Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tiga Huruf

Oleh

image-gnews
Iklan

Tiga aksara muncul enam kali dalam Quran, Alif Lam Mimdan orang bertanya-tanya apa artinya.

Tak ada yang tahu. Tafsir datang silih berganti. Ada yang mengatakan bahwa bentuk tiga huruf itu melambangkan jalan hidup manusia. Ada pula yang membacanya sebagai bagian dari "matematika" Tuhan dengan angka-angka.

Saya tak tahu mana yang benar.

Saya hanya menyerah. Alif yang bergandeng dengan Lam dan bergandeng lagi dengan Mim itu agaknya menunjukkan betapa tak tepermanainya hubungan antara yang maha-tak-tergambarkan dan bahasa manusia.

Sering dikatakan hubungan itu terjadi dalam wahyu. Wahyu datang dan jadi pengalaman religius yang intens, yang tak dapat diulangi, yang hanya bisa dirasakan sendirian dan mampu mengubah hidup seseorang: "the individual pinch of destiny", dalam kata-kata William James. Wahyu turun dan sang penerima menadahnya dengan gentar gemetar, terguncang terpesona. Tak ada kata-kata.

Tapi tak selamanya. Memang, seseorang yang baru berada dalam sebuah pengalaman religius bisa memilih diam bersama ketakmampuannya bercerita. Atau keengganannya. Tapi kemudian ia merasa perlu memakai bahasajuga buat dirinya sendiriagar pengalamannya yang unik itu tak sekadar sekali terjadi dan sudah itu tak bisa ditengok kembali.

Bahasa adalah perekam. Itulah sebabnya puisi digubah, catatan harian ditulis, pengalaman dikisahkan. Dengan itu orang ingin menghadirkan kembali apa yang dialami, meskipun tentang hal yang sebenarnya tak dapat dihadirkan kembali. Jalaludin Rumi pernah mengatakan ada "rahasia yang tak terungkapkan" dan itu adalah Cinta, tapi pada saat yang sama ia menulis berpuluh baris tentang "rahasia" itu.

Dengan kata lain, ada "rahasia yang tak terungkapkan" namun yang terasa mendesak agar diungkapkan. Ada cinta yang ibarat lautan tak bertepi tapi kemudian direnungkan dan dinilai kembali. Ketegangan selalu terjadi dalam diri seseorang yang berada dalam hubungan yang akrab dan bergelora, baik dengan seseorang maupun dengan Tuhan. Sang pencinta tahu kata-kata tak mampu menguraikan kegandrungannya, namun ternyata ia perlu bahasa untuk merekonstruksi dan "membaca" kegandrungannya sendiri itu.

Mirip ketika kita terbangun dari tidur yang lelap dan mencoba menyusun sebuah narasi yang utuh dari kegalauan mimpi.

Dalam menyusun narasi itudalam "membaca" itukita sesungguhnya membuat tafsir. Kita meninjau pengalaman kita dengan interpretasi. Tiap penerima wahyu melakukan itu. Ia gentar, gemetar, dan terpesona, tapi ia tak mau terus-menerus bingung. Wahyu itu pun jadi teks, dan teks itu disertai sebuah ta'wil.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tak selamanya ta'wil itu membuat yang diinterpretasikan jadi transparan. Kita ingat tiga huruf itu: Alif Lam Mim seakan-akan sebuah gudang perbendaharaan ilmu yang tak kunjung kita dapatkan kunci pembukanya. Tak ada kamus, juga perbendaharaan kata para sufi, yang bisa menerjemahkannya.

Ada sebuah telaah tentang kamus para sufi di zaman awal Islam. Saya menemukan satu kutipan dari Rzbihn. Sufi dari Shiraz, Iran, di abad ke-12 ini terkenal dengan ungkapan-ungkapannya yang seperti prosa liris yang bergelora, shathiyyt. Ia diejek sebagai Doctor Ecstaticus, tapi ia memang yakin ada kata-kata tertentu yang jadi "wahana bagi rahasia-rahasia", kata-kata yang "digetarkan oleh cahaya". Di sana, menurut Rzbihn, terkandung rumz dari "khazanah titah Ilahi yang sayup-sayup lembut".

Dalam tradisi mistisisme masa itu, hanya orang-orang tertentu yang dapat menangkap isyarat Tuhan. Sebuah hierarki pun terbentuk: di tingkat atas sekali sang Guru, dan di lapis berikutnya, secara berjenjang, mereka yang berbeda-beda dalam pengalaman dan kapasitasnya bisa akrab dengan isyarat Ilahi.

Kini, hierarki itu mudah digugat. Islam tak mengakui kelas "kependetaan", meskipun terus-menerus dirundung kecenderungan itu. Semangat sufi pada hakikatnya egaliter, sebab dalam iman dan dalam pengalaman religius tak ada pengukur untuk membuat peringkat.

Lagi pula masalahnya mungkin ada dalam sifat bahasakhususnya bahasa yang lazim kita temui dalam kitab-kitab suci, yang berbicara dengan energi puitik. Puisi mengakui, kata-kata tak pernah memadai untuk mengungkapkan pengalaman yang terdalam, apalagi kata-kata yang sudah diulang-ulang orang ramai. Para penyair, Roestam Effendi dan Chairil Anwar, misalnya, terkadang merasa perlu menciptakan bentukan kalimat dan kosakata baru. Tapi puisi mereka juga tak bisa mengelak sama sekali dari bahasa yang tumbuh secara sosial. Dalam pergulatan antara bahasa privat dan bahasa publik itulah puisi sering mengejutkan, kadang aneh dan sulitsebagaimana bahasa kitab suci. Tapi energi puitik tak membuat kitab suci, atau buku sajak, jadi seunggun teka-teki yang bisa dipecahkan dengan prosedur analisis.

Alif Lam Mim. Rasanya ini juga bukan teka-teki. Rasanya ini sentuhan yang "sayup-sayup lembut" untuk kembali ke dalam pengalaman religius. Rasanya tak dibutuhkan seorang aulia buat mengungkapkan makna yang benar dari tiga huruf ini, sebab apa yang akan diungkapkannya akhirnya toh juga sebuah interpretasi.

Seorang teman mengutipkan kalimat seorang penelaah Quran: al-wajh al-akhtar li al-nass. Interpretasi adalah sisi lain teks: dua belahan dari sebuah pengalaman religius yang tunggal. Tak ada teks yang tak diinterpretasikan. Tak ada interpretasi tanpa sejarah. Tak ada seorang besar atau kecil yang menafsir dari luar ruang tertentu, waktu tertentu. Tak ada yang tak harus disertai kerendah-hatian.

Alif Lam Mim. Ia mengingatkan, kita bukan pikiran yang sepenuhnya mengerti.

Goenawan Mohamad

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Survei Elektabilitas Ahok Kedua Teratas di Jakarta, PDIP: Semua Masih Dinamis

4 menit lalu

Ridwan Kamil, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), dan Anies Baswedan. TEMPO
Survei Elektabilitas Ahok Kedua Teratas di Jakarta, PDIP: Semua Masih Dinamis

Ahok memang menjadi salah satu nama calon potensial yang saat ini dimiliki PDIP.


Mengenang Pak Kasur: Tokoh Pendidikan Pernah Jadi Anggota Badan Sensor Film

4 menit lalu

Pak Kasur. kesekolah.com
Mengenang Pak Kasur: Tokoh Pendidikan Pernah Jadi Anggota Badan Sensor Film

Pak Kasur menjadi salah seorang tokoh pendidikan di negeri ini. Ini perjalanan hidupnya, dan khususnya dedikasinya pada pendidikan anak-anak.


Kapal Penumpang di Anambas Tenggelam, Tiga 3 Orang Meninggal

8 menit lalu

Ilustrasi kapal tenggelam. AFP/Pedro Pardo
Kapal Penumpang di Anambas Tenggelam, Tiga 3 Orang Meninggal

Kapal penumpang KM Samarinda rute Tarempa - Matak, Kabupaten Anambas, tenggelam, Jumat 26 Juli 2024. Setidaknya tiga orang meninggal.


Semifinal Piala AFF U-19 2024 Australia vs Thailand Sabtu Sore 27 Juli: Simak Komentar Pelatih Kedua Tim

12 menit lalu

Pelatih Timnas Australia U-19, Trevor Morgan (kiri) dan Pelatih Timnas Thailand U-19, Emerson Pereira da Silva (kanan) saat konferensi pers menjelang laga semifinal Piala AFF U-19 2024, di Hotel Wyndham Surabaya, 26 Juli 2024. Foto: TEMPO/Hanaa Septiana
Semifinal Piala AFF U-19 2024 Australia vs Thailand Sabtu Sore 27 Juli: Simak Komentar Pelatih Kedua Tim

Laga Timnas Australia vs Thailand akan hadir pada babak semifinal Piala AFF U-19 2024, Sabtu sore. Simak komentar kedua pelatih jelang laga.


5 Fakta Dugaan Sabotase Kereta Cepat Sebelum Pembukaan Olimpiade Paris 2024

26 menit lalu

Tentara berjaga di depan Menara Eiffel menjelang Olimpiade Paris 2024, Prancis, 21 Juli 2024.REUTERS/Stefan Wermuth
5 Fakta Dugaan Sabotase Kereta Cepat Sebelum Pembukaan Olimpiade Paris 2024

Sabotase kereta cepat disebut-sebut sebagai upaya terencana beberapa jam menjelang upacara pembukaan Olimpiade Paris 2024.


Berita MotoGP: Joan Mir Perpanjang Kontrak di Repsol Honda hingga 2026

30 menit lalu

Joan Mir pembalap MotoGP di Repsol Honda. (Foto: Repsol Honda)
Berita MotoGP: Joan Mir Perpanjang Kontrak di Repsol Honda hingga 2026

Pembalap MotoGP Joan Mir memperpanjang kontraknya dengan tim pabrikan Honda Racing Corporation (HRC/Repsol Honda) selama dua musim.


Indikator Keberhasilan Pilkada 2024: Partisipasi Generasi Muda sampai Semua Pihak Patuhi Aturan

32 menit lalu

Ilustrasi TPS Pilkada. Dok TEMPO
Indikator Keberhasilan Pilkada 2024: Partisipasi Generasi Muda sampai Semua Pihak Patuhi Aturan

Beberapa indikator Pilkada 2024 berhasil, antara lain partisipasi generasi muda sebagai pemilih terbesar dan mematuhi aturan oleh semua pihak terlibat


Komika Arie Kriting Besut Film Kaka Boss, Berikut Film Lain yang Dibintanginya Termasuk Agak Laen

36 menit lalu

Stand Up Comedian Arie Kriting dengan gaya khas orang Timur tampil menghibur penonton di ajang Tujuh Hari Untuk Kemenangan Rakyat di Teater Salihara, Jakarta,  19 Juli 2014. TEMPO/Nurdiansah
Komika Arie Kriting Besut Film Kaka Boss, Berikut Film Lain yang Dibintanginya Termasuk Agak Laen

Arie Kriting menjadi sutradara film Kaka Boss. Sebelumnya, ia telah bermain dalam beberapa film termasuk Agak Laen.


Olivia Rodrigo Tegaskan Dukungan untuk Kamala Harris atas Isu Hak Reproduksi

37 menit lalu

Olivia Rodrigo/Foto: Instagram/Olivia Rodrigo
Olivia Rodrigo Tegaskan Dukungan untuk Kamala Harris atas Isu Hak Reproduksi

Olivia Rodrigo menunjukkan dukungannya kepada Kamala Harris dengan mengunggah ulang video yang mengkritik kebijakan Donald Trump tentang aborsi.


Cegah Wabah, WHO Kirim Lebih dari 1 Juta Vaksin Polio ke Gaza

37 menit lalu

Anak-anak Palestina menangis saat berebut makanan dimasak oleh dapur amal, di tengah kelangkaan makanan, saat konflik Israel-Hamas berlanjut, di Jalur Gaza utara, 18 Juli 2024. REUTERS/Mahmoud Issa
Cegah Wabah, WHO Kirim Lebih dari 1 Juta Vaksin Polio ke Gaza

WHO mengirimkan lebih dari satu juta vaksin polio ke Gaza untuk mencegah anak-anak terkena wabah