelanggan menikmati minuman di teras kafe dan restoran Les Deux Magots, ketika kafe, bar, dan restoran membuka kembali teras mereka setelah tutup selama berbulan-bulan, di tengah wabah penyakit virus corona (COVID-19), di Paris, Prancis, 19 Mei , 2021. [REUTERS / Christian Hartmann]
Lupakan Menara Eiffel, Wali Kota Paris Ingin Wisatawan Menikmati Gaya Hidup Ibu Kota

Untuk Olimpiade Paris, 3.000 kafe dengan teras luas akan diizinkan buka hingga tengah malam.


Cara Mengurus Surat Pindah KK ke Luar Kota, Beda Kabupaten dan Provinsi Beserta Syaratnya

23 menit lalu

Ilustrasi Kartu Keluarga Online. Istimewa
Cara Mengurus Surat Pindah KK ke Luar Kota, Beda Kabupaten dan Provinsi Beserta Syaratnya

Bagi warga Indonesia yang hendak pindah KK antar kota, kabupaten maupun provinsi, apa yang harus dilakukan?


Timnas Indonesia U-19 vs Malaysia: Indra Sjafri Percaya Diri Bisa Kembali Lolos ke Final Piala AFF U-19

28 menit lalu

Pelatih Timnas U-19 Indonesia, Indra Sjafri (kiri) dan Pelatih Malaysia U-19, Juan Torres Garrido saat konferensi pers menjelang semifinal Piala AFF U-19 2024 di Hotel Wyndham Surabaya, 26 Juli 2024. Foto: TEMPO/Hanaa Septiana
Timnas Indonesia U-19 vs Malaysia: Indra Sjafri Percaya Diri Bisa Kembali Lolos ke Final Piala AFF U-19

Indra Sjafri percaya diri dapat kembali membawa Timnas Indonesia U-19 ke final Piala AFF U-19 untuk kedua kalinya.


Gregorius Ronald Tannur Divonis Bebas, MA: Tidak Perlu Berprasangka

30 menit lalu

Hakim Mahkamah Agung atau MA, Suharto, saat ditemui di Novotel, Cikini, Jakarta, Rabu, 4 Oktober 2023. TEMPO/Han Revanda Putra
Gregorius Ronald Tannur Divonis Bebas, MA: Tidak Perlu Berprasangka

Vonis yang membebaskan Gregorius Ronald Tannur itu baru putusan tingkat pertama. Penuntut umum bisa mengajukan banding untuk menguji putusan itu.