Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Maafkan

Oleh

image-gnews
Iklan

Putu Setia

Romo Imam sedang santai bersama kedua cucunya yang cerdas, ketika saya datang. "Maafkan saya, Romo, waktu Ajeng berulang tahun, saya tak bisa datang," kata saya. Romo meminta Ajeng untuk "salim" mencium tangan saya. Lanang, adiknya, mengikuti. "Tak perlu minta maaf untuk urusan kecil. Presiden saja marah besar ketika ada yang memfitnah bahwa beliau akan meminta maaf kepada PKI," ujar Romo.

"Bagaimana rekonsiliasi kalau tak dibarengi dengan bermaaf-maafan? Tak boleh Presiden minta maaf atas nama negara?" Saya bertanya hati-hati, maklum sensitif. Romo menjawab, "Negara tak boleh minta maaf kepada PKI karena PKI memang salah dalam kasus G30S itu. Apalagi PKI sudah banyak berbuat onar, peristiwa Madiun, misalnya. Tetapi meminta maaf kepada keluarga korban yang banyak terbunuh karena diduga PKI padahal belum pernah ada pembuktian mereka PKI, saya rasa perlu dipertimbangkan."

Saya termangu. Teringat masa-masa pembasmian PKI pada tahun 1966 ketika usia saya 15 tahun dan ikut dalam rombongan pembasmi, sebuah trauma yang hanya sebagian kecil mampu saya tulis di otobiografi. "Memang sulit juga. Di masa PKI jaya, mereka pun sudah meneror rakyat dan banyak korban berjatuhan. Belum tentu pula korban itu lawan politiknya," kata Romo.

Saya masih termangu dan Romo meneruskan, "Kalau memaafkan harus dilakukan secara formal dan resmi, semua pihak harus melakukannya. Masalahnya, siapa yang memulai? Ini kasus yang ruwet, tragedi enam lima itu sulit diketahui orang secara utuh. Semua orang hanya tahu sepotong-sepotong, lalu membuat catatan seolah-olah itu adalah sejarah yang benar. Bertambah ruwet lagi ketika pelaku sudah tak ada, sudah langsung dibunuh tanpa diusut bagaimana duduk masalahnya, ada yang tua lalu meninggal dan seterusnya. Ruwet...." Dan Romo menepok-nepok jidatnya.

"Begitu sulitkah merangkai peristiwa itu, Romo? Misalnya membuka semua dokumen atau bagaimanalah. Saya selalu tak enak makan setiap tanggal 30 September dan 1 Oktober, mengenang orang-orang lugu di desa yang digorok dengan alasan antek-antek PKI," saya berkata lirih. Romo langsung menjawab, "Sulit dan mungkin mustahil. Jangankan kasus lima puluh tahun lalu, pembunuhan Munir yang juntrungannya lebih jelas saja sudah sepuluh tahun lewat, tak ketahuan ujung pangkalnya."

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Lalu bagaimana, dong?" saya penasaran. "Ya, barangkali dilupakan saja, langsung rekonsiliasi dengan maaf-memaafkan," jawab Romo. "Misalnya, Ilham Aidit, mewakili anak-cucu tokoh PKI, meminta maaf kepada rakyat yang menjadi korban karena politik bapaknya. Lalu presiden atau entah siapa meminta maaf kepada rakyat yang menjadi korban karena diduga sebagai pengikut PKI. Fokus maaf itu ke rakyat yang terimbas, bukan ke partai atau lembaga negara. Masalahnya, tolok ukurnya dari kapan? Zaman penjajahan atau era Majapahit?"

"Ajeng mau minta maaf atas nama siapa?" saya alihkan perhatian kepada cucu-cucu Romo. Ajeng berdiri, "Saya minta maaf karena leluhur saya sudah mewariskan kebudayaan buruk yang kini disangka luhur oleh para wakil rakyat sehingga dimasukkan dalam undang-undang. Leluhur saya, Roro Mendut, dengan budaya merokok itu."

Saya tersentak dan Romo tertawa. Kini Lanang yang berdiri, "Saya tak mau minta maaf. Justru orang-orang harus minta maaf ke saya, karena telah mencemarkan nama baik leluhur saya dengan menyebutnya sebagai perampok, padahal tak ada bukti nyata. Leluhur saya itu raja yang terhormat."

Saya mendekati Lanang, "Siapa leluhurmu, Nak?" Lanang berkata lantang, "Ken Arok."

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


2 Pengajar Pondok Pesantren di Kabupaten Agam Diduga Sodomi 40 Santri Sejak 2022

11 menit lalu

ilustrasi
2 Pengajar Pondok Pesantren di Kabupaten Agam Diduga Sodomi 40 Santri Sejak 2022

2 pengajar salah satu pondok pesantren di Kecamatan Canduang, Kabupaten Agam, ditangkap Polresta Bukittinggi karena mencabuli 40 santri.


Kata Dasco Gerindra Soal Usul Pelaksanaan Pilpres dan Pileg Dipisah

11 menit lalu

Ketua Harian Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad saat ditemui usai menghadiri acara Silaturahmi dan Tasyakuran DPD Gerindra DKI Jakarta di Tavia Heritage Hotel, Jakarta Pusat pada Kamis, 9 Mei 2024. TEMPO/Adinda Jasmine
Kata Dasco Gerindra Soal Usul Pelaksanaan Pilpres dan Pileg Dipisah

Dasco menyatakan lebih setuju Pilpres dan Pileg dilaksanakan bersamaan.


Dekat Puncak Kemarau, BMKG Prediksi Hujan Tetap Guyur 19 Wilayah di Indonesia

14 menit lalu

Puluhan pengendara motor berteduh di bawah tiang pancang LRT saat hujan yang cukup lebat, di Jalan protokol Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Senin, 6 April 2020. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis peringatan dini cuaca ekstrem di Indonesia. TEMPO/Imam Sukamto
Dekat Puncak Kemarau, BMKG Prediksi Hujan Tetap Guyur 19 Wilayah di Indonesia

BMKG memperkirakan 19 wilayah di Indonesia bakal tetap dibasahi hujan intensitas sedang hingga lebat hingga awal Agustus 2024.


PPATK Ungkap Ada Masyarakat Berpenghasilan di Atas Rp 1 Miliar Main Judi Online dengan Deposit Rp 4,8 Miliar

14 menit lalu

Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) Ivan Yustiavandana memberi laporan dalam acara Peringatan 22 Tahun Gerakan Nasional Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU PPT) di Istana Negara, Jakarta, Rabu 17 April 2024. Indonesia telah dinyatakan secara aklamasi diterima sebagai Anggota Financial Action Task Force on Money Laundering and Terrorism Financing (full membership). Keberhasilan tersebut diperoleh dalam FATF Plenary Meeting di Paris, Perancis yang dipimpin oleh Presiden FATF, MR. T. Raja Kumar pada Rabu, 25 Oktober 2023. TEMPO/Subekti.
PPATK Ungkap Ada Masyarakat Berpenghasilan di Atas Rp 1 Miliar Main Judi Online dengan Deposit Rp 4,8 Miliar

PPPATK ungkap sejumlah masyarakat berpenghasilan di atas Rp 1 miliar main judi online.


Jelang Laga Pertama Olimpiade Paris 2024, Apriyani / Fadia Sudah Intip Kekuatan Pasangan Jepang

33 menit lalu

Ekspresi pebulutangkis Ganda Putri Indonesia Apriyani Rahayu dan Siti Fadia Silva Ramadhanti saat berhadapan dengan pebulutangkis Ganda Putri Malaysia Pearly Tan dan Thinaah Muralitharan pada babak 16 besar Kapal Api Indonesia Open 2024 di Istora Senayan, Jakarta, Kamis, 6 Juni 2024. Apriyani Rahayu dan Siti Fadia Silva Ramadhanti kalah dengan skor 18-21 dan 19-21 gagal melaju ke babak selanjutnya. TEMPO/M Taufan Rengganis
Jelang Laga Pertama Olimpiade Paris 2024, Apriyani / Fadia Sudah Intip Kekuatan Pasangan Jepang

Apriyani / Fadia memastikan persiapannya berjalan baik menjelang laga pertama di Olimpiade Paris 2024.


Timnas Indonesia U-19 vs Malaysia di Semifinal Piala AFF U-19 2024 Sabtu Malam Ini, Indra Sjafri: Laga Penuh Gengsi

39 menit lalu

Pelatih Timnas Indonesia U-19 Indra Sjafri. TEMPO/Randy
Timnas Indonesia U-19 vs Malaysia di Semifinal Piala AFF U-19 2024 Sabtu Malam Ini, Indra Sjafri: Laga Penuh Gengsi

Timnas Indonesia U-19 akan menghadapi Malaysia di semifinal Piala AFF U-19 2024 pada Sabtu malam, 27 Juli.


Ekonom Sebut Keterlibatan Masyarakat Indonesia di Sektor Asuransi Masih Rendah, Ini Alasannya

44 menit lalu

Ekonom senior Faisal Basri menghadiri diskusi film Bloody Nickel yang digelar Koalisi Masyarakat Sipil di Taman Ismail Marzuki (TIM) pada Sabtu, 4 Mei 2024. TEMPO/Savero Aristia Wienanto
Ekonom Sebut Keterlibatan Masyarakat Indonesia di Sektor Asuransi Masih Rendah, Ini Alasannya

Sektor asuransi hanya berkontribusi 6,9 persen terhadap totoal Gross Domestic Product (GDP), membuat Indonesia berada di posisi keenam Asia Tenggara


Respons PAN-Nasdem-PKS Soal Isu Poros Koalisi PKB dan PDIP di Pilkada 2024

44 menit lalu

Ilustrasi TPS Pilkada. Dok TEMPO
Respons PAN-Nasdem-PKS Soal Isu Poros Koalisi PKB dan PDIP di Pilkada 2024

PKB dan PDIP menjajaki peluang berkoalisi pada Pilkada 2024.


Museum Unik di Kroasia Ini Menampilkan Historis Dasi dan Simpul Ikatannya

44 menit lalu

Cravaticum di Zagreb, Kroasia. Instagram.com/cravaticum_museum
Museum Unik di Kroasia Ini Menampilkan Historis Dasi dan Simpul Ikatannya

Cravaticum - Museum Boutique of Cravat menjadi museum dasi pertama di dunia yang berada di Kroasia


Gelombang Panas Ekstrem Melanda Eropa, Negara Mana Saja yang Suhunya Naik?

44 menit lalu

Warga menggunakan payung di bawah sengatan matahari di Tokyo, Jepang, 9 Juli 2024. Jepang diterjang gelombang panas dengan cakupan lebih luas yang belum pernah terjadi sebelumnya. Suhu mencapai rekor tertinggi mendekati 40 derajat celsius, terjadi pada Senin (8/7/2024), di Tokyo dan di wilayah selatan Wakayama. REUTERS/Issei Kato
Gelombang Panas Ekstrem Melanda Eropa, Negara Mana Saja yang Suhunya Naik?

Gelombang panas dengan suhu udara menembus 40 derajat Celcius melanda negara-negara Eropa