Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Aspirasi

Oleh

image-gnews
Iklan

Putu Setia

Aspirasi itu adalah soal harapan. Rakyat berharap bisa bercocok tanam lebih baik lalu menyalurkan aspirasi agar dibangun saluran irigasi. Rakyat berharap korupsi diberantas lebih dahsyat, lalu rakyat minta lembaga yang memberantas korupsi bekerja lebih kuat. Harapan rakyat itu semestinya ditampung oleh wakilnya dan diteruskan ke pejabat yang memang mengurusi kehidupan rakyat. Media massa dapat menjadi saluran aspirasi itu.

Nasib sial menimpa rakyat belakangan ini. Harapan itu tak sampai, bahkan tak klop dengan perilaku wakilnya. Rakyat gerah dengan maraknya korupsi dan berharap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) diperkuat. Tapi yang terjadi, DPR, yang merupakan wakil rakyat, justru secara terstruktur dan sistemik melemahkan KPK dengan merevisi UU tentang KPK. Senjata KPK yang andal berupa penyadapan justru dipersoalkan keberadaannya.

Semangat merevisi UU KPK dilakukan pada saat DPR hanya berhasil membuat dua undang-undang selama enam bulan bekerja. Masih ada tiga puluh lebih undang-undang yang harus diselesaikan dalam enam bulan ke depan. Bukankah ini maha ajaib?

DPR juga seperti tak tahu malu. Lihat saja bagaimana mereka ngotot meminta dana aspirasi yang jumlah nominalnya sudah dipatok, sementara proyek yang mau digarap sedang dicari-cari di daerah pemilihannya. Besarnya minta ampun, Rp 20 miliar per anggota per tahun. Alasannya untuk menyerap aspirasi rakyat di daerah pemilihannya dan pemerataan pembangunan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Mereka sudah merancukan yang mana tugas eksekutif dan yang mana tugas legislatif. Kalau mereka memang piawai menangkap aspirasi rakyat, catat apa yang dimaui rakyat, pelajari urgensinya, dan kalau dianggap tepat, salurkan ke eksekutif. Biarlah eksekutif, apakah itu pemerintah kabupaten, pemerintah provinsi, atau pemerintah pusat, yang membuatkan programnya. DPR ikut memperjuangkan anggarannya, lalu mengawasi pembangunannya. Besar anggaran disesuaikan dengan proyek, tak harus dipatok jumlah tertentu.

Apakah benar dana aspirasi yang ngotot diminta DPR itu untuk pemerataan pembangunan? Tentu ini salah besar. Komposisi anggota DPR di setiap provinsi saja sudah beda, karena jumlah anggota DPR bersinergi dengan jumlah penduduk. Sebanyak 58 persen anggota DPR ada di Jawa. Di Sumatera ada 22 persen, Kalimantan hanya 8 persen, dan Sulawesi 6 persen. Di kawasan lain, terutama Indonesia timur, lebih rendah lagi. Justru di sana pembangunan harus digenjot supaya ada pemerataan di Nusantara ini.

Jika dana aspirasi versi DPR ini lolos-di era Presiden SBY sudah ditolak-masyarakat akan terbelah dan terjadi ketidaknyamanan. Anggota DPR itu terikat dengan konstituen di daerah pemilihannya. Anggota DPR dari Partai Golkar, misalnya, akan mendahulukan proyek di basis Golkar, demikian pula anggota DPR dari partai lain. Maka akan ada "jembatan ini dibangun oleh kader Golkar". Lebih parah lagi "jalan di kecamatan ini mulus dari dana aspirasi Golkar" sementara jalan di kecamatan lain berantakan karena basis Partai NasDem. Memang dana itu dikelola oleh pemerintah daerah, tetapi bukankah bupati dan gubernur adalah orang partai? Akan terjadi banyak permainan proyek kalau anggota DPR separtai dengan pejabat di daerah, bupati, atau gubernur. Juga penjegalan proyek jika anggota DPR tak separtai dengan pejabat di daerah itu. Hal seperti ini sudah terjadi ketika anggota DPRD mendapat hibah dana bansos (bantuan sosial).

Rakyat sudah banyak bersuara di media massa dan sesungguhnya inilah aspirasi rakyat. Sayangnya aspirasi ini tak sejalan dengan "penampung aspirasi". *

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Peringatan Kudatuli 2024 di PDIP Tampilkan Aksi Teatrikal Kerusuhan

1 menit lalu

Peringatan Kudatuli 2024 memperagakan aksi teatrikal penyerangan kantor DPP PDIP di Jalan Diponegoro Nomor 58, Menteng, Jakarta Pusat. TEMPO/Mhd Rio Alpin Pulungan.
Peringatan Kudatuli 2024 di PDIP Tampilkan Aksi Teatrikal Kerusuhan

Ketua Bidang Sejarah DPP PDIP, Bonnie Triyana, dalam sambutannya menekankan pentingnya merawat ingatan peristiwa Kudatuli ini.


Donald Trump Siap Kembali Kampanye ke Tempat Penembakan

4 menit lalu

Presiden AS Donald Trump dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berjabat tangan setelah pidato Trump di Museum Israel di Yerusalem 23 Mei 2017. [REUTERS / Ronen Zvulun / File Foto]
Donald Trump Siap Kembali Kampanye ke Tempat Penembakan

Donald Trump menulis di media sosialnya kalau dia siap kembali ke Pennsylvania tempat dia menjadi incaran penembakan


Baznas Sediakan Pelayanan Kesehatan Gratis

5 menit lalu

Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) bersama Alfamart meresmikan Rumah Sehat Baznas (RSB) di Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, Rabu, 24 Juli 2024. Pembangunan RSB ini merupakan bagian dari sedekah/donasi konsumen Alfamart periode Juli-November 2023. Dok. Baznas
Baznas Sediakan Pelayanan Kesehatan Gratis

Baznas bersama Sedekah Konsumen Alfamart Resmikan Rumah Sehat di Kendal


5 Fakta Menarik Jelang Laga Timnas U-19 Indonesia vs Malaysia di Semifinal Piala AFF U-19 2024

5 menit lalu

Sejumlah pesepak bola Timnas Indonesia mengikuti latihan jelang pertandingan semifinal ASEAN U-19 Boys Championship atau AFF U-19 di Lapangan THOR, Surabaya, Jawa Timur, Jumat 26 Juli 2024. Timnas Indonesia akan bertemu Malaysia dalam semifinal ASEAN U-19 Boys Championship atau AFF U-19 di Stadion Gelora Bung Tomo pada Sabtu (27/7). ANTARA FOTO/Rizal Hanafi
5 Fakta Menarik Jelang Laga Timnas U-19 Indonesia vs Malaysia di Semifinal Piala AFF U-19 2024

Mulai rekor head to head hingga kondisi kedua tim menjadi beberapa fakta menarik laga Timnas U-19 Indonesia vs Malaysia di semifinal Piala AFF U-19 2024.


6 Jenis Susu Plus Kekurangan dan Kelebihannya

8 menit lalu

Ilustrasi susu almond. Foto: Freepik.com/Jcomp
6 Jenis Susu Plus Kekurangan dan Kelebihannya

Jenis-jenis susu selain susu sapi, antara lain susu kedelai, susu almond, susu beras, dan susu santan. Apa kelebihan dan kekurangannya?


Netanyahu Dituduh sebagai Penjahat Perang dan Langgar Konvensi Jenewa, Bagaimana Sejarahnya?

8 menit lalu

Aktivis Solidaritas Seni Untuk Palestina berbaring di trotoar monumen Dasasila, Bandung, 25 Juli 2024. Aktivis menyerukan aksi boikot Israel dan menyatakan PM Israel Benjamin Netanyahu sebagai penjahat kemanusiaan yang harus diseret ke pengadilan internasional. TEMPO/Prima mulia
Netanyahu Dituduh sebagai Penjahat Perang dan Langgar Konvensi Jenewa, Bagaimana Sejarahnya?

Mengenal Konvensi Jenewa, Apa itu dan bagaimana sejarahnya? Politisi AS sebut Netanyahu sebagai penjahat perang, artinya langgar Konvensi Jenewa.


Begini Persiapan Jokowi Ngantor dan Gelar Sidang Kabinet di IKN

9 menit lalu

Tunggu Kesiapan Infrastruktur di IKN, Jokowi: Sidang Kabinet, Masa Lesehan
Begini Persiapan Jokowi Ngantor dan Gelar Sidang Kabinet di IKN

Presiden Joko Widodo alias Jokowi akan berkantor di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara pada 28 Juli 2024. Seperti apa persiapannya?


Penangkapan 5 Warga Masyarakat Adat Sihaporas Simalungun Dinilai Cacat Prosedur

9 menit lalu

Sejumlah massa yang tergabung dalam Aliansi Gerak Tutup TPL melakukan aksi di depan Kementerian Koordiator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Jakarta, Rabu, 24 November 2021. Aksi tersebut menyampaikan tuntutan agar Kemenko Kemaritiman dan Investasi mencabut izin konsesi PT Toba Pulp Lestari (PT TPL) dari wilayah adat serta menghentikan kriminalisasi kepada masyarakat adat Tano Batak. TEMPO/Muhammad Hidayat
Penangkapan 5 Warga Masyarakat Adat Sihaporas Simalungun Dinilai Cacat Prosedur

Penggerebekan dan penangkapan anggota komunitas masyarakat adat Sihaporas Simalungun dinilai melanggar prosedur.


Tutorial Menggunakan MiChat dengan iPhone dan Android

14 menit lalu

MiChat
Tutorial Menggunakan MiChat dengan iPhone dan Android

Cara menggunakan MiChat di iPhone dan Android, berikut adalah langkah-langkahnya.


Untuk Siapa Jokowi Bikin Golden Visa Indonesia, Apa Manfaatnya?

24 menit lalu

Presiden Joko Widodo menyampaikan pidato saat acara peluncuran Golden Visa di Jakarta, Kamis 25 Juli 2024. Presiden mengatakan layanan Golden Visa diharapkan dapat memberi kemudahan bagi warga negara asing (WNA) dalam berinvestasi dan berkarya di Indonesia yang menargetkan investor dan pebisnis internasional, talenta global, dan wisatawan mancanegara yang memenuhi kriteria. ANTARA FOTO/Erlangga Bregas Prakoso
Untuk Siapa Jokowi Bikin Golden Visa Indonesia, Apa Manfaatnya?

Jokowi resmi meluncurkan Golden Visa Indonesia pada Kamis, 25 Juli 2024. Dibuat untuk siapa? Apa manfaatnya?