Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Piyadasi

Oleh

image-gnews
Iklan

Di pilar batu karang setinggi 15 meter itu terpahat 14 titah yang tak mati-mati. Diukir pada abad ke-2 sebelum Masehi, sabda itu datang dari Piyadasi, atau Devanampiyadasi, raja yang membawahkan wilayah yang kini jadi bagian utama India.

Hampir semua barisnya mempesona, tapi yang terasa menggugah adalah titah yang ke-7:

Baginda Devanampiyadasi berkehendak semua agama ada di mana saja, sebab semua menghendaki pengendalian diri dan kemurnian hati.

Kemudian diketahui sebutan lain Devanampiyadasi adalah Asoka-nama yang kini praktis terkait dengan "perdamaian", penanda yang mengacu kepada tauladan Buddhisme. Kita kagum, karena titah itu dari seorang raja yang justru meyakini agamanya sendiri.

Baginda Devanampiyadasi menghormati para pertapa dan pemangku rumah tangga dari semua agama, dan ia menghormati mereka dengan berbagai anugerah dan kehormatan. Tapi Baginda tak menghargai anugerah dan kehormatan sebagaimana ia menghargai ini: ketika orang menumbuhkan apa yang hakiki dalam agama. Orang menumbuhkannya dengan cara yang berbeda-beda, namun semuanya berakar pada pengendalian diri dalam bicara, baik ketika memuji-muji agama sendiri, ataupun ketika mengecam agama orang lain. Siapa pun yang memuji agamanya sendiri, karena kebaktiannya yang sungguh-sungguh, dan mengecam agama lain dengan niat "Biar kuagungkan agamaku sendiri", hanya akan melukai agama sendiri. Orang harus mendengarkan dan menghargai keyakinan yang dipeluk orang lain. Baginda Piyadasi ingin agar semua orang belajar bersungguh-sungguh ajaran yang baik dalam agama lain.

Dibaca di hari-hari ini, ketika kecurigaan antar-agama jadi kebencian, saya tak tahu bisakah keinginan raja yang baik hati itu bertahan.

Titah Asoka pernah tenggelam selama 700 tahun, sampai pada 1915, setelah para arkeolog menemukan sebuah pilar yang tersisa yang menyebut namanya. Kemudian Republik India mengadopsi lambang perdamaian Asoka yang Buddhis itu ke desain bendera nasional, meskipun mayoritas penduduk beragama Hindu. Tentu karena maknanya melintasi batas apa pun. Dari Tibet, dan di pengasingannya, Dalai Lama mengutarakan pesan yang sejajar dengan titah perdamaian di pilar karang itu.

Tapi jangan-jangan tak ada efek besar yang terjadi. Jangan-jangan pesan Piyadasi sederet klise yang mudah disingkirkan. Di awal abad ke-21, persisnya 30 Mei yang lalu, BBC menyiarkan sebuah reportase tentang Buddhisme yang berbeda-yang keras dan kelam.

Di sebuah kuil kecil di bagian pinggir Kota Kolombo, Sri Lanka, kita dipertemukan dengan Galagoda Aththe Gnanasara Thero. Di atas jubah warna merah menyala itu kita bertatapan dengan wajah yang angker. Kita segera tahu rahib ini bukan titisan Asoka.

Asoka mengirim pesannya ke seluruh penjuru, dengan bahasa Brahmi maupun Yunani dan Aramaik, dengan kepercayaan bahwa ada yang akan mempersatukan manusia dalam perbedaan yang besar. Sebaliknya Gnanasara Thero. Ia bersiteguh: Buddhisme-nya adalah nasionalisme dengan dasar ethnis.

Ia orang Sinhala yang merasa jadi "pribumi" Sri Lanka. Baginya, negerinya sedang dihancurkan "orang luar"-artinya orang Tamil dan muslim.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Kami mencoba kembali ke negeri bangsa Sinhala," kata Gnanasara Thero. "Kita akan siap berkelahi, sampai itu tercapai."

Ia pun membentuk BBS, Bodu Bala Sena, organisasi yang sejak 2012 aktif ke jalan-jalan. BBS menyerbu tempat muslim menyembelih hewan, atau bahkan mendemo sebuah fakultas hukum karena dianggap hasil ujian telah dipelintir untuk mengutamakan mahasiswa muslim.

Tak hanya itu. Wartawan BBC, Charles Haviland, berkunjung ke kota kecil Aluthgama. Juni 2014, tiga orang tewas setelah Bodu Bala Sena menyelenggarakan rapat anti-muslim di kota itu. Haviland bertemu dengan keluarga muslim yang rumahnya habis dibakar dan tinggal di gedung sekolah sebagai pengungsi.

Muslim adalah asing, kata Gnanasara, sambil melupakan bahwa muslim telah berabad-abad berakar di negeri itu.

Tapi BBS juga melakukan kekerasan terhadap orang seagama yang tak sependapat. Vijitha Thero, seorang pendeta Buddha, diculik karena ia menentang aksi-aksi anti-minoritas. Ia dibikin tak sadar dan disunat secara paksa. Ketika pendeta itu mengungkapkan keluhan masyarakat muslim dalam sebuah konferensi pers, para anggota BBS menyerbu. Gnanasara mengancamnya: "Jika kau terlibat lagi dengan perbuatan khianat yang bodoh, kau akan diambil dan dibuang ke Sungai Mahaweli."

Dan orang pun bergidik: di sungai itu, pada 1989, puluhan mayat terapung-apung setelah 60 ribu oposan pemerintah musnah.

Tampaknya di tiap agama kita ketemu Gnanasara, tokoh yang beriman-dengan iman sebagai dasar pembersihan dan penaklukan.

Asoka sendiri bermula sebagai penguasa yang bengis. Seorang pengelana dari Tiongkok, Yuan Chwang, mencatat di kerajaan India itu ada sebuah penjara yang disebut "Neraka Asoka". Tapi raja ini punya nasib dan pekerti yang lain. Suatu hari ia menyaksikan seorang suci yang dihukum di dalam air mendidih dan menerima nasibnya dengan tenang. Pada waktu itu pula pasukan kerajaan membantai suku Kalinga habis-habisan. Kekejaman itu akhirnya kesia-siaan dan penaklukan itu kekosongan-dan sejak itu Asoka berubah.

Ia menemukan apa yang tenggelam di bawah takhta dan nafsu berkuasa: sifat sakral dunia sehari-hari. Yang sakral hadir ketika kita merenung, peka, dan bertanya, "berpikir bukan dalam arti menghitung-hitung," kata Julia Kristeva, bukan dalam niat menguasai makhluk yang lain. Dan ketika yang sakral kembali, hidup pun dengan bersahaja disyukuri.

Goenawan Mohamad

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Crowdstrike Klaim Kegagalan Tes Software sebagai Biang Kerok Macetnya 8,5 Juta Komputer Global

5 menit lalu

Crowdstrike Klaim Kegagalan Tes Software sebagai Biang Kerok Macetnya 8,5 Juta Komputer Global

CrowdStrike telah menerbitkan tinjauan pascainsiden atas gangguan itu. Posting terperinci tersebut menyalahkan bug dalam perangkat lunak pengujian.


Cara Jitu Tak Terbelit Utang Kartu Kredit, Perhatikan 7 Tips Berikut

7 menit lalu

Ilustrasi kartu kredit. Pixabay
Cara Jitu Tak Terbelit Utang Kartu Kredit, Perhatikan 7 Tips Berikut

Jika tak bijak menggunakan kartu kredit, bisa terjerat utang yang bertumpuk. Berikut 7 tips gunakan kartu kredit secara benar.


Anggaran Makan Bergizi Gratis Rp7.500? Gibran: untuk Generasi Muda Tidak Boleh Pelit

7 menit lalu

Wakil Presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka meninjau simulasi program makan bergizi gratis di SD Negeri Tugu, Solo, Jawa Tengah, Jumat, 26 Juli 2024. Program makan bergizi gratis masuk dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025 sebagai upaya pemerintah mempersiapkan generasi emas Indonesia sejak dini. ANTARAFOTO/Maulana Surya.
Anggaran Makan Bergizi Gratis Rp7.500? Gibran: untuk Generasi Muda Tidak Boleh Pelit

Wakil Presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka menilai anggaran Rp7.500 per porsi tidak cukup untuk program makan bergizi gratis


Korban Tewas di Gaza: Berapa Banyak Warga Palestina yang Terbunuh?

13 menit lalu

Petugas menguburkan warga Palestina yang tewas dalam serangan Israel, setelah jenazah mereka dibebaskan oleh Israel, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di kuburan massal di Rafah, di Jalur Gaza selatan, 30 Januari 2024. Para pejabat Palestina mengatakan mayat-mayat itu termasuk korban perang Israel-Hamas dan mayat-mayat yang digali ketika pasukan Israel menerobos Gaza. REUTERS/Mohammed Salem
Korban Tewas di Gaza: Berapa Banyak Warga Palestina yang Terbunuh?

Otoritas Kesehatan Palestina secara teratur menghitung jumlah korban yang tewas akibat perang Israel di Gaza, tetapi Israel meragukan hasilnya.


Jokowi Resmikan Pasar Jongke, Proyek Pembangunan Prioritas Gibran-Teguh Prakosa

14 menit lalu

Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan revitalisasi Pasar Jongke di Surakarta, Jawa Tengah, pada Sabtu, 27 Juli 2024. Foto Tangkap Layar YouTube Sekretariat Presiden
Jokowi Resmikan Pasar Jongke, Proyek Pembangunan Prioritas Gibran-Teguh Prakosa

Jokowi meresmikan Pasar Jongke di Kota Solo yang merupakan proyek prioritas Gibran-Teguh.


Lupakan Menara Eiffel, Wali Kota Paris Ingin Wisatawan Menikmati Gaya Hidup Ibu Kota

14 menit lalu

Seorang pelanggan menikmati minuman di teras kafe dan restoran Les Deux Magots, ketika kafe, bar, dan restoran membuka kembali teras mereka setelah tutup selama berbulan-bulan, di tengah wabah penyakit virus corona (COVID-19), di Paris, Prancis, 19 Mei , 2021. [REUTERS / Christian Hartmann]
Lupakan Menara Eiffel, Wali Kota Paris Ingin Wisatawan Menikmati Gaya Hidup Ibu Kota

Untuk Olimpiade Paris, 3.000 kafe dengan teras luas akan diizinkan buka hingga tengah malam.


Cara Mengurus Surat Pindah KK ke Luar Kota, Beda Kabupaten dan Provinsi Beserta Syaratnya

15 menit lalu

Ilustrasi Kartu Keluarga Online. Istimewa
Cara Mengurus Surat Pindah KK ke Luar Kota, Beda Kabupaten dan Provinsi Beserta Syaratnya

Bagi warga Indonesia yang hendak pindah KK antar kota, kabupaten maupun provinsi, apa yang harus dilakukan?


Timnas Indonesia U-19 vs Malaysia: Indra Sjafri Percaya Diri Bisa Kembali Lolos ke Final Piala AFF U-19

20 menit lalu

Pelatih Timnas U-19 Indonesia, Indra Sjafri (kiri) dan Pelatih Malaysia U-19, Juan Torres Garrido saat konferensi pers menjelang semifinal Piala AFF U-19 2024 di Hotel Wyndham Surabaya, 26 Juli 2024. Foto: TEMPO/Hanaa Septiana
Timnas Indonesia U-19 vs Malaysia: Indra Sjafri Percaya Diri Bisa Kembali Lolos ke Final Piala AFF U-19

Indra Sjafri percaya diri dapat kembali membawa Timnas Indonesia U-19 ke final Piala AFF U-19 untuk kedua kalinya.


Gregorius Ronald Tannur Divonis Bebas, MA: Tidak Perlu Berprasangka

22 menit lalu

Hakim Mahkamah Agung atau MA, Suharto, saat ditemui di Novotel, Cikini, Jakarta, Rabu, 4 Oktober 2023. TEMPO/Han Revanda Putra
Gregorius Ronald Tannur Divonis Bebas, MA: Tidak Perlu Berprasangka

Vonis yang membebaskan Gregorius Ronald Tannur itu baru putusan tingkat pertama. Penuntut umum bisa mengajukan banding untuk menguji putusan itu.


Trailer Baru The Lord of the Rings: The Rings of Power Season 2 Resmi Dirilis

24 menit lalu

The Lord of the Rings: The Rings of Power Season 2. Dok. Prime Video
Trailer Baru The Lord of the Rings: The Rings of Power Season 2 Resmi Dirilis

Trailer The Lord of the Rings: The Rings of Power Season 2 menampilkan cuplikan terbaru tentang Cincin legendaris, pertempuran, dan pengaruh Sauron.