Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Gaduh

Oleh

image-gnews
Iklan

Putu Setia
@mpujayaprema

Belum lama saya berbincang dengan Romo Imam di beranda rumahnya, tiba-tiba ada keributan di lorong samping. Sejumlah anak bertengkar saat naik sepeda. Romo Imam berdiri dan berteriak, "Jangan bikin gaduh, nanti saya copot roda sepedanya."

Saya tersenyum saat Romo kembali duduk. "Romo terlalu keras. Mereka kan anak-anak, bukan jenderal," kata saya. Romo menjawab ringan, "Tidak nyaman kalau ada kegaduhan. Apalagi kegaduhan sampai mengguncang ekonomi. Polisi menggeledah pelabuhan secara tiba-tiba kan mengganggu. Kalau mau mengusut dugaan korupsi, ya, lihat dulu suasananya. Pelabuhan sedang berbenah untuk menekan waktu pengeluaran barang, jangan langsung digeledah, malah makin runyam."

"Bukannya justru penggeledahan itu bagian dari memperbaiki kinerja?" tanya saya. "Presiden memerintahkan untuk memangkas waktu pengeluaran barang dan semua instansi ikut gotong-royong mencari jalan keluar. Polisi melihat ada bukti awal penyimpangan, lalu melakukan penggeledahan. Polisi bekerja dengan benar."

Romo memperbaiki duduknya. "Ya, tapi main gebrak-gebrakan begini lebih banyak gaduhnya daripada hasilnya. Pasti presiden tak suka gaduh. Presiden masih menunggu kerja Menko Kemaritiman yang berjanji mengurai benang kusut pelabuhan. Apalagi kepala pelabuhan mengancam mengundurkan diri, ini kan jadi rumit. Pelabuhan jadi tambah keruh, padahal mau dibuat bersih."

"Ah, Romo menyudutkan polisi, melindungi kepala pelabuhan," kata saya. Romo tiba-tiba berdiri. "Jadi sampeyan membela Budi Waseso?" kata Romo. Saya jadi takut. Mungkin saya lancang, karena itu saya diam. "Budi Waseso itu cara kerjanya tak cocok dengan cara kerja presiden. Baru empat hari dilantik sebagai Kepala Badan Reserse Kriminal Polri, ia sudah memborgol Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto. Sebulan kemudian ia menetapkan Ketua KPK Abraham Samad sebagai tersangka. Ia mau mengusut penyidik KPK yang masih memegang senjata api. Ia juga menetapkan mantan Wakil Menteri Hukum Denny Indrayana sebagai tersangka kasus pengadaan paspor. Lalu dua pemimpin Komisi Yudisial juga menjadi tersangka atas laporan Sarpin Rizaldi, hakim yang memenangkan gugatan Budi Gunawan melawan KPK. Semua gebrakan ini, termasuk mengurusi penimbunan sapi dan dugaan suap UPS di Pemda DKI, lebih menonjolkan kegaduhan ketimbang proses hukumnya. Belum ada satu pun kasus itu yang masuk ke pengadilan."

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Romo duduk. Saya tetap diam, rasa takut hilang. "Tapi Budi Waseso tak harus selalu disalahkan, ia tetap bhayangkara sejati. Ia legawa dicopot, tak melakukan perlawanan, apalagi mengancam mundur. Setiap orang punya gaya sendiri, termasuk gaya memimpin. Ibarat membuka jalan baru, ada yang mahir membongkar tebing, tetapi tak bisa memasang batu di jalanan, apalagi memberi aspal. Padahal jalan sebagai tujuan akhir harus ada. Barangkali Budi Waseso akan lebih sukses menggebrak bandar-bandar narkoba."

"Apa yang bisa dipetik dari kegaduhan ini, Romo?" tanya saya. Romo minum sebelum menjawab, "Keharmonisan harus dijaga. Ibarat konser gamelan, ada yang memukul kendang, ada yang memukul gong, ada yang meniup seruling, dan banyak lagi. Karena ada pakem yang jelas dan semuanya tak boleh menyimpang dari yang ditetapkan, muncul keharmonisan. Pakem itu datangnya dari presiden. Nah, apakah presiden memiliki pakem itu dan sudah menjelaskan dengan gamblang kepada para penabuh gamelan?"

Saya kaget, "Lo, menurut Romo, apa presiden punya pakem yang jelas untuk keharmonisan bangsa ini?" Romo tersenyum, "Saya tak mau berkomentar, nanti gaduh lagi."

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mengenal Terowongan Juliana yang Populer setelah Muncul di Film Siksa Kubur

1 menit lalu

Terowongan Juliana (Kemendikbud.go.id)
Mengenal Terowongan Juliana yang Populer setelah Muncul di Film Siksa Kubur

Terowongan Juliana merupakan konstruksi yang unik dengan tikungan di bagian tengahnya, dulunya merupakan jalur kereta api.


Album Baru Taylor Swift The Tortured Poets Department: Sebuah Amalgamasi

6 menit lalu

Taylor Swift tampil dalam konser
Album Baru Taylor Swift The Tortured Poets Department: Sebuah Amalgamasi

Ada Daddy I Love Him di album ini yang menandai kembalinya Taylor Swift country, dalam beberapa hal, termasuk penulisan lagu dongeng dan riff gitar.


Wisata Belanja di Tokyo, 7 Barang Ini Wajib Dibeli

6 menit lalu

Ilustrasi belanja atau pusat perbelanjaan di Tokyo, Jepang. Unsplash.com/Cosmin Serban
Wisata Belanja di Tokyo, 7 Barang Ini Wajib Dibeli

Sebelum merencanakan perjalanan wisata belanja ke Tokyo, ada beberapa hal yang perlu diketahui termasuk barang-barang terbaik yang harus dibeli


Zainal Arifin Mochtar Desak DPR Serius Ajukan Hak Angket Ungkap Kejahatan Demokrasi

9 menit lalu

Pakar hukum tata negara yang juga dosen Universitas Gadjah Mada (UGM) Zainal Arifin Mochtar saat di Bandung, Jumat 23 Februari 2024. Foto: TEMPO| ANWAR SISWADI.
Zainal Arifin Mochtar Desak DPR Serius Ajukan Hak Angket Ungkap Kejahatan Demokrasi

Pakar hukum UGM Zainal Arifin Mochtar menilai putusan MK yang akhirnya memenangkan pasangan nomor urut 02 Prabowo-Gibran telah menyisakan pekerjaan rumah cukup berat.


Prakiraan Cuaca BMKG: Hujan Sedang hingga Lebat Mendominasi, Waspadai Petir di Sejumlah Wilayah

16 menit lalu

Ilustrasi hujan petir. skymetweather.com
Prakiraan Cuaca BMKG: Hujan Sedang hingga Lebat Mendominasi, Waspadai Petir di Sejumlah Wilayah

Sebagian besar wilayah Indonesia diperkirakan BMKG dilanda hujan pada Rabu, 24 April 2024


SC Heerenven Izinkan Nathan Tjoe-A-On Bela Timnas Indonesia U-23 hingga Sisa Piala Asia U-23

17 menit lalu

Pemain timnas Indonesia, Nathan Tjoe-A-On (nomor punggung 14) saat pertandingan Grup F Kualifikasi Piala Dunia 2026 melawan Vietnam di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, 21 Maret 2024. Kredit: Tim Media PSSI.
SC Heerenven Izinkan Nathan Tjoe-A-On Bela Timnas Indonesia U-23 hingga Sisa Piala Asia U-23

Nathan Tjoe-A-on dapat kembali memperkuat Timnas Indonesia U-23 pada perempat final Piala Asia U-23 2024 menghadapi Korea Selatan.


Realme C65 5G akan Diluncurkan di India Pekan Ini, Berikut Spesifikasinya

18 menit lalu

Realme C65.
Realme C65 5G akan Diluncurkan di India Pekan Ini, Berikut Spesifikasinya

Realme C65 5G dipastikan menjadi ponsel pertama di dunia yang ditenagai prosesor MediaTek Dimensity 6300.


5 Pemain Korea Selatan yang Bisa Rusak Pertahanan Timnas Indonesia U-23 di Perempat Final Piala Asia U-23 2024

24 menit lalu

Para pemain Korea Selatan berselebrasi usai mencetak gol ke gawang Jepang di Piala Asia U-23 2024. Twitter @afcasiancup.
5 Pemain Korea Selatan yang Bisa Rusak Pertahanan Timnas Indonesia U-23 di Perempat Final Piala Asia U-23 2024

Simak lima pemain Korea Selatan yang harus diwaspadai timnas Indonesia U-23 di perempat final Piala Asia U-23 2024.


Uang Judi Online Tembus Rp 327 Triliun, Alasan Judi Slot Diminati Masyarakat Indonesia

25 menit lalu

Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Hadi Tjahjanto di gedung Kemenkopolhukam RI, Jakarta Pusat, Selasa, 19 Maret 2024. ANTARA/Walda Marison
Uang Judi Online Tembus Rp 327 Triliun, Alasan Judi Slot Diminati Masyarakat Indonesia

PPATK mencatat ada 3,2 juta pemain judi online di Indonesia


Pendiri Mustika Ratu, Mooryati Soedibyo Meninggal dalam Usia 96 Tahun

27 menit lalu

Pendiri PT.Mustika Ratu Tbk Mooryati Soedibyo. ANTARA/Teresia May
Pendiri Mustika Ratu, Mooryati Soedibyo Meninggal dalam Usia 96 Tahun

Dari hobi meracik jamu sejak kecil, Mooryati Soedibyo membangun dan mengembangkan bisnis Mustika Ratu yang besar.