Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Menteri

Oleh

image-gnews
Iklan

Putu Setia

Ada dua kelompok profesional yang nasibnya tak menentu di hari-hari mendatang ini. Pemain sepak bola dan para menteri Kabinet Kerja. Pemain bola sudah jelas juntrungannya, induk organisasinya dibekukan pemerintah, klub tempat bernaung sudah bubar atau siap bubar. Akan halnya para menteri justru berada dalam ketidakjelasan apakah mereka dicopot Presiden Jokowi atau tidak. Bagaimana menurut Romo Imam?

Romo terpingkal-pingkal sebelum menjawab. "Panjenengan layak jadi jurnalis televisi, nadanya bertanya tapi jawaban sudah disiapkan, tinggal bilang: betul."

"Saya serius Romo. Soal pemain bola tak usah dijawab. Ini dalam bayang-bayang mafia. Para menteri itu Romo, memang Jokowi serius merombak kabinet," kata saya. Romo terpancing, tampaknya serius pula. "Perombakan kabinet juga ada mafianya, malah ini lebih hebat, maklum mafia politik," jawab Romo. "Jokowi awalnya bernafsu merombak kabinet karena prestasi para menterinya yang tak memenuhi harapan. Tapi kini justru ia mengulur waktu sampai tak terbatas. Ia tak menduga respons partai pendukungnya membuyarkan rencananya semula."

Saya pasang muka serius. "Maksud Romo partai politik minta jatah lebih?" Romo langsung membalas: "Betul, padahal saya kira niat awal Jokowi justru mencari menteri yang bisa diajak bekerja dengan benar, menguasai bidang tugasnya, tak peduli dari mana asalnya, politikus atau profesional. Kini PDIP malah minta jatah kursi ditambah karena jumlahnya sama persis dengan NasDem. Cuma empat. Alasannya, anggota DPR dari NasDem 39, dari PDIP 109, kan tak adil kursi menterinya sama."

Saya tepok jidat. Lalu, apa komentar Romo tentang kinerja menteri dari partai? "Kerjanya tak memuaskan Jokowi. Coba bedah menteri dari PDIP. Menteri Kehakiman salah melulu ambil keputusan, malah memberi angin DPR untuk revisi UU KPK. Menko Puan Maharani, ya, begitulah, lebih loyal ke ibunya yang ketua umum partai. Menteri Dalam Negeri tadinya bekerja baik, tapi belakangan menjelekkan sesama menteri ke publik, kan seperti anak kecil saja. Satu lagi siapa, ya?"

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Lama Romo diam, jadi saya mengingatkan: "Menteri Koperasi yang orang Bali itu." Romo seperti baru sadar, "Oya, benar-benar lupa, soalnya kegiatannya tak pernah diliput media. Atau tak melakukan apa-apa? Itu enaknya jadi menteri yang jauh dari sorotan media, rapornya merah atau kuning, tak ada yang tahu. Jadi, saya juga tak tahu." Romo tertawa.

"Tapi begini, bukan soal dari partai atau bukan, orangnya berkualitas dan cocok di bidangnya atau tidak," Romo melanjutkan. "Menteri dari PDIP itu kurang pas dengan bidangnya. Mungkin nama yang disodorkan partai terbatas dan Jokowi saat itu memilih kucing dalam karung. Begitu pula menteri dari NasDem, sama saja bikin Jokowi kelabakan, malah melahirkan istilah rakyat tak jelas. Tapi kan ada menteri dari partai yang tahu betul tugasnya dan buktinya bikin tenteram umat. Menteri Agama. Ini Ramadan paling tenang, tak ada sweeping dari ormas garis keras karena dari awal Menteri sudah bilang: hormati juga orang yang tak berpuasa."

"Romo," saya menyela. "Pak Lukman Saifuddin itu memang orang PPP, tapi kayaknya Jokowi memilihnya sebagai profesional. Beliau tak pernah menampilkan diri sebagai orang partai setelah jadi Menteri Agama. Ini menteri untuk seluruh umat."

"Ya, ya," Romo tertawa. "Akhirnya kita membedah para menteri. Untung kita bukan pengamat, jadi kalau ngawur orang pun tak sewot. Yang jelas, Jokowi butuh waktu lama untuk rombak kabinet. Tekanan masih kuat. Yang nafsu itu kan para politikus."

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pelatih Red Sparks Ko Hee Jin Buka Peluang Pilih Megawati Hangestri Lagi di Uji Coba V-League Korea Selatan

1 menit lalu

Pelatih Red Sparks, Ko Hee-jin. Istimewa
Pelatih Red Sparks Ko Hee Jin Buka Peluang Pilih Megawati Hangestri Lagi di Uji Coba V-League Korea Selatan

Ko Hee Jin tidak menutup peluang untuk kembali memilih Megawati Hangestri sebagai pemain asing kuota Asia Red Sparks.


Kemenag Buka Program Bantuan Pesantren dan Pendidikan Keagamaan Islam 2024, Begini Cara Daftarnya

6 menit lalu

Ilustrasi dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS)
Kemenag Buka Program Bantuan Pesantren dan Pendidikan Keagamaan Islam 2024, Begini Cara Daftarnya

Kementerian Agama membuka program bantuan pesantren dan pendidikan keagamaan Islam untuk tahun anggaran 2024.


Soal Pertemuan Prabowo dan Megawati, Jubir: Segera

26 menit lalu

Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri (kanan) menerima Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di kediamannya di Jalan Teuku Umar, Jakarta, Rabu, 24 Juli 2019. Dalam pertemuan ini Megawati dan Prabowo akan membahas sejumlah hal. TEMPO/Muhammad Hidayat
Soal Pertemuan Prabowo dan Megawati, Jubir: Segera

Sejumlah petinggi Partai Gerindra menyebut pertemuan Prabowo dan Megawati dapat terlaksana usai putusan sengketa Pilpres 2024


Jadwal Liga 1 pada Sabtu, 20 April 2024: Ada Bali United vs Bhayangkara FC, Nasib Kedua Tim Dipertaruhkan

27 menit lalu

Logo Liga 1 2023-2024. Istimewa
Jadwal Liga 1 pada Sabtu, 20 April 2024: Ada Bali United vs Bhayangkara FC, Nasib Kedua Tim Dipertaruhkan

Jadwal Liga 1 pada Sabtu, 20 April 2024, akan menampilkan satu laga penting: Bali United vs Bhayangkara FC. Penentuan nasib kedua tim.


Polemik Pakaian Adat Jadi Seragam Sekolah, Ini Kata Kemendikbudristek

31 menit lalu

Suasana peringatan Hari Kartini oleh Siswa SDN Paseban 03 Paseban, Jakarta, 21 April 2016. Hari Kartini diperingati dengan mengenakan pakaian adat dan berpawai di sekitar sekolah. TEMPO/Subekti.
Polemik Pakaian Adat Jadi Seragam Sekolah, Ini Kata Kemendikbudristek

Viral pakaian adat yang menjadi seragam sekolah untuk pelajar SD, SMP, dan SMA di media sosial X mendapat respons Kemendikbud. Begini penjelasannya.


Prabowo Ingin jadi Jembatan bagi Jokowi, Megawati, dan SBY

35 menit lalu

Staf Khusus Menteri Pertahanan Bidang Komunikasi Publik, Sosial Ekonomi, dan Hubungan Antar Lembaga, Dahnil Anzar Simanjuntak, saat ditemui di Kantor Kementerian Pertahanan, di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Selasa, 12 November 2019. Tempo/Egi Adyatama
Prabowo Ingin jadi Jembatan bagi Jokowi, Megawati, dan SBY

Juru Bicara Prabowo Dahnil Anzar Simanjuntak menjelaskan bahwa watak Prabowo itu politik rekonsiliatif dan mempersatukan


49 Tahun TMII Gagasan Tien Soeharto, Pembangunannya Tuai Pro-kontra

36 menit lalu

Presiden Soeharto bersama istri Ny. Tien Soeharto saat mengunjungi Museum Pengamon di Berlin, Jerman, 1991. Dok.TEMPO.
49 Tahun TMII Gagasan Tien Soeharto, Pembangunannya Tuai Pro-kontra

Tie Soeharto menggagas dibangunnya TMII sebagai proyek mercusuar pemerintahan Soeharto. Proses pembangunannya menuai pro dan kontra.


Bandara Adi Soemarmo Bakal Terapkan Layanan Fast Track untuk Pemberangkatan Jemaah Haji Tahun Ini

38 menit lalu

Jemaah haji kloter BTH 1 bersiap menaiki bus di Hotel 310 Syisyah, Mekah, Arab Saudi, Senin 3 Juli 2023. Sebanyak 14 kloter akan diterbangkan ke Tanah Air melalui Bandara Internasional King Abdul Azis, Jeddah pada 4 Juli 2023. ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
Bandara Adi Soemarmo Bakal Terapkan Layanan Fast Track untuk Pemberangkatan Jemaah Haji Tahun Ini

Bandara Adi Soemarmo Solo menjadi satu dari tiga bandara di Indonesia yang akan menerapkan layanan Fast Track, untuk pemberangkatan jemaah haji.


BNPT Ikut Amankan WWF ke-10 di Bali

47 menit lalu

BNPT Ikut Amankan WWF ke-10 di Bali

BNPT akan turut serta mengamankan pelaksanaan Acara Word Water Forum (WWF) ke-10 yang diselenggarakan di Bali, 18-25 Mei 2024 mendatang.


Berawal Ide Tien Soeharto, Begini Sejarah Taman Mini Indonesia Indah atau TMII di Usia 49 Tahun

57 menit lalu

Sejumlah wisatawan mengunjungi anjungan Provinsi Sumatera Barat di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, Kamis 11 April 2024. Pengelola TMII menyebutkan sekitar 20.000 wisatawan mengunjungi obyek wisata tersebut pada hari kedua Lebaran 2024 (data terakhir pukul 15.00 WIB) dan diperkirakan jumlahnya akan terus meningkat hingga Minggu (14/4) atau H+3 Lebaran.  ANTARA FOTO
Berawal Ide Tien Soeharto, Begini Sejarah Taman Mini Indonesia Indah atau TMII di Usia 49 Tahun

Taman Mini Indonesia Indah (TMII) dibangun pada 1972 dan diresmikan pada 20 April 1975, berawal dari ide Tien Soeharto.